Program inkubasi startup Indigo Incubator kemarin (21/5) menyelenggarakan ajang Demo Day untuk para startup didikan mereka yang tergabung pada program Indigo Incubator 2014. Pada ajang Demo Day batch kedua ini, ada sebelas startup yang melakukan pitching di hadapan para investor. Berikut ulasannya:
Kakatu
Kakatu merupakan aplikasi proteksi dan edukasi untuk anak-anak. Aplikasi ini memungkinkan orang tua untuk mengontrol aplikasi apa saja yang bisa digunakan oleh anak-anak mereka saat menggunakan smartphone atau tablet Android. Model bisnis yang diterapkan Kakatu adalah targeted advertising, dimana aplikasi ini akan menampilkan iklan berdasarkan lokasi, waktu penggunaan, dan umur pengguna. Semenjak dirilis resmi pada bulan September tahun lalu, hingga sekarang Kakatu telah diunduh 14.000 pengguna.
Persona
Persona merupakan aplikasi sosial media anonim yang memungkinkan pengguna curhat tentang apapun yang berhubungan dengan masalah mereka kepada para ahli. Aplikasi ini menggunakan sistem gamifikasi dimana para pengguna bisa membayar biaya konsultasi kepada para ahli dengan “Pay With Love”. Tim Persona mengklaim bahwa kini aplikasinya telah berhasil memiliki 2.000 pengguna.
Cerita Perut
Apabila Anda bingung mencari rekomendasi tempat makan, situs ini mungkin bisa menjadi rujukan Anda. Cerita Perut merupakan sebuah situs yang membahas ranah kuliner seperti ulasan tentang sebuah restoran atau makanan. Situs ini mengklaim telah menyediakan lebih dari 1.000 informasi kuliner terbaik dari 19 kota di Indonesia.
Hyjabs
Hyjabs merupakan sosial media sekaligus sosial commerce mobile yang dikhususkan untuk Muslim fashion. Aplikasi ini menyediakan berbagai referensi fashion dan bagaimana cara menggunakan hijab untuk kebutuhan sehari-hari. Hyjabs juga memungkinkan pengguna membeli langsung produk-produk fashion melalui platformnya. Pihak Hyjabs sendiri akan mengambil komisi sebesar 10 persen dari setiap transaksi yang terjadi melalui aplikasi ini.
Cookies
Cookies merupakan aplikasi Android yang memungkinkan pengguna membuat beragam musik dan animasi video dengan beragam tema. Aplikasi ini menggunakan kamera untuk mengambil gambar wajah anak-anak yang nantinya bisa digunakan sebagai animasi.
RunSystem
RunSystem merupakan software Enterprise Resource Planning (ERP) yang biasa digunakan pada perusahaan kecil dan menengah seperti industri tekstil atau manufaktur kayu. Software ini memungkinkan perusahaan mengelola semua lini bisnis mereka seperti penjualan, distribusi, dan keuangan. Semuanya dalam satu aplikasi. Hingga kuartal pertama tahun 2015, RunSystem telah digunakan 3 perusahaan dengan total 173 pengguna. Model bisnis yang diterapkan adalah sistem berlangganan dengan tarif USD20 (Rp262.000) untuk setiap pengguna per bulan.
Sasbuzz
Sasbuzz merupakan layanan social media marketing yang memungkinkan bisnis kecil dan menengah melakukan riset marketing untuk mencari dan memahami konsumen potensial mereka. Untuk saat ini, Sasbuzz memfokuskan layanannya untuk restoran. Untuk menikmati layanan ini, restoran bisa membayar biaya berlangganan sebesar USD50 (Rp650.000) atau USD200 (Rp2,6 juta) per bulan, tergantung paket yang dipilih. Sasbuzz mengklaim telah berhasil menjaring 20 restoran sebagai klien mereka.
SIJI
SIJI merupakan aplikasi image recognition yang bisa membuat gambar menjadi animasi dengan teknologi Augmented Reality. Dengan teknologi tersebut SIJI bisa digunakan sebagai media marketing untuk membantu agensi iklan, brand, dan kampanye-kampanye untuk berinteraksi lebih nyata dengan pengguna mereka. Model bisnis yang diterapkan SIJI adalah berlangganan dengan tarif USD0,01 (Rp130) hingga USD0,03 (Rp390) untuk setiap gambar yang dipindai pengguna. Setelah diluncurkan pada bulan Januari lalu, SIJI mengklaim telah bekerja sama dengan dua operator terbesar di Indonesia yaitu Telkomsel dan XL Axiata untuk membantu kampanye brand mereka.
X-Igent
X-Igent awalnya merupakan aplikasi untuk melindungi pengguna dari kejahatan. Akan tetapi startup ini kemudian pivot menjadi alat monitoring orang yang menunaikan haji dan umrah. Aplikasi ini dapat membantu petugas melacak para jemaah dan memudahkan jemaah mengikut instruksi petugas. Aplikasi ini juga menyediakan panic button yang memungkinkan pengguna bisa membagikan lokasi mereka saat tersesat.
X-Igent mengklaim telah bekerja sama dengan MQ Travel, salah satu penyedia tur haji dan umrah terbesar di Indonesia, untuk menyediakan alat dan aplikasi X-Igent bagi para jemaah. Nantinya setiap jemaah akan dikenakan biaya Rp60.000 yang langsung dibebankan pada biaya perjalanan haji dan umrah mereka.
Warung Rakyat
Warung Rakyat merupakan layanan penghubung antara supplier dan pedagang dengan sistem dropship dan sistem pembayaran escrow. Jadi para pedagang bisa memilih supplier yang bisa menjadi sumber pasokan produk yang ingin mereka jual. Nantinya pedagang juga bisa membuat toko online dengan template situs yang sudah disediakan oleh Warung Rakyat.
Model bisnis yang diterapkan Warung Rakyat ada dua, yaitu mengambil komisi dari setiap transaksi sebesar 2 hingga 5 persen. Startup ini juga menerapkan biaya berlangganan bagi para supplier sebesar USD90 (Rp1,1 juta) per tahun dan pedagang online sebesar USD12 (Rp150.000) per tahun.
Jarvis Store
Startup ini mungkin sudah tidak asing lagi, karena merupakan salah satu peserta Indigo Incubator 2013. Jarvis Store merupakan layanan pembuatan toko online dengan berbagai template dan fitur untuk memudahkan pengguna memulai bisnis online. Resmi berjalan pada awal tahun 2014, sekarang Jarvis Store mengklaim telah memiliki 6.770 pengguna, 43.500 produk, dan 717 blog.
(Diedit oleh Lina Noviandari)
The post Sebelas startup yang melakukan pitching di Demo Day Indigo Incubator batch II appeared first on Tech in Asia Indonesia.