Sesuai janji saya minggu lalu, sekarang Artistalk akan hadir seminggu sekali, bahkan saat tengah hari besar seperti sekarang ini. Sama seperti minggu-minggu sebelumnya, saya akan menyajikan kamu sedikit perbincangan dengan para artis lokal yang pernah terlibat dalam pembuatan video game. Pada minggu ini saya berkesempatan untuk berbincang dengan Retno Kusumawati, wanita asal Solo yang saat ini menempati posisi sebagai Studio Lead Artist di Gameloft cabang Yogyakarta.
Sebagai seorang wanita dengan posisi yang sangat penting di salah satu perusahaan game mobile terbesar di dunia, tentunya Retno punya kisah menarik yang dapat kita ikuti. Oleh karena itu tanpa basa-basi lagi langsung saja kita masuk ke perbincangan dengan Mbak Retno dari Gameloft Indonesia.
Halo Mbak Retno, bisa cerita sedikit tentang diri kamu ke para pembaca?
Hai, saya Retno Kusumawati, biasa dipanggil Enok. Saya seorang Studio Lead Artist di Gameloft Indonesia. Kalo kalian masih asing dengan istilah studio lead, nama beken lainnya adalah art director ;). Sebelumnya saya bekerja di almamater saya, D3 Deskomvis Universitas Sebelas Maret Surakarta, sebagai staf, desainer, dan asisten dosen. Saya juga seorang ilustrator freelance.
Bisa cerita bagaimana kamu bisa jadi seorang ilustrator profesional seperti sekarang ini? Apakah memang sudah hobi dari kecil?
Yup, benar, saya sudah suka menggambar dari TK. Ketika SD saya pertama kali ikut lomba menggambar tingkat nasional dan meraih Juara Harapan I. Itu yang mendorong saya untuk lebih mendalami bidang seni menggambar. Kontes-kontes menggambar yang pernah saya ikuti cukup beragam, mulai dari desain poster, desain busana, hingga komik. Pekerjaan profesional pertama sebagai ilustrator adalah membuat pencil painting di kanvas untuk seorang mantan dosen saya di IMKA (sebuah institut pendidikan komputer dan akuntansi di Solo).
Kalau boleh cerita, saya juga pernah belajar di jurusan kesekretarisan di SMK dan juga Analisis Sistem dan Pemrograman selama 1 tahun di IMKA sebelum masuk ke D3 Deskomvis UNS. Semua karena ketidaktahuan saya tentang jenis-jenis sekolah seperti SMSR, dan jurusan kuliah seperti DKV. Maklum, waktu itu bisa dibilang saya ini termasuk cewek yang kuper, hehehe.
Setelah lulus dari belajar pemrograman tadi, saya bertemu teman SMP saya yang kuliah di D3 DKV UNS, dan akhirnya saya juga masuk ke jurusan yang sama dan menjadi adik kelasnya. Dari situ awal perjalanan saya dimulai. Mulai dari ikut pameran desain grafis, hingga kontes tingkat nasional (PEKSIMINAS & ICI Award). Dari situ juga saya mulai berani menerima pekerjaan-pekerjaan ilustrasi dari personal, pemerintah, penerbit buku, hingga perusahaan game asing. Untuk pekerjaan dari penerbit dan asing, sebagian besar bisa terwujud karena ajakan dari teman-teman satu jurusan yang sudah lebih dulu menjadi ilustrator profesional dan memiliki studio ilustrasi sendiri.
Bagaimana kamu bisa terjun ke industri game?
Kalau dulu saya ditanya apakah mau masuk ke industri game saya bakal menjawab “tidak”, karena dulu passion saya adalah menjadi dosen ilustrasi dan komikus. Tapi karena sekarang syarat dosen setinggi langit, akhirnya saya melirik passion lain yang masih berhubungan dengan seni deh, hahaha.
Tahun 2010 pacar saya, yang sekarang jadi suami saya (*blush), memberi informasi kalau ada perusahaan game asing yang membuka cabang di Jogja dan mencari graphic artist. Saya mencoba mengikuti tes dan seminar dari mereka, dan Alhamdulillah lolos. Ternyata saya adalah satu dari dua artis pertama yang diterima oleh Gameloft Yogyakarta. Dari situ perkembangan skill dan karir saya di Gameloft semakin berkembang, hingga sekarang saya menjadi Studio Lead Artist dan mengayomi artis-artis lainnya.
Boleh tahu game apa saja yang pernah kamu kerjakan, dan apa yang paling berkesan sejauh ini?
Kalau game yang pernah saya kerjakan sebagai 2D Artist & Supervisor 2D Artist antara lain adalah Diamond Twister 2, Immortals, Word Crafter, dan Ghost Recon : Future Soldier untuk mobile berbasiskan Java.
Setelah itu saya menjadi Studio Lead Artist dan mengawasi berbagai projek seperti Men in Black 3, Littlest Pet Shop, Fashion Icon, Modern Combat 4: Zero Hour, Oregon Trail : American Settler, Assassin’s Creed 3, A Good Day to Die Hard, Gangstar City, Fast & Furious 6, Kingdoms & Lords, Monster Inc University, Thor “The Dark World”, Dragon mania (Game Evolution), Bubble Bash 3, Real Football 2015, dan lain sebagainya yang akan segera tersedia di pasaran.
Game yang paling berkesan apa ya … hampir semua projek memiliki kesan, kemudahan, dan kesulitan masing-masing. Tapi yang paling membuat saya bangga secara pribadi adalah projek Game Evolution game Dragon Mania. Karena itu adalah game pertama di mana kita sebagai creation (tidak sekedar porting) dan artis berkesempatan membuat aset-aset grafis baru. Ditambah lagi beberapa desain naga yang saya buat terpilih untuk menjadi naga baru di dalam game tersebut. :D
Selain video game, biasanya kamu mengerjakan ilustrasi untuk media apa lagi? Apakah komik atau film mungkin
Kebanyakan buku anak-anak, novel grafis, karikatur, dan ilustrasi-ilustrasi lainnya.
Biasanya apa yang menjadi inspirasi kamu dalam mengerjakan karya-karyamu? Apakah dari lingkungan atau murni berkhayal?
Banyak, tidak bisa murni dari satu dua hal saja. Saya berkarya tergantung kebutuhan klien atau saya personal. Bisa dari pengalaman pribadi, teman atau keluarga, dari karya orang lain (bukan plagiat lho ya, hehe), dan berkhayal. Saya suka berimajinasi dan suka mengamati karya orang lain, baik dari teknik gambarnya, line-art, pewarnaan maupun angle yang unik. Baru setelah itu saya gabungkan ide yang didapat dari imajinasi dan teknik yang cocok ke dalam karya saya.
Punya ilustrator favorit?
Tentu saja! Banyak bangeeeet hahahaha …
Yang paling sering mengispirasi saya adalah Stanley Lau (atau biasa dikenal dengan nama Artgerm), JonasDeRo, dan Daniela Uhlig.
Demikianlah wawancara singkat saya dengan Mbak Enok Dari Gameloft Indonesia. Seperti biasanya juga, kamu bisa mengecek karya-karya dari Mbak Enok yang lain melalui akun Deviant Art miliknya yang bisa kamu akses melalui link di bawah.
Selain itu kalau kamu ada saran dan komentar mengenai Artistalk atau wawancara yang satu ini, jangan ragu untuk sampaikan di kolom komentar ya. Sampai jumpa minggu depan.
Deviant Art: 3noK
[Artistalk] adalah artikel mingguan di Games in Asia yang membahas mengenai para 2D Artist ataupun 3D Artist dari Indonesia yang bekerja di bidang video game. Jika kamu punya kritik atau saran untuk artikel ini, silahkan hubungi fahmi@gamesinasia.com atau melalui @fahmihasniPost [Artistalk] Adaptasi Terhadap Mimpi, Wawancara Dengan Studio Lead Artist Dari Gameloft Indonesia muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.