Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all 6222 articles
Browse latest View live

Meneropong Masa Depan Fintech di Indonesia

$
0
0

Ranah fintech di Indonesia bisa dibilang sedang naik daun. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya startup yang menggarap ranah finansial digital ini di tanah air. Beberapa contohnya adalah CekAja, UangTeman, dan CekPremi.

Melihat fenomena tersebut, di hari kedua Tech in Asia Conference 2015 (12/11), kami menyediakan sebuah stage khusus yang membahas mengenai fintech di Indonesia yang dinamakan Fintech Stage .

Dalam salah satu sesi keynote di stage ini, JP Ellis, Founder dan CEO CekAja berbincang dengan Markus Gnirck, Co-Founder Startupbootcamp FinTech, sebuah akselerator yang mempunyai fokus terhadap startup fintech yang mempunyai basis di Singapura tentang masa depan fintech, khususnya di Indonesia.

Baca juga: Daftar Startup Teknologi Jasa Finansial (Fintech)

Markus membuka pembicaraan dengan membeberkan beberapa fakta seperti nilai pasar fintech di dunia yang mencapai angka $12 juta (sekitar Rp162 miliar). Markus lebih lanjut mengatakan bahwa para pemain fintech yang aktif saat ini datang dari pemain lama dari dunia keuangan yang merasa bahwa sistem keuangan seperti perbankan dan lainnya sudah mulai kuno serta kehilangan kepercayaan.

Ia juga melihat bahwa gerakan fintech ini sudah dimulai sejak 8 tahun lalu di London dan New York. Di Asia sendiri, dalam satu tahun terakhir fintech berkembang dengan sangat cepat.

JP menambahkan bahwa Indonesia merupakan pasar baru yang sangat menggairahkan bagi para pemain fintech. Hal ini didukung dengan banyaknya VC yang mencari ranah fintech di Tanah Air. JP lebih lanjut mengatakan bahwa ada jeda perkembangan antara Indonesia dengan negara-negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat, namun pada akhirnya Indonesia akan dapat mengadopsi perkembangan tersebut dengan cepat.

Fintech bukan hanya sistem pembayaran digital

Banyak orang yang mempunyai asumsi bahwa fintech identik dengan sistem pembayaran baru secara digital yang dapat menggantikan sistem pembayaran kuno seperti kartu kredit. Meskipun hal tersebut benar, namun ternyata tidak sepenuhnya tepat.

Sistem pembayaran digital merupakan salah satu vertikal di dalam fintech. JP tidak dapat menjelaskan secara spesifik, namun ia yakin, ketika seseorang melihat konsep sebuah startup, orang tersebut dapat mendefinisikan startup tersebut sebagai startup fintech. “Kamu akan tahu ketika kamu melihatnya,” ungkap JP.

Markus menambahkan bahwa fintech mempunyai vertikal yang lebih luas. Ranah seperti peer-to-peer lending , sebuah sistem peminjaman uang seperti layaknya sistem ride-sharing yang dilakukan oleh Uber masih bisa digarap dan ranah-ranah yang bersangkutan langsung dengan perbankan dalam metode B2B mempunyai kesempatan untuk lebih sukses di masa depan.

Lebih lanjut mengatakan bahwa ranah peer-to-peer lending mempunyai nilai transaksi besar, namun jika dibandingkan dengan nilai pinjaman secara global, nilai tersebut sangatlah kecil. Jadi, fintech bukanlah untuk mendisrupsi pasar yang ada, namun lebih ke mengubah pasar keuangan tradisional menjadi lebih modern.

Baca juga: Alasan mengapa fintech akan mengubah dunia

Kerja sama badan keuangan tradisional

JP mengatakan bahwa saat ini ia sedang membangun sebuah asosiasi finansial yang menjembatani dunia perbankan tradisional dengan fintech. Asosiasi yang dinamakan Indonesia Fintech Association tersebut diikuti oleh berbagai badan keuangan besar seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mandiri, McKenzie, dan lain-lain. JP mengatakan bahwa badan keuangan tradisional mengakui keberadaan fintech dan siap membantu dunia fintech melalui asosiasi tersebut.

JP tidak bisa menceritakan lebih lengkap, namun ia mengatakan bahwa perkembangan fintech di Indonesia akan sangat menggairahkan karena dukungan berbagai badan keuangan tersebut. JP lebih lanjut mengatakan bahwa saat ini bentuk kerjasama tersebut masih sangat mentah, namun ia meyakinkan regulasi tidak akan menyulitkan pemain fintech jika semua badan sudah bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain.


Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Ikuti seluruh liputannya di sini.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Meneropong Masa Depan Fintech di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.


6 Developer Game Ramaikan Bootstrap Alley pada Hari Kedua Tech in Asia Jakarta 2015

$
0
0

Setelah terdapat tiga developer game di Bootstrap Alley Tech in Asia Jakarta 2015 pada hari pertama, hadir lebih banyak lagi developer game yang menempati enam booth berbeda di hari kedua. Mereka menggantikan Qajoo Studio, Arcane Arts, dan Alkemis Games yang telah hadir di hari pertama. Berikut adalah keenam developer game tersebut:

Digital Happiness

Digital Happiness TIA Jakarta 2015 | Photo

Digital Happiness datang ke Tech in Asia Jakarta 2015 membawa beberapa informasi menarik tentang game terbaru mereka. Ada sebuah buklet yang berisi informasi mengenai berbagai game yang telah mereka rilis, sedang dikembangkan, dan juga yang masih dalam proses riset.

Baca Juga: Founder Stories Digital Happiness: “Nyaris dropout” berbuah DreadOut

Ada beberapa judul yang sedang dikembangkan, seperti DreadOut: Keepers of The Dark yang memiliki gameplay mirip dengan DreadOut asli namun dengan sistem lebih seperti arcade, dan DreadSense yang menggunakan teknologi Intel RealSense di mana kamu berbalik peran menjadi hantu yang bertugas menakut-nakuti manusia.

Own Games

Own Games TIA Jakarta 2015 | Photo

Own Games yang merupakan developer asal Bandung ini membawa judul andalan mereka seperti Own Super Squad dan juga game yang baru saja soft launch di GDG Prime 2015, Agent Dodge.

Baca Juga: Own Games Soft Launch Agent Dodge di GDG Prime 2015 dengan Mengadakan Kontes Mini

Game5Mobile

Game5Mobile TIA Jakarta 2015 | Photo

Game5Mobile adalah sebuah developer dan penerbit game mobile yang baru saja berdiri tahun ini. Di sini mereka membawa beberapa game yang sedang dalam pengembangan atau akan rilis sebentar lagi.

Ada dua yang sempat saya coba, yaitu Do Not Pop! yang merupakan sebuah game arcade di mana saya harus menekan layar agar balon yang berisi orang tidak terkena bahaya. Satu lagi adalah Number Rumble, sebuah game multiplayer online yang secara real-time menantang saya untuk bermain mini game sambil menguji ketelitian berhitung.

AMPlified

Amplified TIA Jakarta 2015 | Photo

AMPlified mulai merambah dunia gaming melalui platform mobile setelah sebelumnya juga bergerak di bidang media digital. Game paling hangat yang mereka bawa adalah Go-Jack! yang baru saja rilis pada 10 November 2015 lalu (tidak ada hubungannya dengan Go-Jek sama sekali ya).

Seperti namanya, Go-Jack! adalah game parodi dari Go-Jek di mana kamu akan menjadi tukang ojek dan bertugas untuk mengangkut penumpang agar sampai ke tujuan. Hati-hati juga dengan mobil-mobil yang berseliweran.

Artoncode

Artoncode TIA Jakarta 2015 | Photo

Di sini Artoncode memamerkan beberapa game mereka yang sedang dikerjakan seperti proyek Kickstarter Winterflame, Chemcaper, dan game edukasi anak. Salah satu game yang bisa dimainkan pada kesempatan ini adalah Chemcaper, sebuah pelajaran kimia yang dibalut dalam RPG. Artoncode merencanakan untuk memasukkan game ini ke dalam kurikulum sekolah ke depannya.

Sinergi Studio

Sinergi Studio TIA Jakarta 2015 | Photo

Pada kesempatan ini Sinergi Studio memamerkan beberapa game mereka seperti Shaman Showdown dan juga Lightning Dodge. Selain itu, Sinergi Studio juga mengabarkan bahwa mereka sedang membuat game dengan tema film Comic 8 terbaru yang akan datang.

Baca Juga: 10 Startup Menarik di Bootstrap Alley Tech in Asia Jakarta 2015 (Day 1)


Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech in Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Baca semua artikel terkait acara tersebut di sini.

(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)

The post 6 Developer Game Ramaikan Bootstrap Alley pada Hari Kedua Tech in Asia Jakarta 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Melihat Perilaku Pengguna Internet Mobile Indonesia dari Perspektif UC Web

$
0
0

Kita semua tinggal di era yang sangat mencengangkan! Bagaimana tidak? Perkembangan teknologi mobile di dunia saat ini sudah sangat mendukung rutinitas manusia, sehingga jarak dan waktu dalam berkomunikasi seolah sudah menjadi komoditas yang setiap saat selalu ada di genggaman tangan. Apalagi sejak internet mulai merambah dunia mobile.

Indonesia selaku negara pengadopsi teknologi mobile terbesar di Asia Tenggara juga tak bisa lepas dari fenomena penggunaan alat teknologi yang satu ini. Berbicara di panggung Mobile Stage konferensi Tech in Asia 2015, Jonathan Zhong dari UC Web membagikan sejumlah pandangan tentang perilaku pengguna mobile Indonesia dari perspektif developer.

Indonesia Melek Internet

Hal pertama yang disorot oleh Jonathan Zhong adalah tingginya penetrasi internet di berbagai wilayah di Indonesia, terutama kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan lainnya. Sebagai negara dengan jumlah masyarakat yang banyak, Indonesia rata-rata bergantung penuh pada penggunaan internet WiFi dibandingkan mobile data.

Dari data yang dimiliki UC Web, Zhong memperlihatkan rata-rata netizen Indonesia didominasi oleh laki-laki dengan usia antara 19 hingga 25 tahun. Untuk besar kapasitas penggunaan mobile datanya sendiri, user Indonesia rata-rata membutuhkan minimal 500MB guna memenuhi kebutuhan mereka berinternet sehari-hari, mulai dari browsing, chatting, streaming video, dan lain sebagainya.

Dengan angka statistik penggunaan internetnya yang tinggi, otomatis ada banyak sekali tantangan bagi para developer untuk mengedukasi  market internet Indonesia yang potensinya sangat besar, salah satunya adalah mengamati tren lain yang sedang populer di luar sana.

Tren Mobile | photo

Zhong mencontohkan musim bola sebagai salah satu momentum yang bisa digunakan developer untuk mengukur dan menumbuhkan produk mereka dengan update produk bernuansa sepakbola. “UC Web pernah melakukan hal ini, dan hal tersebut sangatlah efektif” ungkap Zhong di sela-sela presentasinya.

Masih dalam panggung konferensi yang sama, Zhong membeberkan penemuan menarik lainnya yang ditemukan tim riset mereka di lapangan. “Sama seperti negara lainnya, orang Indonesia juga suka sekali berselancar di dunia maya sebelum tidur.” Penemuan yang sebetulnya sudah menjadi rahasia umum ini menduduki peringkat pertama setelah kegiatan berinternet di toilet.

Terakhir, Zhong juga memperlihatkan statistik tentang perilaku tingginya kesempatan sebuah konten internet supaya bisa viral di Indonesia. Sama seperti negara lain, masyarakat Indonesia gemar melakukan engadgement media sosial, entah itu membagikan foto mereka, video, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan persebaran konten di Indonesia sangatlah cepat, apalagi dengan melihat betapa reaktifnya orang-orang Indonesia terhadap peristiwa yang tengah terjadi di sekitar mereka.

Dengan mengamati bermacam perilaku tadi, para pengunjung Mobile Stage di konferensi Tech in Asia Jakarta diharapkan mampu memetik beberapa pelajaran untuk memanfaatkan tren dan perilaku netizen Indonesia sebagai medium menumbuhkan produk mereka di perangkat mobile.


Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech in Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Ikuti seluruh liputannya di sini.

(Artikel ini diedit oleh Mohammad Fahmi)

The post Melihat Perilaku Pengguna Internet Mobile Indonesia dari Perspektif UC Web appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Mengapa Ranah Mobile Commerce di Indonesia Mengalami Pergeseran?

$
0
0

Kebanyakan e-commerce banyak menggunakan aplikasi mobile untuk menyasar target pasar. Namun kini hal tersebut mulai bergeser ke arah yang lebih menguntungkan, yakni dari B2C ke ranah B2B. Apa yang mendorong terjadinya fenomena tersebut?

Dalam diskusi panel bertajuk “Future of Mobile commerce in Indonesia” di gelaran hari kedua Tech in Asia Jakarta 2015 (12/11) dengan menghadirkan pembicara Joseph Aditya, Founder dan CEO Ralali. Ia mengatakan beberapa faktor yang menyebabkan pergeseran tren tersebut.

“Dengan semakin berkembangnya teknologi, pemain di ranah e-commerce juga kian ramai dengan nama-nama baru dan juga menargetkan B2C. Karena itulah, harus dilakukan pergeseran agar bisnis e-commerce dapat berkembang ke arah lebih baik,” ungkap Joseph.

Beberapa nilai positif yang ia jelaskan, antara lain adalah B2B memiliki banyak lapisan pendukung mulai dari penjual skala kecil, hingga pemain besar. Ditambah dengan kemudahan yang ditawarkan melalui smartphone, pengguna lebih gemar berbelanja melalui online. Kemudian dengan memulai dari mobile, pengguna akan coba mengakses layanan commerce tersebut di PC dan mengharapkan kemajuan di ranah aplikasi untuk kemudahan layanan.

Namun yang harus diperhatikan adalah dalam mengembangkan aplikasi, pemilik bisnis harus memperhatikan akses berbeda untuk penjual dan pembeli potensial. Hal ini dimaksudkan untuk tidak membingungkan antara keduanya untuk menikmati layanan.

Hal lainnya yang ia kemukakan adalah pemilik bisnis juga harus memperhatikan layanan customer service langsung melalui aplikasi. Faktor utama yang harus dihadirkan adalah chatting langsung dengan customer service agar memenuhi semua kebutuhan dari pengguna.

“Konsumen suka memberikan pertanyaan secara langsung dibandingkan repot mengirim email dan menunggu responnya yang tidak langsung. Karenanya, harus dimaksimalkan fitur yang dikembangkan di layanan customer service,” tandasnya.

Baca juga: Bagaimana Google Dapat Membantu Developer Meningkatkan Pendapatan Iklan pada Aplikasi Mobile

Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech in Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Baca semua artikel terkait acara tersebut di sini.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Mengapa Ranah Mobile Commerce di Indonesia Mengalami Pergeseran? appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Soundtrack Rodea the Sky Soldier Dirilis Lewat iTunes dan Amazon

$
0
0

Rodea the Sky Soldier adalah game action bertempo cepat yang dikembangkan oleh Yuji Naka sang kreator Sonic the Hedhehog. Game ini dikembangkan untuk Wii U serta 3DS, dan telah dirilis baik dalam bahasa Jepang maupun Inggris. Versi bahasa Inggrisnya diterbitkan oleh NIS America, dan sudah bisa kamu dapatkan di toko-toko game favoritmu.

Game ini memiliki soundtrack yang diracik oleh salah seorang komposer veteran di dunia game yaitu Takayuki Nakamura. Beliau adalah pencipta lagu di balik berbagai judul game SEGA dan Squaresoft, termasuk seri Virtua Fighter dan Ehrgeiz. Karya-karyanya juga bisa kamu dengarkan di seri Lumines dan Ninety-Nine Nights, serta tentu saja Rodea the Sky Soldier.

Rodea the Sky Soldier | Takayuki Nakamura

Takayuki Nakamura

Kalau kamu membeli Rodea the Sky Soldier ketika baru dirilis, mungkin kamu sudah tahu bahwa kamu akan mendapat bonus berupa CD soundtrack di dalamnya. Tapi kalau kamu tidak berhasil mendapatkan CD ini, jangan berkecil hati. Akhirnya soundtrack Rodea the Sky Soldier tersedia juga secara digital melalui iTunes dan Amazon.

Lagu-lagu Rodea the Sky Soldier memiliki nuansa yang cukup bervariasi. Di sini Takayuki Nakamura menggabungkan instrumen-instrumen elektronik dan nuansa orkestra, dengan sentuhan oriental di beberapa lagu pilihan. Hasilnya adalah soundtrack yang megah, tapi juga upbeat dan bersemangat. Cocok untuk mengiringi petualangan Rodea mengarungi angkasa.

Kalau kamu penasaran ingin mencicipi, kamu bisa mendengarkan beberapa sampel lagu dari tautan Soundcloud milik Takayuki Nakamura di atas. Beliau bahkan membolehkan salah satu lagunya untuk diunduh secara gratis! Lagu gratis ini adalah lagu pembuka Rodea the Sky Soldier versi Wii U.

Saya sudah mencoba mendengarkan beberapa lagunya dan rasanya cukup menarik. Favorit saya adalah “The End of This Dream”, lagu ini cocok sekali untuk menghilangkan penat ketika sedang bekerja. Soundtrack Rodea the Sky Soldier bisa kamu dapatkan di iTunes Amerika Serikat dengan harga $13,99 (sekitar Rp190.000) atau lewat Amazon seharga $8,99 (sekitar Rp122.000).

Sayangnya, kedua toko digital tersebut hanya tersedia untuk pelanggan di Amerika Serikat untuk saat ini, namun kami akan segera memberikan update begitu OST Rodea the Sky Soldier tersedia di Indonesia.

Soundtrack Rodea the Sky Soldier ini sedikit mengingatkan saya akan lagu-lagu Aivi Tran di Soul Saga. Apakah kamu sudah mencoba mendengarkan lagu-lagu Rodea the Sky Soldier? Bagaimana kesanmu setelah mendengarkannya?

iTunes Link: Rodea the Sky Soldier (Original Soundtrack), $13,99 (sekitar Rp190.000)

Amazon Link: Rodea the Sky Soldier (Original Soundtrack), $8,99 (sekitar Rp122.000)

The post Soundtrack Rodea the Sky Soldier Dirilis Lewat iTunes dan Amazon appeared first on Tech in Asia Indonesia.

U-Hop Menjadi Pemenang Kompetisi Pitching Arena Tech in Asia Jakarta 2015

$
0
0

Sebagai penutup gelaran konferensi tahunan Tech in Asia Jakarta 2015, kami menyelanggarakan kompetisi picthing Arena untuk para startup terpilih. Untuk Arena kali ini, kami telah memilih tujuh startup potensial dari berbagai negara di Asia.

Dan setelah bertanding mempresentasikan produk dan layanan mereka di hadapan para juri dan hadirin, startup yang keluar sebagai juara adalah…U-Hop!

Startup asal Filipina ini berhasil menyingkirkan enam finalis lainnya dan memenangkan hadiah sebesar $10.000 (sekitar Rp135,97 juta). Selain uang tunai, U-Hop juga berhak atas piala juara untuk mereka bawa pulang.

U-Hop sendiri merupakan startup yang menyediakan layanan penjemputan on-demand. Layanan U-Hop menggunakan bus shuttle dan ditujukan untuk para commuter yang sering bepergian.

Untuk menggunakan layanan ini, pengguna hanya perlu membayar sekitar $2,5 (sekitar Rp34.000) per harinya. Harga yang tentunya lebih murah dibandingkan layanan booking transportasi lain seperti Uber. Saat ini, U-Hop memiliki sekitar 550.000 member di aplikasinya.

Enam finalis lain yang mengikuti kompetisi Arena adalah layanan asisten pribadi virtual asal Indonesia YesBoss, e-commerce bunga asal Singapura A Better Florist, marketplace untuk produk asal Korea KoreaBuys, aplikasi kencan asal Singapura LunchClick, layanan survei online asal Vietnam Q&Me, dan marketplace untuk sewa menyewa tempat asal Jepang SpaceMarket.

Baca juga: Inilah 7 Finalis Kompetisi Pitching Arena Tech in Asia Jakarta 2015
Stefan Jung, Managing Partner Venturra Capital; Teddy Himler, Vice President SoftBank China & India Holdings, Michael Lints, dan Venture Partner Golden Gate Ventures, menjadi juri dalam kompetisi pitching ini.

Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Ikuti seluruh liputannya di sini.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post U-Hop Menjadi Pemenang Kompetisi Pitching Arena Tech in Asia Jakarta 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Kondisi dan Masa Depan Video Mobile

$
0
0

Mobile dan video merupakan dua hal yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Untuk mengetahui seperti apa seberapa pesat perkembangannya, pada sesi terakhir di mobile Stage Tech in Asia Jakarta 2015, kami menghadirkan Rex Wong, CEO dan Co-Founder dari 8sian Media.

Rex merupakan seorang serial entrepreneur. Beberapa perusahaan yang sempat ia dirikan termasuk Applied Semantic, platform pembuat iklan yang telah diakuisisi oleh Google; DAVE.TV perusahaan IPTV pertama di dunia dan salah satu platform video online pertama yang melayani klien-klien besar seperti Disney, CBS, MGM, dan lainnya. 8sian Media yang didirikannya merupakan platform multi-channel network dan periklanan terbesar di Asia dengan lebih dari 250 juta impresi setiap bulan di saluran YouTube, Amazon, iTunes, Netflix, Hulu, Viki, Google Play, dan DailyMotion.

Menurut Rex, saat ini kita hidup di era teknologi yang fokus terhadap konten-konten untuk mobile. Sebagai contoh, 68 persen pengguna Facebook mengakses dari mobile, begitu juga dengan Twitter yang 86 persen penggunanya menggunakan perangkat mobile. Hal ini tentunya bisa terjadi karena semakin banyaknya pengguna smartphone dan pesatnya penetrasi internet.

Penetrasi internet yang luas telah mendorong tingginya minat terhadap konten video. Bahkan di Amerika Serikat, sebagian besar trafik internet merupakan konten video, seperti Netflix, YouTube, dan Hulu. Sehingga sekarang ini, orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk menikmati konten video melalui smartphone mereka ketimbang menonton langsung dari televisi. Lalu konten video apa saja yang paling sering dikomsumsi?

Berdasarkan riset yang dipaparkan Rex, ada tiga kategori konten yang mendominasi, yaitu video musik, video lucu, dan trailer dari sebuah film. Yang lebih unik lagi adalah orang-orang di Asia Timur, seperti Cina lebih senang menonton video dengan durasi panjang.

Baca juga: Melihat Perilaku Pengguna Internet Mobile Indonesia dari Perspektif UC Web

Potensi bisnis iklan pada konten video

Pertumbuhan mobile dan video telah mendorong suburnya bisnis iklan pada media tersebut. Berdasarkan hasil riset Business Insider, iklan di dalam video telah menyumbang sekitar 20 persen dari total pertumbuhan iklan di Amerika Serikat. Bahkan harga iklan video juga jauh lebih tinggi dibandingkan media lain seperti media sosial dan perangkat mobile. Hal itu karena sebagian besar penikmat video suka menonton konten yang gratis walau terdapat iklan di dalamnya.

Beberapa jenis iklan video yang bisa kamu temukan adalah cuplikan video singkat yang muncul sebelum video sebenarnya. Atau sebuah box iklan yang muncul di bagian sisi bawah. Namun, perkembangan teknologi telah membantu bagaimana iklan-iklan tersebut ditampilkan.

Seperti apa yang dilakukan oleh 8sian Media melalui teknologi Digital Product Placement, yang mana perusahaan ini mampu mereplikasi atau menambahkan iklan di dalam sebuah video. Misalnya Coca Cola ingin beriklan pada sebuah video singkat, maka 8sian Media akan menambahkan minuman Coca Cola pada salah satu adegan dalam video tersebut.

Ada juga iklan video mobile Interactive In-Video, yang memungkinkan penonton video berinteraksi langsung dengan apa yang terjadi di dalam video tersebut. Misalnya di dalam video tersebut ada seorang karakter yang memakai kemeja. Penonton bisa menyentuh kemeja tersebut dan mendapat informasi berapa harga dan di mana mereka bisa mendapatkan kemeja tersebut. Dengan cara ini, 8sian Media menambah revenue mereka tiga sampai enam kali lipat.


Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Ikuti seluruh liputannya di sini.

(Diedit oleh Lina Noviandari)

The post Kondisi dan Masa Depan Video Mobile appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Inilah 5 Alasan Mengapa Startup Menolak Lamaran Kerjamu!

$
0
0

Mungkin sebagian dari kita terheran-heran: IPK sudah di atas 3, pengalaman organisasi ada, bicara juga bisa, tetapi kenapa startup menolak lamaran kerja kita?

Dalam presentasinya di Student Stage Tech in Asia Jakarta 2015, Ken Ratri Iswari, Founder dan pendiri GeekHunter, membeberkan alasan mengapa lamaran kerjamu ditolak oleh startup besar di Indonesia, serta memberi tip bagaimana agar kita lebih mudah diterima di dunia kerja.

1. Kamu tidak standout dibandingkan kandidat lain

Kamu mungkin menyadari bahwa kamu tidak hanya sendiri, ada ribuan kandidat lain yang memiliki IPK yang tak jauh dari milikmu, berasal dari kampus yang sama, atau bahkan berasal dari jurusan yang sama. Lalu mengapa mereka harus memilih kamu bila kamu tidak berbeda? Apa yang bisa membuatmu tampil beda dibanding yang lain?

Selain IPK dan pengalaman organisasi, hal yang membuatmu menonjol adalah prestasi. Memenangkan berbagai kompetisi bisa menjadi hal yang membedakan kita dengan yang lain, selain juga akan memberikan pengalaman yang bermanfaat saat bekerja nantinya.

2. CV-mu tidak didesain dengan baik

Kita harus memahami bahwa waktu yang dimiliki perekrut perusahaan tidaklah banyak, sementara mereka harus mengurus ribuan calon karyawan. Karenanya, CV yang dirancang dengan baik adalah sebuah kewajiban.

Kita tidak perlu menjadi desainer untuk merancang sebuah CV. Yang terpenting adalah CV tersebut mencakup informasi relevan untuk si pencari kerja. Ken menceritakan bahwa banyak calon karyawan yang memasukkan informasi yang tidak penting untuk perusahaan, seperti jenis kelamin (sudah ada di foto), agama, dan lainnya.

Selain itu, CV-mu juga harus ditulis secara lengkap, namun tidak berlebihan. Banyak pelamar kerja yang hanya membuat daftar pengalaman tanpa menjelaskan lebih lanjut apa yang dilakukannya dalam posisi tersebut.

Untuk menjelaskannya, tulislah pengalamanmu dalam format STAR:

  • Situation: jelaskan permasalahan yang kamu hadapi dalam pekerjaan tersebut.
  • Task: apa yang hendak kamu capai dari pekerjaan itu.
  • Action: jelaskan apa yang kamu lakukan untuk meraihnya.
  • Result: jelaskan apa yang akhirnya bisa kamu raih dengan apa yang kamu lakukan.

3. Kamu tidak memahami perusahaan yang kamu lamar

Sebagaimana melamar pacar, untuk melamar perusahaan kamu juga perlu memahaminya secara mendalam! Banyak pelamar kerja hanya menuliskan daftar riwayat hidup, kemudian menyebarkannya ke ratusan perusahaan. Bahkan seringkali kita lupa perusahaan mana saja yang telah kita kirimkan lamaran.

Baca juga: 8 Website Terpopuler di Indonesia untuk Mencari dan Melamar Pekerjaan

Cara tersebut tidak hanya melelahkan, tetapi juga tidak efektif. Kalau pun dapat, mungkin kamu hanya akan mendapatkan perusahaan yang biasa-biasa saja, karena perusahaan luar biasa juga mengharapkan sesuatu yang luar biasa.

Mereka ingin agar kamu memiliki passion terhadap apa yang mereka lakukan, dan memiliki value yang sama. Untuk itu tentunya kamu harus meneliti dulu value apa yang dipegang oleh perusahaan tersebut dengan mengunjungi situs resmi mereka. Kamu bisa menunjukkan pemahamanmu itu baik di CV maupun saat wawancara nantinya.

4. Kamu tidak memahami dirimu sendiri

Hal lain yang sering dilupakan adalah pemahaman akan diri sendiri. Apa yang kamu ingin lakukan 5 tahun ke depan? 10 tahun ke depan? Mengapa kamu melakukan apa yang kamu lakukan hari ini?

Pertanyaan-pertanyaan ini sebaiknya sudah terjawab saat kamu masih menjadi mahasiswa. Jawaban dari pertanyaan tersebut dapat membantumu menentukan skill dan achievement apa yang harus kamu pelajari untuk mendapatkan apa yang kamu mau.

Baca juga: Student Job, Destinasi Informasi Lowongan Pekerjaan bagi Mahasiswa

Misalnya, bila kamu ingin bekerja sebagai konsultan di perusahaan multinasional, kamu harus memiliki IPK yang sangat tinggi. Mereka biasanya meminta IPK di atas 3,5 diimbangi dengan pengalaman organisasi dan prestasi yang juga cukup.

5. Kamu lupa mengelola online presence-mu

Zaman sekarang, tweet-mu adalah harimaumu. Bila tertarik, perusahaan dan calon bosmu biasanya tidak hanya melihat CV, tetapi juga apa yang kamu lakukan di media sosial. Ini bisa mempengaruhi drastis keputusan mereka.

Karena itu, jagalah agar baik Twitter maupun Facebook-mu terlihat profesional. Atau alternatifnya, jangan lupa mengatur privasi di semua media sosial agar akunmu tidak bisa dilihat sembarang orang.

Begitu pula dengan LinkedIn. Buatlah profil yang menarik dan lengkap, dan tonjolkan perbedaanmu dibanding kandidat lainnya.


Itulah lima kesalahan yang sering dilakukan para pencari kerja sehingga CV mereka tidak diterima. Apakah kamu juga melakukannya?


Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Ikuti seluruh liputannya di sini.

(Diedit oleh Lina Noviandari)

The post Inilah 5 Alasan Mengapa Startup Menolak Lamaran Kerjamu! appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Nadiem Makarim Bicara Soal Produk Baru, Kompetisi, dan Subsidi

$
0
0

GO-JEK adalah salah satu startup Indonesia dengan pertumbuhannya tercepat dan paling dibicarakan oleh publik. Salah satu alasannya, setelah berhasil membuat gebrakan pada ranahi transportasi urban, tetapi mereka juga tidak henti-hentinya berinovasi.

Lihat saja, tak lama setelah menghadirkan GO-LIFE dan GO-BOX, akhir November 2015 lalu GO-JEK meluncurkan layanan baru bernama GO-BUSWAY yang memungkinkan pengguna mengetahui lokasi bus TransJakarta secara real-time berikut informasi kedatangan bus.

Hari ini (12/11) di acara Tech in Asia Jakarta 2015, CEO sekaligus Founder GO-JEK, Nadiem Makarim, mengungkapkan bahwa inovasi perusahaannya tidak akan berhenti di situ saja. Awal tahun depan, GO-JEK berencana menggelontorkan layanan baru yang diklaim akan menjadi “game changer”.

Baca juga: Nadiem Makarim Mengubah Go-Jek dari “Zombie” Menjadi Startup Paling Terkenal di Indonesia

Tidak banyak yang dibocorkan Nadiem kecuali petunjuk tadi, dan bagaimana produk baru mereka akan lebih viral dari sebelumnya dan membantu makin banyak orang dalam saat yang bersamaan. Namun, ia bisa memastikan, produk barunya tersebut tidak lagi berpusat pada transportasi yang menjadi kekuatan perusahaannya.

“Produk baru kami konsepnya bukan transportasi, tetapi on-demand. Kami menyadari, transportasi adalah salah satu elemen on-demand. Ini adalah tema kami. Menurut kami, Indonesia suka memesan apa saja. Itu aspirasinya,” kata Nadiem.

Tidak ada produk yang sempurna

Perjalanan untuk memiliki banyak layanan yang berhasil diterima dengan baik oleh masyarakat jelas bukan tanpa rintangan. Menurut Nadiem, selalu ada trial and error. Meski ia merasa produknya belum sempurna, ia tetap merilisnya ke pasar. Dari situ, ia melihat reaksi orang dan, jika diperlukan, melakukan perbaikan.

“Sempurna itu tidak ada. Sebuah produk tidak begitu saja menjadi (peluang) bisnis. Butuh waktu enam hingga delapan bulan, setelah kita mengetahui orang-orang menggunakannya untuk apa,” ujar Nadiem.

Beri kebebasan pada tim

Nadiem menyadari beratnya tekanan yang dihadapi oleh timnya, khususnya mereka yang mengepalai tiap-tiap produk. Karena itu, ia sengaja memberikan kebebasan, termasuk dalam menggunakan budget yang diberikan, pada tim untuk untuk melakukan apa saja.

“Saya tidak melakukan micro management. Mereka layaknya mini CEO yang menjalankan perusahaan mereka sendiri. Peran saya sebatas sugar daddy dan super coach yang membantu mereka menyelesaikan masalah yang dihadapi,” kata Nadiem.

Ini ia lakukan setiap hari, secara bergantian dari satu produk ke produk lainnya. Menariknya, ia tidak pernah melakukan progress review meeting. Sebab, data tiap produk disajikan setiap hari ke manajemen dan investor.

Rupanya, situasi serupa terjadi juga dalam hubungan antara manajemen tertinggi GO-JEK dengan investornya. Ia merasa beruntung punya investor yang tak henti menawarkan bantuan.

“Di balik tekanan dan isu teknis yang ada, punya investor yang seperti itu, yang kedekatannya hampir seperti bagian dari top team, membuat pekerjaan menjadi lebih nyaman,” katanya.

Menyambut kompetisi dengan tangan terbuka

Belakangan, banyak bermunculan kompetitor yang ikut membuati layanan serupa. Nadiem tidak melihat ini sebagai rintangan bagi pertumbuhan perusahaannya. Ia melihat pasarnya masih sangat besar, sementara penetrasi dari tiap-tiap startup itu, termasuk GO-JEK, masih kecil.

“Justru, semua akan membantu lebih banyak orang sambil mengedukasi pasar. The more the merier, terutama bagi startup lokal,” ujar Nadiem.

GO-JEK tanpa subsidi

Pengguna GO-JEK saat ini masih menikmati subsidi berupa tarif flat. Tentu saja, ini tidak akan berlangsung selamanya. Akan tiba saatnya pengguna benar-benar membayar tarif nyata per km.

Meski Nadiem tidak menyebutkan kapan tepatnya ini akan terjadi, GO-JEK pelan-pelan sudah mengurangi subsidi. Salah satunya dari sisi pengendara dengan mengurangi tarif per km, dari Rp4.000 ke Rp3.000. Bahkan, jika kamu menggunakan GO-JEK secara reguler, mungkin kamu menyadari biaya beberapa layanannya sudah mulai naik.

“Transisi ini akan terus terjadi secara bertahap, hingga subsidi benar-benar hilang. Saat memutuskan memberi subsidi, bukan berarti kami tidak tahu akan terjadi drop (order) nantinya,” jelas Nadiem.

Apa yang dilakukan oleh GO-JEK adalah mengumpulkan dana yang cukup, tidak berimbas negatif pada perusahaan saat subsidi dicabut. Menurutnya, ini adalah keseimbangan paling sulit yang harus ia jaga.

“Tapi kami makin baik dalam proyeksi, melakukan kalkulasi sensitivitas, menentukan harga, dan sebagainya,” jelasnya. “Satu yang pasti, tarif GO-JEK akan terus naik.”


Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Ikuti seluruh liputannya di sini.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Nadiem Makarim Bicara Soal Produk Baru, Kompetisi, dan Subsidi appeared first on Tech in Asia Indonesia.

10 Startup Menarik yang Kami Temukan di Hari Kedua Bootstrap Alley Tech in Asia Jakarta 2015

$
0
0

Pada hari kedua Tech in Asia Jakarta 2015, terdapat lebih dari 118 startup yang tampil di Bootstrap Alley. Sebagian besar merupakan startup tahap awal, sebagian sudah meluncurkan produk mereka, sementara sebagian yang lain masih dalam tahap pengembangan. Berikut adalah 10 startup menarik yang kami temukan di Bootstrap Alley hari kedua konferensi.

Kumoten

Kumoten merupakan penyedia layanan dropshipper. Penjual yang tertarik menjadi mitra, bisa menjadi penjual online tanpa perlu memiliki stok barang dan juga mengirim barang. Semua proses akan dikelola langsung oleh Komuten. Startup asal Malaysia ini bahkan memungkinkan penjual untuk mendistribusikan produk-produk yang ingin mereka jual ke toko online lain seperti Elevenia atau Tokopedia langsung dari platform Komuten.

CakraApp

Cakra App merupakan aplikasi untuk terapi autis, ADD, ADHD, Aspeger, Down Syndrome, keterbelakangan mental, dan lambat belajar dengan menggunakan teknologi interaktif. Muhammad Lutfi Ramdhani selaku founder mengungkapkan bahwa ada sekitar 1.200 lebih anak-anak Indonesia yang terkena gejala tersebut dan dari tahun ke tahun terus meningkat. Sejauh ini, Muhammad mengungkapkan bahwa aplikasi ini mampu menyembuhkan gejala tersebut hingga 30 persen.

Crowdo

Crowdo merupakan situs crowdfunding atau penggalangan dana. Terdapat empat jenis penggalangan dana yang ditawarkan oleh Crowdo yaitu Equity Crowdfunding, Peer-to-Peer Lending, White Label Crowdfunding, dan Reward Crowdfunding. Namun, saat ini Crowdo masih dalam tahap pengembangan. Startup ini masih berjalan secara offline, dengan menghubungkan antara pemberi dana dengan pencari dana secara langsung melalui pertemuan-pertemuan.

Fasyen

Fasyen merupakan aplikasi mobile yang memberikan rekomendasi-rekomendasi seputar dunia fashion. Rekomendasi-rekomendasi tersebut berasal dari pengguna aplikasi Fasyen. Di saat bersamaan, rekomendasi-rekomendasi tersebut akan menjadi sebuah saluran khusus. Misalnya kumpulan rekomendasi sebuah produk kecantikan dengan merek A.

CoinPip

CoinPip merupakan layanan pengiriman uang secara global menggunakan sistem blockchain, metode serupa yang digunakan oleh Bitcoin. Layanan ini akan memproses pengiriman dengan durasi satu sampai dua hari. Hal itu karena proses konversi dari mata uang virtual menjadi mata uang di negara tersebut memakan waktu yang lama. CoinPip mengambil dua persen dari setiap transaksi yang dilakukan oleh pengguna.

Promoji

Promoji merupakan aplikasi mobile yang memungkinkan pengguna untuk mencari informasi diskon dan promo yang ada di tempat-tempat tertentu seperti restoran, mal, kafe, dan lainnya.

Aplikasi ini memiliki desian antarmuka yang sangat menarik, hal itu karena Sergio Rusli selaku Founder dan CEO memiliki latar belakang sebagai desainer. Akan tetapi saat ini Sergio mengungkapkan bahwa ia masih melakukan outsourcing untuk mengembangkan aplikasi tersebut.

Retrospective Journal

Retrospective Journal merupakan layanan printing online yang ditujukan bagi pengguna dengan latar belakang desain. Misalnya mereka bisa mencetak album foto atau koleksi karya seni mereka. Harga diatur berdasarkan ukuran foto yang mereka inginkan dengan minimum pemesanan 40 lembar buku.

Waple

Waple merupakan aplikasi berbagi akses Wi-Fi. Dengan aplikasi itu, pengguna bisa mendapatkan kode Wi-Fi dan juga bisa berbagi kode Wi-Fi yang mereka dapatkan ke pengguna lain. Tidak hanya memberi keuntungan bagi pengguna aplikasi. Waple juga membantu para pemilik bisnis seperti restoran atau kafe untuk mempromosikan tempat mereka melalui aplikasi tersebut.

Sembako

Sembako merupakan aplikasi mobile yang menghubungkan konsumen dengan penjual kebutuhan sehari-hari seperti air galon, beras, daging, dan lainnya. Tidak hanya itu, melalui aplikasi ini pengguna juga bisa mendapatkan kupon atau diskon-diskon tertentu dengan berbagi informasi mengenai barang-barang yang dijual di dalam aplikasi ke teman-teman mereka.

Saturdays

Saturdays menyediakan kacamata buatan tangan dengan desain yang berkualitas dan mengklaim memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan kacamata merek luar lainnya. Startup ini masih dalam tahap pengembangan, dan akan resmi meluncur pada akhir bulan November.


Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Ikuti seluruh liputannya di sini.

(Diedit oleh Lina Noviandari)

The post 10 Startup Menarik yang Kami Temukan di Hari Kedua Bootstrap Alley Tech in Asia Jakarta 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Highlight Hari Kedua Konferensi Tech in Asia Jakarta 2015

$
0
0

Hari ini (12/11) adalah hari kedua dari helatan konferensi Tech in Asia Jakarta 2015. Di acara yang dihadiri lebih dari 4.000 peserta ini, ratusan startup juga menampilkan demo produk mereka setiap harinya. Berikut adalah beberapa highlight dari helatan hari kedua ini.

Rencana 500 Startups Setelah 2 Tahun Eksis di Asia Tenggara

TIAJKT15-KhaileeNg-500Startup

Khailee Ng dari 500 Startups yang membuka sesi hari ini bisa dibilang merupakan investor seed stage paling aktif di dunia. Selama lima tahun, perusahaan 500 Startups telah berinvestasi pada sedikitnya 1.200 startup di 50 negara. Perjalanan di Asia Tenggara dimulai pada 2013, berbarengan dengan bergabungnya Khailee. Ketika itu, 500 Startups masuk dengan nama yang unik, 500 Durians, membawa dana sebesar $10 juta (sekitar Rp135 miliar).

Belajar dari apa yang berhasil dan tidak berhasil dilakukan selama dua tahun ini, Khailee telah meramu rencana perusahaannya untuk tahun 2016. Rencana tersebut terbagi menjadi lima tahap, yaitu Pre-Deal, Deal, 1 Week Later, Start Spending, dan Next Raise.

Baca ulasan lengkapnya di sini.

Masa Depan Industri Gaming Indonesia di Mata Anton Soeharyo

TIAJKT15-AntonSoeharyo-MainStage

Dunia game Indonesia yang tadinya dikuasai oleh game dengan jumlah download besar namun pemasukan kecil akan mulai disisihkan dengan sebuah game yang bisa memperoleh keuntungan sebesar satu juta dolar tiap bulannya dan membawa perubahan di industri game mobile lokal. Hal ini dialami Cina tiga tahun lalu, terjadi di Thailand setahun yang lalu, dan tidak menutup kemungkinan bisa segera terjadi juga di Indonesia.

Anton Soeharyo dari Touchten Games juga berpendapat bahwa VR akan menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar gimmick saja. VR bisa menjadi the next big thing, meskipun platform ini akan sedikit terhambat oleh tembok tinggi yaitu hardware spesifik yang harus dimiliki penggunanya.

Baca ulasan lengkapnya di sini

Mengapa Indonesia Menjadi Negara yang Berpotensi Bagi Investor Jepang

Japanese Boom TIA Jakarta - Photo
Teruhide Sato (Founder of Beenext), Steven Vanada (Vice President at CyberAgent Ventures), Teddy Himler (Vice President for SoftBank China & India Holdings)

Jepang adalah negara maju yang memiliki banyak perusahaan-perusahaan besar. Teruhide mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan besar di Jepang sudah biasa melakukan investasi di negara-negara lain.

Satu hal pasti mengapa Indonesia menjadi perhatian para investor adalah jumlah populasi besar, yang berarti bahwa potensi pasar sangatlah luas. Indonesia bahkan dipercaya akan menjadi seperti Cina dalam beberapa tahun ke depan, dengan jumlah pengguna internet dan daya beli tinggi.

Faktor lain yang menjadi alasan ketiga investor tersebut memilih Indonesia adalah negara ini memiliki banyak masalah yang perlu dipecahkan. Beragam hal umum seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi merupakan masalah besar yang hingga sekarang belum terselesaikan.

Baca ulasan lengkapnya di sini

Bagaimana GrabTaxi Berkembang Tanpa Mengorbankan Kebahagian Pelanggan dan Karyawan

Cheryl Goh TIA Jakarta - Photo
Bagaimana mereka melakukannya? Ada tiga hal yang menjadi fokus utama GrabTaxi: memberikan pengalaman berkendara yang aman, meningkatkan taraf hidup rekan mereka (pengemudi taksi, mobil, dan ojek), dan menghadirkan transportasi yang dapat diakses siapa saja.

“Ini mungkin terdengar terlalu luas, tetapi fokus ini mempengaruhi keputusan yang kami ambil, produk yang kami buat, dan bagaimana kami menjalankan bisnis ini,” jelas Cheryl Goh, CMO dari GrabTaxi.

Dari sisi keamanan misalnya, GrabTaxi tak segan berinvestasi agar penggunanya selalu merasa aman. Menurut Cheryl, GrabTaxi adalah perusahaan pertama yang mengizinkan penggunanya mengirimkan lokasi secara real-time, sehingga keberadaannya bisa diketahui oleh orang terdekat.

Kondisi Investasi di Indonesia

Panel Without Fear TIA Jakarta - Photo
Rangkaian panel di Main Stage konferensi Tech in Asia Jakarta 2015 hari kedua (12/11) nampaknya semakin memanas. Dimoderasi oleh Magnus Ekbom dari Lazada, Alexander Rusli (President Director dan CEO, Indosat), Patrick Williamson (VP/Director Business Development and Strategy di KMK), serta Nabilah Alsagoff (COO of Doku) berbicara tentang banyak hal seputar startup di Indonesia mulai dari unicorn, uang digital, layanan 4G, hingga masa depan startup di Tanah Air.

Ketika ditanya mengenai kondisi investasi yang sedang dilakukan di Indonesia, Alexander mengatakan bahwa ia kesulitan dalam mencari investasi yang tepat. Setidaknya dari segi besarnya investasi. Alhasil, saat ini ia melakukan investasi pada startup dengan nominal kecil namun dengan kuantitas yang lebih banyak.

Melihat keterkaitan Patrick dengan startup media di Tanah Air, Magnus menanyakan alasan dibalik investasi-investasi tersebut. Patrick mengatakan bahwa investasi di dalam media sangat menguntungkan untuk melakukan promosi. Ketika ia mengakuisisi sebuah perusahaan, media dapat digunakan untuk menjaring pengguna.

Bocoran GO-JEK di Tahun 2016

TIAJKT2015-NadiemMakarim-Mainstage

CEO sekaligus Founder GO-JEK, Nadiem Makarim, mengungkapkan bahwa inovasi perusahaannya tidak akan berhenti di situ saja. Awal tahun depan, GO-JEK berencana menggelontorkan layanan baru yang diklaim akan menjadi “game changer”

Tidak banyak yang dibocorkan Nadiem kecuali petunjuk tadi, dan bagaimana produk baru mereka akan lebih viral dari sebelumnya dan membantu makin banyak orang dalam saat yang bersamaan. Namun, ia bisa memastikan, produk barunya tersebut tidak lagi berpusat pada transportasi yang menjadi kekuatan perusahaannya.

“Produk baru kami konsepnya bukan transportasi, tetapi on-demand. Kami menyadari, transportasi adalah salah satu elemen on-demand. Ini adalah tema kami. Menurut kami, Indonesia suka memesan apa saja. Itu aspirasinya,” kata Nadiem.

Arena Winner

TIAJKT15-ArenaWinner-UHop
Sebagai penutup gelaran konferensi tahunan Tech in Asia Jakarta 2015, kami menyelanggarakan kompetisi picthing Arena untuk para startup terpilih. Untuk Arena kali ini, kami telah memilih tujuh startup potensial dari berbagai negara di Asia.
Dan setelah bertanding mempresentasikan produk dan layanan mereka di hadapan para juri dan hadirin, startup yang keluar sebagai juara adalah…U-Hop!

Startup asal Filipina ini berhasil menyingkirkan enam finalis lainnya dan memenangkan hadiah sebesar $10.000 (sekitar Rp135,97 juta). Selain uang tunai, U-Hop juga berhak atas piala juara untuk mereka bawa pulani.
U-Hop sendiri merupakan startup yang menyediakan layanan penjemputan on-demand. Layanan U-Hop menggunakan bus shuttle dan ditujukan untuk para commuter yang sering bepergian.

Baca juga: Highlight Hari Pertama Konferensi Tech in Asia Jakarta 2015

Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 6 dan 7 Mei. Baca semua artikel Startup Arena di sini.

(Diedit oleh Mohammad Fahmi Hasni)

The post Highlight Hari Kedua Konferensi Tech in Asia Jakarta 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Bagaimana GrabTaxi Berkembang Pesat tanpa Mengorbankan Kepuasan Pelanggan dan Karyawannya

$
0
0

Didirikan pada 2011, GrabTaxi merupakan startup asal Malaysia yang punya ambisi beroperasi di seluruh Asia. Perusahaan yang menyediakan layanan pesan taksi menggunakan aplikasi ini sudah tersedia di enam negara, yaitu negara asalnya, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, dan tentu saja Indonesia.

“Munafik jika kami bilang mencapai ini dengan sempurna. Banyak kesalahan dan kegagalan yang kami alami,” tutur Chief Marketing Officer GrabTaxi, Cheryl Goh.

Di pangggung Tech in Asia Jakarta 2015, Kamis (12/11), Cheryl berbagi tentang bagaimana GrabTaxi melakukan scaling tanpa mengorbankan kebahagiaan pengguna maupun karyawannya.

Cheryl bergabung dengan GrabTaxi sejak Agustus 2013 sebagai Group Vice President of Marketing. Sebelum dilirik banyak investor, GrabTaxi masih berupa perusahaan skala kecil dengan tim yang ramping. Kantornya pun masih menumpang di gudang kantor orang lain. Sebelumnya, selama satu dekade, ia punya karier yang tergolong mapan di beberapa startup dan perusahaan besar.

“Saat memutuskan bergabung dengan GrabTaxi, teman-teman menganggap saya sudah gila. Tapi, bagi saya, bergabung di sini sangat masuk akal,” kenangnya.

Terinspirasi Steve Jobs

Sometimes life hits you in the head with a brick. Don’t lose faith. I’m convinced that the only thing that kept me going was that I loved what I did. You’ve got to find what you love. And that is as true for your work as it is for your lovers. Your work is going to fill a large part of your life, and the only way to be truly satisfied is to do what you believe is great work. And the only way to do great work is to love what you do. If you haven’t found it yet, keep looking. Don’t settle.

Kutipan pidato terkenal Steve Jobs di Stanford University ini punya arti yang sangat dalam bagi Cheryl. Sebelum bergabung dengan GrabTaxi, ia merasakan betapa cara kerja transportasi umum kerap membuatnya frustrasi. Passion untuk memperbaikinya, yang dapat memberikan dampak positif bagi banyak orang, membuatnya merasa bergabung dengan startup yang ketika itu belum dikenal orang adalah pilihan tepat.

Cheryl Goh TIA Jakarta - Photo

Chief Marketing Officer GrabTaxi, Cheryl Goh, di Tech in Asia Jakarta 2015.

Saat awal bekerja, timnya di departemen marketing hanya satu orang. Kontras sekali dengan jumlah timnya saat ini yang terdiri dari 150 orang. Sebagai organisasi, dengan 1.000 karyawan di 20 kota di enam negara, pertumbuhan GrabTaxi, yang aplikasinya sudah terpasang di sembilan juta perangkat mobile, memang tergolong pesat.

Berpegang pada tujuan awal

Saat tumbuh semakin besar, segala hal yang dihadapi perusahaan akan semakin rumit. Cheryl mengatakan, ini membuat banyak perusahaan menjadi kehilangan arah. GrabTaxi pun sempat mengalaminya. Lalu, apa yang membuatnya bisa kembali ke jalur yang tepat.

“Kita harus punya tujuan yang jelas. Tujuan adalah elemen tak terlihat yang membuat kita maju ke arah yang benar. Saat ragu, tanyakan ini: ‘Kenapa tujuan kita begitu penting?’” kata Cheryl.

Tujuan menjadi alasan kenapa sebuah startup berdiri, yang akan tercermin dalam produk yang dibuat hingga orang-orang yang direkrut. Bagi GrabTaxi, mereka ada di bisnis bukan sekadar untuk mengantarkan orang dari satu lokasi ke lokasi lain. Seperti dijelaskan Cheryl, mereka eksis untuk “move the world forward, one ride at a time.”

Fokus pada hal utama saja

Bagaimana mereka melakukannya? Ada tiga hal yang menjadi fokus utama GrabTaxi: memberikan pengalaman berkendara yang aman, meningkatkan taraf hidup rekan mereka (pengemudi taksi, mobil, dan ojek), dan menghadirkan transportasi yang dapat diakses siapa saja.

“Ini mungkin terdengar terlalu luas, tetapi fokus ini mempengaruhi keputusan yang kami ambil, produk yang kami buat, dan bagaimana kami menjalankan bisnis ini,” jelas Cheryl.

Dari sisi keamanan misalnya, GrabTaxi tak segan berinvestasi agar penggunanya selalu merasa aman. Menurut Cheryl, GrabTaxi adalah perusahaan pertama yang mengizinkan penggunanya mengirimkan lokasi secara real-time, sehingga keberadaannya bisa diketahui oleh orang terdekat.

Proses rekrutmen pengendara, baik itu layanan GrabCar atau GrabBike juga tidak sembarangan. Memiliki SIM adalah syarat minimal yang harus dipatuhi pengendara untuk bisa menjadi rekan GrabTaxi. Sementara kompetitornya di salah satu negara, yang tidak disebutkan di mana, tidak menjadikan ini sebagai sesuatu yang penting.

“Meski ini membuat proses rekrutmen menjadi sulit, lama, dan menghabiskan lebih banyak biaya, kami tetap melakukannya. Karena pada akhirnya, kami bisa tenang mengetahui keamanan para pengguna akan terjamin,” kata Cheryl.

Untuk meningkatkan taraf hidup para pengendara, Cheryl mengatakan perusahaannya mengeluarkan investasi sebesar Rp27 miliar. Dana ini disebar dalam beberapa program seperti asuransi, beasiswa, dan pendidikan startup dan bisnis buat anak-anak pengendara.

“Tujuannya agar mereka bisa sukses dan berkontribusi ke masyarakat,” katanya.

Fokus terakhir, agar produk GrabTaxi bisa diakses oleh banyak orang, salah satu cara yang ditempuh adalah memperluas jaringan. Seperti diketahui, selain taksi, layanan transportasi on-demand lain yang disediakan adalah mobil dan ojek. Baru-baru ini, untuk membuat layanannya semakin terakses, GrabTaxi meluncurkan Grab Hitch, layanan nebeng mobil yang baru tersedia di Singapura.

“Tujuan layanan ini lebih untuk berbagi ongkos sekaligus mengurangi kemacetan dan dampak negatif polusi terhadap lingkungan,” tutur Cheryl.

Menutup presentasinya, Cheryl mengatakan bahwa bisnis terkadang bisa lebih berpengaruh dari agama dan pemerintahan. Ia pun berpesan agar memanfaatkan kekuatan ini untuk berkontribusi demi kepentingan bersama.

Baca juga: Anthony Tan: Cucu Supir Taksi yang Menciptakan Aplikasi Booking Taksi Terbesar di Asia Tenggara

Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Ikuti seluruh liputannya di sini.

(Diedit oleh Lina Noviandari; sumber gambar: Emaunuele)

The post Bagaimana GrabTaxi Berkembang Pesat tanpa Mengorbankan Kepuasan Pelanggan dan Karyawannya appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Kumpulan Game iPhone & iPad Terbaru Minggu Ini: Blade Waltz, Artificial Defense, Lost Horizon, Guppy, dan Lainnya

$
0
0

Minggu ini merupakan momen yang penuh semangat serta kesibukan bagi Tech in Asia. Bagaimana tidak? Kami menyelenggarakan konferensi teknologi Tech in Asia Jakarta 2015 yang dipadati oleh ratusan developer dan ribuan pengunjung setiap harinya. Namun, hal tersebut tidak menghentikan saya untuk tetap mengumpulkan beberapa game menarik untuk menemanimu saat weekend.

Walau serbuan game baru kali ini tidak dijejali oleh berbagai developer AAA, tidak berarti gamer di platfrom iOS mengalami paceklik game berkualitas. Terdapat Artificial Defense yang menghadirkan genre strategi seru dengan tampilan minimalis. Ada juga Blade Waltz dari penerbit Netmarble dengan RPG penuh aksinya. Jangan lupa cek kumpulan game keren lainnya di bawah ini ya.


Blade Waltz

Salah satu penerbit game mobile besar dari Korea Selatan, Netmarble, kembali meluncurkan sebuah game di Indonesia minggu ini. Game yang mereka luncurkan kali ini berjudul Blade Waltz, sebuah game action seru dengan aksi hack n’ slash mendebarkan.

Kamu akan mengendalikan sebuah karakter menghadapi gelombang demi gelombang musuh seorang diri. Karakter yang bisa kamu kustomisasi ini memiliki serangan combo brutal serta kemampuan bernavigasi layaknya superhero.

App Info
Blade Waltz
Netmarble Games Corp. -  Nov 10, 2015
Genre:  Games, Role-Playing, Action, Entertainment
Size:  375.05 MB
Installs:  N/A
Gratis

Download

Artificial Defense

Artificial Defense adalah game shooter penuh strategi pada latar dunia virtual. Kamu berperan sebagai sebuah komputer yang mencoba menahan gempuran musuh dalam usahanya menyerang server inti.

Gameplay pada Artificial Defense menggabungkan keseruan genre shooter dan tower defense. Kamu memiliki kemampuan untuk membidik para musuh yang datang secara bergelombang sambil menghujani mereka dengan berbagai persenjataan. Terdapat berbagai fitur upgrade maupun variasi musuh yang akan menantangmu di sini.

App Info
Artificial Defense
Thiemo Bolder | ONEMANGAMES -  Nov 11, 2015
Genre:  Strategy
Size:   48M
Installs:   1 - 5
Gratis

Download

Lost Horizon

Game adventure point and click PC, Lost Horizon, kini hadir di perangkat portabel berkat penerbit FISHLABS. Lost Horizon versi mobile merupakan porting penuh dari game yang dirilis pada tahun 2010 silam dengan penyesuaian kontrol untuk layar sentuh.

Kamu akan berperan sebagai mantan prajurit Inggris yang diberhentikan dari kesatuannya. Ia kemudian menyambung hidup sebagai seorang kriminal hingga sebuah tawaran untuk melakukan ekspedisi di dataran tinggi Tibet menghampirinya. Cerita sang prajurit berlanjut dengan petualangannya di tanah asing mencari para peneliti yang hilang serta berhadapan dengan agen Nazi dari Jerman.

App Info
Lost Horizon
FISHLABS -  Nov 11, 2015
Genre:  Games, Family, Adventure
Size:  1.19 GB
Installs:  N/A
Rp. 89.000

Download

Guppy

Setelah lama tersedia di Google Play Store, akhirnya Guppy menyambangi platform iOS minggu ini. Para pengguna perangkat buatan Apple kini dapat menikmati permainan simpel yang menenangkan tentang seekor ikan mas yang mencoba bertahan hidup dengan memakan lalat-lalat malang sambil menghindari kejaran ikan besar.

Grafis Guppy yang seolah digambar pada sebuah kertas memiliki daya tarik tersendiri. Kemasan warna kalem dan animasi sederhana tidak membuat Guppy terasa kurang terpoles. Malah, kesederhanaan visual yang ada di game ini semakin meningkatkan permainan simpel nan seru yang dapat membuat pemainnya tertantang sekaligus rileks secara bersamaan.

App Info
Guppy
ninjadodogames -  Nov 07, 2015
Genre:  Simulation
Size:   25M
Installs:   50 - 100
28,992

Download

Asgard Run

Perjalanan menuju Valhalla menjadi semakin meriah dengan kehadiran Asgard Run. Di sini kamu dapat memilih salah satu dari beberapa kesatria bangsa Viking untuk menyusuri jalan tak berujung menuju tempat keramat para dewa Norse sambil mengenyahkan para monster.

Tampilan koridor di Asgard Run terlihat unik berkat desain pipa yang digunakan oleh developer Ayopa. Para kesatria berlari layaknya pada permukaan pipa sambil menggunakan berbagai kemampuan untuk menghalau musuh. Kamu juga bisa mengoleksi berbagai perlengkapan maupun tambahan karakter dengan mengumpulkan poin yang ada di game.

App Info
Asgard Run
Ayopa Games LLC -  Nov 11, 2015
Genre:  Games, Arcade, Entertainment, Racing
Size:  105.79 MB
Installs:  N/A
Gratis

Download

Five Minutes Before

Bumi berada di ambang kehancuran. Kiamat dunia akan terjadi hanya dalam waktu lima menit kemudian. Kamu tidak dapat menyelamatkan nasib dunia, namun kamu bisa menolong orang sebanyak mungkin di waktu yang sangat sempit tersebut.

Five Minutes Before menantangmu untuk menyelamatkan sebanyak mungkin manusia dengan mengendalikan sebuah pesawat canggih. Para manusia tersebut meminta pertolongan dari atap rumah maupun gedung, dan tugasmulah untuk menjemput dan mengevakuasi mereka. Grafis voxel yang diusung oleh developer Odenis terlihat sederhana namun cocok dengan nuansa akhir dunia di sini.

App Info
Five Minutes Before
odenis studio -  Nov 11, 2015
Genre:  Games, Racing, Action
Size:  49.41 MB
Installs:  N/A
Rp. 29.000

Download

Heroes Curse

Heroes Curse | Featured

Developer Noxus menggabungkan elemen RPG klasik dengan genre hack n’ slash pada Heroes Curse. Setiap hero memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga kamu harus memikirkan masak-masak pilihanmu sebelum mengarungi level demi level dengan karakter pilihan.

Heroes Curse menghadirkan sistem loot drop acak, ratusan pilihan equipment, hingga karakter bos yang harus dihadapi di setiap level. Kamu yang menginginkan aksi action RPG seru pada perangkat portabel sebaiknya tidak melewatkan game yang satu ini.

App Info
Heroes Curse
Noxus Ltd -  Nov 09, 2015
Genre:  Role Playing
Size:   154M
Installs:   1 - 5
Gratis

Download

Star Wars Battlefront Companion

Star Wars Battlefront Companion | Screenshot

Ini memang hanyalah sebuah aplikasi pelangkap dari game shooter bertema Star Wars yang sebentar lagi akan dirilis oleh Electronic Arts untuk PC dan console. Namun, companion app ini memiliki mini game sendiri yang dapat dimainkan tanpa harus memiliki game penuhnya.

Star Wars Battle Front Companion menghadirkan card game serta manajemen markas untuk menemanimu di saat sedang jauh dari PC maupun console. Kamu juga dapat menerima notifikasi terbaru tentang update dari versi PC atau console, serta melacak sepak terjangmu di jagat Star Wars Battlefrot.

App Info
Star Wars™ Battlefront™ Companion
Electronic Arts -  Nov 10, 2015
Genre:  Games, Entertainment, Card
Size:  57.92 MB
Installs:  N/A
Gratis

Download

The post Kumpulan Game iPhone & iPad Terbaru Minggu Ini: Blade Waltz, Artificial Defense, Lost Horizon, Guppy, dan Lainnya appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Game Side-Scrolling Shooter Bernuansa Retro, Kero Blaster, Telah Dirilis di Steam

$
0
0

Playism dan Studio Pixel telah mengumumkan bahwa game mereka yang berjudul Kero Blaster kini telah dirilis di Steam. Game ini sebelumnya sudah bisa kamu beli lewat toko digital Playism, namun dengan dirilisnya game ini di Steam artinya kita yang tinggal di Indonesia bisa membelinya dengan harga yang sedikit lebih murah.

Kero Blaster adalah sebuah game side-scrolling shooter dengan nuansa retro seperti console era NES. Tokoh utama game ini adalah seekor (atau seorang?) kodok bipedal yang dilengkapi dengan jetpack di punggungnya. Kamu akan bertualang melawan monster-monster dengan berbekal berbagai senjata, mulai dari senapan laser sampai penyembur api.

Kero Blaster | Screenshot 1 Kero Blaster | Screenshot 2 Kero Blaster | Screenshot 3 Kero Blaster | Screenshot 4 Kero Blaster | Screenshot 5

Melihat tampilan grafis dan ceritanya bisa dibayangkan bahwa Kero Blaster adalah game yang kocak, tapi bukan berarti game ini tidak menantang. Di game ini kamu akan menghadapi bos-bos musuh yang cukup sulit. Jika menurutmu game ini masih terlalu mudah, kamu juga bisa membuka tingkat kesulitan baru bernama ZANGYOU Mode bila sudah menamatkannya.

Kero Blaster bisa kamu beli melalui Steam dengan harga Rp89.999 saja. Untuk penyuka musik chiptune, Kero Blaster juga menyediakan paket Kero Blaster: Rhythm Edition seharga Rp112.999 yang berisi game ini lengkap dengan soundtrack. Kalau kamu suka side-scrolling shooter seperti Contra dan Mega Man klasik, Kero Blaster adalah game yang cocok untuk bernostalgia.

Playism Store Link: Kero Blaster, $9,99 (sekitar Rp130.000)

App Info
Kero Blaster
Studio Pixel -  May 11, 2014
Genre:  Games, Action, Adventure
Size:  2.84 MB
Installs:  N/A
Rp. 89.000

Download

The post Game Side-Scrolling Shooter Bernuansa Retro, Kero Blaster, Telah Dirilis di Steam appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Lost Echo – Point & Click Adventure dengan Grafis Mempesona Ini Akhirnya Tersedia untuk Android

$
0
0

Lost Echo merupakan game point & click adventure yang pertama kali dirilis pada tahun 2013 lalu untuk perangkat iOS dan Windows Phone. Setelah beberapa tahun berlalu, akhirnya KickBack selaku developer merilis game ini untuk perangkat Android dengan berbagai update dan perbaikan.

Lost Echo bercerita tentang seorang pria bernama Greg yang mendapati kekasihnya Chloe, menghilang secara misterius. Greg tak tahu apa yang tengah terjadi, tak ada seorang pun yang ingat tentang Chloe. Greg merasa Chloe telah dihapus dari kehidupannya, seakan-akan kekasihnya itu tidak pernah ada.

Screenshot | Lost Echo (1)

Seperti kebanyakan game bergenre point & click adventure, kamu diharuskan menyelasikan berbagai macam teka-teki untuk mengembangkan jalan cerita dalam Lost Echo. Kamu juga akan berinterakasi dengan karakter-karakter dalam game ini sembari mencari berbagai petunjuk guna menguak misteri hilangnya Chloe.

Sementara itu, suguhan dunia 3D futuristis yang dipresentasikan KickBack dalam game ini benar-benar mempesona, unik, dan mendetil. Bahkan sang developer mengklaim bahwa gaya visual dalam Lost Echo sangat jarang ditemukan dalam game mobile lain.

Screenshot | Lost Echo (2)

Tak hanya sisi visual, Lost Echo juga menawarkan sisi audio yang dibuat khusus untuk mendukung atmosfer permainan yang suram. Soundtrack dari Lost Echo digubah oleh KickBand dengan memadukan beberapa jenis musik untuk menambah kesan menekan dalam game ini. Kamu bisa mendengarkan beberapa soundtrack dari Lost Echo di sini.

Saat ini Lost Echo telah tersedia untuk kamu download di Google Play Store seharga Rp40.650 dan jika kamu berniat untuk membeli game ini, KickBack juga menjanjikan DLC gratis berjudul Lost Echo: Resonance yang saat ini tengah dalam tahap pengerjaan.

Bagaimana pendapat kamu mengenai game ini? Apakah kamu siap merasakan pengalaman mencari kebenaran dalam sebuah game yang diklaim memiliki gaya visual tak biasa? Sampaikan pendapat kamu melalui kolom komentar dibawah.

App Info
Lost Echo
KickBack -  Nov 11, 2015
Genre:  Adventure
Size:   310M
Installs:   1 - 5
40,650

Download

The post Lost Echo – Point & Click Adventure dengan Grafis Mempesona Ini Akhirnya Tersedia untuk Android appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Tanggal Resmi Perilisan Star Fox Zero Telah Diumumkan Nintendo

$
0
0

Pada hari ini, Nintendo melalui siaran online Nintedo Direct memberikan tanggal pasti peluncuran Star Fox Zero. Judul terbaru dari seri Star Fox ini dipastikan akan mulai tersedia untuk console Wii U pada 22 April 2016 mendatang.

Sebelumnya, berita mengenai kehadiran Star Fox Zero pertama kali terungkap ke publik pada ajang E3 2014. Baru kemudian pada E3 2015 Nintendo secara resmi mengumumkan jadwal rilis game ini yaitu pada kuartal akhir tahun 2015.

Namun pada pertengahan September kemarin, sang produser Shigeru Miyamoto melalui akun Facebook Wii U menyatakan bahwa peluncuran Star Fox Zero akan diundur hingga awal 2016.

Star Fox Zero Dual Screen | Screenshot

Star Fox Zero mimiliki fitur permainan dua layar dengan sudut pandang yang berbeda.

Penundaan ini dilakukan karena pihak developer butuh waktu tambahan untuk mengerjakan fitur permainan dua layar (layar gamepad dan TV). Selain itu, mereka juga ingin melakukan beberapa penyempurnaan pada desain level dan cutscene dalam Star Fox Zero.

Selain berita di atas, Nintendo juga telah merilis trailer terbaru dari game hasil kerja sama mereka dengan Platinum Games ini. Kamu bisa menontonnya melalui video di bawah.

The post Tanggal Resmi Perilisan Star Fox Zero Telah Diumumkan Nintendo appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Nintendo Akan Hadirkan Pokemon Red, Blue, dan Yellow di 3DS

$
0
0

Melalui Nintendo Direct yang diadakan baru-baru ini, Nintendo mengumumkan bahwa mereka akan merilis game klasik Pokemon Blue, Pokemon Red, dan Pokemon Yellow di 3DS melalui eShop. Ketiga game ini akan dirilis ulang pada tanggal 27 Februari 2015 2016, bertepatan dengan dua puluh tahun Pokemon Red dan Blue pertama kali rilis di Jepang.

Secara keseluruhan tiga game ini tidak mengalami perubahan kecuali pada bagian trading yang berubah dari memakai Game Boy Link Cable menjadi wireless. Perihal harga sendiri Nintendo belum mengumumkan angkanya.

Ini tentunya adalah kabar menarik bagi para penggemar generasi pertama Pokemon yang ketika itu masih berjumlah 151, termasuk saya. Pokemon Red dan Blue merupakan iterasi pertama dari serial game Pokemon yang rilis di Game Boy pada tahun 1996, disusul oleh Pokemon Yellow yang merupakan edisi khusus Pikachu setahun kemudian.

Apakah kamu merasa tertarik dengan pengumuman rilis ulang tiga game klasik Pokemon ini? Bagaimana menurutmu akan kualitas mereka di 3DS nanti? Sampaikan pendapatmu di bawah ini!

Sumber Gambar: Deviant Art

The post Nintendo Akan Hadirkan Pokemon Red, Blue, dan Yellow di 3DS appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Unicorn, Uang Digital, layanan 4G, dan Masa Depan Startup di Indonesia

$
0
0

Salah satu sesi panel paling ditunggu di Main Stage konferensi Tech in Asia Jakarta 2015 hari kedua (12/11) adalah “Panel Without Fear”. Dimoderasi oleh Magnus Ekbom dari Lazada, Alexander Rusli (President Director dan CEO, Indosat), Patrick Williamson (VP/Director Business Development and Strategy di KMK), serta Nabilah Alsagoff (COO of Doku) berbicara tentang banyak hal seputar startup di Indonesia mulai dari unicorn, uang digital, layanan 4G, hingga masa depan startup di tanah air.

Magnus membuka panel dengan melontarkan serangkaian pertanyaan sulit kepada para panelis. Diskusi berlangsung secara cepat namun para pengunjung mampu mendapatkan informasi yang sangat padat dalam panel singkat tersebut.

Kondisi investasi di Indonesia

Ketika ditanya mengenai kondisi investasi yang sedang dilakukan di Indonesia, Alexander mengatakan bahwa ia kesulitan dalam mencari investasi yang tepat. Setidaknya dari segi besarnya investasi. Alhasil, saat ini ia melakukan investasi pada startup dengan nominal kecil namun dengan kuantitas yang lebih banyak.

Melihat keterkaitan Patrick dengan startup media di tanah air, Magnus menanyakan alasan di balik investasi-investasi tersebut. Patrick mengatakan bahwa investasi di dalam media sangat menguntungkan untuk melakukan promosi. Ketika ia mengakuisisi sebuah perusahaan, media dapat digunakan untuk menjaring pengguna.

Perihal masa burning sebuah startup, Alexander mengatakan bahwa 2-3 tahun merupakan waktu yang wajar bagi startup untuk melakukan burning. Namun lebih lanjut Alexander menjelaskan bahwa ia ingin berinvestasi pada orang. Jadi, meskipun timeline tersebut telah dicapai, dengan orang yang tepat, Alexander masih bisa percaya dan melanjutkan dukungan.

Ketika ditanya jika harus menggunakan uang pribadi, Alexander mengatakan bahwa ia akan berinvestasi ke ranah logistik dan pembayaran karena ia percaya bahwa jika logistik dan payment berhasil, maka ekosistem startup akan berkembang dengan sangat cepat.

Nabila kemudian menutup dengan mengatakan bahwa ketika kamu sudah mendapatkan funding, kamu harus bisa menjelajahi peluang lebih jauh lagi.

E-money dan kendala yang dihadapi

Nabila percaya bahwa e-money bisa mendorong orang untuk lebih sering melakukan pembayaran melalui digital. Hal itu dikarenakan mudahnya pembuatan akun e-money meskipun regulasi yang ada sedikit menyusahkan seperti keharusan verifikasi pengguna untuk melakukan pembayaran dengan nilai lebih dari Rp1 juta.

Nabila lebih lanjut menjelaskan bahwa meskipun angka tersebut cukup nyaman sebagai sebuah regulasi, Ia ingin kuota tersebut diperbesar agar pengguna dapat melakukan pembayaran barang yang lebih besar tanpa harus melewati proses yang rumit.

Alexander mengatakan bahwa ranah e-money ini merupakan lahan yang terbuka bagi siapapun. Saat ini ada 22 pemain e-money yang sudah terdaftar di Bank Indonesia namun masih belum ada yang menguasai pangsa pasar.

Ia menilai Bank Indonesia perlu membantu semua ini dengan membuat regulasi yang memudahkan para pemain e-money alih-alih menyusahkan mereka. “Ketika pengguna sudah mempunyai akun e-money, pengguna akan terus menggunakan layanan tersebut,” ungkap Alexander.

Layanan 4G sebagai pondasi perkembangan startup

Kehadiran Alexander sebagai CEO salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia tentunya akan mengundang satu pertanyaan besar dari industri yang berpangku pada konektivitas, yaitu ketersediaan jaringan 4G di tanah air. Menyikapi hal ini, Alexander menjawab secara diplomatis bahwa pada akhir tahun Indosat menargetkan 30 kota besar di Indonesia. Patrick terlihat mengamini hal ini karena dengan jaringan stabil, ekosistem startup akan menjadi lebih baik.

Unicorn atau nilai valuasi yang terlalu tinggi?

Magnus menekankan poin penting yaitu nilai valuasi startup di Indonesia dan bertanya kepada para panelis tentang bagaimana mereka menentukan nilai sebuah perusahaan.

Nabila mengatakan bahwa valuasi merupakan sesuatu yang sangat susah dilakukan jika startup tersebut belum menghasilkan apa-apa. Lalu bagaimana cara melakukan valuasi? Nabila lebih lanjut mengatakan bahwa valuasi tersebut bisa diukur dari ketertarikan pasar dan penilaian VC lainnya. Khusus dalam ranah pembayaran, Nabila mengatakan bahwa ia menilai hal tersebut dari infrastruktur yang ada serta jumlah pembayaran yang dilakukan, dan banyaknya orang yang menggunakan layanan pembayaran tersebut.

Patrick menambahkan, ketika valuasi kamu tinggi, bisnis yang kamu miliki harus menghasilkan nilai yang tinggi juga. Hal tersebut bisa dilakukan dengan eksekusi yang sempurna dan sangat cepat, jika tidak, maka ancaman kebangkrutan ada di depan mata.

Apa yang ada di depan horizon startup tanah air?

Alexander percaya bahwa saat ini adalah waktu yang sangat tepat untuk membuka startup. Selain itu, ia mendorong komunitas untuk dapat menjadi mentor bagi para startup baru. Mentor adalah hal yang sangat penting agar mereka bisa berbagi kesuksesan dengan startup baru yang bermunculan.

Kita butuh lebih banyak cerita sukses.

Terkait ranah apa yang mempunyai peluang tinggi di masa depan, ketiganya memiliki opini yang berbeda. Alexander mengatakan bahwa masa depan startup ada di ranah konten video karena infrastruktur akan menjadi lebih baik di masa depan. Sementara Nabila berpendapat bahwa ranah on-demand saat ini sedang menggairahkan. Dan terakhir, Patrick tetap percaya bila inti dari startup adalah memecahkan masalah rumit dalam kehidupan sehari-hari kita.

Baca juga: 7 Pondasi Awal untuk Membangun Ekosistem Startup di Indonesia

Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Ikuti seluruh liputannya di sini.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Unicorn, Uang Digital, layanan 4G, dan Masa Depan Startup di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Cloud Strife Siap Menghantam dengan Buster Sword Andalannya di Super Smash Bros.

$
0
0

Nintendo kembali menayangkan Nintendo Direct yang sudah ditunggu-tunggu para penggemarnya. Acara yang terakhir kali diadakan pada bulan April kemarin dan pertama kalinya setelah pimpinan mereka, Satoru Iwata, meninggal dunia. Nintendo Direct hadir kembali membawakan berita-berita terkini mengenai berbagai jajaran produk terbaru untuk Wii U dan 3DS.

Dalam tayangan berdurasi 45 menit ini, ternyata Nintendo menyiapkan kejutan akhir dengan menampilkan video berupa pemandangan luar angkasa bertaburan bintang dengan musik yang sepertinya cukup familier bagi sebagian gamer. Ya, ternyata saya tidak salah, Cloud Strife dari Final Fantasy VII hadir di Wii U dan 3DS sebagai karakter Super Smash Bros.

Super Smash Bros. - Screenshot 1

Super Smash Bros | Screenshot 3

Cloud sendiri bahkan tidak menyangka akan bertarung dengan para karakter Nintendo. Seperti halnya karakter Ryu dari seri Street Fighter yang kemarin muncul dengan stage Kastel Suzaku, Cloud juga hadir dengan stage khusus dari Final Fantasy VII yang terlihat sangat epik berkat kemunculan para Summon seperti Odin, Leviathan, Ramuh, dan Ifrit yang serangannya mampu mempengaruhi kondisi stage ketika bertarung.

Selain kemunculan kota Midgar yang dikemas dalam bentuk stage, beberapa elemen Final Fantasy VII juga diperlihatkan dari kostum tambahan Cloud yang berasal dari film Final Fantasy VII: Advent Children, kostum Chocobo untuk karakter Mii Fighter, munculnya meteran Limit Break, lalu Omnislash yang merupakan jurus terkuat Cloud dijadikan sebagai Final Smash!

Super Smash Bros | Screenshot 22

Belum ada penjelaskan detail mengenai tanggal perilisan DLC karakter Cloud Strife, stage Midgar, serta kostum Chocobo. Belum diketahui juga apakah nantinya dapat dibeli secara terpisah atau dijadikan satu bundel. Mungkin berita ini akan dikupas tuntas pada Super Smash Bros. Special Broadcast pada bulan Desember nanti yang diumumkan di akhir tayangan Nintendo Direct.

Sambil menunggu kamu bisa cek trailer di bawah ini untuk melihat bagaimana Cloud beraksi di pertarungan super ini!

Untuk pengumuman bulan Desember nanti, menurut kalian karakter apa lagi yang akan ditambahkan di Super Smash Bros.? Apakah musuh utama Cloud juga akan muncul?

The post Cloud Strife Siap Menghantam dengan Buster Sword Andalannya di Super Smash Bros. appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Dengan investasi Seri-A, Sociolla Ingin Menjadi Destinasi Utama Produk Kecantikan di Indonesia

$
0
0

(Update 13 November 2015: Kami telah memperbaiki kesalahan informasi jumlah brand yang telah tersedia di situs Sociolla).

Dua hari lalu, startup travel Tripvisto memperoleh investasi Seri-A sebesar $1 juta (sekitar Rp13,6 miliar). Kali ini giliran situs e-commerce yang menjual berbagai produk kecantikan di Indonesia, Sociolla mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh investasi Seri-A yang tidak disebutkan jumlahnya dari Venturra Capital, East Ventures1, dan salah satu Co-Founder KapanLagi Group.

Dana segar tersebut akan digunakan mempercepat pembuatan infrastruktur teknologi, menambahkan fitur-fitur baru, dan membangun tim. Sociolla sendiri dibentuk oleh tiga Co-Founder, yaitu Christopher Madiam (Chris), John Rasjid, dan Chrisanti Indiana (Santi).

Sebelum mendirikan Sociolla, Chris menjalankan bisnis keluarga di bidang pengolahan dan penyimpanan ikan, dan berhasil mengembangkan bisnis tersebut hingga memiliki lebih dari 400 staf. Ia juga sempat bekerja sebagai manajer rantai pasokan (supply chain manager) pada perusahaan pengemasan produk skala besar di Sydney, Australia.

John merupakan pekerja keuangan di perusahaan korporat sebelum bergabung dengan Sociolla. Bersama dengan UBS Investment Bank, ia bekerja di pasar modal internasional dan juga transaksi M&A (Merger & Acquisition). Sedangkan Santi merupakan desainer profesional di salah satu brand agency di Sydney, Australia sebelum kembali ke Jakarta.

Baca juga: Bhinneka Peroleh Investasi Rp300 Miliar dari Ideosource, Siap Melakukan IPO

Tawarkan produk-produk kecantikan bersertifikat

Delivery Sociolla 1

Ketiganya tidak berasal dari industri teknologi dan kecantikan, bahkan mereka memiliki latar belakang berbeda-beda. “Kami memiliki latar belakang yang berbeda-beda, tapi kami sangat tertarik dan percaya bahwa produk kecantikan dan e-commerce merupakan niche vertical yang akan menjadi fokus kami,” ungkap John kepada Tech in Asia.

Disamping itu, berdasarkan hasil riset yang telah mereka lakukan, dari sudut pandang brand ternyata infrastruktur ritel di masih Indonesia kurang baik, “Kami belum melihat banyak kota yang memiliki department store yang layak untuk bagi para brand untuk menjual produk mereka. Sementara untuk mendirikan toko baru diperlukan dana investasi yang besar.” tutur Chris.

Di saat yang bersamaan, John mengungkapkan banyaknya perusahaan e-commerce yang telah menjual produk-produk dari brand tertentu secara online tanpa melakukan kerja sama sebelumnya. Hal ini tentunya akan membuat harga produk-produk tersebut tidak sesuai dengan harga pasar. Sedangkan dari sisi konsumen, mereka merasa tidak menemukan satupun situs e-commerce kecantikan yang dapat dipercaya.

Melalui Sociolla, pengguna mendapatkan informasi berbagai produk kecantikan bersertifikat BPOM dengan harga yang kompetitif. Menjalin kerja sama dengan brand merupakan tantangan tersendiri dalam mendirikan situs e-commerce.

Saat ini John mengklaim telah melakukan kerjasama dengan sekitar 140 brand dan semuanya telah memiliki sertifikat BPOM. 130 brand telah tersedia di situs. Dan dari jumlah tersebut, 20 brand di antaranya dijual secara eksklusif secara online hanya di Sociolla.

Pasokan produk dan juga sertifikasi BPOM merupakan strategi Sociolla untuk bisa bersaing dengan beberapa situs e-commerce kecantikan lainnya, seperti Luxola, Sephora, dan Moxy.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar dari Fimela)


  1. Keterangan: East Ventures juga berinvestasi di Tech in Asia. Baca halaman etika kami untuk informasi lebih lanjut.

The post Dengan investasi Seri-A, Sociolla Ingin Menjadi Destinasi Utama Produk Kecantikan di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Viewing all 6222 articles
Browse latest View live