Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all 6222 articles
Browse latest View live

Campus Visit LPKIA: Pentingnya Pengalaman Kerja Paruh Waktu bagi Mahasiswa

$
0
0

Pada hari Selasa, 13 Oktober 2015 lalu, tim Tech in Asia Campus Visit menyambangi Lembaga Pendidikan Komputer Indonesia-Amerika di Bandung. Dalam kesempatan ini, kami mengundang Helma Kusuma selaku ID Country Manager dari Freelancer.

Freelancer merupakan sebuah marketplace untuk freelancing dan crowd sourcing terbesar di dunia berdasarkan jumlah pengguna dan proyek yang dipos. Didirikan pada tahun 2009, Freelancer telah memiliki lebih dari enam belas juta pengguna dari lebih dari 234 negara. Di Indonesia sendiri Freelancer mempunyai domain lokal Freelancer dengan lebih dari 550.000 pengguna.

Menyadari banyaknya pengguna internet di Indonesia, Helma menyarankan para mahasiswa agar bisa menggunakannya dengan baik untuk memperoleh peluang kerja. Menurut Helma, karier itu sebaiknya dimulai bahkan sejak mahasiswa masih menempuh perkuliahan, bukan ketika mereka sudah lulus. Salah satu cara terbaik adalah dengan menjadi freelancer.

Keuntungan memulai karier sejak duduk di bangku perkuliahan

Mahasiswa yang mulai bekerja sejak masih di bangku kuliah dapat membantu orang tua untuk membayar biaya kuliah tiap semesternya. Bukan hanya itu, mungkin mereka juga dapat menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk membantu tunjangan bulanan keluarga.

Bagi mahasiswa yang suka dengan gadget, mereka juga dapat membeli dengan uang hasil kerja keras mereka sendiri. Selain keuntungan-keuntungan yang bersifat personal di atas, untuk sisi bisnis, bekerja dapat menambah pengalaman dan juga mengasah kemampuan. Sehingga ketika mereka lulus dari kampus, pengalaman mereka tidak nol.

Tantangan menjadi mahasiswa sekaligus freelancer

Di balik semua keuntungan yang dapat diperoleh dengan menjadi freelancer, seorang mahasiswa tentunya masih memiliki kewajiban kuliah yang menanti. Maka dari itu, ia harus pintar mengatur waktu dan menentukan skala prioritasnya. Seorang freelancer harus pandai
membagi waktu dan menyelesaikan semua kewajibannya dengan baik dan tepat waktu.

Ketepatan waktu selesainya proyek penting karena hal tersebut menentukan kepercayaan pemberi proyek. Semakin sering mereka dikecewakan, maka citra kita akan menjadi buruk. Citra dan kepercayaan adalah salah satu hal utama untuk memperoleh lebih banyak proyek lagi ke depannya, maka hal tersebut wajib kita jaga dan pertahankan.

Baca Juga: Halo Mahasiswa! Kamu Suka Sesuatu yang Gratis? Kami akan Membagikannya di Sini!

Bagi kamu mahasiswa yang tertarik dengan Campus Visit dan ingin menjadi bagian dari komunitas ini, kami mempersilakan kamu untuk bergabung ke dalam grup Facebook Tech in Asia – Campus Visit. Dalam grup ini, kamu akan bertemu dengan mahasiswa lainnya yang berjiwa entrepreneur dan dapat saling berbagi informasi yang menarik dan berguna.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Campus Visit LPKIA: Pentingnya Pengalaman Kerja Paruh Waktu bagi Mahasiswa appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Inilah 5 Startup yang Berhasil Lolos di Ideabox Batch III Bootcamp

$
0
0

(Update 19 Oktober 2015: Kami memperbarui informasi tentang Ripple)

Setelah melalui tahapan seleksi yang ketat dan panjang di 8 kota, program akselerator startup besutan Indosat dan Mountain Kejora Ventures, Ideabox, mengumumkan lima nama startup yang lolos dari Ideabox Batch 3 Bootcamp yang dilangsungkan tanggal 17-18 Oktober 2015 kemarin. Pengumumannya sendiri berlangsung pada Minggu (18/10) di Kejora HQ, Jakarta.

Kelima startup tersebut adalah: Sociabuzz, Lakuin, Ripple, Dheket, dan Karental. Mereka terjaring dari 300 startup yang berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Medan dan Makassar.

Setelah tahap ini, mereka akan mengikuti program 120 hari yang mencakup pelatihan di bidang pemasaran, model bisnis, produk, pengembangan perusahaan, dan juga kesempatan melakukan pitching di depan investor untuk mendapatkan pendanaan.

Mengenal lebih dekat startup yang lolos

Dari total 25 peserta yang ikut dalam Ideabox Batch 3 Bootcamp, kelima startup ini dipilih dengan kriteria yang ketat, antara lain profil founder, kesiapan produk, serta kecocokan dengan startup lulusan Ideabox Batch 1 dan Batch 2 yang telah terpilih sebelumnya.

Penyaringannya sendiri terdiri dari beberapa tahap. Dari sekitar 300 peserta yang terdaftar, panitia melakukan seleksi awal dan akhirnya terpilih seratusan startup. Dari sekitar seratus peserta tersebut, dipilih 40 yang terbaik.

Kriteria seleksi pertama dinilai dari quick summary (sekitar 2 kalimat) yang diberikan peserta kepada panitia. Kemudian, para juri melakukan diskusi internal yang cukup panjang untuk menentukan mana yang terbaik dari 40 startup ini untuk masuk ke-25 besar. Setelah 25 nama dipilih, mereka mengikuti program bootcamp selama dua hari.

Dari jumlah tersebut, mereka terseleksi lagi menjadi top-8 yang berkesempatan mengikuti pitch battle selama masing-masing 5 menit di hari penutupan. Akhirnya, terpilihlah lima startup yang akan mengikuti program 120 hari Ideabox ini. Berikut adalah profil masing-masing startup:

  • Sociabuzz merupakan platform yang memfasilitasi para pemilik merek untuk merangkul konsumen melalui marketing influencer yang tergabung di dalamnya. Startup ini memudahkan pengiklan untuk mencari buzzer – orang-orang dengan jumlah follower media sosial yang tinggi – dan mengiklankan produknya.

    Dengan saldo minimal Rp50.000, kita bisa membuat iklan, memilih buzzer, menentukan jadwal posting, dan mendapatkan laporan mengenai program kita di dashboard yang disediakan. Sejak diluncurkan tahun 2012, SociaBuzz mengklaim telah membangun jaringan 2.700 buzzer dan melayani klien besar seperti Honda, Toyota, dan BCA.

Baca Juga: Platform Influencer Marketing SociaBuzz Peroleh Pendanaan Awal $62.500 dari Angel Investor

  • Lakuin merupakan platform yang membantu UKM untuk memperluas penawaran produknya dengan sedikit atau bahkan tanpa modal. Konsumen utama mereka adalah kios-kios yang menjual pulsa elektronik atau pembayaran lainnya yang kini banyak menjamur.

    Lakuin membantu mereka memperluas penawaran produk dengan memberikan perangkat (yang mereka sebut sebagai Lakupad Tablet) yang berisi aplikasi e-commerce.Lewat aplikasi tersebut, pembeli di kios dapat memilih barang, kemudian membayarkannya langsung secara tunai ke pemilik kios. Barang yang dipesan kemudian dikirimkan oleh Lakuin ke alamat yang dipilih pembeli.

  • Ripple merupakan sistem layanan online payment gateway yang terintegrasi dan tersedia pada beberapa platform. Melalui Ripple, kita dapat mengelola dan mengirimkan uang (ke sesama member) atau melakukan pembayaran online. Mereka juga melayani transaksi mata uang cryptocurrency khusus yang disebut XRP. Ripple mengkonfirmasi bahwa XRC hanya digunakan sebagai protokol saja, bukan sebagai mata uang sebagaimana yang sebelumnya diberitakan. Semua transaksi di layanan Ripple wajib menggunakan mata uang Rupiah sesuai peraturan BI.

  • Dheket adalah direktori bisnis online yang dilengkapi dengan data lokasi. Dheket diibaratkan sebagai Yellow Pages modern yang dapat memudahkan penggunanya untuk mencari toko atau jasa di lokasi terdekat. Misalnya ketika ingin membeli pulsa, pengguna hanya perlu memasukan kata kunci “pulsa” di pencarian, kemudian Dheket akan menunjukkan kios pulsa terdekat.

    Selain itu, pengguna juga bisa mendapatkan berbagai tawaran menarik, misalnya potongan harga dari merchant yang bekerja sama dengan startup ini. Di saat yang sama, Dheket juga menjanjikan tool geo-marketing yang efektif untuk pengiklan serta menawarkan metode baru dalam membuat loyalty program.

  • Karental merupakan sebuah platform penyewaan mobil. Lewat aplikasinya, Karental berusaha memberikan kualitas layanan terbaik dengan harga yang lebih transparan bagi para pengguna mobil rental.Startup ini juga menyediakan aplikasi bagi perusahaan rental untuk mengelola bisnis mereka.

    Salah satu fitur unggulan mereka adalah Real-Time Inventory. Untuk menjalankan bisnisnya, Karental bekerja sama dengan jaringan penyewaan mobil di kota-kota besar di Indonesia, termasuk di Jakarta, Lombok, Bali, Yogyakarta, dan Bandung.

Didominasi fintech

Seluruh peserta yang kami wawancara di hari penutupan merasa bahwa Ideabox Batch 3 Bootcamp memberi insight baru bagi mereka, baik dari sisi produk maupun marketing. “Saya senang karena di sini kita bisa belajar banyak dari mentor-mentor yang sudah berpengalaman sehingga go-to market kita bisa lebih cepat.” ungkap Vierda dari Rumah Bengkel.

Prashant Gokarn, Chief Digital Service Officer Indosat mengungkapkan, berbeda dengan Ideabox Batch 1 dan Batch 2 yang didominasi e-commerce dan experience-based services. peserta yang mendaftar untuk Batch 3 didominasi oleh startup fintech seperti crowdsourcing, social-entrepreneur sourcing, financial integration, dan payment gateway. “Mungkin ini disebabkan karena e-commerce sudah terlalu ramai” jawabnya.

Potensi besar yang belum dimanfaatkan

Mengenai ekosistem startup di Indonesia, Prashant meyakini bahwa potensi Indonesia masih besar. Indonesia memiliki tiga hal yang menjadi faktor pendorong, yaitu: populasi yang sangat besar, angka melek huruf hampir mencapai 100 persen, dan besarnya jumlah pengguna internet khususnya media sosial seperti Facebook dan Twitter.

Baca Juga: Jokowi Pergi Ke Silicon Valley. Kalau Kamu Jadi Jokowi, Mau Ngapain?

Prashant Gokarn, Chief Digital Service Officer Indosat

Prashant Gokarn, Chief Digital Service Officer Indosat

Meski begitu, ia juga berpendapat bahwa besarnya potensi ini belum bisa dimanfaatkan secara maksimal karena Indonesia belum memiliki banyak perusahaan lokal dengan produk yang sudah matang. Menurutnya, tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah kurangnya kemampuan teknis seperti manajemen database dan analisis data.

Keberadaan event seperti Ideabox ini tentu merupakan pertanda positif bagi kemajuan startup di Indonesia. Semuanya tergantung apakah kita memiliki tekad kuat untuk meraih kesuksesan dan menyelesaikan tantangan di tengah banyaknya kesempatan yang tersedia.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Inilah 5 Startup yang Berhasil Lolos di Ideabox Batch III Bootcamp appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Penasaran dengan Go-Glam, Go-Clean, dan Go-Massage? Besok (20/10) Kamu Bisa Bertanya Apa Saja kepada Dua Co-Head Layanan Ini!

$
0
0

Setelah mengadakan sesi Ask Me Anything (AMA) dengan Mojiken Studio pekan lalu, kali ini Tech in Asia akan mendatangkan dua tamu sekaligus untuk kamu tanyakan. Mereka adalah Dayu Dara Permata dan Windy Natriavi selaku co-head dari lini produk terbaru dari Go-Jek  yang menyasar layanan gaya hidup berbasis teknologi.

Layanan yang dimaksud ada tiga, yaitu Go-Glam, Go-Clean, dan Go-Massage. Tiga fitur ini sudah dapat kamu nikmati per 5 Oktober 2015 lalu. Kamu cukup melakukan update terhadap aplikasi Go-Jek di smartphone.

Dayu dan Windy adalah dua wanita yang memimpin tiga layanan terbaru besutan Go-Jek ini. Sebelum menjadi co-head Go-Life, keduanya memiliki pengalaman lebih dari dua tahun sebagai seorang consultant dan business analyst di McKinsey & Company.

Bagi yang penasaran dengan layanan gaya hidup terbaru dari Go-Jek ini, Tech in Asia akan membuka sesi AMA ini besok, 19 Oktober 2015 20 Oktober 2015. Kamu dapat bertanya apa saja langsung kepada Dayu dan Windy mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB.

Kamu dapat bertanya mulai dari seputar bisnis dan marketing seperti:

  • Apa tantangan terberat dalam meluncurkan sebuah layanan atau produk yang benar-benar baru?
  • Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan riset pasar sebelum meluncurkan sebuah bisnis?
  • Apa strategi yang digunakan oleh Go-Jek lewat layanan yang menyasar ranah gaya hidup ini untuk meraih pengguna baru?

Hingga pertanyaan yang sifatnya kasual seperti:

  • Bagi Dayu dan Windy sendiri, antara Go-Glam, Go-Clean, dan Go-Massage, kira-kira mana yang paling sering digunakan?
  • Boleh ceritakan sedikit bagaimana keseharian Dayu dan Windy sebagai co-head ?
  • Sebagai dua orang co-head, ada pengalaman menarik untuk diceritakan?

Tech in Asia mengajak kamu untuk bertanya apa saja kepada dua co-head dari lini produk terbaru Go-Jek di ranah gaya hidup. Untuk mengikuti AMA ini, pastikan kamu telah mendaftarkan diri kamu di sini. Sampai jumpa besok!

The post Penasaran dengan Go-Glam, Go-Clean, dan Go-Massage? Besok (20/10) Kamu Bisa Bertanya Apa Saja kepada Dua Co-Head Layanan Ini! appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Bagaimana Developer Game Asal Bandung Ini Berniat untuk Meraih Kesuksesan dengan Karakter Mereka

$
0
0

Tako dan Kawan-Kawan | Art (1)Saat ini video game masih bisa dikategorikan sebagai industri yang cukup muda di Indonesia. Meskipun sudah eksis dari akhir tahun 90-an, di Indonesia perusahaan yang berkecimpung di bidang game masih dikuasai oleh penerbit game online serta perusahaan-perusahaan yang menerima pekerjaan outsourcing game untuk perusahaan asing. Baru tujuh tahun terakhir ini developer game lokal semakin terdengar dengan beberapa properti intelektual sendiri yang dirilis untuk platform web berbasiskan Flash.

Di antara berbagai developer lokal yang bermunculan, ada satu developer yang mengambil jalur yang cukup berbeda dibandingkan dengan developer lainnya. Developer yang saya maksud adalah Own Games dari Bandung. Yang membuat mereka berbeda bukanlah platform yang menjadi target perilisan, tapi justru bagaimana mereka berusaha untuk menjadi Rovio versi Indonesia melalui karakter yang mereka kembangkan.

Dimulai dari Sebuah Lomba

Tako dan Kawan-Kawan | Konferensi Asia Afrika

Sudah bukan hal baru jika sebuah startup, apalagi startup game, lahir dari proyek iseng-iseng co-founder untuk mengikuti sebuah lomba. Sama halnya dengan Own Games yang berdiri di penghujung 2011. Semua dimulai ketika Eldwin Viriya yang waktu itu berprofesi sebagai dosen junior berusaha mencari kegiatan untuk mengisi waktu luangnya. Saat itu Eldwin mengajar pemrograman di Universitas Parahyangan (Unpar), Bandung.

Eldwin pun memutuskan untuk mulai membuat game. Tidak lama setelah itu, tepatnya di akhir tahun 2011, Nokia mengadakan kontes Mobile Game Developer War 2 untuk platform J2ME Nokia.

Saat mengikuti kontes ini, Eldwin mengajak adik kandungnya, Jefvin Viriya, sebagai partner. Saat itu Jefvin masih duduk di bangku kelas 3 SMA dan memiliki minat untuk belajar programming demi mengetahui seberapa cocoknya dia dengan dunia IT.

Beyond the Well | Promo

Dalam tim adik-kakak tersebut, Eldwin menangani urusan aset grafis dan engine utama game, sedangkan Jefvin membantu urusan coding dan balancing game. Ternyata, keduanya sukses terpilih menjadi pemenang dengan game Beyond the Well. Dari sinilah keduanya memutuskan untuk menjadi developer game.

Satu untuk Semua

Satu hal paling mencolok dari Own Games adalah karakter lucu bernama Tako. Agak sulit mencari informasi soal Own Games tanpa melihat wujud dari Tako. Dia hadir dalam berbagai merchandise, sebagai karakter utama dari kebanyakan game yang Own Games kerjakan, dan tentunya menjadi figur maskot dari Own Games itu sendiri.

Eyes on Dragon | Promo

Eyes on Dragon yang lagi-lagi dibintangi oleh Tako

Eldwin membuat karater Tako untuk sebuah kontes animasi ketika dia duduk kelas 3 SMA dan sudah muncul dari game pertama Own Games yang dikembangkan untuk kontes besutan Nokia yang suda disebutkan sebelumnya.

Hal ini jelas cukup berbeda dengan beberapa developer lokal yang sepertinya lebih konsentrasi untuk menghasilkan game demi game tanpa karakter yang menjadi ciri khas. Meskipun ada juga developer lain yang cukup serius menggunakan karakter orisinal mereka dalam game, seperti Agate Jogja, tapi rasanya jarang yang seserius Own Games dalam mengenalkan Tako dan Kawan-Kawan ke khalayak ramai.

Ketika ditanya apa alasan mereka untuk mencoba menggarap secara serius pengembangan karakter lebih intens daripada developer lokal lainnya, Eldwin mengungkapkan sebenarnya ada banyak alasan di baliknya. Tapi alasan utama yang dia ungkapkan adalah efek domino yang diharapkan bisa lahir dari karakter Tako ini.

“Kami berpikir jika ada satu saja game yang cukup hit dengan karakter Tako dan Kawan-Kawan, tentunya efek berantai bisa dicapai dengan game lainnya,” ujar Eldwin.

Dia mengambil karakter Mario milik Nintendo dan karakter Angry Birds milik Rovio sebagai contoh ideal  efek berantai ini bisa sukses. Dengan Mario Nintendo bisa menjamah berbagai genre game, mulai dari platformer, fighting, balapan, party game, sampai dengan RPG sekalipun. Hal yang sama pun juga berlaku dengan Rovio yang sukses mendapatkan perhatian di ranah mobile dengan game bergenre puzzle, balapan, match-3, dan juga RPG.

Own Super Squad | Photo

Own Super Squad, game terbaru dari Own Games

Selain untuk mengincar efek domino tersebut, diharapkan juga karakter yang kuat dapat membantu mereka untuk lebih mudah menyelami media kreatif lain selain video game.

Saat ini sendiri Tako dan Kawan-Kawan tidak hanya eksis terbatas di video game saja. Own Games telah menghadirkan karakter mereka ini dalam wujud komik strip di laman resmi Own Games di Facebook, sebuah animasi singkat Tako dan Kawan-Kawan menyanyikan lagu “Dari Sabang sampai Merauke” dalam rangka merayakan ulang tahun Indonesia ke-70, serta berbagai jenis merchandise seperti pin, stiker, dan kaus yang bertemakan Tako dan Kawan-Kawan yang menggunakan beragam pakaian adat khas Indonesia.

Ketika ditanya apakah mungkin seandainya Tako dan Kawan-Kawan memperoleh kesuksesan di media lain, maka Own Games akan meninggalkan industri game sepenuhnya dan fokus di media-media alternatif tersebut saja, Eldwin hanya menjawab “apabila sukses, ekspansi ke media lain sudah pasti dilakukan, namun tentu saja produksi video game tidak akan berhenti.”

Sesudah Tako, Lalu?

Own Games | Photo

Eldwin dan Jefvin Viriya

Sampai tahun 2015 ini, Own Games sudah merilis beberapa game yang hampir  semuanya terdapat karakter Tako dan Kawan-Kawan di dalamnya. Tim mereka juga sempat berkembang menjadi lima orang, dengan Eldwin berperan sebagai kepala studio dan lebih sibuk mengurus legal dan operasional, sedangkan Jefvin fokus melakukan coding bersama dengan programmer yang lain.

Pada Juni 2015, Own Games kembali ke formasi dua orang antara Eldwin dan Jefvin. Keputusan ini diambil karena mereka ingin menyiapkan beberapa hal sebelum tancap gas lagi tahun depan.

Tako dan Kawan-Kawan | Art (2)

Kepopuleran Tako dan Kawan-Kawan jelas masih jauh di bawah Mario ataupun Angry Birds, namun usaha untuk mengembangkan properti intelektual mereka sendiri melalui Tako jelas mengajarkan banyak sekali hal kepada kakak beradik Viriya.

Sambil mengembangkan Tako dan Kawan-Kawan lebih lanjut, Own Games juga sudah mulai menggodok properti intelektual baru terus-menerus.

“Tako dan Kawan-Kawan sudah kami kembangkan terus-menerus selama empat tahun, kami ingin IP baru kami bisa sematang mungkin dengan memaksimalkan pengalaman-pengalaman yang kami dapat dari mengembangkan Tako,” tutup Eldwin.

Butuh hampir seratus tahun setelah Nintendo berdiri sebelum mereka menciptakan Mario, dan butuh lebih dari lima puluh game sebelum Rovio melahirkan Angry Birds. Melihat usianya yang begitu muda dan prestasi yang telah dicapai, Own Games jelas menyimpan potensi besar untuk menjadi salah satu studio yang menjadi ujung tanduk industri game di Indonesia layaknya Nintendo di Jepang dan Rovio di Finlandia. Bagaimanapun wujudnya properti intelektual baru dari Own Games nanti, perjalanan mereka jelas masih sangat panjang.

The post Bagaimana Developer Game Asal Bandung Ini Berniat untuk Meraih Kesuksesan dengan Karakter Mereka appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Sambut GDG Prime 2015, Gambreng Games Persiapkan Ascender: Starter Bundle yang Berisi Berbagai Konten Menarik

$
0
0

Menyambut diadakannya GDG Prime 2015 yang akan berlangsung di Bandung, 7 November 2015 nanti, Gambreng Games menghadirkan Ascender: Starter Bundle yang berisi berbagai konten menarik. Secara fisik, ada tiga barang yang akan kamu dapatkan, yaitu Ascender Limited Edition 4GB Flash Disk, Ascender – The Music CD, dan juga mousepad.

Berikut adalah rincian dari konten digital yang ada di flash disk dan CD tersebut.

Ascender Limited Edition 4GB Card Flash Disk:

  • Wallpaper digital
  • Prototipe terbaru dari Ascender
  • Versi MP3 dari Ascender: The Music
  • GoBlock’s Impossible Medley versi PC
  • Survival of The Funnest, sebuah dokumenter yang belum pernah dirilis sebelumnya*
  • Dua game Android tanpa IAP dan iklan, Jampi-Jampi dan June’s Potion

*baru diputar di dua event/festival

Ascender – The Music CD:

  • Lima theme song dari Ascender
  • Lima theme song dari berbagai game milik Gambreng Games

Mousepad yang akan disediakan juga dihiasi dengan concept art dan tanda tangan dari art director Gambreng Games. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan satu kopi Ascender orisinal ketika game ini selesai nanti.

Ascender Starter Bundle | Screenshit

Berbagai konten dan barang tersebut bisa kamu dapatkan seharga Rp180.000 pada masa pre-order. Jika kamu membelinya di GDG Prime nanti, harganya akan naik menjadi Rp200.000.

Baca laporan lebih lengkap tentang Ascender dari Risky berikut ini!

Gambreng Games mengatakan bahwa bundel ini diadakan selain untuk menyambut ingar-bingar dari GDG Prime, tetapi juga karena besarnya animo dari para gamer tanah air dengan game Ascender. Gambreng Games ingin mengapresiasi hal tersebut dan melibatkan para gamer (dan teman-teman developer tentunya) dalam pengembangan game tersebut.

Ascender | screenshot 2 Ascender | screenshot 1 Ascender | screenshot 3

Ascender sendiri adalah sebuah game puzzle platformer yang memiliki protagonis seorang gadis bernama Ocean. Kamu akan mengendalikan sebuah robot bernama Sky, mengeksplorasi peradaban GOA dan mencari berbagai bahan metal untuk membantu Ocean mengatasi kekurangannya.

Tertarik untuk membeli Ascender: Starter Bundle? Kamu bisa langsung memesannya melalui tautan yang ada di bawah ini.

Google Docs: Ascender: Starter Bundle Pre-Order

The post Sambut GDG Prime 2015, Gambreng Games Persiapkan Ascender: Starter Bundle yang Berisi Berbagai Konten Menarik appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Deliveree, Layanan Logistik Pesaing Go-Box di Indonesia

$
0
0

Logistik merupakan salah satu masalah terbesar yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, layanan seperti Go-Box hadir untuk memberi solusi. Layanan milik Go-Jek tersebut menawarkan jasa pengiriman logistik yang mudah bagi masyarakat. Selain Go-Box, ternyata ada satu startup pengiriman logistik yang juga sudah di Indonesia.

Adalah Deliveree, jasa pengiriman logistik on-demand yang diluncurkan beberapa waktu lalu. Deliveree merupakan startup besutan perusahaan VC dan venture builder asal Thailand yang juga beroperasi di Indonesia, Ardent Capital dan Inspire Ventures.

Sediakan tiga jenis kendaraan

Layanan Deliveree sendiri awalnya sukses diluncurkan di Bangkok, yang merupakan kota asal sang VC. Di kota tersebut Deliveree memiliki sekitar 500 kendaraan yang terdiri dari truk dan mobil ramah lingkungan. CEO Inspire Ventures, Tom Kim, mengklaim bahwa Deliveree kini memiliki sekitar 500 kendaraan di Indonesia.

Di negara ini, Deliveree menyediakan tiga jenis kendaraan untuk layanannya: City Car, MPV, dan Van. Masing-masing kendaraan memiliki tarifnya sendiri. City Car misalnya, menerapkan biaya flat Rp50.000 untuk pengiriman dengan jarak 1-5 km. Jika jarak mencapai 15 km, Deliveree menetapkan tarif Rp4.500 per km. Sedangkan untuk jarak lebih dari 15 km, Deliveree menetapkan tarif Rp4.000 per km.

Jadi, bisa dibilang, semakin jauh jarak yang ditempuh, maka semakin murah tarifnya. Untuk MPV sendiri Deliveree menetapkan tarif flat Rp60.000, dan Rp70.000 untuk Van. Sementara tarif per km untuk dua jenis kendaraan ini sama dengan tarif yang dikenakan pada City Car.

Deliveree tarif

Untuk menggunakan layanan ini, kita hanya perlu mengunduh aplikasi Deliveree yang tersedia untuk platform iOS, Android, ataupun melalui web. Kemudian, kita diharuskan menentukan lokasi jemput dan kirim. Setelah itu, kita bisa memilih kendaraan yang kita inginkan.

Bagaimanapun, sebelum memilih kendaraan, kita harus memperhatikan berat dan dimensi barang yang akan kita kirimkan. Hal ini dikarenakan setiap kendaraan memiliki batas maksimal berat dan dimensi barang yang berbeda. Menariknya, tidak ada batasan jumlah barang yang dikirim dalam sekali pengantaran.

City Car menerapkan batas maksimal berat 150 kg dengan dimensi 100x90x75 cm. MPV dengan kapasitas yang lebih besar menerapkan batas maksimal berat 300 kg dengan dimensi 175x100x85 cm. Sedangkan Van dengan kapasitas paling besar menerapkan batas maksimal berat 500 kg dengan dimensi 190x90x100 cm.

Setelah memilih kendaraan dan waktu jemput, kita bisa mengisi catatan, memilih layanan tambahan, menampilkan foto barang yang dikirim (maksimal tiga), dan memasukkan kode diskon jika ada. Jika kita melakukan order saat itu juga, maka rata-rata kendaraan akan datang dalam waktu 30 hingga 60 menit. Namun jika kita membuat jadwal, misalnya besok dengan mencantumkan jam jemput yang pasti, maka kendaraan akan datang tepat pada jam yang diminta.

Deliveree sendiri juga menawarkan layanan tambahan seperti bantuan tenaga untuk mengangkat barang, penambahan tali, layanan troli, dan lainnya. Pengguna tentunya harus membayar uang ekstra untuk menikmati layanan tambahan tersebut.

Terkait pembayaran, Deliveree baru menerapkan metode pembayaran dengan uang tunai yang dilakukan saat barang dijemput atau dikirim. Deliveree sendiri baru beroperasi di kawasan Jabodetabek.

Aplikasi Deliveree

Menghadapi batu sandungan bernama Go-Box

Jika melihat layanan yang ditawarkannnya, Deliveree harus berupaya keras untuk menyaingi Go-Box yang juga menyediakan layanan serupa. Pasalnya, Go-Box menyediakan lebih banyak jenis kendaraan yakni Pickup Bak, Pickup Box, Engkel Bak, dan Engkel Box yang memang difungsikan untuk logistik, bukan mobil seperti Deliveree.

Dengan jenis kendaraan tersebut, Go-Box menerapkan batas maksimal berat yang lebih besar, yakni 1.000 kg untuk Pickup Bak dan Pickup Box, dan 2.000 kg untuk Engkel Bak, dan Engkel Box. Batas maksimal dimensinya sendiri juga lebih luas yakni mulai dari 200x150x70 cm untuk Pickup Bak hingga 300x250x150 cm untuk Engkel Box.

Tentunya ukuran kendaraan dan muatan yang lebih banyak ini bisa menjadi keunggulan bagi Go-Box. Layanan ini kemungkinan menjadi pilihan bagi pengguna yang ingin mengirimkan barang dalam jumlah besar, dan dengan jarak jauh. Go-Box sendiri menerapkan tarif datar Rp170.000 (Pickup Bak) hingga Rp370.000 (Engkel Box) untuk jarak 1-10 km. Itu artinya, jika kita hanya mengirim ke tujuan yang jaraknya kurang dari 10 km, kita tetap harus membayar senilai tarif datar tersebut.

Sedangkan Deliveree cocok untuk pengguna yang mengirimkan barang dalam jumlah yang lebih sedikit dan jarak yang lebih dekat. Deliveree menerapkan tarif datar Rp50.000 (City Car) hingga Rp70.000 (Van) untuk jarak 1-5 km.

Jadi, kamu tidak perlu khawatir jika jarak destinasi kamu dekat. Selain itu, tarif per km Deliveree juga lebih murah dibanding Go-Box. Bagaimanapun, jika kamu mengirim dalam jumlah banyak dan berukuran besar, Go-Box mungkin menjadi pilihan yang lebih tepat.

Baca juga: Kumpulan Startup Penyedia Layanan Logistik di Indonesia

Kamu bisa mencoba layanan Deliveree melalui:

App Info
Deliveree - Delivery Services
Deliveree Private Limited -  Oct 08, 2015
Genre:  Transport
Size:   5.7M
Installs:   10,000 - 50,000
Gratis

Download

Sumber: Tech in Asia

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Deliveree, Layanan Logistik Pesaing Go-Box di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Paper, Cara Dropbox Saingi Google Docs dan Evernote

$
0
0

Dropbox kini bukan hanya sekadar penyedia layanan penyimpanan awan (cloud storage). Melalui Paper yang diluncurkan beberapa waktu lalu, Dropbox disebut-sebut ingin menyaingi popularitas Google Docs dan Evernote.

Fungsi utama yang ditawarkan aplikasi ini adalah memungkinkan pengguna untuk mengedit dokumen dan menyimpan berbagai file secara real time. Tentunya fungsi ini sama dengan yang ditawarkan dua kompetitor yang sudah menjaring banyak pengguna tersebut.

Seperti yang dilansir dari Wired, awalnya perusahaan ingin menamai layanan kolaborasi ini sebagai Notes, namun setelah memikirkan berbagai pertimbangan, akhirnya Dropbox memberi nama Paper.

Aplikasi ini juga memiliki fitur Attribution yang memungkinkan beberapa pengguna dapat melihat sebuah dokumen, bahkan memberikan komentar atau emoji di samping kalimat, mirip fitur pada Google Drive. Selain dokumen, pengguna juga dapat memasukkan foto, video, dan suara ke dalam halaman tersebut.

Untuk menambahkan gambar dan video, kamu bisa menelusuri Dropbox dan menambahkan link Dropbox langsung ke dalam dokumen. Paper secara otomatis akan mengubah link tersebut ke dalam gambar dan video.

Sayangnya hingga saat ini, Paper masih tersedia dalam versi beta dan kamu harus mendaftarkan e-mail untuk mencoba aplikasi ini, baik di PC maupun mobile. Dropbox juga masih terus mengembangkan layanan ini untuk memaksimalkan performa yang dimiliki.

Pengembangan aplikasi Paper terbilang terlambat dibandingkan para pesaingnya yang telah lebih dahulu menarik pasar. Selain Google Docs dan Evernote, layanan produktivitas lainnya adalah Slack dan OneDrive milik Microsoft.

Baca juga: 7 aplikasi Android Gratis untuk Menambah Penyimpananmu

(Diedit oleh Lina Noviandari)

The post Paper, Cara Dropbox Saingi Google Docs dan Evernote appeared first on Tech in Asia Indonesia.

ApotikAntar, Solusi Alternatif Belanja Obat Online

$
0
0

Ringkas dan cepat, dua hal itu yang ditawarkan ApotikAntar kepada penggunanya. Startup kesehatan ini mencoba meminimalisir waktu yang terbuang percuma untuk sekadar mengantri membeli obat atau menebus resep dokter di apotek.

Tawarkan variasi produk kesehatan

Seperti layaknya apotek, ApotikAntar menyediakan berbagai produk yang berkaitan dengan kesehatan. Item yang disediakan e-commerce ini cukup bevariasi, mulai dari obat, hingga alat kesehatan.

Jika mencari obat atau produk kesehatan yang spesifik, gunakan fitur pencarian berdasarkan kategori di sisi atas. Pilih kategori yang diinginkan kemudian akan muncul jenis-jenis obat yang dapat dipilih. Misalnya pada kategori obat bebas tersedia beragam pilihan jenis obat, mulai dari otot, luka bakar, anemia, dan lain sebagainya. Klik jenis obat yang dicari, dan sederet produk obat akan muncul lengkap dengan harganya.

Pelanggan juga bisa menggunakan fitur pencarian untuk menemukan obat dengan lebih cepat. Cukup ketik jenis obat, misalnya salesma, maka akan muncul sederet produk kesehatan yang berkaitan dengan penyakit tersebut.

Ada 9 kategori produk yang dapat ditemukan di situs e-commerce milik PT. Mensa Medika Investama ini, yaitu obat bebas (OTC), obat resep, alat kesehatan, perawatan, promo banner produk baby, suplemen, kecantikan dan susu. Harga yang ditawarkan cukup bervariasi, mulai dari puluhan ribu sampai jutaan Rupiah.

Cepat, aman, dan nyaman

Melayani orang sakit tentu membutuhkan perhatian tersendiri. Inilah yang menjadi fokus dari layanan ApotikAntar, yaitu kecepatan, keamanan, dan kenyamanan.

Kecepatan menjadi poin pertama yang ditawarkan. Semakin cepat obat sampai, tentu kesembuhan semakin cepat didapatkan. Untuk mewujudkannya, ApotikAntar telah menjalin kerja sama dengan sejumlah apotek yang ada di kota-kota besar di Indonesia. mulai dari Jakarta, Surabaya, Bandung, hingga kota-kota besar di luar pulau Jawa seperti Palembang, Pontianak dan Balikpapan. Jalinan kerjasama ini membuat obat akan diantar dari apotek yang terdekat dari rumah pengguna layanan.

Sayangnya, tidak ada informasi waktu pengantaran yang dijanjikan dari layanan ini. ApotikAntar juga melayani pengiriman ke luar kota dengan bantuan pihak ketiga.

Fokus yang kedua yaitu keamanan. Untuk memastikan keaslian dan kualitas obat, startup kesehatan ini hanya bekerjasama dengan apotik yang telah mendapatkan SIA (Surat Ijin Apotik). Jadi semua obat yang akan didapatkan dipastikan berkualitas dan asli.

Fokus layanan ApotikAntar yang terakhir yaitu kenyamanan. Cukup dengan pembelian obat minimal Rp50 ribu, obat yang kamu pesan akan langsung diantar ke rumah tanpa ada tambahan biaya.

Mendekatkan diri dengan pelanggan

cara belanja apotik antar

Berbagai kemudahan ditawarkan oleh ApotikAntar untuk makin membuat pelanggan merasa nyaman dari mulai proses pemesanan hingga pembayaran. Pemesanan misalnya, dapat dilakukan melalui telepon, BBM, WA, e-mail, YM, hingga Twitter.

Khusus untuk resep dokter, pelanggan dapat mengirim resep dan keterangannya melalui e-mail BBM, dan fax. Simpan resep aslinya untuk diserahkan ketika obat diantar. Lalu bagaimana jika obat yang dicari tidak ditemukan di ApotikAntar? Pelanggan dapat melakukan request obat yang dicari dengan minimum pembelian Rp50.000.

Ada banyak metode pembayaran yang bisa dipilih pelanggan ApotikAntar, mulai dari COD (cash on delivery), transfer bank, kartu kredit, atau layanan e-cash lainnya. Di Indonesia, startup lain yang menyediakan layanan serupa adalah Prosehat dan Medicastore.

Baca Juga: Tebus Obat Kamu Secara Online di Prosehat

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post ApotikAntar, Solusi Alternatif Belanja Obat Online appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Kumpulan Smartphone High-End Terbaik 2015 Pilihan Tech in Asia

$
0
0

Memasuki kuartal ketiga (Q3) 2015, semakin banyak produsen smartphone yang merilis “amunisi” terbaik mereka untuk konsumen di Indonesia yang selalu setia menanti smartphone premium. Berikut adalah daftar smartphone high-end pilihan Tech in Asia di tahun ini

 Apple iPhone 6s PlusSony Z5 PremiumSamsung Galaxy S6LG G4OnePlus 2Huawei Nexus 6PLumia 950 XL
HARGARp13 juta, Rp16,6 juta, RP18,6 juta$972 (sekitar Rp13,2 juta)Rp9,5 jutaRp6,7 jutaRp5,4 juta$499 (sekitar Rp7,3 juta) (16 GB), $549 (sekitar Rp8 juta)(32 GB), $649 (sekitar Rp9,4 juta)(64 GB)$649 (sekitar Rp9 juta)
DIMENSI158.2 mm x 77.9 mm x 7.3 mm, 192 grams154.4 x 75.8 x 7.8 mm143.4 x 70.5 x 6.8 mm148.9 x 76.1 x 6.3 - 9.8 mm151.8 x 74.9 x 9.9 mm159.3 x 77.8 x 7.3 mm151.9 x 78.4 x 8.1 mm
PROSESORA9 chip with 64-bit Qualcomm MSM8994 Snapdragon 810Exynos 7420Qualcomm MSM8992 Snapdragon 808Qualcomm MSM8994 Snapdragon 810Qualcomm MSM8994 Snapdragon 810Qualcomm MSM8994 Snapdragon 810
GPUPowerVR GT7600Adreno 430Mali-T760MP8Adreno 418Adreno 430Adreno 430Adreno 430
RAM2 GB3 GB3 GB3 GB3/4 GB3 GB3 GB
KAPASITAS PENYIMPANAN16/64/128 GB32 GB, MicroSD32/64/128 GB32 GB, MicroSD16/64 GB16/64 GB32 GB, MicroSD
LAYAR5,5 inci, 1080 x 1920 piksel5,5 inci, 2160 x 3840 piksel5,1 inci, 1440 x 2560 piksel5,5 inci, 1440 x 2560 piksel5,5 inci, 1080 x 1920 piksel5,7 inci, 1440 x 2560 piksel5,7 inci, 1440 x 2560 piksel
KAMERA BELAKANG12 MP, 4032 x 3024 piksel, phase detection autofocus, dual-LED (dual tone) flash23 MP, 5520 х 4140 piksel, phase detection autofocus, LED flash16 MP, 2988 x 5312 piksel, optical image stabilization, autofocus, LED flash16 MP, 5312 x 2988 pixels, laser autofocus, optical image stabilization, LED flash13 MP, 4128 x 3096 pixels, optical image stabilization, laser autofocus, dual-LED flash12 MP, 4608 x 2592 piksel, laser autofocus, dual-LED (dual tone) flash20 MP, 4992 х 3744 pixels, Carl Zeiss optics, optical image stabilization, autofocus, triple-LED RGB flash
KAMERA DEPAN5 MP, 1080p@30fps, 720p@240fps5.1 MP, 1080p, HDR
5 MP, 1440p@30fps, dual video call, Auto HDR
8 MP, 1080p@30fps5 MP, 1080p@30fps8 MP, 720p@30fps5 MP, 1080p
BATERAI2.750 mAh3.430 mAh2.550 mAh3.000 mAh3.300 mAh3.450 mAh3.340 mAh
SISTEM OPERASIiOS 9Android 5.1 Lollipop
Android 5.1 Lollipop
Android 5.1 LollipopAndroid 5.1 LollipopAndroid 6.1 MarshMallowWindows 10 Mobile

Layar

Salah satu tren menarik mengenai layar smartphone adalah dari tahun ke tahun ukurannya semakin membesar. Bahkan Apple yang sempat meledek Samsung Galaxy Note akhirnya merilis iPhone 6s Plus dengan ukuran layar 5,5 inci. Lalu smartphone mana yang memiliki kualitas layar paling bagus?

Sony Xperia Z5 Premium

Dilihat dari daftar di atas bisa dilihat bahwa Sony dengan Xperia Z5 Premium hadir dengan resolusi layar smartphone paling tinggi yaitu 2160 x 3840 piksel. Perusahaan asal Jepang ini juga mengklaim bahwa Xperia Z5 merupakan smartphone pertama yang menggunakan layar dengan resolusi 4K layaknya sebuah televisi. Akan tetapi akan resolusinya benar-benar asli seperti kualitas 4K pada layar lebar?

Dari hasil wawancara PhoneArena dengan pihak Sony terungkap bahwa walaupun resolusi layar Xperia Z5 benar-benar 4K, tapi resolusi tersebut hanya bisa dinikmati saat memutar video dan untuk aktivitas lain akan turun menjadi 1080p untuk menghemat baterai.

Smartphone lain dalam daftar ini yang memiliki resolusi layar tinggi adalah Samsung Galaxy S6, LG G4, Huawei Nexus 6P, dan Lumia 950 XL. Keempat smartphone tersebut juga dilengkapi dengan 557 piksel per inci (PPI). Kamu tidak akan bisa merasakan perbedaannya secara langsung, akan tetapi akan merasakan perbedaan tersebut saat membandingkan dua smartphone yang memiliki PPI berbeda. Yang pasti keempat smartphone tersebut memiliki layar yang tajam dan jernih. Lalu bagaimana dengan iPhone 6s Plus?

Dari dulu Apple memang terkesan pelit dengan teknologi. Bagaimana tidak saat smartphone Android sudah menggunakan layar dengan resolusi 2K atau bahkan 4K. Apple masih terjebak pada resolusi 1080p dengan ukuran PPI hanya mencapai 401. Jadi bisa dibilang iPhone 6s Plus memiliki resolusi layar paling rendah dalam daftar ini.

Baca juga: Nexus 6P, Nexus 5X, Pixel C, dan Chromecast 2; Semua Hal yang Perlu Kamu Ketahui

Prosesor

Beralih ke dapur pacu. Sebagian besar smartphone dalam daftar di atas sudah menggunakan prosesor (CPU) Snapdragon 810 dan mesin pengolah grafis (GPU) Adreno 430. CPU tersebut dilengkapi dengan 8 inti utama yaitu Quad-core 1.5 GHz Cortex-A53 dan Quad-core 2 GHz Cortex-A57. Jadi sudah bisa dipastikan smartphone tersebut akan berjalan sangat cepat dan bisa melakukan aktivitas multitasking dengan lancar.

Apple iPhone 6s Plus Chipgate

Apple sendiri menggunakan prosesor yang berbeda, yaitu Apple A9 chip. Akan tetapi Apple tidak memproduksi sendiri prosesor tersebut, melainkan perusahaan dengan logo apel ini hanya mendesain prosesor tersebut dan menyerahkan ke pihak ketiga. Tahun ini untuk iPhone 6s Plus, Apple menggunakan prosesor dari dua perusahaan berbeda, yaitu Samsung dan TSMC.

Dari luar kamu tidak akan melihat perbedaan prosesor tersebut. Akan tetapi ada aplikasi bernama Lirium yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui jenis prosesor di dalam iPhone tersebut. Dengan aplikasi tersebut terungkap bahwa iPhone 6s Plus dengan kode N766mAP diproduksi oleh TSMC dan kode N66AP dari Samsung.

Melalui hasil riset yang dilakukan oleh seorang YouTuber — sebutan bagi pembuat video di YouTube — terungkap bahwa iPhone dengan prosesor Samsung lebih boros dan lebih panas.

Kamera

iPhone 6S and 6S Plus Accessories | Screenshot

Kamera merupakan elemen paling menarik dan menjadi alasan utama mengapa orang membeli smartphone tertentu. Setelah bertahun-tahun bertahan dengan resolusi kamera 8 MP, Apple akhirnya melakukan pembaruan pada iPhone 6s Plus menjadi 12 MP. Tidak signifikan memang. Akan tetapi dengan dukungan software (iOS 9), Apple selalu berhasil membuat hasil kamera yang memukau pengguna. Salah satu fitur utamanya adalah Live Photos, yang mana kamera iPhone akan secara otomatis merekam video singkat setelah foto diambil.

Fitur ini memberikan efek seolah-olah foto tersebut terlihat hidup. Di samping itu kamera iPhone 6s Plus juga sudah mampu mengambil video dengan resolusi 4K. Akan tetapi memori smartphone kamu akan cepat habis.

Smartphone lain yang digadang-gadang memiliki hasil kamera yang bagus adalah Sony Xperia Z5 Premium. Sebagai informasi tambahan Sony merupakan perusahaan yang mempunyai lini bisnis kamera dan juga memproduksi kamera iPhone. Hasil ulasan dari The Verge juga menyimpulkan bahwa dengan resolusi 23 MP, Xperia Z5 menghasilkan hasil foto yang memukau.

Lumia-950

Bagaimanapun Sony bukanlah satu-satunya smartphone yang memiliki resolusi tinggi dalam daftar ini. Karena ada Lumia 950 XL yang dilengkapi kamera 20 MP. Microsoft sendiri juga telah merilis hasil kamera dari smartphone berikut. Hasilnya memang menawan dengan akurasi warna yang tinggi dan terlihat alami. Berikut adalah beberapa foto dari kamera Lumia 950 XL.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Deretan “Amunisi” Baru Microsoft

Harga

Sebagai smartphone dengan predikat high-end sudah tidak aneh lagi bila dibanderol dengan harga yang fantastis. Jadi apabila kamu berminat untuk meminang salah satu smartphone dalam daftar di atas, pastikan kamu telah memiliki dana yang lebih dari cukup.

Sebagai contoh untuk iPhone 6s Plus dengan ukuran media penyimpanan paling kecil, yakni 16 GB dibanderol dengan kisaran harga Rp13 juta di salah satu situs e-commerce. Sedangkan untuk Galaxy S6 masih bertahan di harga Rp9,5 juta.

OnePlus2 Fix_4

OnePlus 2 dalam genggaman

Salah satu smartphone dalam daftar di atas yang bisa dibilang terjangkau adalah OnePlus 2. smartphone ini dibanderol dengan kisaran harga Rp5,4 juta dan dikabarkan akan tersedia mulai bulan November mendatang.

Baca juga: Kesan 5 Menit Pertama Mencoba OnePlus 2

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Kumpulan Smartphone High-End Terbaik 2015 Pilihan Tech in Asia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Go-Box, Semua yang Terbaik dari Go-Jek untuk Keperluan Logistik (REVIEW)

$
0
0
Barang siap diantar oleh Go-Box.

Barang siap diantar oleh Go-Box.

Menjelang peluncuran Go-Box pada awal Oktober 2015 kemarin, saya beruntung menjadi satu dari sedikit orang yang mendapat kesempatan ikut dalam Pioneer Program Go-Box. Melalui program ini, saya mendapatkan voucer gratis untuk menggunakan layanan Go-Box.

Sebagai pemilik bisnis kecil-kecilan di bidang manufaktur furnitur, kesempatan tersebut tidak saya sia-siakan dan segera saya manfaatkan untuk menjajal produk terbaru dari Go-Jek, salah satu perusahaan startup paling hit saat ini.

Terus terang saya sudah menunggu-nunggu layanan seperti Go-Box. Transportasi dan logistik adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pengusaha manufaktur seperti saya. Kemacetan dan semrawutnya jalanan ibu kota membuat biaya transportasi menjadi tinggi dan tidak menentu.

Masalah logistik lain adalah opportunity cost yang timbul karena kendaraan saya satu-satunya stuck di tengah jalan. Kadang untuk satu pengiriman ke Jakarta saja bisa memakan waktu seharian—padahal jika lancar, dalam satu hari mobil bisa mengantar dua atau tiga paket pesanan ke klien.

Karena itu saya menjadi kurang suka melayani pesanan toko-toko furnitur di daerah Jakarta. Mahalnya transportasi menyebabkan harga saya tidak bisa bersaing, atau bisa bersaing, tetapi dengan keuntungan yang tipis. Akibatnya, pasar saya jadi terbatas di kota pinggiran Jakarta seperti Bogor dan Depok yang tentu potensi pasarnya lebih kecil dibanding potensi pasar Jakarta.

Nah, saya merasa Go-Box dapat menjadi solusi bagi saya dan pengusaha-pengusaha UMKM lainnya untuk memecahkan persoalan ini dan meraih peluang pasar lebih luas dengan sistem logistik yang lebih pasti dan tertata.

Aplikasi yang mudah digunakan

Go-Box berada dalam satu aplikasi yang sama dengan Go-Jek. Menurut saya ini adalah hal positif dari Go-Box dan layanan Go-Jek lain–kita hanya perlu mengunduh satu aplikasi untuk bisa merasakan beberapa layanan sekaligus. Untuk memesan Go-Box, kita hanya perlu mengklik ikon Go-Box di halaman utama Go-Jek. Bila sudah memiliki aplikasi Go-Jek namun belum ada pilihan Go-Box, berarti kamu perlu melakukan update terhadap aplikasi tersebut.

Memesan Go-Box juga semudah memesan Go-Jek. Setelah mengklik ikon Go-Box, kita diminta memilih satu dari empat jenis kendaraan yang disediakan, yaitu Pickup Bak, Pickup Box, Engkel Bak, dan Engkel Box. Masing-masing pilihan juga dilengkapi ikon yang melambangkan kendaraan, memudahkan kita yang tidak familier dengan istilah logistik seperti “pickup” atau “engkel.”

Tampilan layar antarmuka Go-Box yang ada dalam aplikasi Go-Jek

Tampilan layar antarmuka Go-Box yang ada dalam aplikasi Go-Jek

Setiap jenis kendaraan memiliki kapasitas dan dimensi maksimal yang berbeda. Kendaraan paling kecil adalah Pickup Bak yang mampu mengangkat beban 1 ton dengan dimensi maksimal 200x150x70 cm. Pickup Box mampu mengangkat bobot yang sama, namun ditambah perlindungan berupa boks besi sehingga dimensi yang diangkut bisa lebih tinggi, yaitu 200x130x130 cm. Pickup Bak biasa digunakan untuk mengantar barang-barang yang tidak masalah bila terekspos cuaca yang kurang bersahabat, misalnya furnitur saat kita hendak pindah apartemen. Pickup Box lebih cocok untuk mengantar barang yang butuh perlindungan khusus seperti makanan (dalam kardus atau plastik).

Bila membutuhkan kendaraan yang mampu mengantar beban lebih berat, kita bisa memilih truk engkel. Ini adalah truk kecil yang umumnya digunakan untuk mengangkut pasir. Sama seperti pickup, engkel juga tersedia dengan atau tanpa boks.

Truk Engkel Bak dan Engkel Box mampu mengangkat barang berdimensi 300x250x150cm. Pada praktiknya, kita bisa saja mengirimkan dimensi barang yang lebih tinggi dari dimensi yang tertulis di sana, khususnya untuk kendaraan bak. Namun tentu saja Go-Jek tidak bertanggung jawab bila ada permasalahan yang terjadi akibat kelebihan tinggi tersebut (misalnya barang rusak terkena tiang portal).

Transparansi harga

Biaya masing-masing kendaraan berbeda-beda dan menurut saya masih ada dalam kategori tarif yang masuk akal. Ada batas minimal pengantaran barang, yaitu 10 km. Bila kurang dari 10 km, maka kita akan dikenai biaya sebesar Rp170.000, Rp210.000, Rp300.000, dan Rp370.000 untuk masing-masing mobil secara berurutan. Ada pun bila lebih dari 10 km, maka biaya yang dikenakannya cenderung lebih murah, yaitu Rp7.000, Rp9.000, Rp10.000, dan Rp12.000 per km untuk masing-masing mobil.

Baca juga: Go-Glam, Go-Clean, dan Go-Massage, 3 “Amunisi” Go-Jek Menembus Ranah Gaya Hidup

Biaya yang jauh lebih murah bisa kita dapatkan bila kita mengirim dengan jarak lebih dari 25 km, yaitu Rp4.000, Rp4.500, Rp5.000, dan Rp5.500 per km. Dari skema pemberian harga ini, jelas bahwa Go-Box memang menyasar mereka yang hendak mengirimkan paket besar ke jarak yang cukup jauh, sesuai dengan tagline mereka, “For Your Bigger Needs.”

Transparansi harga ini juga merupakan satu hal yang saya suka dari Go-Box. Menyewa mobil bak atau engkel dapat berisiko bagi kita khususnya yang tidak biasa menggunakan layanan logistik. Seringkali sopir “menembak” dengan harga yang tidak masuk akal (kawan saya pernah dikenai biaya Rp700.000 untuk mengantar barang dengan jarak kurang dari 10 km).

Ini tidak akan terjadi pada Go-Box, karena semua harga ditampilkan di muka, sebelum sopir datang ke lokasi. Go-Box juga jauh lebih simpel karena kita tidak perlu melakukan tawar-menawar harga, sehingga saya merasa nyaman menggunakan layanan mereka.

Kemudahan memesan

Setelah memilih kendaraan, kita akan diminta memasukkan lokasi asal barang pada peta beserta detailnya. Kita juga disarankan memberikan kontak telepon untuk memudahkan sopir Go-Box menemukan alamat kita. Selain itu, kita juga bisa memasukkan instruksi khusus pada sopir.

Saat memesan, saya membutuhkan kardus-kardus bekas sebagai sekat pelindung furnitur saya. Saya menuliskan permintaan untuk membawa kardus bekas ke sopir pada kolom ini. Permintaan khusus lain misalnya meminta sopir untuk membawa dolly agar barang mudah dipindahkan.

Bagian selanjutnya adalah alamat tujuan. Prosesnya hampir sama dengan menuliskan alamat asal, namun pada Go-Box kita dapat mengirimkan ke lebih dari satu alamat. Ini bermanfaat untuk mereka yang hendak mengantar barang pesanan ke beberapa klien sekaligus.

Terkait pengantaran tambahan ini, tentu ada biaya ekstra. Meski begitu harganya tetap lebih murah dibandingkan mengirim barang dengan dua kendaraan yang berbeda, apalagi kalau secara total jaraknya lebih dari 25 km.

Pilihan untuk mengirim ke beberapa alamat sekaligus

Pilihan untuk mengirim ke beberapa alamat sekaligus.

Setelah alamat, kita diminta mengisi deskripsi barang. Yang terpenting adalah dimensi dan bobot dari barang yang dikirim. Sebisa mungkin kita menginformasikan deskripsi akurat soal barang tersebut agar tidak terjadi masalah, baik saat pengangkutan maupun pengiriman.

Sopir Go-Box berhak menolak mengangkut barang apabila ternyata tidak sesuai dengan kemampuan kendaraan yang dipilih, dan akan dikenai denda pembatalan sebesar 20 persen. Sebagai uji coba, saya mengirimkan sebuah lemari ke konsumen yang jaraknya sekitar 10 km dari tempat produksi saya.

Hal lain yang perlu diingat adalah bahwa Go-Box tidak melayani pengepakan. Barang yang diangkut adalah barang yang sudah siap kirim dan rapi. Baiknya, bila terjadi kerusakan sepanjang perjalanan yang diakibatkan oleh kelalaian sopir, Go-Box bersedia memberikan penggantian barang senilai maksimal Rp10 juta, kecuali untuk barang-barang terlarang (obat-obatan terlarang, hewan langka, dan lainnya), barang mewah (karya seni, emas, dan lainnya) dan dokumen berharga (HGB, ijazah, dan lainnya).

Selain pengantaran, Go-Box juga menyediakan layanan lain, yaitu jasa angkut tambahan sebesar Rp50.000 per orang per destinasi untuk menaikkan dan menurunkan barang. Jasa angkut tambahan ini sebenarnya opsional, namun bisa menjadi wajib apabila barang yang dibawa sangat berat.

Kolom untuk memasukan deskripsi barang dan layanan opsional.

Kolom untuk memasukan deskripsi barang dan layanan opsional.

Langkah terakhir adalah menentukan apakah barangnya mau diangkut sekarang juga atau sesuai waktu yang ditentukan, paling maksimal satu hari dari jadwal pemesanan. Saat itu saya memesan pukul 11.00 WIB. Namun karena klien meminta barang sampai di rumah pada pukul 16.00 WIB, setelah ia tiba dari kantor, saya pun mengatur waktu order pada pukul 15.00 WIB.

Setelah waktu pengiriman ditentukan, kita bisa langsung mengirim order. Pembayarannya sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui Go-Jek Credit atau uang tunai. Tentu karena saat itu saya menggunakan voucer dari Go-Jek, saya memilih membayar menggunakan Go-Jek Credit.

Tak lama berselang, sopir Go-Box menelepon saya untuk mengkonfirmasi pesanan dan menanyakan detail alamat jemput. Saya pun memberikannya dan mengingatkan untuk membawa kardus bekas. Pada waktu yang ditentukan, sopir tersebut datang dengan Pickup Bak yang saya pesan. Dengan cekatan beliau mengangkat barang dan mengikat dengan tali yang sudah disediakannya.

Sedikit berbincang dengan beliau, saya mengetahui bahwa ini juga kali pertama ia mengantar sebagai sopir Go-Box. Namun, dengan ramah ia menjelaskan bahwa ia sudah lama bermain di bisnis logistik. Biasanya, ia membantu pindahan apartemen atau rumah.

Setelah barang dimuat, sang sopir pamit mengantarkan barang. Sekitar pukul 16.00 WIB, barang sudah tiba di tangan konsumen. Proses pengiriman barang berlangsung mulus dan tidak ada hambatan apa pun.

Tantangan bagi Go-Box

Secara umum, saya menyimpulkan bahwa Go-Box memiliki layanan yang baik dan memuaskan. Semua yang ditawarkan: kesederhanaan transaksi, keramahan sopir, dan kemulusan proses pengantaran; sesuai dengan ekspektasi saya. Apalagi soal transparansi harga, saya rasa belum ada yang menandingi Go-Box.

Berangkat dari pengalaman tersebut, saya menyimpulkan Go-Box sempurna untuk mereka yang hendak sesekali menggunakan jasa logistik (seperti pindahan), untuk usaha mikro dan kecil yang sistemnya masih sederhana, dan usaha besar yang mungkin bisa diajak menjalin kerjasama dengan Go-Box.

Namun, Go-Box juga memiliki tantangan untuk dipecahkan, bukan dari segi aplikasi, namun dari segi kesiapan konsumen–khususnya usaha menengah–untuk mengubah sistem existing. Sistem outbound logistic atau pengantaran barang merupakan satu dari lima primary activities yang dilakukan perusahaan (empat lainnya adalah penerimaan bahan baku, operasi, pemasaran dan penjualan, serta pelayanan). Dengan kata lain, entrepreneur sudah pasti memiliki sistem outbound logistic (existing) sebelum Go-Jek hadir, dengan keunikan dan strategi masing-masing.

Untuk beberapa produk, proses mengepak barang menjadi tantangan tersendiri.

Untuk beberapa produk, proses mengepak barang menjadi tantangan tersendiri.

Perusahaan saya, misalnya, tidak mengepak barang untuk menekan biaya. Perlindungan barang didapatkan dari teknik penyekatan yang rumit untuk dipelajari, namun jadi efisien setelah mampu melakukannya. Saya tidak yakin sopir Go-Box mampu mempelajari teknik tersebut dalam waktu singkat.

Untuk bisa menggunakan layanan Go-Box, saya (dan entrepreneur lainnya) harus mengubah sistem existing ini, dari yang awalnya tidak pakai pengepakan, sekarang harus pakai. Mengubah sistem existing tentunya bukan hal mudah dan mengandung risiko bisnis yang besar.

Karena itu, saya sebagai konsumen berharap Go-Box juga menyediakan layanan konsultasi yang bisa mendorong serta membantu kliennya mencari cara mengintegrasikan Go-Box dalam sistem outbound logistic yang sudah dijalankan.

Satu fitur yang cukup saya nanti adalah perhitungan untung-rugi finansial bila menggunakan layanan Go-Box. Dengan demikian, saya rasa klien Go-Box, khususnya pengusaha menengah, akan lebih terbuka untuk menggunakan layanan aplikasi menarik ini.

Plus

  • Sopir ramah dan profesional
  • Harga jelas dan transparan
  • Aplikasi mudah digunakan

Minus

  • Perlu menyesuaikan sistem bisnis terlebih dahulu sebelum bisa mengintegrasikan layanan Go-Box secara efektif pada bisnisnya.
App Info
GO-JEK
PT GO-JEK INDONESIA -  Jun 25, 2015
Genre:  Transport
Size:   7.0M
Installs:   1,000,000 - 5,000,000
Gratis

Download

(Diedit oleh Lina Noviandari)

The post Go-Box, Semua yang Terbaik dari Go-Jek untuk Keperluan Logistik (REVIEW) appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Rangkuman Berita Game Hari Ini – 19 Oktober 2015

$
0
0

DYK Gaming Hadirkan Fakta-Fakta Menarik Tentang Assassin’s Creed Syndicate

Arya W. Wibowo – Menjelang rilisnya Assassin’s Creed Syndicate pada 23 Oktober 2015 di PS4 dan Xbox One, Did You Know Gaming menghadirkan beberapa fakta menarik tentang game tersebut. Salah satunya adalah nama yang dibatalkan untuk game ini, sistem lalu lintas, dan berbagai fitur baru.

Preview Assassin’s Creed Syndicate – Wajah Baru dengan Kisah Lama


Exos Saga Capai Satu Juta Unduhan dalam Waktu Tiga Minggu

Exos Saga | featured

Arya W. Wibowo – Eydently Mobile mengumumkan bahwa game mereka yang berjudul Exos Saga berhasil melampaui satu juta unduhan yang mencakup 136 negara. Di Indonesia sendiri, Exos Saga berhasil masuk sepuluh besar untuk RPG.

App Info
Exos Saga
Eyedentity Mobile -  Oct 06, 2015
Genre:  Role Playing
Size:   34M
Installs:   500,000 - 1,000,000
Gratis

Download


Controller PS4 Ini Cocok bagi yang Ingin Bernostalgia dengan Dreamcast

Iqbal Kurniawan – Dreamcast memang sudah tidak diproduksi lagi, namun tampaknya masih ada gamer yang susah move-on dari console terakhir SEGA tersebut. Mungkin itu yang menginspirasi perusahaan kustomisasi perangkat console di Inggris, Extreme Consoles, yang memproduksi controller PS4 dengan tema Dreamcast.

Controller tersebut didesain layaknya controller Dreamcast, lengkap dengan plastik berwarna putih terang serta tombol warna-warni yang serupa. Ini akan menjadi aksesori pas bagi para penggemar Shenmue yang ingin memainkan kelanjutan serinya tahun 2017 mendatang.


Komponis Persona Q dan Etrian Odyssey, Ayaki Saito, Mengaransemen Ulang Lagu Video Game untuk Membantu Penderita Insomnia

Iqbal Kurniawan – Pianis Ayaki Saito bersama dengan rekannya Norihiko Hibino memiliki proyek mengaransemen ulang lagu-lagu soundtrack video game terkenal menjadi lagu yang dapat membuat pendengarnya mengantuk. Karya-karya mereka dituangkan pada seri album berjudul Prescription for Sleep: Game Music Lullabies.

Video di atas menampilkan Ayaki Saito yang memainkan lagu “The Moon” dari game klasik DuckTales dengan sangat tenang, berbeda dari versi aslinya. Kamu bisa mendengarkan dan membeli keseluruhan album tersebut melalui tautan di bawah.

Loudr.fm: Prescription for Lullabies: Game Music Lullabies Vol. I dan Vol. II


Trailer Star Wars Battlefront Versi PS4 Memperlihatkan Masa Lalu yang Menyenangkan dari Pandangan Penggemar Star Wars

Risky Maulana – Iklan ekslusif Star Wars Battlefront dari Sony ini dinilai cukup berhasil dalam merangkum semua perasaan nostalgia yang mungkin pernah dialami setiap penggemar Star Wars di seantero bumi.

Coba kamu tanya teman kamu yang mengakui dirinya sebagai penggemar Star Wars, saya yakin mereka pernah duel lightsaber dengan alat seadanya di rumah, kejar-kejaran layaknya duel pesawat X-Wing melawan Tie Fighter, berbicara dengan aksen Darth Vader, dan lain sebagainya.

Star Wars Battlefront sendiri rencananya akan dirilis pada 19 November 2015 besok untuk console PlayStation 4, Xbox One, dan PC.


Rayakan Ulang Tahun NES yang ke-30 Dengan Menyaksikan Video Klip Band “The Fjords” Berikut Ini

Risky Maulana – Selamat ulang tahun NES! Setelah tertegun melihat apa yang terjadi dalam video klip musik di atas, saya pikir kamu juga perlu mengisi kolom artikel Talk! berikut sebagai rasa hormat untuk salah satu leluhur console terkenal dari Nintendo ini.

Selamat Ulang Tahun ke-30 NES! Mari Ceritakan Pengalamanmu dengan Console Legendaris Ini


Bagaimana Kalau Until Dawn Dimainkan Lebih dari Satu Orang Sekaligus?

Mohammad Fahmi – Until Dawn adalah game yang betul-betul memerlukan pilihan tepat yang kamu harus ambil. Tapi bagaimana jika game ini harus dimainkan bersama-sama dengan orang lain, apalagi jika kamu harus dikelompokan dengan orang-orang yang lebih tua? Temukan jawabannya melalui video dari saluran React di atas.

Review Until Dawn – Horor Mainstream yang Dibuat dengan Benar


Back to the Future Akan Hadir di Rocket League

Mohammad Fahmi – Mulai Rabu ini, mobil legendaris DeLorean yang muncul di film Back to the Future akan bisa kamu mainkan di Rocket League! Untuk mendapatkannya, kamu perlu membeli DLC yang dibanderol dengan harga $1,99 (sekitar Rp27.000). Bagaimana rasanya bermain bola dengan mesin waktu paling populer di dunia fiksi ilmiah ya?

Seperempat JAM Rocket League – Gas, Tabrak, Gol!

The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 19 Oktober 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

TemanJalan Coba Pecahkan Masalah Kemacetan Ibu Kota

$
0
0

Kemacetan di Jakarta masih menjadi masalah yang hingga kini terus dicarikan solusinya. Beberapa startup juga mencoba berkontribusi untuk menyelesaikan masalah ini dengan memudahkan layanan transportasi. Selain layanan ojek on-demand, ada pula TemanJalan yang ikut berpartisipasi memberi solusi.

Sistem ridesharing yang aman

Seperti yang dilansir dari Antara, data yang dikeluarkan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menampilkan bahwa jumlah kendaraan bermotor di Jakarta dan sekitarnya bertambah sebanyak 5.500 hingga 6.000 unit per hari.

Jumlah tersebut didominasi oleh pertambahan sepeda motor yang mencapai 4.000 hingga 4.500 unit per hari. Sementara kendaraan roda empat mengalami pertumbuhan sebanyak 1.600 unit per hari.

Melihat fenomena yang ada, Fauzan Helmi Sudaryanto berinisiatif membuat sebuah platform untuk mengurangi jumlah kendaraan yang ada di jalan dengan sistem ridesharing.

Baca juga: Terhadang Banyak Kendala, Bajai App Tetap Pede Jadi Alternatif Aplikasi Transportasi di Indonesia

Melalui TemanJalan, Fauzan mengungkapkan bahwa pihaknya membidik kalangan mahasiswa yang ingin mendapatkan tumpangan dengan tujuan yang sama, sekaligus mengurangi jumlah kendaraan yang berlalu-lalang. Nantinya, TemanJalan mempertemukan pencari dan pemberi tebengan berdasarkan titik berangkat, tujuan, rute yang dilalui, waktu keberangkatan, jenis kelamin, dan minat maupun pekerjaan.

Untuk membangun kepercayaan bagi pengguna, TemanJalan turut mengaktifkan fitur sinkronisasi akun media sosial sehingga mampu mengidentifikasi teman yang sama dalam satu circle. Selain itu, layanan ini juga menyediakan fitur Live Tracking yang dapat diaktifkan oleh pengguna.

Baru tersedia di sekitar Universitas Indonesia

temanjalan ridesharing untuk transportasi ibukota

Saat ini, TemanJalan baru bisa diakses oleh pengguna di lingkungan Universitas Indonesia (UI) saja. Pengguna TemanJalan harus melakukan verifikasi dengan menggunakan e-mail yang diberikan universitas. Ke depannya, Fauzan mengungkapkan TemanJalan akan melakukan ekspansi ke kampus-kampus lainnya dan tidak menutup kemungkinan juga bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat umum selain mahasiswa.

Hingga sekarang, sudah ada sekitar 850 mahasiswa UI yang mendaftar menjadi pengguna TemanJalan. Jika ditilik dari prosedur yang dijalankan, layanan ini sekilas mirip dengan Nebengers.

Menanggapi hal tersebut, Fauzan mengatakan bahwa TemanJalan lebih spesifik membidik kalangan mahasiswa. Pada September 2015, TemanJalan masih dalam tahap beta dan sekitar 40.000 mahasiswa UI akan menjadi target TemanJalan hingga 2016 mendatang.

Lebih lanjut, untuk menarik minat pengguna, TemanJalan menyediakan reward bagi pengguna yang sering menggunakan layanannya. Untuk pengguna yang sering memberikan tebengan akan mendapatkan koin virtual yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik seperti pulsa, voucer makan, bensin, kredit kartu e-toll, atau bahkan kupon servis gratis di bengkel resmi favorit. Sementara untuk penumpang, mereka bisa memberikan apresiasi berupa poin yang dibeli secara top up. Jadi jika penumpang kehabisan poin, mereka hanya perlu kembali mengisi ulang.

Berkat kemenangan di posisi kedua yang diraih pada ajang Seedstars World Jakarta 2015, mereka mendapat suntikan dana untuk biaya operasional. Sedangkan nantinya, TemanJalan akan mengenakan komisi untuk setiap pengguna dan bagi yang memberi tumpangan.

(Diedit oleh Lina Noviandari)

The post TemanJalan Coba Pecahkan Masalah Kemacetan Ibu Kota appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Buletin Berita Game Indonesia – 20 Oktober 2015

$
0
0

Pada edisi kali ini terdapat delapan game yang baru saja dirilis minggu lalu. Dari industri sendiri terdapat berbagai berita menarik seperti proyek Kickstarter dari Agate Studio yaitu Valthirian Arc: Red Covenant, Ascender: Starter Bundle dari Gambreng Games, dan lain sebagainya. Tak lupa pula selalu saya ingatkan bahwa GDG Prime 2015 semakin dekat!

Game Rilis Minggu Lalu

Merchant of Pasai

Merchant of Pasai | Screenshot

Merchant of Pasai adalah sebuah game berbasis web dari Maulidan Games. Seperti banyak dari game buatan mereka sebelumnya, Merchant of Pasai tetap mengusung tema tycoon alias perdagangan. Bedanya, di sini juga terdapat elemen action dengan adanya pertarungan melawan perompak yang mengganggu.

Y8 Link: Merchant of Pasai


Cool Car

Cool Car | Screenshot

Cool Car merupakan sebuah karya dari developer Lazday. Di game endless ini, kamu harus mengendalikan sebuah mobil untuk menghindari mobil-mobil lainnya yang menghadang.

App Info
Cool Car
Lazday -  Oct 10, 2015
Genre:  Racing
Size:   10M
Installs:   10 - 50
Gratis

Download


Animal Jump

Animal Jump | Screenshot

Di sini kamu akan mengendalikan seekor binatang melompati platform demi platform sejauh mungkin. Untuk melompat, kamu harus menekan layar dengan waktu tertentu sehingga kekuatannya tepat untuk melompat ke platform selanjutnya. Hati-hati, karena platform ini tidak lama kemudian akan jatuh sendiri.

App Info
Animal Jump
dickyjayaumbara -  Oct 11, 2015
Genre:  Casual
Size:   21M
Installs:   10 - 50
Gratis

Download


Chemic Puzzle

Chemic Puzzle | Screenshot

Di Chemic Puzzle, pengetahuan kamu tentang unsur-unsur kimia akan diuji. Kamu harus memilih unsur mana yang dimaksud oleh sang laboran dan memberikan unsur tersebut kepadanya. Sebuah game simpel yang dapat menguji wawasanmu.

App Info
Chemic Puzzle
RunRun mobile -  Oct 16, 2015
Genre:  Puzzle
Size:   13M
Installs:   1 - 5
Gratis

Download


Maze Desccender

Maze Descender | Screenshot

Maze Descender menggunakan giroskop perangkatmu untuk bermain. Dengan memiringkan perangkat mobile kamu sedemikian rupa, kamu bisa memandu bola tersebut melewati labirin. Tak hanya itu, kamu juga akan dikejar oleh lava yang terus mendekat serta rintangan-rintangan yang bisa kamu hancurkan dengan sentuhan tangan.

App Info
Maze Descender
Duralibur -  Oct 14, 2015
Genre:  Arcade
Size:   18M
Installs:   5 - 10
Gratis

Download


Rupiah VS Dollar

Rupiah VS Dollar | Screenshot

Ingin menguji kecepatan menghitungmu? Di sini tempatnya. Rupiah vs Dollar sebenarnya tidak berhubungan dengan naik turunnya nilai tukar valuta asing, akan tetapi hanya menguji perhitunganmu dalam membandingkan dua mata uang yang berbeda. Apakah dalam kurs $1 adalah setara Rp13.000, maka $3 lebih tinggi dari Rp32.500? Apa jawabanmu?

App Info
Rupiah VS Dollar
Raftel Games -  Oct 15, 2015
Genre:  Arcade
Size:   11M
Installs:   5 - 10
Gratis

Download


Say It! ABC

Say It ABC | Screenshot

Sebuah game yang sangat cocok untuk menemani anak-anak belajar menulis alfabet. Say It! ABC akan mengajak pemainnya untuk menggambar huruf-huruf mulai dari A sampai Z dengan mengikuti angka-angka yang ada. Dengan mengikutinya, pemain akan terbiasa dengan cara menulis huruf yang baik dan benar.

App Info
Say It! ABC
Sawo Studio -  Oct 08, 2015
Genre:  Educational
Size:   18M
Installs:   10 - 50
Gratis

Download


Fifteen Puzzle Challenge

Fifteen Puzzle | Screenshot

Sesuai namanya, game ini merupakan adaptasi dari game Fifteen Puzzle atau biasa disebut dengan Gem Puzzle, Boss Puzzle, dan Mystic Square. Di sini kamu diajak untuk mengurutkan angka atau menyusun gambar dengan cara menggeser-geser potongan yang ada di layar.

App Info
Fifteen Puzzle Challenge
AsyncByte Software -  Oct 15, 2015
Genre:  Puzzle
Size:   6.7M
Installs:   10 - 50
Gratis

Download


Berita Terkini dari Industri Game Tanah Air

Willpowa Project Luncurkan The Admin di Indiegogo

The Admin | Screenshot

The Admin, sebuah game dengan grafis yang cukup menarik ini, baru saja meluncur di situs crowdfunding Indiegogo. Game buatan Willpowa Project ini memiliki genre shooter dengan sudut pandang orang ketiga. The Admin masih memiliki waktu 34 hari lagi dan sudah mengumpulkan $8 (sekitar Rp100.000) dari target $15.000 saat artikel ini ditulis.

Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang The Admin atau ingin mendukungnya, bisa langsung menuju tautan yang ada pada widget di bawah ini.


Alkemis Games Rilis Beta Tertutup dari Raiders Quest

Raiders Quest | Screenshot 5

Terdapat lebih dari 50 hero di sini

Seperti yang telah dilaporkan Iqbal beberapa waktu lalu, Raiders Quest kini telah rilis dalam versi beta tertutup. Bagi kamu yang telah mendaftar pada situs Raiders Quest, sudah bisa memainkan game ini di platform iOS. Mereka yang mengikuti tes ini akan mendapatkan reward berupa in-game item bernilai lebih dari $10 (sekitar Rp130.000) serta seorang hero rare yang akan diberikan pada saat pengujian beta selesai.

Raiders Quest akan mengajakmu untuk mengendalikan sekelompok hero di dunia fantasi bernama Sartosa. Layaknya game free-to-play sejenis lainnya seperti Summoners Wars, kamu dapat mengoleksi, memperkuat, serta meningkatkan kemampuan para hero di sini. Alkemis mengklaim akan menyediakan lebih dari 50 hero yang terbagi ke dalam 6 kekuatan elemen berbeda, dengan jumlah hero yang akan terus bertambah ke depannya.

Raiders Quest – Karya Terbaru Alkemis Games di iOS Siap Memasuki Masa Beta Tertutup

Situs Resmi: Raiders Quest


Valthirian Arc: Red Covenant Meluncur di Kickstarter

Valthirian Arc Red Covenant | Screenshot 6

Proyek Kickstarter pertama dari Agate Studio, Valthirian Arc: Red Covenant, telah diluncurkan pada 13 Oktober 2015 lalu. Sejalan dengan itu, Agate telah memulai kampanye Greenlight dari game tersebut di Steam pada masa yang sama.

Proyek Valthirian Arc: Red Covenant berjalan mulai hari ini, 13 Oktober 2015, hingga tanggal 12 November 2015. Dana yang ditargetkan adalah $40.000 (sekitar Rp540 juta). Bagi kamu yang ingin membantu kampanye Valthirian Arc: Red Covenant ini, sebarkan melalui Thunderclap atau langsung menuju laman Kickstarter pada widget di bawah.

Agate Studio dari Bandung Telah Meluncurkan Proyek Kickstarter Valthirian Arc: Red Covenant!

Thunderclap Link:Valthirian Arc: Red Covenant

Steam Greenlight Link:Valthirian Arc: Red Covenant


Dapatkan Ascender: Starter Bundle Persembahan dari Gambreng Games Menyambut GDG Prime 2015

Ascender Starter Bundle | Screenshit

Menyambut diadakannya GDG Prime 2015 yang akan berlangsung di Bandung, 7 November 2015 nanti, Gambreng Games menghadirkan Ascender: Starter Bundle yang berisi berbagai konten menarik. Secara fisik, ada tiga barang yang akan kamu dapatkan, yaitu flash disk Ascender 4 GB edisi terbatas, Ascender – The Music CD, dan juga mousepad.

Flash disk tersebut juga berisi berbagai konten digital menarik seperti demo Ascender, film dokumenter, dan banyak lainnya. Untuk lebih detailnya bisa kamu lihat pada tautan di bawah ini.

Sambut GDG Prime 2015, Gambreng Games Persiapkan Ascender: Starter Bundle yang Berisi Berbagai Konten Menarik


Waroong Wars, Card Game Pemenang Board Game Challenge yang Baru Saja Rilis

Waroong Wars | Photo

Sumber: Mechanimotion

Waroong Wars adalah sebuah permainan kartu dengan tema masakan tradisional khas Surabaya yang dapat dimainkan mulai dari 3 hingga 5 orang. Card game ini telah diluncurkan di Surabaya pada hari Sabtu, 17 Oktober 2015 di Gramedia Tunjungan Plaza.

Waroong Wars diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas (PBK) yang merupakan juara pertama dari kompetisi nasional Board Game Challenge 2015. Board Game Challenge terselenggara atas kerja sama Harian Kompas bersama Kummara. Waroong Wars dirancang oleh Adhicipta R. Wirawan, Aditya Pradana, David Santoso, dan Wikan Prabowo. Sedangkan ilustrasi dari Waroong Wars dikerjakan oleh Lia Hartati.

Waroong Wars dapat diperoleh secara resmi di 23 Toko Buku Gramedia seluruh Indonesia dan toko online Gramedia, Manikmaya, dan Waroong Boardgame (Tokopedia). Harga jual Waroong Wars saat ini adalah Rp175.000 dengan kemasan ekslusif dalam bentuk boks disertai rulebook full color.


Acara yang Akan Datang

Game Developer Gathering Prime 2015

GDG Prime 2015 | Featured

Setelah pada bulan Juni lalu roadshow Game Developers Gathering (GDG) 2015 diadakan di Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta, akhirnya puncak dari rangkaian acara ini akan hadir sebentar lagi di Bandung. GDG Prime 2015 akan diadakan pada 7 November 2015 di Telkom University Convention Hall.

Dalam satu hari tersebut, kamu memiliki banyak pilihan talk show dan workshop yang tersedia. Pembicara-pembicara yang hadir pun sangat menarik, seperti Norman Sasono dari Microsoft, Frida Dwi dari Agate Jogja, Spencer Yip dari YummyYummyTummy, dan lain sebagainya. Lengkapnya bisa kamu lihat pada tautan di bawah ini.

Kamu Tertarik dengan Industri Game? Jangan Lewatkan GDG Prime 2015 di Bandung!

Dicoding.com: GDG Prime Conference (Peserta Umum)

Dicoding.com: GDG Prime Showcase Challenge

The post Buletin Berita Game Indonesia – 20 Oktober 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Review The Coma – Menakutkan di Tempat yang Salah

$
0
0

Pertama kali melihat screenshot The Coma, saya langsung berminat dengan game ini. Mulai dari premis horor side-scrolling dengan latar belakang di sekolah, sampai ke visual yang entah mengapa sangat mengingatkan saya dengan game The World Ends With You. Jadi, begitu mendapatkan kesempatan untuk menjajal The Coma langsung dari developernya, tentu saja saya tidak melewatkannya begitu saja.

Tapi apakah premis dan visual yang begitu menjanjikan saja cukup untuk menjadikan The Coma sebagai game untuk dimainkan? Cek ulasan lengkapnya di bawah.

Dua Alam, Dua Dimensi

The Coma | Screenshot (1)

The Coma dikembangkan oleh tim Devespresso Games dari Korea Selatan. Layaknya DreadOut yang dikembangkan orang Indonesia dan berlatar belakang di Indonesia juga, The Coma pun menggunakan sekolah di Korea Selatan sebagai latar belakangnya.

Di sini kamu akan berperan sebagai Youngho, seorang siswa kelas 1 SMA dengan prestasi akademis yang sangat buruk. Hari Youngho dimulai dengan berbagai kejadian sangat aneh, mulai dari bertemu dengan wanita misterius yang berdiri sendiri di depan sekolahnya, menghadapi teman sekolahnya yang dilarikan ke rumah sakit karena nyaris bunuh diri semalam di sekolah, serta harus menghadapi ujian yang tidak bisa dia kerjakan sama sekali hari itu.

The Coma | Screenshot (2)

Rentetan kejadian aneh itu dibuat semakin aneh ketika Youngho tiba-tiba saja tertidur dan terbangun ketika tengah malam di sekolahnya tersebut. Lebih parahnya lagi, dia tidak sekadar tertinggal tengah malam di sekolah, karena sekolahnya di malam hari jelas menyimpan begitu banyak misteri yang sangat mengerikan.

Tugas kamulah sebagai Youngho untuk menemukan apa yang sebenarnya terjadi dengan dirimu dan menemukan jalan keluar melalui koridor-koridor dua dimensi di sekolahnya.

Koridor-Koridor

The Coma | Screenshot (3)

Memang cukup sulit menghasilkan sebuah pengalaman yang betul-betul orisinal dalam game horor 2D. Tidak mengherankan jika ketika memainkan game ini kamu akan langsung teringat dengan game horor 2D lain seperti Lone Survivor, Home, Ascension, Neverending Nightmare, dan lain-lain.

Dalam game ini yang perlu kamu lakukan hanyalah berjalan sepanjang koridor, masuk ke berbagai ruang kelas dan ruangan-ruangan umum lainnya yang biasa ada di sekolah, mengumpulkan barang-barang yang dapat menyelamatkan nyawamu, membaca nota-nota yang dapat memberikan kejelasan pada cerita penuh misteri, dan yang paling penting … menghindari guru psikopat yang berusaha menghabisimu secara sadis.

Kamu hanya dibekali dengan benda-benda konsumsi untuk mengembalikan nyawa dan energi serta uang recehan yang bisa dipakai untuk membeli benda-benda tersebut. Selain itu, kamu juga memiliki senter yang bisa membantumu melihat dalam gelap serta (sayangnya) membantu musuh untuk lebih mudah menemukanmu.

The Coma | Screenshot (4)

Kamu akan sering sekali bersembunyi dalam lemari seperti ini

Jika kamu mulai bertanya-tanya apa senjata yang bisa kamu gunakan, jawabannya adalah … tidak ada. Untuk bertahan hidup kamu hanya bisa berlari atau bersembunyi di lemari dan kamar mandi. Jadi jangan harap kamu bisa mengubah genre game ini menjadi action seperti yang terjadi ke beberapa seri Resident Evil terakhir.

Sejauh ini The Coma masih terdengar sangat menjanjikan bukan? Sayangnya premis yang begitu bagus ini harus dirusak dengan desain misi yang amat sangat menyusahkan pemainnya. Misi-misi yang ada di sini rata-rata hanya sekadar pergi ke kelas X, kembali ke ruang Y, ambil sebuah benda di kelas yang terletak di dekat kelas X, kembali lagi ke ruang Y, dan seterusnya. Desain buruk ini membuat saya lebih takut kepada apa yang akan ditugaskan berikutnya daripada kepada teror yang benar-benar menghantui karaktermu.

The Coma | Screenshot (6)

Masalah lain juga terletak di peletakan teror yang tersebar. Guru psikopat yang mengincarmu selalu berkeliaran di koridor-koridor. Masalahnya, cukup banyak hal-hal menarik yang bisa kamu baca di koridor tapi kamu tidak akan mendapatkan kesempatan untuk melakukannya.

Hal ini semakin diperparah dengan fakta bahwa dunia game tidak berhenti ketika kamu membuka menu atau sedang membaca tulisan-tulisan yang tersebar di koridor. Tidak jarang saya harus menekan tombol Space terus menerus agar teks panjang yang tengah saya baca lekas selesai, sedangkan karakter saya sedang sibuk ditikam habis-habisan oleh seorang psikopat.

Teks yang muncul di saat yang tidak tepat tidak hanya membuat saya mati dihabisi oleh psikopat saja, ketika nasib Youngho tengah genting-gentingnya, sempat-sempatnya keluar event tidak penting tepat di tempat tanaman beracun tumbuh dan menyerang dia. Penempatan event yang tidak tepat ini terjadi terlalu sering dalam game dan jelas meninggalkan kesan yang begitu buruk ketika saya bermain.

Layaknya Sebuah Komik

The Coma | Screenshot (5)

Kualitas visual adalah hal pertama yang menarik perhatian saya akan The Coma, dan jujur saja ekspektasi saya cukup turun ketika melihat game ini langsung. Saya tidak mengatakan kalau The Coma memiliki kualitas visual yang buruk ya, hanya saja game ini jelas bisa dimaksimalkan dengan amat lebih jauh lagi untuk urusan grafis.

The Coma memiliki gaya gambar layaknya komik berwarna. Karakter-karakter yang ada didesain dengan keren dengan pemilihan warna yang sangat baik. Sayangnya hal ini dirusak dengan animasi yang kurang halus, terutama ketika karakter kita berlari. Meskipun begitu, tim Devespresso tetap bisa menampilkan detail-detail minor seperti tatapan penuh teror di mata Youngho ketika dia berjalan-jalan mengelilingi sekolahnya.

Jika kamu adalah penggemar gaya gambar ala komik Jepang atau Korea, dijamin kamu akan cukup terhibur dengan The Coma. Tapi layaknya Ghosts of Memories yang belum lama ini diulas Risky, terkadang visual saja sangat tidak cukup untuk menutupi gameplay yang membosankan dan sangat menyusahkan pemainnya.

Kesimpulan

The Coma | Screenshot (7)

The Coma adalah sebuah game dengan potensi sangat besar, yang sayangnya dirusak oleh gameplay jauh dari kata solid. Jika The Coma buruk karena bug, maka tim developernya bisa memperbaikinya dengan mudah, tapi game ini buruk karena sesuatu yang lebih mendasar yaitu inti dari gameplay. Memperbaiki hal tersebut sama saja seperti membuat game baru.

Dengan harga penuh, saya kurang menyarankan kamu untuk menjajal The Coma. Tapi jika game ini mendapatkan diskon dan kamu butuh hiburan horor yang cukup bikin deg-degan tapi tidak terlalu membuat ketakutan, maka The Coma akan menjadi sebuah game yang sempurna untukmu.

The post Review The Coma – Menakutkan di Tempat yang Salah appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Review RAD Boarding – Berseluncur Nikmat sambil Menantang Maut di Hari Kiamat

$
0
0

Bermain game arcade dengan gameplay yang sangat simpel itu ibarat menyenandungkan lagu yang sedang populer secara berulang-ulang, hingga suatu saat kita bosan namun masih tak keberatan menyanyikannya lagi di kemudian hari.

Hal itulah yang membuat beberapa game mobile masih saya biarkan tersimpan di Android yang saya miliki, mulai dari Jetpack Joyride, Ski Safari 2, Spider-Man Unlimited, Minion Rushdan banyak lagi lainnyaGame semacam ini saya anggap memiliki pesona tersendiri yang membuatnya tetap terasa menyenangkan saat kembali dimainkan, walaupun mungkin tampilannya akan kalah bersaing dengan game sejenis yang lebih baru.

RAD Boarding sendiri kurang lebih memiliki karakter sama seperti judul game yang telah saya sebut di paragraf sebelumnya. Game buatan Other Ocean Interactive ini tak hanya menyajikan aksi seluncur ala Ski Safari yang seru, tapi juga menyuntiknya dengan nuansa energi dekade 90-an yang funky hingga pantas menyandang predikat sebagai versi radikal Ski Safari dari masa depan.

Bergaya Sebelum Mati

RAD Boarding | screenshot 1

Hal yang pertama kali disoroti dalam permainan RAD Boarding tentunya adalah faktor kesamaan gameplay yang sekilas mirip sekali dengan Ski Safari, khususnya seri kedua. Meskipun sama, hal ini bukanlah sesuatu yang layak diperdebatkan lagi karena RAD Boarding menghadirkan nuansa dan cara bermain yang berbeda dengan game keluaran Sleepy Z Studios.

Agar sedikit berbeda, RAD Boarding menggunakan kontrol yang mirip dengan Tiny Wings, di mana momentum kecepatanmu berseluncur ditentukan bentuk permukaan tanah yang karaktermu lalui.

Di sini kamu perlu memanfaatkan turunan jalur yang landai sebagai landasan untuk melompat sejauh mungkin. Kamu hanya perlu melakukan tap dan tahan jari kamu di saat meluncur di turunan, dan voila! Karaktermu akhirnya memiliki momentum untuk melakoni bermacam trik di udara.

RAD Boarding | screenshot 2

Beratraksi di udara merupakan kunci agar kamu bisa bertahan menghindari kejaran lava dalam RAD Boarding. Seiring bertambah tingginya level karaktermu, maka semakin banyak pula trik yang bisa kamu lakukan saat melayang di udara. Seandainya kamu sukses mengeksekusi rangkaian trik tadi secara sempurna, otomatis meteran RAD kamu akan terisi dan membuatnya melaju jauh meninggalkan lava yang mengejar di belakang.

Menariknya lagi, dalam RAD Boarding kita juga diselingi aksi boss fight, di mana monster berukuran raksasa muncul untuk menguji seberapa jago kamu beratraksi di udara. Meskipun porsinya tak seberapa besar, namun variasi gameplay ini memberikan bermacam achievement dan koleksi item menarik yang memberikan saya alasan untuk terus bermain. Entah hanya sekedar mengoleksi tutup botol yang tersembunyi, membuka batu nisan baru (yep karaktermu akan mati dan dikubur di tangga leaderboard), atau mengumpulkan kostum unik yang akan kamu gunakan di sesi permainan berikutnya.

Presentasi Solid dengan Hentakan Energi di Mana-Mana

RAD Boarding | screenshot 3

Bagian menarik yang membuat RAD Boarding terasa begitu berbeda adalah bagaimana game ini tidak setengah-setengah dalam mengumbar tema 90-an sebagai bagian dari energi permainannya. Hampir setiap jengkal permainan RAD Boarding dipenuhi bermacam atribut desain 90-an yang penuh dengan energi, mulai dari penggunaan font, dominasi warna neon, dan lain sebagainya.

Tak hanya itu saja, musik game ini juga seolah tidak berhenti menyemangatimu untuk bermain dan terus mencoba melewati perolehan skor terbaik kamu sebelumnya. Other Ocean Interactive sendiri bahkan memberimu kejutan kecil dengan empat variasi background, di mana masing-masing menyajikan pemandangan indah yang menarik untuk kita amati.

Hiburan Gratis, Kapan pun dan di Mana pun Kamu Berada

RAD Boarding | screenshot 4

Membicarakan game arcade dengan karakteristik free to play semacam ini memang tidak lengkap jika saya tidak menyinggung sedikit soal sistem IAP yang disertakan. Sama seperti game arcade sederhana lainnya, di sini kamu tidak wajib untuk membeli IAP apapun yang ditawarkan Other Ocean Interactive dan Noodlecake.

Namun seandainya kamu ingin berterimakasih atas kesenangan yang kamu dapatkan atas game ini, kamu boleh saja membeli IAP koin dengan pilihan harga bervariasi mulai dari yang termurah Rp12.000, hingga yang termahal Rp110.000. Koin tersebut berfungsi untuk membeli bermacam upgrade yang karaktermu perlukan.

Asyiknya lagi, kamu bisa saja mendapatkan koin IAP tadi dengan cara cukup bermain setiap hari dan mengklaim “hadiah video iklan” yang mereka tawarkan setiap jam. Sekedar catatan, fitur hadiah tersebut memerlukan koneksi internet untuk bisa kamu akses, jadi jangan harap kamu bisa menambah pundi-pundi uangmu andaikan bermain RAD Boarding secara offline.

Kesimpulan

RAD Boarding | screenshot 5

Pada akhirnya, RAD Boarding merupakan salah satu dari sekian game Android yang saya rekomendasikan sebagai hiburan untukmu. Perpaduan atraksi seluncur ala Ski Safari dengan nuansa dekade 90-an yang penuh energi membuat RAD Boarding cocok dimainkan gamer kasual yang ingin bermain di sela-sela kesibukan rutinitas sehari-hari. Apalagi dengan tidak adanya batasan stamina/energi membuat game ini menjadi hiburan yang asyik untuk kita nikmati.

Bila kamu pernah menyukai Ski Safari namun ingin merasakan pengalaman berbeda, saya rasa tak ada salahnya bagimu untuk mencoba RAD Boarding sebagai  alternatif yang penuh dengan energi. Saat tulisan ini dibuat, saya sendiri masih sibuk beratraksi gila di depan kejaran lava, dan saya harap kamu merasakan hal yang sama ketika memainkannya.

App Info
RAD Boarding
Noodlecake Studios Inc -  Oct 15, 2015
Genre:  Action
Size:   99M
Installs:   1,000 - 5,000
Gratis

Download

The post Review RAD Boarding – Berseluncur Nikmat sambil Menantang Maut di Hari Kiamat appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Preview Star Wars Battlefront – Elegan

$
0
0

Tahun ini saya sudah bertekad membeli Call of Duty: Blackops III untuk menggantikan Call of Duty: Ghost saya yang sudah mulai sepi setelah dua tahun melayani saya hampir setiap hari. Keputusan ini cukup mudah karena Call of Duty: Blackops III terasa solid dan tidak ada lawan lain yang cukup setara. Masuklah Star Wars Battlefront, sebuah FPS yang saya tidak pernah duga akan semenyenangkan ini.

Pertama kali bermain Star Wars Battlefront, saya langsung berdiskusi internal dengan diri saya tentang grafisnya yang sangat bagus. Detailnya memang tidak terlalu terasa karena kebanyakan tempat mengambil lahan bebatuan atau padang es yang besar sehingga tidak ada banyak objek. Namun gerakan-gerakan karakter dan objek-objek yang ada sampai ke taraf kualitas visual terlihat sangat nyata. Terkadang ada saatnya kamu merasa kamu sedang menonton sebuah film daripada memainkan sebuah game.

Dua Mode Saja untuk Versi Beta

Star Wars Battlefront | Screenshot (1)

Preview beta ini hanya mempunyai dua mode game yang bisa dimainkan. Walaupun begitu keduanya  sudah cukup menjadi penghibur selama berjam-jam. Mode pertama yang ditawarkan adalah Drop Zone, dalam mode ini escape pod akan jatuh dari angkasa dari waktu ke waktu, tugas kita adalah mendatangi  dan mengklaim escape pod tersebut. Siapa yang paling banyak, tim tersebutlah yang menang.

Mode kedua adalah Walker Assault. Di sini empat puluh orang akan bertarung untuk mengawal atau menghancurkan AT-AT. Pada posisi bertahan kamu harus menguasai Uplink Station dan menahannya sampai Y-Wing datang dan memperlemah pertahanan AT-AT. Di titik ini AT-AT siap ditembak dengan semua senjata yang kamu punya. Saya menghabiskan waktu tiga jam nonstop bermain mode yang sangat seru ini.

Apa yang membuatnya seru adalah, sang developer berhasil membuat mode dengan empat puluh pemain ini terasa cepat, sesuatu yang Battlefield gagal lakukan. Begitu kamu mati, kamu punya pilihan untuk bangkit di sebelah teman kamu atau mulai dari titik awal.

Namun dengan begitu banyaknya orang, Uplink Station yang tersebar, dan juga AT-AT yang berjalan cukup lambat, kamu tidak perlu berjalan jauh untuk mulai terjun kembali ke dalam aksi tembak-menembak. Pengalaman ini jauh berbeda dengan Battlefield di mana jika kamu mati, kamu harus berjalan cukup jauh hanya untuk ditembak sebelum kamu menyadari di mana musuh berada.

Fitur-Fitur yang Membawa Kamu Perang ke Galaksi Nun Jauh di Sana

Satu hal yang saya juga suka adalah sistem perks yang menggunakan waktu untuk terisi kembali. Jika pada FPS umumnya kamu bisa membawa satu sampai dua bom, di sini bom akan kembali tersedia setelah beberapa saat. Tergantung apa yang kamu pilih, ini bisa membantu ptensi kamu untuk survive maupun kill rate seiring kamu bertahan di dalam game.

Fitur lainnya yang saya sangat suka adalah kamu akan dipasangkan dengan seorang teman. Ada dua keuntungan utama dari sistem ini, yang pertama adalah kamu dapat hidup kembali di sebelah teman, yang kedua adalah kamu dapat menggunakan perks yang digunakan teman kamu. Ini sangat membantu di awal-awal game karena kamu akan mulai dari nol tanpa perks. Tapi tentu saja jika kamu juga dipasangkan dengan teman yang baru mulai maka tidak ada gunanya.

Star Wars Battlefront | Screenshot (4)

Star Wars Battlefront tetap menggunakan recoil dan juga akurasi. Namun karena kebanyakan senjatanya adalah laser, maka sensasi menembaknya terbilang berbeda. Dari empat senjata yang tersedia, mereka rata-rata memiliki firing rate yang relatif sama. Tidak terlalu lambat namun tidak secepat Carbine, dan karena kita sedang membicarakan senjata laser maka areanya lebih besar dibandingkan peluru senjata biasa.

Pada jarak jauh, senjata laser ini lebih mudah digunakan namun keseluruhan game terasa lebih kasual. Tapi jangan salah, game ini tetap mempunyai jiwa FPS yang bagus, tidak seperti FPS freemium yang dipenuhi senjata-senjata khayalan.

Epik

Dibandingkan FPS lain, Star Wars Battlefront menjual faktor keren yang tidak akan kamu dapatkan di tempat lain. Seiring jalannya permainan, kamu akan disambut dengan musik orkestra yang megah dan membangkitkan semangat.

Terakhir, dengan memenuhi beberapa tugas tertentu yang diperintahkan, kamu akan berkesempatan untuk menjadi Darth Vader atau Luke Skywalker. Hal ini benar-benar membuat pengalaman bermainmu berbeda. Kamu pada dasarnya sedang menjadi dewa di antara pemain-pemain lain. Tokoh hero ini mempunyai kekuatan yang jauh lebih besar dari pada pemain lain dan membunuh para musuh pun menjadi tugas yang sangat mudah.

Kesimpulan

Star Wars Battlefront bisa dibilang terasa agak kasual, namun game ini punya kelasnya tersendiri. Jika saya harus memilih satu kata, maka saya akan memilih kata “elegan” untuk menggambarkan keseluruhan paket yang ditawarkan.

Sayangnya kita tidak akan menemukan mode single player di versi finalnya nanti karena sang developer memutuskan seperti itu. Dengan grafis yang sangat bagus ini, saya merasa bahwa kita akan kehilangan banyak momen sinematik yang mengagumkan.

Terlepas dari itu semua, Star Wars Battlefront adalah game yang sangat perlu diperhitungkan. Saya sendiri sekarang kebingungan memilih antara Call of Duty: Black Ops III atau Star Wars Battlefront. Tapi mungkin tidak ada salahnya memilih Star Wars Battlefront, mengingat Call of Duty adalah seri tahunan yang sudah saya ikuti terus selama tiga tahun terakhir. Saatnya sebuah pembaharuan!

The post Preview Star Wars Battlefront – Elegan appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Fantasy War Tactics – Strategy RPG ala Final Fantasy Tactics di Platform Mobile

$
0
0

Mungkin kamu kebingungan dengan dua game bernama mirip yang saya sebutkan di judul artikel ini. Namun, hal itulah pertama kali saya rasakan ketika mengetahui sebuah game dari penerbit asal Korea, Nexon, yang rencananya akan dirilis bulan November mendatang. Ya, Fantasy War Tactics akan menghadirkan aksi strategy RPG dengan sistem tile-based yang tidak kalah keren dari Final Fantasy Tactics.

Kamu akan berperan sebagai seorang wizard yang ingin menguasai dunia. Setelah berhasil menghidupkan seorang kesatria legendaris bernama Chris, ia dan teman-temannya melakukan petualangan untuk menghadapi sebuah kelompok penjahat bernama World Reformation Council. Kelompok penjahat ini secara tiba-tiba meruntuhkan kerajaan yang berkuasa dan merebut kendali atas benua di mana kamu tinggal.

Fantasy War Tactics Lords Legion | Artwork

Fantasy War Tactics World Reformation Council | Artwork

Tidak hanya faktor nama saja yang membuat Fantasy War Tactics terasa mirip dengan karya Squaresoft di tahun 1997 tersebut. Penggambaran karakter dengan gaya anime serta gameplay yang mengandalkan strategi tile-based akan membawa para penggemar strategy RPG dapat mengorelasikan game mobile tersebut dengan salah satu mahakarya di seri Final Fantasy.

Nexon tidak sekadar mencontoh formula yang telah terbukti berhasil, namun memolesnya dengan kualitas yang sangat menarik untuk dinantikan. Animasi cutscene maupun permainan terlihat sangat mulus layaknya sedang menonton anime. Sistem pertempuran pada permainan inti juga terlihat solid dengan berbagai kombinasi serangan yang bisa diluncurkan pemain.

Fantasy War Tactics | Screenshot

Fantasy War Tactics | Screenshot 2

Selain kelebihan tadi, Nexon juga menyebutkan telah membawa genre strategy RPG ke tingkat selanjutnya dengan fitur sosial yang ditanamkan pada Fantasy War Tactics. Fitur yang mereka sebut dengan SRPG (Social RPG) ini akan menghadirkan kemampuan multiplayer yang membuat pemain Fantasy War Tactics bisa menikmatinya bersama teman-teman.

Kamu yang tertarik untuk bermain Fantasy War Tactics bisa melakukan praregistrasi pada tautan di bawah ini. Dengan mendaftar lebih awal, kamu akan mendapatkan kabar terbaru mengenai perilisan game tersebut serta kesempatan untuk memperoleh in-game item menarik bila memainkannya dalam jangka waktu 14 hari sejak Fantasy War Tactics resmi dirilis nanti.

Situs Resmi: Fantasy War Tactics

The post Fantasy War TacticsStrategy RPG ala Final Fantasy Tactics di Platform Mobile appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Review Heroes Reborn: Enigma – Kemampuan Super yang Mubazir

$
0
0

Heroes Reborn merupakan mini seri untuk melengkapi seri televisi Heroes yang terakhir kali ditayangkan pada tahun 2010 silam. Walaupun seri ini hadir sebagai cerita sampingan dan bukan merupakan kelanjutan kisah dari season keempat, namun kehadirannya terasa begitu istimewa berkat perilisan game yang merupakan prekuel dari mini seri tersebut.

Imperative Entertainment yang dimiliki oleh kreator seri Heroes, Tim Kring, bekerja sama dengan studio game Phosphor untuk mengembangkan tidak hanya satu, namun dua game yang menjadi prekuel dari Heroes Reborn. Dua game tersebut adalah Heroes Reborn: Gemini untuk PC dan console serta Heroes Reborn: Enigma untuk iOS dan Android.

Sebagai orang yang mengikuti kisah para manusia super di dunia Heroes bertahun-tahun lalu, saya pun tidak sabar untuk mencoba game resmi Heroes yang dirilis di platform mobile untuk pertama kali. Apakah game tersebut akan berisi gameplay dan kisah yang penuh kejutan, sama seperti seri televisinya? Simak ulasan saya di bawah ini.

Heroes Reborn Enigma | Screenshot 1

Kisah Kelam Dahlia

Heroes Reborn: Enigma menempatkan saya sebagai Dahlia, salah satu karakter dalam seri Heroes yang memililki kemampuan telekinesis dan pengendalian waktu. Seperti yang pernah dijelaskan dalam salah satu episode web Heroes, Dahlia tidak sejak awal memiliki kedua kekuatan tersebut.

Hari demi harinya dihabiskan dengan menuruti perintah dari seorang ilmuwan kepala di sebuah fasilitas penelitian bernama The Quarry. Ilmuwan kepala tersebut, dr.Mason, meminta Dahlia untuk melewati serangkaian tes sebelum akhirnya menyuntikkan obat eksperimen yang ia sebut Gemini.

Heroes Reborn Enigma | Screenshot 2

Gemini adalah obat yang ia kembangkan berdasarkan kemampuan milik saudara perempuan Dahlia, Cassandra. Ia memiliki kemampuan untuk memanipulasi waktu, dan seharusnya Gemini akan membuat orang yang disuntik memilki kemampuan sama. Namun, ternyata tidak semua orang kompatibel dengan Gemini karena semua manusia yang disuntik oleh dr.Mason tidak bertahan hidup, kecuali Dahlia.

Dahlia yang bertahan hidup setelah mendapat injeksi Gemini harus membuktikan bahwa ia dapat mengendalikan kekuatan baru tersebut melalui serangkaian tes. Di sinilah saya sebagai Dahlia diberikan puluhan tantangan puzzle untuk dipecahkan.

Heroes Reborn Enigma | Screenshot 3

Puzzle yang Salah Tempat

Sebagai seri yang menghadirkan berbagai manusia berkekuatan super, saya memiliki ekspektasi bahwa Heroes Reborn: Enigma setidaknya akan menghadirkan aksi seru. Saya telah membayangkan aksi pertempuran dengan sudut pandang orang pertama, di mana Dahlia dapat menggunakan kekuatan supernya untuk mengenyahkan para tokoh jahat.

Betapa kecewanya saya ketika mengetahui bahwa satu-satunya hal yang bisa dilakukan Dahlia dengan segala talentanya hanyalah memecahkan puzzle saja. Saya diajak bernavigasi dari ruang ke ruang menggunakan kekuatan telekinesis dan manipulasi waktu hanya untuk berpindah ke ruangan selanjutnya … sungguh mubazir!

Heroes Reborn Enigma | Screenshot 4

Sebenarnya latar game sudah didesain sedemikian rupa untuk mendukung plot di sini. Dahlia dikisahkan masih berumur 14 tahun dan berada di dalam fasilitas penelitian, sehingga tidak masuk akal bila ia serta-merta harus berhadapan dengan musuh.

Namun, saat progres cerita di dalam game sudah penuh dengan kekacauan dan tidak aneh bila satu-dua tokoh musuh datang, yang ia lakukan hanyalah memecahkan puzzle seperti sedia kala. Kontras yang terjadi antara situasi genting yang berlangsung dengan apa yang dilakukan Dahlia membuat saya mengernyitkan dahi menjelang permainan berakhir.

Heroes Reborn Enigma | Screenshot 5

Kontrol pada Layar Sentuh Masih Perlu Dipoles

Sebagai sebuah game puzzle dengan perspektif orang pertama, Heroes Reborn: Enigma mencoba hadir dengan skema pengendalian yang memanfaatkan potensi layar sentuh secara maksimal. Pengendalian tokoh di sini mengingatkan saya pada karya perdana Amazon Game Studios di iOS, Lost Within.

Dahlia dapat bergerak serta melompat ke platform yang dituju hanya dengan melakukan tap pada lokasi yang dimaksud. Saya bebas mengarahkan pandangan Dahlia ke segala arah dengan melakukan swipe pada layar. Berbagai kekuatan Dahlia dapat diaktifkan dengan hanya melakukan tap, hold, dan swipe yang simpel.

Sayangnya, kesederhanaan kontrol di sini sekaligus menjadi kelemahannya. Game mengalami kesulitan untuk membedakan mana sentuhan untuk berpindah tempat serta sentuhan untuk mengubah sudut pandang. Tidak jarang saya dibuat frustrasi karena Dahlia bergerak tidak sesuai keinginan di saat saya hanya sekadar ingin menoleh.

Sebenarnya Phospor telah menyediakan opsi pengendalian menggunakan tombol virtual. Namun kemunculan alternatif kontrol ini tidak berdampak signifikan karena game masih dapat salah menafsirkan sentuhan pada layar untuk bergerak dan menoleh.

Heroes Reborn Enigma | Screenshot 6Grafis dan Sulih Suara Berkualitas

Untuk urusan audio visual, Phospor telah melakukan pekerjaan yang cukup pantas untuk disandingkan dengan kesuksesan seri televisinya. Penyajian Heroes Reborn: Enigma di platform mobile sama sekali tidak bisa dibilang jelek.

Grafis 3D yang membungkus tampilan Heroes Reborn: Enigma bisa disejajarkan dengan game papan atas serupa di platform mobile seperti Lost Within. Detail tekstur maupun ambience dari setiap ruangan terpoles dengan baik. Hanya saja, pergerakan dari tokoh manusia di dalam game ini masih terlihat kaku seperti robot.

Setiap percakapan pada Heroes Reborn: Enigma diisi oleh aktor dan aktris profesional yang mampu memberikan nyawa kepada setiap karakter. Kesan frustrasi, marah, maupun keputusasaan dapat saya rasakan walaupun sambil menutup mata dari intonasi setiap karakter di sini.

Heroes Reborn Enigma | Screenshot 7

Kesimpulan: Hanya bagi yang Penasaran dengan Prekuel

Di samping segala hal tentang game yang saya utarakan di atas, saya rasa Heroes Reborn: Enigma memiliki cerita yang cukup menarik untuk disimak para penggemar seri Heroes yang ingin mengetahui latar belakang kisah seri ini secara utuh. Kamu akan mengerti mengapa Dahlia menjadi begitu tangguh dan dapat bersimpati kepadanya saat menonton seri Heroes Reborn di televisi.

Namun, dengan keadaannya sekarang, saya tidak bisa merekomendasikanmu untuk membeli Heroes Reborn: Enigma pada harga normalnya. Bug pada skema pengendalian serta minimnya replay value dari total 32 level di sini membuat banderol yang dipatok oleh developer kurang sepadan dengan pengalaman yang diberikan.

Kalau kamu merupakan penggemar setia Heroes yang ingin mendukung kelanjutan kisah ini, maka saya persilakan kamu untuk mengunduhnya di Google Play Store maupun Apple App Store sekarang juga. Bagi kamu yang penasaran dengan kisahnya tapi tidak menginginkan puzzle monoton serta banderol harga di atas rata-rata, saya sarankan kamu menonton video Let’s Play saja di YouTube.

App Info
Heroes Reborn: Enigma
Phosphor Games Studio -  Oct 08, 2015
Genre:  Puzzle
Size:  N/A
Installs:   1 - 5
72,140

Download

The post Review Heroes Reborn: Enigma – Kemampuan Super yang Mubazir appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Spotted, Aplikasi Kencan untuk Kamu yang Butuh Kesempatan Kedua (REVIEW)

$
0
0

Mungkin kamu pernah mengalami “momen sinetron” saat secara tidak sengaja berpapasan dengan wanita persis seperti yang kamu impikan, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan kamu tidak sempat berkenalan. Akhirnya kamu hanya bisa melihatnya berlalu sambil terus mengkhayal indahnya kehidupan bila kamu bisa bersamanya—dan tetap menjadi jomblo sejati.

Tapi sekarang, kamu tidak perlu khawatir lagi. Aplikasi menarik asal Jerman, Spotted, dapat memberikan “kesempatan kedua” bila gagal memanfaatkan kesempatan pertama untuk berkenalan dengan pasangan impian. Dengan konsep Hyper-Local, aplikasi ini berambisi merevolusi aplikasi perjodohan di smartphone.

Sistem yang bersahabat dan mudah dipahami

Setelah mengunduh di Play Store, kita didorong untuk log in dengan menggunakan akun Facebook. Meski demikian, kita tidak perlu khawatir soal privasi kita karena Spotted menjamin anonimitas. Namun bila tidak ingin log in dengan Facebook, kita bisa membuat akun khusus di sana.

Tampilan depan aplikasi spotted. Tampak wajah model terlihat stretched.

Tampilan depan aplikasi spotted. Tampak wajah model terlihat stretched.

Setelah masuk, kita diminta untuk memasang foto, biodata, dan profil diri kita, termasuk ciri fisik seperti jenggot, tato, kacamata, atau tindik. Setelah memasukkan data diri, kita akan langsung diarahkan ke halaman penjelasan tentang sistem Spotted.

Sistem ini sederhana dan mudah dimengerti. Saat diaktifkan, Spotted akan mendeteksi pengguna lain yang ada di sekitar kita, kemudian menampilkan foto profilnya dalam satu halaman yang disebut De Javu. Di halaman ini, kita dapat mengirimkan kedipan mata (“Wink”).

Fitur Wink berfungsi sama persis dengan Like pada Tinder; si penerima tidak akan mengetahui bahwa kita mengirim Wink, dan kita hanya bisa mengirimkan pesan bila sang pujaan secara kebetulan juga mengirimkan Wink kepada kita.

Bila kebetulan juga memberikan Wink, kita dapat mengirim pesan kepada gadis impian kita. Pesan tersebut tidak gratis, melainkan dibayar dengan Love Cupid.

Bila kebetulan juga memberikan Wink, kita dapat mengirim pesan kepada gadis impian kita. Pesan tersebut tidak gratis, melainkan dibayar dengan Cupid’s Arrow.

Fitur lain yang menarik adalah Love Notes. Di sini, kita dapat memberi surat cinta secara anonim yang akan ditampilkan secara publik di lingkungan sekitar kita, misalnya seperti “Kepada wanita cantik, dengan jeans dan shirt hitam-putih yang saya temui di Angkot 08 Citeureup-Pasar Anyar, semoga hari kamu selalu indah. ;).”

Menulis Love Note secara anonim.

Menulis Love Note secara anonim.

“Anonim” adalah kata kunci di fitur ini, kita tidak dapat mengungkapkan data diri pribadi kita ataupun pujaan kita, termasuk nama, nomor telepon, alamat, dan lain-lain. Sebelum ditampilkan, pesan kita akan disaring secara manual terlebih dahulu oleh Spotted.

Potensi besar, eksekusi kurang

Saya merasa aplikasi ini memiliki potensi yang besar di masa depan, bahkan bisa merevolusi cara kita mendapatkan pasangan. Bila penggunanya sudah cukup banyak, kita tak perlu lagi ragu-ragu berkenalan dengan seseorang – cukup kirimkan Wink dan tunggu apakah kita mendapat Wink balasan, dan semua bisa berjalan dengan lancar.

Sayangnya, setelah mencoba menggunakan Spotted, saya bisa menyimpulkan bahwa aplikasi ini tidak siap diluncurkan di pasar internasional dan masih setengah jadi. Ketidaksiapan ini langsung terasa di halaman pertama: dimensi foto yang digunakan di halaman login terlihat dipaksakan untuk sesuai dengan ukuran halaman (stretched) sehingga penampilan model terlihat tidak wajar.

Di halaman profil pun demikian, kita diminta untuk memasukkan biodata dan sekilas tentang ciri fisik, namun ukuran tinggi badan harus dinyatakan dalam satuan inci, yang tentu tidak familier untuk orang Indonesia. Selain itu, saat memasukkan pilihan warna mata, tidak ada pilihan cokelat tua atau hitam, yang ada hanya warna mata orang kulit putih, yaitu biru, hijau, cokelat, dan abu-abu.

Ketidaksiapan juga terlihat karena semua email yang mereka kirimkan ditulis dalam bahasa Jerman, begitu pula dengan bahasa yang digunakan dalam channel resminya di YouTube. Saya masih bisa menerima bila email-nya ditulis dalam bahasa Inggris, namun hidup kita terlalu singkat untuk belajar bahasa Jerman (yang sulitnya setengah mati), sehingga tak sedikitpun saya mengerti apa pesan yang hendak disampaikan.

Sebagai penutup, meski memiliki konsep yang bagus, eksekusi aplikasi ini masih jauh dari ekspektasi. Semoga ini bisa dipecahkan dengan adanya dana tambahan yang diterima Spotted minggu lalu.

Plus

  • Fiturnya inovatif, menarik, dan mudah dipahami
  • Memiliki konsep yang unik (Hyper-Local) dan berpotensi mengubah industri aplikasi kencan

Minus

  • Perlu membayar untuk mengirim pesan
  • Email disampaikan dalam bahasa Jerman
  • Banyak fitur yang belum disesuaikan untuk pasar internasional

Baca juga: Spotted, Aplikasi Kencan Asal Jerman Coba Bantu Anak Muda di Indonesia Mendapatkan “Kesempatan Kedua”
App Info
SPOTTED - Share the Love
Spotted -  Oct 09, 2015
Genre:  Social
Size:   Varies with device
Installs:   100,000 - 500,000
Gratis

Download

(Disunting oleh Lina Noviandari)

The post Spotted, Aplikasi Kencan untuk Kamu yang Butuh Kesempatan Kedua (REVIEW) appeared first on Tech in Asia Indonesia.

4 Keuntungan Berjualan Online yang Perlu Kamu Ketahui

$
0
0

Internet telah mengubah banyak hal dan telah membantu banyak aktivitas manusia. Salah satunya adalah memulai bisnis. Hadirnya banyak situs e-commerce di tanah air telah membuka banyak kesempatan bisnis bagi siapa saja. Akan tetapi, apabila kamu belum yakin untuk berjualan online, empat keuntungan berjualan online berikut mungkin bisa meyakinkanmu.

Modal awal yang lebih kecil

Keuntungan pertama dari menjual barang secara online adalah kamu hanya memerlukan modal yang relatif lebih kecil dibanding berjualan offline. Karena kamu tidak perlu mendirikan atau menyewa lahan sebagai tempat berjualan. Bahkan kamu tidak memerlukan biaya operasional. Yang kamu butuhkan hanyalah akses internet dan mungkin sebuah kamera untuk mengambil foto dari barang-barang yang ingin kamu jual.

Bisnis beroperasi 24 jam

Keuntungan kedua dari berjualan online adalah kamu tidak perlu khawatir lagi kapan waktunya membuka dan menutup toko, karena toko kamu bisa diakses selama 24 jam. Bahkan bila kamu menerima pesanan di jam tidur (sekitar 23.00 – 06.00) kamu masih bisa memproses keesokan harinya. Sehingga bisnis kamu berjalan secara optimal.

Target pasar yang lebih luas

Bayangkan bila kamu berada di wilayah terpencil dan tidak memiliki banyak penduduk, target konsumen kamu hanyalah masyarakat yang ada di sekitar wilayah tersebut. Bisnis kamu tentunya tidak akan berkembang. Solusinya adalah dengan berjualan online. Menurut laporan terakhir dari APJII, pada tahun 2014 saja terdapat kurang lebih 71 juta pengguna internet di Indonesia. Jadi bisa dibayangkan berapa besar potensinya.

Pantau dari mana saja dan kapan saja

Dengan bantuan internet, sekarang kamu tidak harus lagi terpaku di satu tempat untuk mengelola bisnis kamu. Kamu bisa mengakses dan mengelolanya dari mana saja dan kapan saja selama masih ada akses internet. Sehingga waktu kamu lebih fleksibel dan lebih optimal.

Baca juga: Kumpulan Aplikasi Mobile yang Dapat Membantumu Berjualan Online

Oke, kamu telah membaca dan memahami empat keuntungan dari berjualan online. Lalu bagaimana cara memulainya?

Saya tidak akan menjelaskan secara detail bagaimana cara memulai berjualan online dalam artikel ini. Akan tetapi ada tiga tahap utama yang bisa kamu lakukan untuk memulai berjualan toko online.

Pertama, memilih tempat untuk berjualan. Ada banyak situs jual beli online atau situs e-commerce yang aktif di Indonesia. Akan tetapi ada dua jenis situs utama yang bisa kamu gunakan, yaitu iklan baris dan marketplace. Situs iklan baris yang bisa menjadi pilihan adalah OLX Indonesia atau Jualo. Sedangkan untuk marketplace, kamu bisa menggunakan Tokopedia dan BukaLapak.

Selain itu, kamu juga bisa mendirikan toko online sendiri menggunakan layanan pembuatan website seperti Sirclo, Jarvis Store, atau LakuBgt. Untuk lebih detailnya, kamu bisa membaca artikel kumpulan aplikasi mobile yang bisa membantumu berjualan online.

Kedua adalah melakukan presentasi yang bagus. Di manapun kamu berjualan, pastikan kamu menggunakan foto yang bagus dan asli, serta deskripsi yang jelas, sehingga pengguna tidak bingung.

Langkah ketiga adalah memaksimalkan media sosial untuk mempromosikan toko online kamu. Mulai dari Twitter, Facebook, Instagram, hingga Path. Untuk mengelolanya kamu bisa menggunakan alat seperti Buffer atau Hootsuite.

(Diedit oleh Lina Noviandari; sumber gambar: Life Hacker)

The post 4 Keuntungan Berjualan Online yang Perlu Kamu Ketahui appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Viewing all 6222 articles
Browse latest View live