Akhir tahun 2013 merupakan momen yang cukup besar untuk industri game di seluruh dunia. Pada bulan itu, 2 dari 3 produsen konsol terbesar di dunia yaitu Sony dan Microsoft, merilis konsol buatan mereka yang terbaru, PlayStation 4 dan Xbox one. Hal ini menandakan dimulainya generasi baru dalam dunia game konsol. Ditemani juga dengan Nintendo yang telah merilis Wii U setahun sebelumnya, November 2013 menandakan transisi dari hal yang sebelumnya kita sebut “next-gen” akhirnya berubah menjadi “current-gen“, serta generasi konsol era PS3, Xbox 360, dan Wii yang sebelumnya diberi label “current-gen” sekarang telah berubah menjadi sesuatu yang disebut “last-gen“.
Lihat Juga: Review PlayStation 4 – Konsol Terbaik Yang Pernah Dibuat Sony
Namun transisi yang baru-baru ini terjadi bisa dibilang cukup berbeda dengan transisi generasi konsol yang sebelumnya. Berbeda dengan teknologi PC ataupun smartphone yang selalu mengalami upgrade secara konstan dalam waktu yang singkat, teknologi yang dimiliki konsol (atau handheld) mengalami peningkatan hardware dalam kurang lebih 6 atau 7 tahun sekali. Jadi tentunya setiap kali produsen merilis iterasi baru dari produk mereka, para gamer akan mengharapkan lompatan yang besar pada kualitas teknikal sebuah game yang dirilis di konsol tersebut. Hal ini bisa kita lihat dari lompatan yang kita rasakan saat terjadinya transisi dari era SNES menuju era PlayStation, era PlayStation menuju era PlayStation 2, dan dari era PlayStation 2 menuju ke era last-gen atau era PlayStation 3.
Sayangnya, lompatan besar ini tidak terlalu terasa di generasi konsol yang baru. Di awal perilisannya, hampir semua game yang tersedia untuk PS4 dan Xbox One tersedia juga di PS3 dan Xbox 360. Selain itu juga, sudah lebih banyak gamer yang menyadari bahwa kalau memang kita memprioritaskan kualitas grafis dalam bermain game, maka kualitas maksimal hanya bisa didapatkan melalui PC yang memang jelas lebih superior. Hal ini masih ditambah dengan ketersediaan game murah di PC yang bisa didapatkan melalui Steam atau Humble.
Tapi meskipun begitu, penjualan konsol pun tetap saja laris manis. Lalu apa sajakah yang bisa membuat konsol baru tetap bisa bertahan di pasaran dan layak untuk kita ikuti perkembangannya? Berikut adalah hal-hal yang bisa jadi alasan untuk tetap mengikuti perkembangan konsol dibandingkan dengan bermain hanya dengan PC saja.
1. Game Eksklusif
Tidak seperti dulu di masa PlayStation 2 serta pendahulunya, beberapa tahun belakangan ini hampir semua game yang dirilis merupakan game multiplatform. Banyak game, baik yang populer maupun tidak populer, indie maupun AAA, dirilis untuk seluruh konsol sekaligus PC. Hal seperti ini tentunya membuat value dari sebuah konsol berkurang, mengingat kalau memang game banyak yang dirilis di PC, lebih baik beli saja versi PC. Toh PC bisa digunakan untuk keperluan lain, dan dengan distribusi digital seperti Steam tentunya lebih mudah mendapatkan game murah di PC.
Lihat Juga: Steam 101: Semua Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Steam
Meskipun begitu, para produsen konsol masih tetap memiliki beberapa game andalan yang hanya dirilis untuk konsol mereka. Sebut saja Lost Odyssey, Blue Dragon, dan Fable II yang dirilis eksklusif di Xbox 360. Ada juga Nintendo yang tentu saja menyimpan judul-judul eksklusif mereka seperti seri Mario, Zelda, Pikmin, dan lain sebagainya hanya untuk konsol dan handheld mereka. Selain itu tentu saja ada Sony dengan game eksklusif papan atas mereka seperti The Last of Us, seri Uncharted, seri Infamous, game besutan Quantic Dreams seperti Heavy Rain dan Beyond: Two Souls, serta game yang dikembangkan oleh Team Ico yang sampai saat ini belum dirilis juga yaitu The Last Guardian.
Beberapa judul game tidak hanya dirilis eksklusif di satu konsol saja. Ada juga beberapa judul game yang tersedia di lebih dari satu konsol, namun tidak tersedia di PC. Beberapa game yang masuk kategori ini adalah seri Final Fantasy XIII, Grand Theft Auto V, serta Kingdom Hearts III dan Final Fantasy XV yang nantinya akan tersedia untuk PS4 dan Xbox One.
Lihat Juga: Review Infamous: Second Son – Anak Emas Kedua Dari PlayStation 4
Beberapa judul eksklusif yang saya sebutkan di atas tentunya merupakan alasan yang cukup kuat untuk terus mengikuti perkembangan game konsol. Meskipun hal ini baru bisa diterapkan jika konsol yang bersangkutan sudah cukup berumur. Kalau masih baru seperti generasi konsol yang sekarang, mungkin hanya sedikit game eksklusif berkualitas yang bisa kamu nikmati, PS4 dengan Infamous: Second Son bisa menjadi salah satu contohnya.
2. Service and Features
Yang saya maksud dengan service atau layanan di sini mencakup cukup banyak hal. Mulai dari fitur-fitur yang dimiliki konsol, operating system yang digunakan, serta kenyamanan dalam menavigasikan OS tersebut. Karena satu-satunya konsol generasi terbaru dan generasi lama yang sudah saya coba adalah PS3 dan PS4 saja, jadi kemungkinan contoh yang bisa saya berikan hanya berasal dari dua konsol tersebut saja.
Salah satu hal yang membuat saya terkadang lebih memilih memainkan game dari PS3 atau PS4 dibandingkan dengan PC saya adalah layanan yang Sony sediakan. Contoh pertama misalnya bisa kamu lihat dari layanan PlayStation Plus mereka. Banyaknya game gratis yang mereka sediakan, layanan online, serta sistem trophy dengan level yang mereka miliki tentunya merupakan nilai jual lebih yang bisa kamu dapatkan.
Lihat Juga: 7 Alasan Kenapa Kamu Harus Berlangganan PlayStation Plus
Selain itu, dengan menggunakan PS3 atau PS4, saya juga bisa menikmati game saya dari jauh dengan menggunakan TV dan controller wireless yang memang sempurna untuk digunakan di konsol yang OS-nya didesain untuk penggunaan seperti ini.
Di PC sendiri, hal ini juga telah Steam coba lakukan melalui Big Picture Mode yang memudahkan navigasi game Steam dengan menggunakan controller. Meskipun begitu tetap saja Steam hanyalah sebuah software, penggunaan PC yang utama tetap tidak mendukung penggunaan controller yang dikendalikan dari jauh. Jadi untuk hal ini saya rasa konsol memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan PC, dan ini tentunya menjadi alasan juga untuk tetap mengikuti perkembangan konsol.
3. Desain hardware dan controller
Nah, yang satu ini tentunya bisa menjadi alasan utama kenapa orang masih memilih untuk bermain dengan konsol. Jika dibandingkan dengan PC yang sangat bebas untuk dimodifikasi, konsol jelas memiliki batasan yang sangat banyak. Bagi banyak orang, hal ini merupakan kelebihan dari PC, tapi tidak sedikit juga yang menganggap ini merupakan kekurangan dari bermain game dengan PC. Dengan menggunakan PC, belum tentu semua game yang kamu beli akan dapat dijalankan di mesin kamu. Terkadang diperlukan pengetahuan dasar mengenai hardware PC seperti processor, RAM, VGA, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan konsol, meskipun kemampuan maksimal dari sebuah game hanya bisa dihasilkan oleh PC, setidaknya orang yang bermain game di sebuah konsol tidak perlu memikirkan banyak hal selain menjalankan game saja. Masalah apakah game tersebut dapat berjalan secara optimal bukanlah urusan dari gamer, hal ini menjadi urusan pusing para developer. Pokoknya begitu gamer membeli game yang bersangkutan, mereka hanya perlu duduk manis di depan TV dengan controller di tangan saja.
Selain itu, berbeda dengan PC yang biasanya muncul dalam wujud yang bervariasi, tergantung dari uang yang kamu keluarkan untuk membeli casing, konsol muncul dalam satu bentuk yang telah didesain secara optimal oleh produsen untuk cocok ditaruh di ruang keluarga. Sebagai contoh, orang tua saya tidak akan protes kalau saya menaruh PS3 atau PS4 di dekat TV ruang keluarga karena memang kedua konsol tersebut memiliki ukuran dan bentuk yang cocok untuk ditaruh di mana saja. Nah, seandainya saya berencana untuk menaruh PC saya di dekat TV ruang keluarga, saya yakin saya harus siap menerima hujanan omelan dari ibu saya selaku pengurus rumah (atau untuk kasus lain, mungkin istri kamu yang akan protes).
Lihat Juga: 10 Hal yang Harus Kamu Ketahui Tentang Steam Machine!
Tidak terbatas ke desain hardware saja, controller dari konsol juga biasanya didesain lebih optimal dibandingkan dengan peripheral PC seperti mouse, keyboard, atau controller yang semuanya didesain oleh third party. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana nyamannya DualShock 4 untuk digunakan, dan meskipun menurut Sony controller ini dapat digunakan juga untuk PC, kemampuan maksimal dari controller hanya dapat dikeluarkan jika menggunakan konsol yang bersangkutan.
Hal ini lagi-lagi Valve coba patahkan melalui Steam Controller mereka. Namun kalau dilihat dari perkembangannya, sepertinya Steam Machine dan Steam Controller yang Valve kembangkan lebih mirip seperti hybrid antara konsol dan PC daripada dianggap sebagai PC secara keseluruhan.
Sepertinya itu dulu beberapa pandangan saya mengenai kenapa kamu tetap harus mengikuti perkembangan konsol meskipun godaan yang sangat besar mungkin muncul dari platform lain. Tentu saja masih ada argumen lain yang bisa digunakan untuk menjadi alasan kita tetap mengikuti perkembangan teknologi konsol. Kalau kamu punya alasan lain, atau mungkin argumen untuk membatah opini saya, langsung saja share di bagian komentar ya.
Post [Opini] 3 Alasan Untuk Tetap Mengikuti Perkembangan Game Konsol muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.