Minggu depan, Games in Asia akan mengadakan meetup kedua yang berlokasi di Bandung. Meetup kali ini akan membahas crowdfunding. Kami cukup yakin bahwa banyak developer game, terutama di Indonesia, yang masih belum tahu rahasia dari crowdfunding dan bagaimana cara bekerjanya.
Jauh sebelum crowdfunding menjadi popular, developer hanya mengandalkan pada investor atau bootstrapping untuk mengembangkan game mereka. Namun sekarang crowdfunding sedang menjadi tren yang populer sebagai sumber untuk mencari dana secara terbuka. Rachmad Imron dari Digital Happiness akan berbagi cerita mengenai cara bagaimana ia mendapatkan dana dari Indiegogo, dan dia akan memberikan tips kepada para audience lewat ‘Crowdfunding 101’.
Ketika demo DreadOut dirilis oleh Digital Hapiness pada April tahun lalu, secara instan mereka mencuri perhatian orang-orang di seluruh dunia yang senang dengan game horror dengan total download hampir 150,000 dalam satu minggu (versi beta). Digital Happiness merupakan game developer pertama dari Indonesia yang mendapatkan pendanaan melalui crowdfunding berskala internasional, dan juga yang pertama yang diberikan kesempatan untuk mendistribusikannya secara global melalui Steam.
Kamu semua kami undang untuk bergabung dan belajar dari sang ahli pada tanggal 20 Maret 2014, jam 18:30 WIB, di Bober Café Tropicana (alamat lengkap dapat kamu lihat di bawah). Tiket untuk meetup Games in Asia bisa kamu dapatkan dengan gratis, tapi kamu perlu reserve tempat terlebih dahulu. Ayo daftar selagi tiket masih tersedia!
Klik di sini untuk mendaftar
Agenda:
- 6.30 – 7.15pm: Registrasi dan makan malam
- 7:15 – 8.00pm: Keynote: Crowdfunding
- 8.00 – 8.30pm: Q&A
- 8.30 – 9.00pm: Networking
Venue:
- Bober Cafe Tropicana
Jl. Sumatera no.5, Bandung, Indonesia
Pembicara:
Rachmad Imron adalah presiden direktur dari PT Digital Semantika Indonesia (Digital Happiness). Sebagai founder perusahaan, ia juga merangkap sebagai produser game. Minatnya pada 3D dan video game dimulai dari menjadi dosen di beberapa universitas sembari membuat production house 3D-nya sendiri dan menjadi konsultan desain grafis. Keterlibatannya dalam video game dimulai ketika membuat mesin 3D bernama Simulasi Aktif Mobil Real Time (S.M.A.R.T) untuk Kementerian Pertahanan Indonesia di tahun 2004. Di tahun 2012 ia mendirikan Digital Happiness di bawah nama perusahaan PT Digital Semantika Indonesia dan bersama dengan game pertamanya, DreadOut.
Post Games in Asia Meetup Bandung: Crowdfunding, Your Alternative to Find Investment muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.