Citra sebuah bank biasanya serius dan konservatif. Namun tampaknya ini tidak berlaku bagi Bank Mandiri. Bank pelat merah ini berencana membuka akses ke Application Programming Interface (API) uang elektroniknya, yaitu mandiri e-cash, sehingga bisa digunakan oleh pelaku industri. Layanan ini juga terbuka untuk startup berbasis teknologi yang sedang berkembang pesat di Indonesia.
Seperti diketahui, mandiri e-cash adalah uang elektronik berbasis server yang juga disebut sebagai uang tunai di smartphone. Menggunakan digital payment ini, pengguna bisa melakukan transaksi perbankan tanpa harus membuka rekening Bank Mandiri. API ini akan rencananya dibuka kepada finalis mandiri e-cash hackathon, program kompetisi yang disponsori oleh Bank Mandiri dan IBM Bluemix, yang akan diadakan pada 26 – 27 Januari 2016.
Dalam acara TechTalk bertema “Get Ready for Next Generation Payment!” yang diadakan oleh IBM dan Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (22/12), Budi Hartono, VP Mobile & Internet Business Bank Mandiri, open API, khususnya untuk digital payment, adalah sesuatu yang haram bagi bank. Ada kekhawatiran ini membuat bank rentan dari serangan peretas. Menurut Budi, kekhawatiran yang sama sebenarnya dirasakan juga oleh Bank Mandiri.
“Namun, kalau bank tidak berpartisipasi dan menyediakan open API untuk digital payment, industri tidak akan berkembang,” jelas Budi.
Indonesia belum punya standar digital payment
Bagi bisnis digital, sistem pembayaran adalah salah satu infrastruktur yang penting. Namun jika perusahaan atau startup mengelola sendiri sistem payment-nya, fokus mereka akan terbagi. Budi memberi contoh layanan booking ojek yang mengharuskan mitra driver-nya mempunyai deposit. Fungsi deposit tersebut agar penyedia layanan dapat mengambil keuntungan dari bagi hasil tarif ojek sebesar 20 persen.
Mengelola deposit ini bukan pekerjaan yang mudah. Ada sistem yang harus disiapkan. Belum lagi sumber daya manusia yang didedikasikan untuk mengelolanya. Juga, banyak driver ojek yang tidak punya rekening bank dan membayar dengan uang tunai.
“Ada satu pasukan back office yang hanya mengurus ini. Sementara ini baru dari sisi driver,” tutur Budi.
Dari sisi konsumen, Budi menilai pemesanan ojek sudah keren karena menggunakan smartphone, tetapi dengan sistem pembayaran yang masih menggunakan tunai. Menurutnya, terdapat gap teknologi di sini.
Sama seperti driver, terdapat juga sistem deposit untuk pelanggan. Kendalanya, uang yang masuk ke dalam deposit tidak bisa digunakan untuk keperluan lain. Sementara, menurut Budi, konsep uang adalah universal, bisa digunakan di mana saja.
Kalau tiap pemain membuat payment sendiri-sendiri, uang hanya bisa digunakan di tiap layanan itu, tidak bisa saling transfer antar layanan. Ini mirip seperti kartu Starbucks atau Timezone. Jangan sampai hal yang sama terjadi lagi di industri startup.
Selain uang yang mengendap, top up (isi saldo) dan cash out (tarik saldo) juga menjadi isu tersendiri. Pengguna payment dari tiap-tiap layanan ini sulit mencari channel untuk isi saldo. Bahkan, kebanyakan layanan tidak menyediakan cara untuk menarik saldo yang sudah dimasukkan ke deposit.
Ini berbeda dengan digital payment keluaran bank yang secara infrastruktur sudah matang. Misalnya, ada channel untuk top up atau cash out dapat dilakukan dari ATM, cabang, atau mesin edisi yang ada di merchant-merchant.
“Seperti Bank Mandiri, misalnya. Kami sudah punya platformnya, tinggal kami leverage saja sebagai instrumen digital payment. Mumpung industri belum melangkah terlalu jauh, harus ada payment instrument dan infrastruktur, yang bisa dipakai bersama di industri ini,” ujar Budi.
Karena itu, Budi menambahkan, Bank Mandiri ingin merintis agar instrumen _digital payment mereka bisa digunakan bersama-sama oleh pelaku industri, sehingga bisnis dan industri digital semakin berkembang.
Dari arisan sampai pembayaran ojek online
Ada 11 API mandiri e-cash yang akan dibuka aksesnya, yaitu Login, Transfer Inquiry, Logout, Balance Inquiry, Transfer Payment, IPG API, Account History, dan Purchase. Dengan dibukanya akses ke API tersebut, kamu bisa bereksperimen dengan ide-ide kreatif untuk menciptakan solusi e-payment yang dapat digunakan oleh banyak orang. Seperti telah dijelaskan di atas, ide-ide tersebut dapat dituangkan pada mandiri e-cash hackathon.
Lalu, aplikasi seperti apa yang dapat dikembangkan dengan API mandiri e-cash dan Platform as a Service (PaaS) IBM Bluemix? Fikri Ilyas, Integration Manager PT Digital Artha Media, memberi beberapa ide aplikasi yang dapat kamu kembangkan:
- Aplikasi Arisan
Ini merupakan contoh paling gampang bagaimana developer bisa mengembangkan aplikasi dengan API mandiri e-cash. Aplikasi ini berbasis instant messenger dengan fitur membuat grup. Satu orang ditunjuk sebagai moderator. Nantninya, tiap anggota dapat transfer e-cash ke moderator. Ketika nama salah satu anggota terpilih sebagai penerima arisan, moderator bisa disburse uangnya ke anggota tersebut. - Aplikasi agen individual
Di mandiri ecash, sudah ada sistem keagenan. Anggota keagenan ini dapat melayani top up saldo e-cash temannya. Sistem ini dapat diperluas lagi. Contoh kasus ada turis datang ke Indonsia. Ia tidak bawa uang rupiah, sementara kondisi money changer jauh.Dengan aplikasi ini, seorang member e-cash bisa menawarkan smartphone dengan kartu SIM yang sudah teregistrasi e-cash. Saldo rupiahnya sesuai dengan mata uang yang ditukarkan oleh turis. Dengan begitu, turis bisa belanja atau tarik tunai di ATM Bank Mandiri
- Aplikasi pembayaran ojek online
Ide ini tidak bicara tentang ojek online yang sudah established, tetapi bisa menyasar ojek pangkalan atau paguyuban ojek konvensional. Misalnya, driver ojek bisa menerima pembayaran dengan mandiri e-cash ke nomor teleponnya. - Aplikasi berbasis gate entry
Aplikasi ini dapat digunakan dalam pertunjukan konser, atau mungkin wahana hiburan lainnya. Memanfaatkan NFC, pengguna bisa men-tap smartphone untuk membuka gerbang ke lokasi acara. Nantinya, saldo akan terpotong sesuai harga tiket.
Nah, melihat potensi dan peluang digital payment di Indonesia, apakah kamu tertarik untuk mengembangkan aplikasi yang terintegrasi dengan API e-cash? Layanan ini memungkinkan kamu membuat sebuah produk digital yang siap pakai.
The post Dukung Industri Digital Indonesia, Bank Mandiri Berencana Membuka Akses API e-cash appeared first on Tech in Asia Indonesia.