Startup yang bergerak di ranah layanan kesehatan memang bukan hal baru di Indonesia. Beberapa nama yang bergerak di ranah ini adalah AloDokter, UDoctor, dan TanyaDok dengan layanan konsultasi langsung dengan dokter yang bekerja sama.
Namun muncul nama baru di ranah ini dengan layanan berbeda, yakni Stetoskoop dengan layanan berupa database rumah sakit di seluruh Indonesia.
Stetoskoop diambil dari kata stetoskop yang menjadi lambang profesi dokter. Layanan terbaru ini resmi diluncurkan pada Kamis (17/12) kemarin, sedangkan situs Stetoskoop telah aktif sejak April 2015.
Ribuan direktori rumah sakit di Indonesia
Denistya Sagita, Project Manager Stetoskoop, mengatakan bahwa lamanya jeda waktu dari aktif berdiri hingga resmi diluncurkan karena timnya sibuk melakukan riset database rumah sakit di seluruh negeri. Ia mengklaim hingga saat ini sudah terdapat lebih dari 2.000 direktori rumah sakit yang ada di Stetoskoop.
Sedangkan untuk tim, Denistya menambahkan bahwa Stetoskoop memiliki tiga orang tim dengan dua Founder lulusan universitas di luar negeri. Sayangnya ia enggan menyebut dua nama tersebut, informasi yang diberikan hanya semua tim di Stetoskoop bukan berasal dari lingkup kesehatan, melainkan orang yang peduli dengan informasi rumah sakit yang masih aktif di seluruh Indonesia.
Layanan ini berada di bawah lisensi PT Maximillian Medika Indonesia dan merupakan sister company dari Maximillian Indonesia. Startup lainnya yang berada di bawah lisensi Maximillian adalah Kesles dengan layanan keuangan.
Integrasikan fitur peta interaktif
Pengguna yang mengakses situs Stetoskoop akan langsung disajikan informasi pencarian rumah sakit berdasarkan daerah. Untuk informasi lokasi rumah sakit yang lebih detail, pengguna bisa langsung mengakses Explore By Map dengan integrasi peta.
Di laman tersebut tertera informasi banyaknya rumah sakit di daerah yang dituju. Informasi rumah sakit ini sudah mencakup dari Aceh hingga Papua. Dan bila pengguna mengklik titik tertentu, akan langsung melihat layanan kesehatan yang tersedia di rumah sakit tersebut.
Selain informasi direktori rumah sakit, Stetoskoop juga memberikan artikel yang berisi update kesehatan dan tip mencegah berbagai macam penyakit. Semua artikel tersebut berada di laman Jurnal.
Tidak mengutamakan keuntungan
Dengan direktori rumah sakit yang dimiliki, Denistya mengaku bahwa Stetoskoop tidak mengutamakan revenue. Deretan informasi rumah sakit yang berada di dalamnya juga tidak ditarik biaya sama sekali, alias gratis.
“Memang layanan ini ditujukan untuk social project, bukan untuk mencari keuntungan,” terang Denistya.
Lebih lanjut ia menuturkan bila pihaknya juga tidak ada afiliasi dengan rumah sakit mana pun. Sistem marketing yang dilakukan juga berupa riset mendalam informasi layanan kesehatan keseluruhan dari rumah sakit. Sedangkan untuk informasi dokter, menurut Denistya, kebanyakan rumah sakit menilai informasi tersebut rahasia dan tidak bisa diedarkan secara bebas.
Tidak mencari keuntungan, bukan berarti Stetoskoop tidak punya rencana jangka panjang. Untuk 2016, Denistya mengatakan bahwa tim akan fokus untuk memperbanyak active user terlebih dahulu. Active user yang dimaksud adalah orang-orang yang memberi feedback atas informasi rumah sakit yang diberikan.
“Feedback dari pengguna menjadi pedoman poin-poin yang harus ditambahkan atau dikurangi untuk perkembangan selanjutnya. Ini juga menjadi tolak ukur yang dibutuhkan masyarakat untuk layanan kesehatan,” jelasnya.
Pembenahan sesuai kebutuhan konsumen
Denistya sendiri sadar bila layanannya masih jauh dari sempurna. Menurutnya masih banyak fitur yang belum bisa digunakan, seperti fitur login dengan akun media sosial.
Untuk aplikasi mobile, Denistya menambahkan bahwa belum ada rencana ke arah tersebut. Alasannya adalah tim ingin fokus pada situs terlebih dahulu. Bila memang nantinya situs sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan database rumah sakit sudah lebih banyak, maka baru dipikirkan ke arah tersebut.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar: Harian Nasional)
The post Stetoskoop Ingin Jadi Layanan Direktori Rumah Sakit Terlengkap di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.