Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Thomas Lembong Menjalankan Kementerian Perdagangan RI melalui WhatsApp

$
0
0

Thomas Lembong, Menteri Perdagangan RI adalah seorang penggemar gadget. Pria yang biasa disapa Tom Lembong ini menggunakan WhatsApp dan sangat menyukai iPhone-nya. Namun ada dimensi tersembunyi di balik itu.

“Saya bercerita kepada tim di Facebook [pemilik WhatsApp] bahwa saya menggunakan WhatsApp dalam kementerian yang saya kelola,” ungkap Tom yang berbicara di panggung utama Tech in Asia Jakarta 2015. Baru-baru ini, ia melakukan perjalanan ke Silicon Valley untuk mempromosikan Indonesia ke perusahaan teknologi raksasa di Negeri Paman Sam tersebut.

“Mereka kaget. Saya memberi tahu mereka bahwa saya menghargai enkripsi end-to-end yang dimiliki WhatsApp. Saya juga mengatakan hal serupa kepada Apple,” tambahnya. Enkripsi end-to-end mengacak pesan yang dikirim melalui internet dan mencegah pesan-pesan tersebut untuk ”dibaca” oleh para hacker.

“Menjadi seorang pendukung perubahan bisa sedikit mengintimidasi. Kamu berhadapan dengan para pemilik kepentingan pribadi. Kamu akan melawan para mafia. Banyak sekali industri kami yang menderita karena oligopoli dan perilaku bak mafia. Orang-orang ini sering melakukan balas dendam,” tambah Tom.

Masalah prestasi

Tom yang merupakan mantan bankir dan eksekutif dana swasta kini bekerja dengan presiden yang mendukung perubahan, Joko Widodo, untuk meningkatkan ekonomi dan membawa investasi masuk ke dalam negeri.

Belum satu tahun bertugas, kementerian ini menghadapi banyak sekali tekanan untuk berprestasi. Penilaian masyarakat turun di bawah 50 persen. Perekonomian Indonesia berjalan lambat seiring penurunan mata uang Rupiah.

Beberapa pertanyaan yang muncul adalah komitmennya membuka perekonomian, mengingat meningkatnya tarif di bawah kepemimpinannya.

Seorang pebisnis tanpa koneksi politik atau militer, Joko Widodo melambangkan sebuah “jeda” dari masa lalu, terlepas dari realita kejam yang dihadapinya. Beliau harus menghadapi parlemen oposisi yang kebanyakan masih setia pada lawannya ketika pemilihan umum, Prabowo Subianto. Kebijakan yang diberlakukan akan membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil, mengingat banyaknya birokrasi dan peraturan yang berlaku.

Membela Jokowi di depan penonton, dengan menggunakan karisma yang ia miliki, Tom mengajak penonton agar bersabar. Ia berbicara dengan nada yang rendah – seolah berbicara dengan teman di sebuah kafe alih-alih berbicara pada khalayak umum dalam sebuah kampanye politik.

Ia menyinggung perubahan yang sudah dilakukan pemerintahan Jokowi dan menekankan bahwa akan membutuhkan waktu tiga hingga empat tahun untuk melihat perubahan berarti.

Pemerintah sedang merancang ulang 89 regulasi yang memudahkan pelaku bisnis di tanah air.

Regulasi tersebut berusaha untuk membatalkan regulasi yang mengharuskan perusahaan internet untuk mempunyai server di Indonesia, serta mencegah investasi asing masuk ke dalam perusahaan e-commerce di Indonesia.

Baru-baru ini, Joko Widodo mengumumkan bahwa Indonesia akan bergabung dengan Trans-Pacific Partnership (TPP), sebuah perjanjian perdagangan yang bertujuan untuk meningkatkan volume perdagangan antar negara anggotanya.

Hal tersebut menimbulkan kontroversi dengan membuat regulasi hak cipta yang sangat menguntungkan pemilik kepentingan, dan memungkinkan perusahaan untuk menuntut pemerintah yang melanggar TPP. Akan tetapi, Tom percaya bahwa TPP akan memberi keuntungan bagi Indonesia dalam hal keseimbangan, dengan mengurangi perlindungan lokal dan membuka negara ini untuk para investor asing.

Jokowi berbicara pada CNBC: “Ini adalah tahun pertama. Jika Anda sedang membangun sebuah rumah, Anda baru saja meletakkan pondasi. Jangan tanya saya tentang atap, atau tentang dinding. Saya akan melakukan hal tersebut pada tahun kedua, ketiga, keempat, atau kelima.”

Generasi selanjutnya

Beberapa orang khawatir perubahan yang dilakukan Joko Widodo tidak akan bertahan lama setelah pemerintahannya berakhir. Paling lama mungkin akan bertahan sepuluh tahun atau dua kali masa kepemimpinan. Akan tetapi, Tom percaya bahwa Indonesia akan bergerak menuju keterbukaan. Bahkan, ada beberapa regulasi bagus dari pemerintahan sebelumnya yang diaktifkan kembali atau dilanjutkan oleh Joko Widodo.

“Jokowi adalah ujung tombak bagi para pemimpin generasi selanjutnya […] Dalam kementerian yang saya kelola, saya sangat terkejut dengan angka pegawai yang akan pensiun. Ada banyak sekali pensiunan dan saat ini kita harus melakukan banyak sekali promosi internal.”

“Secara keseluruhan, keyakinan dan arah [pemerintahan] akan terus berlanjut karena hal tersebut. Kami sedang dalam proses perubahan yang sangat besar, sebuah pergantian generasi,” tutup Tom.

Baca juga: Fokus Perundangan E-commerce, Rudiantara Tak Boleh Abaikan Isu Pemblokiran Situs dan Privasi

Artikel ini merupakan bagian dari liputan Tech Asia Jakarta 2015 yang berlangsung pada tanggal 11 dan 12 November. Ikuti seluruh liputannya di sini.

(Diterjemahkan oleh T.R. Husada dan diedit oleh Lina Noviandari)

The post Thomas Lembong Menjalankan Kementerian Perdagangan RI melalui WhatsApp appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles