Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Bhinneka Peroleh Investasi Rp300 Miliar dari Ideosource, Siap Melakukan IPO

$
0
0

Situs e-commerce O2O (online-to-offline) Bhinneka, yang menjual berbagai produk elektronik, hari ini (11/11) mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh investasi sebesar $22 juta (sekitar Rp300 miliar) dari venture capital lokal Ideosource. Dana segar tersebut akan mereka gunakan untuk meningkatkan upaya pemasaran, dan menjadi pemain dominan dengan menyediakan lebih banyak produk.

Putaran investasi ini merupakan dana terbesar yang pernah dikeluarkan oleh Ideosource hingga sekarang. Alasan utama mengapa Ideosource berani memberikan investasi sebesar itu adalah karena “Bhinneka mempunyai reputasi dan merek yang kuat di Indonesia sebagai situs e-commerce O2O (online-to-offline)[…],” ungkap Andi S. Boediman selaku Managing Partner dari Ideosource.

Bersamaan dengan investasi tersebut, beberapa orang dari Ideosource akan bergabung dalam jajaran eksekutif di Bhinneka. Andi S. Boediman dan Edward Ismawan dari Ideosource akan bergabung sebagai eksekutif di bagian marketing dan business development. Betti Alisjahbana (mantan President Director di IBM Indonesia), Christian Van Schoote (mantan Director di Central Retail Corporation dan MAP Indonesia), dan Heriyadi Janwar (mantan Senior Product Marketing Manager di Microsoft) juga akan bergabung dengan Bhinneka sebagai chairman, COO, dan vp corporate sales.

Investasi dan jajaran eksekutif tersebut akan membantu Bhinneka mencapai visi terbesarnya, yaitu menjadi situs e-commerce pertama di Indonesia yang berhasil melakukan penawaran saham ke publik atau IPO.

Baca juga:Kumpulan Situs E-commerce yang Bisa Anda Jadikan Pilihan untuk Membeli Gadget

Salah satu e-commerce tertua di Indonesia

Membahas tentang Bhinneka, perusahaan ini sebenarnya telah berdiri dari tahun 1993 sebagai distributor produk-produk arsitektur. Kemudian baru resmi meluncurkan versi online dan menjual produk-produk elektronik pada tahun 1999. Jadi bisa dibilang situs Bhinneka telah berdiri kurang lebih selama 16 tahun sejak masa krisis moneter melanda tahun 1999 silam.

Saat itu situs Bhinneka masih berupa katalog karena pada tahun 90’an infrastruktur internet dan ekosistem jual beli online masih sangat jarang. Sebagai salah satu pelopor bisnis online, Bhinneka mendapat waktu yang tepat untuk memulai dan mendapat rekomendasi dari mulut ke mulut. “Sehingga sampai sekarang kunjungan trafik organik ke Bhinneka mencapai angka 90 persen dibandingkan traffic berbayar,” ungkap Hendrik Tio, CEO Bhinneka kepada Tech in Asia.

Jumlah transaksi e-commerce di Indonesia yang masih sangat rendah dan juga ritel elektronik yang semakin menurun, menjadi potensi yang besar bagi Bhinneka. “Indonesia memiliki pasar ritel offline yang rendah. Kurangnya penetrasi offline tersebut berarti menjadi potensi yang besar bagi saluran bisnis online. Dan cara terbaik untuk memperkenalkan kebiasaan belanja online adalah melalui O2O, atau menggabungkan pengalaman belanja online maupun offline” ungkap Andi.

Hingga sekarang Bhinneka telah memiliki kantor di Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung. Sebagai perusahaan yang telah berdiri belasan tahun, jumlah pegawai Bhinneka bahkan telah mencapai lebih dari 600 orang. Namun, bukan berarti Bhinneka berhenti sampai di situ. Perusahaan ini masih merekrut sumber daya manusia terbaik untuk mengisi posisi pengembangan teknologi dan marketing.

Dengan jumlah investasi tersebut, maka Bhinneka akan bersaing dengan situs-situs e-commerce lain yang juga memperoleh dana investasi yang tinggi. Seperti Tokopedia, BukaLapak, JD yang baru masuk ke Indonesia, dan juga Lazada.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Bhinneka Peroleh Investasi Rp300 Miliar dari Ideosource, Siap Melakukan IPO appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles