Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Spotted, Aplikasi Kencan untuk Kamu yang Butuh Kesempatan Kedua (REVIEW)

$
0
0

Mungkin kamu pernah mengalami “momen sinetron” saat secara tidak sengaja berpapasan dengan wanita persis seperti yang kamu impikan, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan kamu tidak sempat berkenalan. Akhirnya kamu hanya bisa melihatnya berlalu sambil terus mengkhayal indahnya kehidupan bila kamu bisa bersamanya—dan tetap menjadi jomblo sejati.

Tapi sekarang, kamu tidak perlu khawatir lagi. Aplikasi menarik asal Jerman, Spotted, dapat memberikan “kesempatan kedua” bila gagal memanfaatkan kesempatan pertama untuk berkenalan dengan pasangan impian. Dengan konsep Hyper-Local, aplikasi ini berambisi merevolusi aplikasi perjodohan di smartphone.

Sistem yang bersahabat dan mudah dipahami

Setelah mengunduh di Play Store, kita didorong untuk log in dengan menggunakan akun Facebook. Meski demikian, kita tidak perlu khawatir soal privasi kita karena Spotted menjamin anonimitas. Namun bila tidak ingin log in dengan Facebook, kita bisa membuat akun khusus di sana.

Tampilan depan aplikasi spotted. Tampak wajah model terlihat stretched.

Tampilan depan aplikasi spotted. Tampak wajah model terlihat stretched.

Setelah masuk, kita diminta untuk memasang foto, biodata, dan profil diri kita, termasuk ciri fisik seperti jenggot, tato, kacamata, atau tindik. Setelah memasukkan data diri, kita akan langsung diarahkan ke halaman penjelasan tentang sistem Spotted.

Sistem ini sederhana dan mudah dimengerti. Saat diaktifkan, Spotted akan mendeteksi pengguna lain yang ada di sekitar kita, kemudian menampilkan foto profilnya dalam satu halaman yang disebut De Javu. Di halaman ini, kita dapat mengirimkan kedipan mata (“Wink”).

Fitur Wink berfungsi sama persis dengan Like pada Tinder; si penerima tidak akan mengetahui bahwa kita mengirim Wink, dan kita hanya bisa mengirimkan pesan bila sang pujaan secara kebetulan juga mengirimkan Wink kepada kita.

Bila kebetulan juga memberikan Wink, kita dapat mengirim pesan kepada gadis impian kita. Pesan tersebut tidak gratis, melainkan dibayar dengan Love Cupid.

Bila kebetulan juga memberikan Wink, kita dapat mengirim pesan kepada gadis impian kita. Pesan tersebut tidak gratis, melainkan dibayar dengan Cupid’s Arrow.

Fitur lain yang menarik adalah Love Notes. Di sini, kita dapat memberi surat cinta secara anonim yang akan ditampilkan secara publik di lingkungan sekitar kita, misalnya seperti “Kepada wanita cantik, dengan jeans dan shirt hitam-putih yang saya temui di Angkot 08 Citeureup-Pasar Anyar, semoga hari kamu selalu indah. ;).”

Menulis Love Note secara anonim.

Menulis Love Note secara anonim.

“Anonim” adalah kata kunci di fitur ini, kita tidak dapat mengungkapkan data diri pribadi kita ataupun pujaan kita, termasuk nama, nomor telepon, alamat, dan lain-lain. Sebelum ditampilkan, pesan kita akan disaring secara manual terlebih dahulu oleh Spotted.

Potensi besar, eksekusi kurang

Saya merasa aplikasi ini memiliki potensi yang besar di masa depan, bahkan bisa merevolusi cara kita mendapatkan pasangan. Bila penggunanya sudah cukup banyak, kita tak perlu lagi ragu-ragu berkenalan dengan seseorang – cukup kirimkan Wink dan tunggu apakah kita mendapat Wink balasan, dan semua bisa berjalan dengan lancar.

Sayangnya, setelah mencoba menggunakan Spotted, saya bisa menyimpulkan bahwa aplikasi ini tidak siap diluncurkan di pasar internasional dan masih setengah jadi. Ketidaksiapan ini langsung terasa di halaman pertama: dimensi foto yang digunakan di halaman login terlihat dipaksakan untuk sesuai dengan ukuran halaman (stretched) sehingga penampilan model terlihat tidak wajar.

Di halaman profil pun demikian, kita diminta untuk memasukkan biodata dan sekilas tentang ciri fisik, namun ukuran tinggi badan harus dinyatakan dalam satuan inci, yang tentu tidak familier untuk orang Indonesia. Selain itu, saat memasukkan pilihan warna mata, tidak ada pilihan cokelat tua atau hitam, yang ada hanya warna mata orang kulit putih, yaitu biru, hijau, cokelat, dan abu-abu.

Ketidaksiapan juga terlihat karena semua email yang mereka kirimkan ditulis dalam bahasa Jerman, begitu pula dengan bahasa yang digunakan dalam channel resminya di YouTube. Saya masih bisa menerima bila email-nya ditulis dalam bahasa Inggris, namun hidup kita terlalu singkat untuk belajar bahasa Jerman (yang sulitnya setengah mati), sehingga tak sedikitpun saya mengerti apa pesan yang hendak disampaikan.

Sebagai penutup, meski memiliki konsep yang bagus, eksekusi aplikasi ini masih jauh dari ekspektasi. Semoga ini bisa dipecahkan dengan adanya dana tambahan yang diterima Spotted minggu lalu.

Plus

  • Fiturnya inovatif, menarik, dan mudah dipahami
  • Memiliki konsep yang unik (Hyper-Local) dan berpotensi mengubah industri aplikasi kencan

Minus

  • Perlu membayar untuk mengirim pesan
  • Email disampaikan dalam bahasa Jerman
  • Banyak fitur yang belum disesuaikan untuk pasar internasional

Baca juga: Spotted, Aplikasi Kencan Asal Jerman Coba Bantu Anak Muda di Indonesia Mendapatkan “Kesempatan Kedua”
App Info
SPOTTED - Share the Love
Spotted -  Oct 09, 2015
Genre:  Social
Size:   Varies with device
Installs:   100,000 - 500,000
Gratis

Download

(Disunting oleh Lina Noviandari)

The post Spotted, Aplikasi Kencan untuk Kamu yang Butuh Kesempatan Kedua (REVIEW) appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles