Startup penyedia layanan pembanding informasi produk finansial online Cermati, hari ini (9/7) mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal (seed funding) yang dipimpin oleh East Ventures1 dan diikuti oleh BEENOS Plaza dengan jumlah yang tidak disebutkan. Seperti dikutip dari press release yang diterima Tech in Asia, pendanaan ini akan digunakan untuk mengembangkan tim dan memperluas cakupan produk.
Dua orang yang berada di belakang Cermati adalah Andhy Koesnandar dan Oby Sumampouw yang mendirikan layanan ini pada Desember 2014 lalu. Meski begitu, situsnya sendiri baru dirilis pada April 2015 dan ingin menjadi penyedia informasi keuangan paling komprehensif. Salah satu layanan utama yang ditawarkan adalah membandingkan beragam produk finansial, sehingga konsumen bisa menentukan pilihan produk mana yang paling cocok dengan kebutuhan mereka.
Baik Andhy maupun Oby sebelumnya telah lama berkiprah di ranah teknologi. Sejumlah perusahaan seperti Microsoft, Google, dan Cortona sudah pernah mereka jajaki.
Tantangan dari rendahnya kepemilikan produk perbankan di Indonesia
Selain terkenal dengan negara dengan penetrasi kartu kredit yang rendah, Indonesia ternyata juga menempati posisi yang lebih rendah pada kepemilikan produk finansial lainnya. Hasil penelitian McKinsey Personal Financial menunjukkan bila kepemilikan produk finansial di Indonesia lebih rendah bila dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya di Asia Tenggara, yakni di angka 2,3 produk per kapita.
Angka tersebut tentu jauh bila dibandingkan dengan Singapura yang berada di level 7,7 produk per kapita, Malaysia di tingkat 5,4 produk per kapita, dan bahkan masih di bawah Thailand dengan 2,5 produk per kapita.
Fakta lain yang tidak kalah mengejutkan adalah sekitar 60 persen penduduk usia dewasa di tanah air masih belum memiliki rekening bank. Bila melihat kondisi ini, jelas menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia layanan finansial di tanah air.
Kembali karena alasan klise
Co-Founder Oby Sumampouw sendiri mengaku dirinya kembali ke Indonesia karena alasan klise. “Saya ingin membantu mengembangkan negara ini,” ujarnya. Ia melihat banyak ranah yang masih bisa dimaksimalkan dengan bantuan teknologi. Salah satunya adalah finansial.
Kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengambil keputusan yang cerdas [dalam hal finansial].
Tidak hanya meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia akan pentingnya produk finansial, Cermati juga ingin memberikan kemudahan informasi terkait berbagai istilah finansial yang membingungkan bagi masyarakat awam. “Kami ingin menjadi sumber informasi terlengkap mengenai finansial di Indonesia,” ujar Co-Founder Andhy Koesnandar.
Saat ini Cermati mengklaim telah memiliki 270 informasi kartu kredit di tanah air. “Kami telah menyiapkan serangkaian produk yang mudah-mudahan bisa dihadirkan lebih cepat dengan perolehan pendanaan ini,” tutup Andi.
Sejumlah startup lain yang juga bergerak di ranah financial technology (fintech) adalah CekAja dan HaloMoney.
(Diedit oleh Lina Noviandari)
- Keterangan: East Ventures juga berinvestasi di Tech in Asia. Baca halaman etika kami untuk informasi lebih lanjut.↩
The post Startup Pembanding Produk Keuangan Cermati Raih Pendanaan Tahap Awal dari East Ventures appeared first on Tech in Asia Indonesia.