E-commerce nampaknya masih menjadi ranah yang paling menarik di dunia startup. Salah satunya adalah sektor furnitur. Setelah sebelumnya ada Livaza yang mendapatkan investasi setelah kurang lebih berjalan selama 3 bulan. Hari ini (7/7) giliran Fabelio yang mengumumkan bahwa pihaknya memperoleh investasi sebesar $500.000 (sekitar Rp6 miliar) dari sejumlah investor yang dipimpin oleh 500 Startup.
Investor lain yang ikut berpartisipasi dalam putaran pendanaan tahap awal ini adalah KK Fund, IMJ Investment Partner, dan dua angel investor, yaitu Co-Founder Free Cha Sandeep Tandon dan Roshni Mahtani Founder dari TheAsiaparent. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk memperkuat tim, pemasaran, dan meningkatkan layanan.
Fabelio sendiri adalah startup e-commerce khusus furnitur yang baru diluncurkan bulan Juni ini didirikan oleh sejumlah entrepreneur yang telah berpengalaman, yaitu Christian Sutardi, Marshall Utoyo, Krishnan Menon, dan Sista Srinivas. Christian sebelumnya merupakan Associate di Monk’s Hill dan sempat mendirikan startup bernama Lolabox pada tahun 2014. Kemudian Marchel Utoyo sempat mendirikan sebuah VC bernama InHouse pada tahun 2013, Co-Founder dari Conclave dan FASA, ini juga merupakan pengrajin furnitur yang sempat memenangkan sejumlah penghargaan. Sementara Krishnan dan Sista sempat bekerja di Lazada Indonesia.
Fabelio menawarkan berbagai macam furnitur yang berasal dari pengrajin in-house mereka, sehingga “Kami membawa desain yang baik berkualitas tinggi dengan harga yang bersahabat. Misi ini yang selalu kami tanamkan dalam keseharian,” ungkap Krishnan melalui press release yang kami terima.
Hingga saat ini Fabelio mengklaim telah memiliki sekitar 350 SKU dalam situs mereka dan berambisi akan menambah lebih dari 2.000 produk hingga akhir tahun 2015. Di samping itu Fabelio juga berencana akan melakukan ekspansi ke negara lain seperti Singapura, Thailand, dan Australia.
The post Peroleh Pendanaan Rp6 miliar, e-commerce Furnitur Fabelio Ingin Semakin Agresif dan Berencana Melakukan Ekspansi appeared first on Tech in Asia Indonesia.
