Resume Simon Costello benar-benar menggambarkan sosok seorang entrepreneur menjanjikan yang diincar oleh para VC: punya pengalaman beberapa tahun sebagai konsultan finansial di London, serta sudah membangun hingga exit tidak hanya satu, tapi dua startup.
Sekarang Simon tinggal di Indonesia sebagai co-founder dan managing director situs pembanding finansial HaloMoney. Apakah itu tampak seperti pilihan yang aneh setelah sebelumnya menggapai sukses di salah satu perusahaan finansial? Mungkin. Tapi pindah ke Jakarta merupakan sebuah panggilan pulang bagi seorang seperti Simon. Ia sebenarnya berasal dari Melbourne dan sempat tinggal di Jakarta di akhir tahun 90-an sebagai siswa pertukaran untuk belajar bahasa Indonesia.
Ketika tahu bahwa temannya di Nova Founders Capital — investor dan perusahaan pengembang startup yang mempunyai konsep mirip dengan Rocket Internet — punya rencana untuk masuk ke pasar Asia dengan jaringan situs pembanding finansial, ia melihat peluang untuk bergabung.
Ekspansi cepat di seluruh Asia Tenggara
Tim ini terbentuk dengan nama CompareAsia dan bermarkas di Hong Kong. Dalam waktu satu setengah tahun, perusahaan ini menyebar ke Taiwan dan seluruh Asia Tenggara. CompareAsia menghadirkan versi lokalisasi dari brand tersebut di masing-masing negara ekspansinya. Pengalaman Simon sebagai siswa pertukaran membuatnya mendapatkan peran sebagai pemimpin perusahaan di Indonesia. Di negara ini, brand-nya diberi nama HaloMoney dan sudah beroperasi selama sekitar setahun.
“Yang membuat saya tertarik adalah kesempatan untuk bekerja dengan tim yang berpengalaman,” ujarnya.
Para entrepreneur di jajaran manajemen CompareAsia Group punya kualitas yang mirip dengan Simon. Mereka sudah punya pengalaman di perusahaan konsultan, di Rocket Internet dan startup lain, atau di perusahaan asuransi. Mereka adalah orang-orang yang dipercaya untuk menangani uang, dan CompareAsia Group punya banyak uang: di bulan April, mereka mendapatkan pendanaan seri A senilai $40 juta yang dipimpin oleh Goldman Sachs.
Punya modal sepuluh kali lipat
Ini berarti CompareAsia Group punya amunisi 10 kali lipat lebih besar dibanding pesaing terdekatnya. iMoney dari Malaysia, yang beroperasi di Indonesia dengan nama Aturduit, mendapatkan pendanaan seri B sebesar $4 juta di tahun 2014. Compare88 Group asal Indonesia yang juga beroperasi di Filipina mendapat investasi dari Mountain SEA Ventures dan Monk’s Hill Ventures dengan jumlah yang dirahasiakan. Tapi, jumlahnya kemungkinan besar tidak akan setara dengan yang dimiliki CompareAsia.
Dengan pendanaan sebesar itu, tampaknya CompareAsia siap untuk berjuang menguasai pasar situs pembanding finansial yang sangat ramai di Indonesia. Lagipula, perusahaan ini memang harus berjuang karena tengah sedikit tertinggal di beberapa metrik kunci.
Menurut data Similarweb, situs HaloMoney di Indonesia hanya memiliki 15.000 pengunjung di bulan Mei, jauh tertinggal dari pesaingnya, Aturduit dengan 240.000 pengunjung, dan Cekaja dengan 120.000 pengunjung di bulan yang sama.
Di negara lain, CompareAsia juga tertinggal dalam urusan traffic. CompareHero.my — brand CompareAsia di Malaysia — hanya mencatat 10.000 pengunjung di bulan Mei. Sedangkan pesaing lokalnya, iMoney, memiliki 220.000 pengunjung. Di Filipina, iMoney juga memimpin dengan 220.000 pengunjung dibanding MoneyMax dari CompareAsia Group dengan 40.000 pengunjung.
Tapi traffic bukanlah satu-satunya hal yang perlu dibenahi oleh HaloMoney jika mereka ingin memantapkan posisinya di Indonesia. Pengguna menghabiskan waktu dua kali lebih lama di Cekaja dibandingkan di HaloMoney. Bounce rate Cekaja juga lebih baik, dan dua hal tersebut merupakan indikator bahwa konten Cekaja dianggap lebih relevan dan menarik.
Di sisi lain, Aturduit, yang memimpin dari segi traffic, punya bounce rate yang lebih tinggi dan waktu kunjungan yang lebih singkat daripada HaloMoney, yang menunjukkan bahwa meskipun volume situsnya tinggi, tapi dianggap tidak begitu relevan.
Fokus pada kartu kredit dan pinjaman pribadi
Statistik yang tidak tersedia secara publik adalah seberapa bagus masing-masing situs membuat pengunjung berubah menjadi pengguna layanan. Simon sendiri tidak mau membeberkan angka, tapi pihaknya mengatakan bahwa “pasar ini adalah pasar yang kompetitif.”
Simon mengatakan bahwa strategi HaloMoney berbeda dari Cekaja dan Aturduit di beberapa poin penting. Meskipun dua pesaingnya menawarkan perbandingan untuk berbagai macam layanan keuangan seperti asuransi, HaloMoney hanya fokus pada kartu kredit dan pinjaman pribadi. Perusahaan ini ingin memberikan informasi dan layanan yang lebih mendalam dibanding pesaingnya di dua area tersebut.
Simon yakin bahwa sebuah situs pembanding harus memberikan variasi opsi yang menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar bisa mendapatkan kepercayaan mereka, dan tidak hanya sekadar memberikan informasi dari situs partner yang bekerja sama.
Bagaimanapun, HaloMoney juga memutuskan untuk mengikuti pendekatan yang diterapkan Cekaja. Situs ini sekarang tidak hanya menyediakan layanan pembanding, tapi juga membantu konsumen menjalani proses pendaftaran, mulai dari mengumpulkan dokumen pendaftaran hingga mengirimkannya ke penyedia layanan finansial.
Simon berencana untuk membawa HaloMoney ke lebih banyak kota di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan, karena proses mengumpulkan dan mengirimkan dokumen perlu pendekatan dan pelayanan langsung.
Ia juga berencana untuk memulai kampanye pemasaran yang lebih besar. Hingga saat ini, HaloMoney hanya bergantung pada hasil pencarian untuk menarik pengguna ke situs mereka. Tapi saat ini mereka mempertimbangkan kampanye media, termasuk iklan TV untuk menciptakan brand awareness.
Jika dilihat dari pasar Indonesia saja, Cekaja saat ini sedang memimpin. Tapi, HaloMoney punya jaringan regional dan dana yang besar yang bisa membantu perusahaan ini. Agar bisa mengimbangi dua hal itu, mungkin saja Cekaja akan mulai mencari pendanaan dalam waktu dekat.
(Diterjemahkan oleh Yasser Paragian dan diedit oleh Lina Noviandari)
The post Strategi HaloMoney untuk Menguasai Ranah Situs Pembanding Keuangan Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.