Minggu ini saya mewawancarai salah satu artis senior di industri game Indonesia. Orang yang saya maksud adalah Rico Gangga, seorang pria dengan pengalaman bekerja di industri game semenjak eranya Matahari Studios hingga kini tergabung di Sinergi Studio.
Penasaran dengan kisah senior yang satu ini? Jangan buang waktu lagi, ikuti saja obrolan singkat saya dengan Rico di bawah ini.
Halo Rico, bisa cerita sedikit tentang siapa kamu ke para pembaca?
Helu, salam kenal. Nama saya Rico Gangga, tapi semenjak di Matahari Studios lebih sering dipanggil Ocir ato Ocyro (pembacaan terbalik), dan panggilan tersebut masih bertahan sampai sekarang. Selain berkarya ilustrasi, saya juga merupakan penikmat hal-hal yang bersifat sejarah, militer, dan hal lainnya di “luar” sisi manusia (meski kurang peminat, ternyata masih ada juga teman mengobrol untuk berdiskusi soal ini).
Selain itu saya juga bisa dibilang sebagai penikmat film-film absurd, misteri, konspirasi, dan militer dengan segala latar belakng dan keindahannya.
Bisa cerita bagaimana kamu bisa jadi seorang ilustrator profesional?
Berawal dari kesukaan saya dengan komik-komik Barat ketika masih kecil, hingga memaksa orang tua membelikan komik-komik tersebut meski belum bisa membaca tapi kagum akan gambar-gambarnya menjadikan alasan bahwa suatu saat nanti saya mau menjadi ilustrator yang handal. Meyakinkan orang tua akan pilihan saya untuk menjadi ilustrator profesional jelas bukan hal yang mudah.
Kalau dibilang hobi, memang benar adanya. Saya jadi ingat masa sekolah di mana tak ada satu pun buku pelajaran dan tembok yang lolos dari corat-coret iseng demi menyalurkan khayalan. Tapi dengan keyakinan dan berusaha berkarya terbaik, saya semakin mantap dengan pilihan berprofesi sebagai ilustrator.
Bagaimana kamu bisa terjun ke industri game?
Di saat Tugas Akhir masa kuliah, ketika saya sedang masa galau-galaunya berpikir tentang kehidupan pascakuliah nanti sebagai lulusan Seni Murni (lukis), hadir Matahari Studios di kampus STISI Bandung untuk presentasi sekalian rekrutmen artis baru. Dari iseng-iseng mencoba ikut tes mereka, ternyata saya diterima!
Wow! Ini bagai mimpi yang sudah lama terpendam akhirnya bisa terwujud. Setelah sekian lama tergabung dengan Matahari Studios, pandangan saya tentang industri game pun semakin terbuka. Di sini juga pengalaman saya dalam membuat game dan mengekspresikan diri lewat aset visual bisa terwujud.
Boleh tahu game apa saja yang pernah kamu kerjakan, dan apa yang paling berkesan sejauh ini?
Di Matahari Studios, saya mengerjakan judul-judul seperti Magi Nation (NDS) sebagai artis untuk background, Jump Gate (PC) sebagai artis untuk gambar konsep dan tekstur, game Dino Duel dan sekuelnya (arcade) mengerjakan aset dalam game, dan Willie Wheel sebagai artis untuk gambar konsep, aset dalam game, dan desain kabinet arcade.
Setelah Matahari Studios tutup, saya sempat bergabung sebentar dengan Matahari Leisure. Kemudian saya sempat juga kerja di M_Star mengerjakan Bloop, sebuah game berbasis fitur sosial di Facebook. Dari situ saya bergabung di TheMobileGamer (TMG) mengerjakan berbagai game mobile sampai studio tersebut tutup. Hingga terkini saya aktif bersama Sinergi Studio.
Tentang game yang paling berkesan, menurut saya semua proyek mempunyai proses dan karakter pembuatan yang berbeda-beda dengan segala keunikannya sendiri. Jadi, ibarat karya lukisan, saya menganggap setiap game seperti anak sendiri yang wajib kita anggap sebagai kreasi yang terbaik.
Bagaimana pandangan kamu tentang industri video game di Indonesia sekarang? Dan apa harapan kamu ke depannya?
Industri game di Indonesia menurut saya tetap menjadi industri yang berpotensial. Seiring berjalannya waktu, semakin marak juga pertumbuhan studio game di sini. Acara-acara yang diadakan forum-forum berkaitan dengan perkembangan game lokal pun semakin sering diadakan. Tidak lupa juga makin banyak studio lokal yang mampu berprestasi di kancah internasional, membuktikan bahwa kita sedang tumbuh dan berkembang.
Harapan pribadi saya, selain mampu eksis sebagai salah satu bisnis yang maju, pengembangan game juga bisa dijadikan sebagai wahana pembuktian diri bagi ilustrator yang berminat dengan dunia game melalui karya-karyanya. Layaknya seorang seniman dengan masterpiece mereka.
Selain video game, biasanya kamu mengerjakan ilustrasi untuk media apa lagi?
Komik dan film, inilah dua media yang sangat mempengaruhi proses kreasi saya hingga saat ini. Di komik dan film saya banyak belajar tentang dasar-dasar ilustrasi baik tentang anatomi, perspektif, kamera, narasi cerita, dan sebagainya.
Kebetulan saat kuliah saya aktif sebagai ilustrator komik-komik indie, dan saat ini lebih aktif dengan komik strip. Sedangkan di media video, hingga sekarang saya masih aktif sebagai ilustrator untuk story board. Meski pekerjaan saya masih terbatas untuk TV, saya tetap memimpikan suatu saat bisa merasakan bekerja sebagai artis story board untuk film layar lebar.
Oh iya, saya juga aktif sebagai ilustrator media cetak seperti majalah, buku pendidikan, dan lain-lain. Baik dengan teknik ilustrasi manual maupun digital.
Biasanya apa yang menjadi inspirasi kamu dalam mengerjakan karya-karyamu?
Inspirasi, menurut saya, bisa datang kapan saja, di mana saja, dan dalam bentuk apapun. Oleh karena itu, sketchbook sangatlah penting bagi saya. Di saat tiba-tiba mendapat ide, segera saya tuangkan dalam bentuk sketsa. Stimulus-stimulus tersebut berasal dari lingkungan sekitar kemudian digabung dengan imajinasi yang mengacu ke tujuan akhir ilustrasinya.
Punya ilustrator favorit?
Untuk artis favorit, ada beberapa yang mempengaruhi saya dalam proses berkreasi. Mulai dari Mike Azevedo, Kim Jung Gi, Direk Kingnok, Claire Hummel, Christopher Stevens, dan Andy Brase dengan teknik arsirnya yang menawan.
Demikianlah wawancara singkat saya dengan Rico Gangga dari Sinergi Studio. Jika kamu penasaran ingin tahu lebih banyak mengenai Rico dan karya-karyanya, kunjungi langsung tautan di bawah ini. Sampai jumpa minggu depan.
Facebook: Rico Gangga
Instagram: Rico Gangga
[Artistalk] adalah artikel mingguan di Tech in Asia yang membahas mengenai para artis 2D ataupun artis 3D dari Indonesia yang bekerja di bidang video game. Jika kamu punya kritik atau saran untuk artikel ini, silahkan hubungi fahmi@techinasia.com atau melalui @fahmitsu P.S. Jika kamu tertarik untuk mengetahui tentang behind the scene pengembangan game lokal selain dari sudut pandang artist, cek juga seri artikel Devtalk di Tech in Asia IDThe post [Artistalk] Pengalaman Berseni dari Matahari Sampai Sinergi – Wawancara dengan Rico Gangga dari Sinergi Studio appeared first on Tech in Asia Indonesia.