Game simulasi bisa dikatakan berada pada puncak kejayaan pada akhir tahun 90-an hingga awal 2000-an. Banyak sekali game simulasi yang saya mainkan di kala itu, seperti Theme Hospital, Roller Coaster Tycoon, Zoo Tycoon, dan lainnya. Namun, di antara semua itu, Sim City 3000 yang rilis pada tahun 1999 memberi kesan tersendiri bagi saya. Ada banyak pelajaran yang saya ambil dari game tersebut, serta tentunya banyak kesenangan dan keisengan.
Di Sim City 3000, kamu akan mengelola sebuah kota dan menjaganya agar tetap aman, bersih, dan yang paling utama: menghasilkan uang. Tanpa uang, maka tidak akan ada yang namanya keamanan dan kebersihan. Menghasilkan uang di SimCity 3000 terasa sangat menantang, apalagi jika kamu ingin memainkannya tanpa menggunakan cheat sama sekali. Namun, penggunaan cheat di sini tidak saya rekomendasikan, kecuali kamu ingin sekadar bersenang-senang saja.
Kamu dapat mulai bermain dengan memilih starter city alias kota yang sudah dibuat terlebih dahulu oleh Maxis, merancang kota sendiri dari nol (termasuk lanskapnya), atau mengambil lanskap kota-kota yang ada di dunia seperti Chicago, London, Berlin, dan Hong Kong. Pilihlah dengan cermat, karena lanskap sebuah kota sangat berpengaruh terhadap potensi dari kota tersebut. Lanskap akan mempengaruhi cara kamu mendesain kota dan berinteraksi dengan kota tetangga.
Setelah kamu membuat lanskap kota, di sinilah segalanya dimulai dan mungkin di sini juga kebingungan datang. Sebelum kamu menekan tombol play untuk menjalankan waktu, ada baiknya kamu merencanakan terlebih dahulu dengan matang apa yang ingin kamu lakukan. Perkirakanlah di mana area permukiman, industri, dan komersial berada.
Sim City 3000 menawarkan simulasi kota yang sangat kompleks untuk masanya. Kamu tidak bisa asal-asalan menempatkan area permukiman dekat dengan area industri yang relatif berpolusi atau pembangkit listrik tenaga batu bara yang tentu saja mengeluarkan asap kotor. Akan tetapi, tentunya penduduk di area permukiman harus mendapatkan akses yang cukup ke area industri untuk bekerja, yang menuntut kamu merancang sistem transportasi dengan baik.
Selain contoh di atas, berbagai hal yang ada di kota ini juga saling berhubungan. Seperti tingkat edukasi penduduk dengan jenis lapangan kerja yang tersedia. Semakin pintar suatu penduduk, maka semakin tinggi teknologi industrinya, yang berimbas kepada semakin bersih pula lingkungannya.
Walaupun kompleks, sebenarnya hanya ada tiga masalah utama yang harus diatasi di Sim City 3000. Ketiga masalah tersebut adalah polusi, kriminalitas, dan uang. Walau hanya ada tiga, bukan berarti mudah mengatasi semua problem tersebut. Jika tidak ada uang, seperti yang saya bilang di awal, maka kota akan bangkrut dan permainan pun tidak bisa dilanjutkan. Jika polusi terlalu tinggi, maka penduduk banyak yang sakit, nilai tanah menurun, dan tidak ada yang mau tinggal di sana. Kriminalitas yang tinggi juga berpengaruh buruk seperti memicu kerusuhan yang bisa menyebabkan gedung-gedung hancur, ekonomi buruk, dan lainnya.
Kamu harus menyeimbangkan ketiga masalah tersebut, apalagi jika kamu masih merintis kota di awal-awal. Untuk meningkatkan pundi-pundi uang kota, terkadang kamu terpaksa harus meningkatkan pula tingkat polusi dan kriminalitas.
Sebagai contoh, suatu saat ada perusahaan yang akan datang kepadamu untuk membangun pembuangan limbah di kota dengan imbalan yang menggiurkan namun dengan dampak lingkungan yang parah. Ada pula tawaran untuk membangun penjara kelas kakap yang akan meningkatkan kriminalitas. Semua ini kadang harus kamu terima demi mempertahankan kelangsungan kota. Untungnya, tidak selamanya kamu harus terikat dengan perjanjian tersebut. Hancurkan bangunan yang bersangkutan, maka efek (dan uangnya) pun akan hilang.
Dari sinilah saya mendapatkan pelajaran berharga: saya tidak bisa membuat semua pihak puas, apalagi dalam jangka waktu singkat. Kamu akan belajar memprioritaskan hal-hal yang lebih penting terlebih dahulu di Sim City 3000, yaitu membuat kota yang mandiri, dalam artian bisa mendapatkan pemasukan memadai yang jauh melebihi pengeluaran. Setelah itu, semuanya akan membaik secara perlahan-lahan dari segi keamanan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Memang akan ada kalangan masyarakat yang mengeluh atas kebijakanmu, bahkan mungkin protes. Tapi itulah risiko menjadi seorang wali kota (atau ehem… presiden). Bahkan orang-orang di sekitar pun terkadang tidak setuju dengan keputusan kita seperti para penasihat-penasihat yang ada di Sim City 3000. Mereka akan membimbingmu secara teknis, namun secara taktis kamulah yang menentukan semua.
Dari pengalaman saya, jika ingin membangun kota yang sukses, maka cara yang baik (jika bukan yang terbaik) adalah dengan menerima pinjaman alias utang. Dengan utang, kamu bisa membangun kota hingga memiliki pendapatan yang memadai, tentunya dengan risiko bunga pinjaman yang sangat tinggi. Jika kamu tidak bisa mengelola utang dengan baik, maka akhirnya kotamu akan bangkrut.
Berbicara tentang utang, jangan pikir saya tidak takut mendengarnya. Di kala itu utang menjadi isu hangat dengan disorotnya besar utang negara Indonesia. Utang seakan-akan menjadi suatu hal yang menakutkan bagi saya, bahkan untuk level game sekalipun. Melalui game ini, saya akhirnya mengerti konsep utang ternyata tidak selalu buruk, apalagi jika digunakan untuk hal yang produktif bukan konsumtif (kartu kredit!).
Secara tidak sadar, Sim City 3000 telah mengajarkan banyak hal kepada saya yang waktu itu masih dalam masa puber. Bagaimana memperhatikan permintaan dan penawaran dalam berbagai bidang, mendesain transportasi yang ideal, mengelola utang, membuat keputusan, belajar tata kota, dan banyak lainnya. Tidak buruk ya untuk sebuah game?
Sim City 3000 tampaknya adalah game yang sangat serius dan membuat stres ya? Tidak juga. Justru banyak lawakan segar yang sering muncul di sini, terutama dari news ticker yang melaporkan berbagai berita seputar kota. Berita-berita yang muncul di sini sangat nyeleneh dan menghibur. Para penasihat dan tokoh-tokoh masyarakat pun tidak kekurangan lelucon untuk disampaikan. Jika kamu sedang kesal, kamu bahkan bisa mendatangkan berbagai bencana mulai dari gempa bumi, kebakaran, kerusuhan, UFO, tornado, dan lain sebagainya kepada masyarakat yang tidak tahu terima kasih itu.
Sim City 3000 bisa dibilang adalah game simulasi yang menjadi tolok ukur bagi saya untuk menilai game simulasi sejenisnya. Dari anak-anak hingga orang dewasa bisa mengambil banyak ilmu dari game ini. Dan mungkin dari sini kita bisa menyadari bahwa mengambil sebuah keputusan di dalam pemerintahan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Untuk membeli Sim City 3000, kamu bisa mencari berbagai penjual di Amazon yang menjualnya secara fisik. Saya sendiri belum bisa menemukan tempat yang menjual game ini secara digital. Jika kamu ingin hal ini terealisasi, kamu bisa mengikuti wishlist yang ada di GOG ini. Atau mungkin kamu tahu tempat membeli Sim City 3000 secara legal? Jika ya, silakan beri tahu kami melalui komentar.
The post Nostalgia Review Sim City 3000 – Game Simulasi Kota Terbaik di Zamannya … atau Mungkin Hingga Kini appeared first on Tech in Asia Indonesia.