Visual novel adalah sebuah genre yang mungkin bisa dibilang memiliki gameplay tersantai di antara jenis-jenis game lainnya. Beberapa pihak bahkan menganggap visual novel tidak termasuk ke dalam salah satu genre game itu sendiri. Akan tetapi, segala hal yang memiliki mekanisme dan tujuan tertentu serta memberikan rasa senang atau puas menurut saya sudah bisa dikatakan sebuah game.
Indonesia ternyata memiliki banyak juga fan visual novel yang tidak hanya menikmati, namun juga membuat visual novel karya sendiri. Mereka tergabung dalam komunitas VN Project Indonesia. Bagaimana sepak terjang para pencinta visual novel ini? Mari simak di Kenal Komunitas berikut ini.
Terus Melaju Walau Ditinggal Wafat Sang Pendiri
Berawal dari forum yang dibuat oleh almarhum John Fernando, atau biasa dipanggil Novinha oleh komunitasnya, VN Project Indonesia pun memulai geliatnya. Tujuan awal ia membuat komunitas ini adalah untuk mengumpulkan tim yang bertujuan membuat VN Indonesia pertama dengan kualitas komersial. Kapan komunitas ini benar-benar berdiri tidak diketahui secara pasti karena pendirinya telah wafat. Namun, forumnya sendiri dibuat pada tanggal 30 Agustus 2007 dengan salah satu anggota senior mulai bergabung pada bulan September 2007.
Sepeninggal Novinha, semua anggota senior pun berkumpul secara online dan dilanjutkan dengan kopi darat di Jakarta. Irvan Putra, salah satu anggota senior yang sampai sekarang masih aktif, menceritakan pengalamannya. “Setelah pendiri kami wafat, semua anggota senior berkumpul, pertama online, lalu ada kopdar bagi yang di Jakarta. Keputusannya, peran Novinha tidak bisa lagi hanya dipegang oleh satu orang, terutama karena saat itu tidak ada yang punya koneksi dengan komunitas-komunitas lainnya, serta Novinha itu sangat aktif sekali. Jadi saat itu dibentuklah board semiformal, dengan anggotanya vdp (saya), Ioze, dan Nakhod.”
“Memang saya yang agak aktif karena saya yang paling junior di board tersebut. Ioze sering saya minta tolong untuk menjadi penengah kalau saya mengalami miskomunikasi dengan anggota-anggota lainnya. Nakhod secara rutin membantu saya berpikir panjang akan komunitas ini mau dibawa ke mana,” lanjutnya.
Selain ketiga orang di atas, Irvan juga menambahkan beberapa anggota yang mengurus hal lebih spesifik. Untuk situs web dan grup, misalnya, diurus oleh anggota yang memiliki nama panggilan eXo. Untuk promosi di laman fan Facebook dan forum-forum biasanya dibantu oleh Ika dan Prasas. Ketika VN Project mengadakan acara, ada pula anggota-anggota yang sering membantu Irvan, seperti Hari dan teman-temannya di Cross Circle serta Ioze dan Nakhod yang terkadang datang. Mereka juga merencanakan majalah yang diurus oleh Stefani.
“Tentu saja banyak peran lain yang kalau disebut di sini tidak ada habisnya. Kami memang saling membantu. Sebagai contoh, maskot kami berasal dari salah satu maskot member kami Yumi, yang lalu dibikin pasangannya oleh Yui, lalu dibuat gambar-gambar lainnya oleh KaNoir, dan seterusnya,” tambah Irvan mengenai dua maskot lucu VN Project yang berbentuk gurita dan cumi-cumi.
Kini, para anggota VN Project Indonesia dapat berdiskusi apapun tentang visual novel dan melakukan tanya jawab bagi yang ingin belajar. Anggota juga dapat mencari partner untuk mengerjakan proyek visual novel miliknya. Tak sedikit pula yang meminta saran dan kritik serta mempromosikan proyek visual novel milik mereka.
Memfasilitasi Proyek Anggota dan Membuat Visual Novel Bersama
Selain sebagai wadah bagi penggemar dan pembuat visual novel untuk berdiskusi dan berbagi ilmu, VN Project Indonesia juga memberikan dukungan-dukungan lain untuk anggotanya. Seperti yang dijelaskan oleh salah satu anggotanya, Stefani Jovita, “Yang jelas, banyak dari para anggota yang sedang dan telah mengeluarkan berbagai game VN pribadi mereka, dan kami sebagai komunitas mendukung dengan menyediakan akun Google Play, memainkan dan saling memberi saran.”
“Selain itu, kami juga cukup aktif mengikuti event dan menjual produk kompilasi game (juga dari para anggota yang bersedia menjual VN pribadinya dalam bentuk kompilasi), game VN pribadi anggota yang dititipkan, menjual gantungan kunci maskot, dan baru-baru ini kami sedang memulai proyek majalah komunitas kami,” lanjut wanita yang juga gemar cosplay ini.
VN Project Indonesia sendiri telah membuat beberapa proyek bersama yang melahirkan beberapa karya seperti InReality dan Halloween. Beberapa game dari anggotanya juga mendapatkan respons positif dari pasar, seperti game VN Dating Sims yang telah mendapat lebih dari 50.000 jumlah unduhan di Google Play Store serta ERASER yang sudah mendapatakan lebih dari 5000 unduhan walaupun masih dalam versi demo.
Masih Dipandang Sebelah Mata Walau Penuh Potensi
Untuk masalah industri dari visual novel sendiri, Irvan berpendapat bahwa di Indonesia masih terdapat kesan negatif terhadap visual novel. Memang tidak dapat dipungkiri, banyak terdapat visual novel yang beredar memiliki konten dewasa, terutama dari Jepang. Tak dapat dipungkiri pula mungkin lebih banyak orang yang justru mengenal visual novel dari subgenre tersebut.
Hal ini disayangkan oleh Irvan,”VN itu, kalau dibandingkan dengan media lainnya, sangat penuh dengan konotasi negatif. Padahal ini adalah salah satu alternatif media interaksi yang sayang sekali kalau kita ketinggalan untuk mengolahnya.”
“Terkadang para pelaku industri (terutama publisher) baru mau berinvestasi dengan serius kalau sudah jelas dan cepat ada keuntungannya. Setelah melihat sikap para perilaku industri itu berdampak sangat buruk dengan industri komik di Indonesia, saya terkadang merasa senang juga VN dipandang sebelah mata,” lanjutnya.
“Tentu saja, ingin rasanya VN di Indonesia bisa minimal seperti Original English Language Visual Novel (OELVN). Walau kualitas mereka masih jelek atau meniru Jepang habis, mereka masih yakin dengan OELVN. VNProject Indonesia akan terus berjuang ke arah sana,” Irvan berharap.
Stefani sendiri menambahkan pendapatnya mengenai industri game di Indonesia secara keseluruhan. Menurutnya industri di Indonesia sudah bagus, namun masih banyak ruang untuk lebih baik lagi.
Seperti yang ia ungkapkan, “Menurut saya sangat bagus dan pesat. Banyak sekali game kita yang berkualitas, baik di mata orang-orang Indonesia sendiri dan di mata orang asing. Tentu sangat bangga, misalnya DreadOut yang dimainkan oleh YouTuber terkenal, PewDiePie. Tapi, menurut saya, banyak dari game Indonesia yang kualitasnya masih kurang, entah itu di art, gameplay, story, ataupun ketiganya. Bahkan DreadOut yang telah masuk dunia internasional pun dikatakan memiliki cerita dan puzzle yang aneh.”
“Ditambah lagi, game berkualitas sekalipun tidak sampai viral seperti CoC, Candy Crush, Flappy Bird, dan lain-lain. Jadi, menurut saya, kualitas game Indonesia harus naik tingkat lagi, dan para developer pun harus memperhatikan cara promosi game mereka lebih bagus lagi,” lanjutnya.
“Selain itu, saya lihat gamer Indonesia sendiri banyak yang terpaku pada beberapa developer asing yang kualitasnya sudah terjamin, seperti Com2us, Gamevil, King, dsb. dan tidak terlalu tertarik untuk mencoba game Indonesia. Saya harap, mental seperti ‘buatan orang Indonesia mana mungkin bagus’ akan hilang ke depannya, karena banyak game Indonesia sekarang yang memang sudah berkualitas,” imbuhnya lagi.
Saya pun berharap yang sama dengan mereka. Jika kita lihat, sebenarnya visual novel memiliki potensi yang luar biasa, seperti misalnya untuk serious gaming atau gamification. Banyak visual novel di luar sana yang memiliki tujuan pendidikan, yang mungkin lebih sering disebut sebagai buku interaktif ketimbang visual novel. Tak sekadar hiburan, visual novel bisa berkembang menjadi media untuk hal-hal yang positif lainnya.
Untuk industri game Indonesia sendiri, tentunya kita semua berharap developer game Indonesia nantinya akan memiliki tingkat kualitas yang sama dengan industri game yang sudah mapan. Hal ini rasanya tidak terlalu jauh, terutama dari sisi visual novel. Seperti yang telah kami laporkan sebelumnya, Kidalang (developer game dari Bandung) baru saja memenangkan penghargaan Best Narrative di Casual Connect Asia 2015 dengan game mereka An Octave Higher. Semoga ini menjadi penyemangat bagi para pegiat visual novel di Indonesia.
Bagi kamu yang memiliki minat terkait visual novel, jangan ragu untuk bergabung dengan VN Project Indonesia melalui grup Facebook mereka. Di sini kamu bisa mendapatkan berbagai manfaat yang sudah disebutkan sepanjang artikel ini. Kamu juga bisa melihat karya-karya visual novel dari Indonesia dengan mengunjungi situs VN Project Indonesia. Banyal visual novel yang bisa kamu unduh dan mainkan di sana.
Facebook Group Link: VN Project Indonesia
Situs Resmi: VN Project Indonesia
The post [Kenal Komunitas] VN Project Indonesia – Tempat Bagi Para Pencinta Cerita appeared first on Tech in Asia Indonesia.