Bagi saya, bermain game dengan genre Massive Online Battle Arena (MOBA) adalah sesuatu yang sangat membuat ketagihan. Emosi senang, marah, panik, dan semangat sering bercampur aduk menjadi satu menjadikan rasa ketagihan yang tanpa batas.
Sejauh ini MOBA di PC masih dikuasai oleh League of Legends dan Dota 2 (yang juga baru saja menjalankan testing beta menjadi Dota 2 Reborn). Kedua game tersebut belum memiliki tanda-tanda penurunan jumlah pemain, malah cenderung terus meningkat.
Dari pandangan saya sendiri, kualitas dari League of Legends dan Dota 2 masih sangat bagus untuk ukuran game MOBA masa kini sehingga sangat sulit bagi game MOBA baru untuk bisa mematahkan dominasi mereka.
MOBA dengan Tema Dunia Blizzard
Blizzard dengan langkah berani ikut terjun ke dunia MOBA yang sangat keras ini dengan meluncurkan Heroes of Storm, game MOBA dengan hero-hero dari dunia Diablo, Warcraft, dan StarCraft. Kamu bisa memainkan Arthas, Tyrael, Kerrigan, dan berbagai macam hero Blizzard lainnya yang tidak banyak saya ketahui. Bagi para penggila Blizzard, tentu sajian hero-hero tersebut sangat menarik untuk disimak.
Namun, bagi yang bukan penggemar Blizzard seperti saya, nama-nama hero tadi sangatlah asing di telinga saya sehingga hal tersebut tentu sama sekali bukan daya tarik yang kuat. Namun saya tetap penasaran untuk mencoba Heroes of Storm mengingat game ini sudah sejak lama dicanangkan dan dilandasi nafsu Blizzard untuk menghancurkan Dota 2 miliki Valve yang dianggap sudah mencuri aset berharga mereka.
MOBA dengan Banyak Aturan Baru yang Seru
Pada dasarnya, sama seperti game MOBA lainnya, tujuan utama kamu di Heroes of Storm adalah menghancurkan markas utama musuh. Spesialnya, Heroes of Storm menawarkan banyak sekali perbedaan teknis permainan dibandingkan dengan sejumlah game MOBA yang sudah ada di muka bumi ini.
Jika di game MOBA pada umumnya kamu akan disuguhkan peta yang “itu-itu” saja, maka di Heroes of Storm kamu akan disuguhkan tujuh peta yang masing-masing memiliki cara bermain dan keunikan yang sangat terasa perbedaannya. Setiap peta memiliki quest yang muncul beberapa menit sekali sehingga kamu dan seluruh tim kamu harus menyelesaikan quest tersebut bersama-sama.
Imbalan yang akan kamu dapatkan apabila berhasil menyelesaikan quest tersebut adalah berupa creep super kuat yang siap untuk membuat musuh kamu kewalahan saking besarnya serangan dan pertahanan yang dimiliki. Permasalahannya adalah, quest yang kamu jalani akan sama dengan quest yang dijalankan oleh tim lawan.
Istilahnya adalah siapa cepat dia dapat, jika tim kamu yang terlebih dahulu menyelesaikan quest maka creep yang kuat tadi akan ada dipihak kamu, sebaliknya jika musuh yang menyelesaikan quest makan creep tersebut akan berpihak kepada musuh kamu. Pada praktiknya, masing-masing tim akan selalu mengincar quest yang muncul dan melupakan sejenak melakukan push lane. Jadi, pengalaman dan mind set bermain MOBA kamu akan sangat terasa berbeda sekali di Heroes of Storm.
Kemudian hal menarik lain yang saya jumpai di Heroes of Storm adalah tower yang memiliki peluru. Artinya jika peluru habis, maka tower akan sangat tidak berguna sekali dalam menjaga lane. Jadi yang harus kamu lakukan adalah terus melakukan push ke daerah pertahanan lawan, jangan sampai peluru tower kamu boros hingga berujung habis.
Hal ini membuat setiap tim harus selalu melakukan penyerangan setiap saat, tidak ada yang namanya bermain ekstra bertahan dan akibatnya adalah clash lebih sering terjadi di Heroes of Storm. Terlebih lagi, semua skill aktif sudah dibuka sejak awal, menjadikan clash yang penuh ledakan seru sudah bisa terjadi di menit-menit awal.
Level Setiap Hero yang Dipukul Rata
Sistem level juga menjadi hal yang baru dan cukup membuat para pemain MOBA lama tersentak. Level yang dimiliki masing-masing hero dalam satu tim dipukul rata. Misal kamu sekarang berada di level lima, maka empat anggota tim mu yang lain pun pasti berada di level lima pula.
Di mana pun kamu berada, kamu beserta tim kamu akan selalu mendapatkan experience setiap ada creep, hero, atau bangunan musuh yang terbunuh atau hancur. Hal ini menyiratkan bahwa Heroes of Storm ingin kamu dan tim kamu benar-benar menjadi satu kesatuan, tidak ada lagi satu hero yang benar-benar dibiarkan leveling sendirian supaya cepat naik level dan menjadi imbalance.
Selain sistem level yang dipukul rata, hal lain yang menyentakkan saya adalah tidak adanya sistem item di Heroes of Storm. Tugas kamu di Heroes of Storm hanyalah fokus untuk selalu menghacurkan hero dan bangunan lawan. Absennya item di dalam game ini secara otomatis juga menghapus gold yang bisa kamu miliki saat bertempur, bermain untuk fokus pada last hit creep pun juga tidak akan kamu temukan di Heroes of Storm.
Pilih Hero Kamu Dahulu, Barulah Kemudian Find Match
Sistem matchmaking pada Heroes of Storm pun termasuk dalam terobosan baru. Sebelum kamu menekan tombol find match, kamu harus memilih hero terlebih dahulu, sangat berkebalikan sekali dibanding MOBA lainnya. Nantinya sistem akan memilihkan kamu dengan hero-hero lawan dan musuh yang dianggap seimbang oleh sistem. Sistem semacam ini bagi saya bisa menjadi kelebihan sekaligus kekurangan.
Kelebihannya adalah kamu akan ditempatkan di tim yang sangat seimbang dari segi komposisi line-up hero. Tim kamu akan secara seimbang terdiri dari hitter, tank, dan support. Sistem matchmaking tersebut mengatasi permasalahan yang sering saya alami di Dota 2 atau League of Legends. Sering kali saat sebenarnya tim saya membutuhkan support, teman setim yang tidak kita kenal malah memilih hero carry, sungguh menyebalkan.
Untungnya, hal tersebut sudah bukan menjadi masalah di Heroes of Storm berkat sistem matchmaking yang bagus tadi. Kekurangan dari sistem matchmaking tersebut adalah perhitungan algoritmanya terkadang meleset, sehingga tetap saja terkadang saya menemui tim yang timpang antara tim saya dengan tim musuh.
Jika ditotal, kamu bisa memilih 37 hero. Jumlah yang bisa dibilang cukup untuk game MOBA yang masih seumur jagung. Berita buruknya, kamu harus membeli hero-hero tersebut agar dapat kamu mainkan. Setiap minggu lima hero akan digilir agar dapat dimainkan secara gratis, mirip seperti sistem hero gratis yang ada di League of Legends.
Monetisasi & Grafis
Masing-masing hero memiliki harga yang bervariasi, yaitu antara rentang $5 – $20 (sekitar Rp65.000 – Rp260.000). Tenang, jika kamu merasa sayang menggelontorkan rupiah, kamu tetap dapat membeli hero dengan mata uang in game yang bisa didapat dengan cara memenangkan pertandingan.
Setiap hero yang kamu miliki juga memiliki level akun yang akan meningkat setiap kali kamu memainkan hero tersebut. Semakin tinggi level akun hero, maka makin banyak pilihan skill pasif yang bisa kamu naikkan sewaktu berada di medan pertempuran.
Hal yang sedikit saya sesalkan sebenarnya, sebab dengan sistem level hero tersebut orang sudah lama bermain akan menang secara pengalaman dan skill dari heronya, pemain yang baru memainkan Heroes of Storm tentu akan semakin tertinggal.
Grafis yang dimiliki Heroes of Storm bisa dibilang cukup standar untuk MOBA zaman sekarang. Tidak terdapat efek-efek spesial yang membuat mata terbelalak. Dengan mengandalkan warna-warna yang cerah, gerakan-gerakan setiap objek cukup enak untuk dinikmati sehingga setiap aksi yang dilakukan oleh hero-hero kita dapat kita nikmati dengan nyaman.
Sesuatu yang tidak mengagetkan bagi saya, selama ini Blizzard selaku developer memang tidak terlalu mengedepankan grafis yang “wah” di setiap game besutannya.
Faktor Teman yang Masih Sangat Berpengaruh Besar
Sedikit curhat, selama saya memainkan Heroes of Storm, saya secara garis besar merasa senang. Banyak hal-hal yang baru bagi saya ketika memainkannya, namun bukannya membingungkan atau malah merasa aneh, saya justru semakin tertarik untuk melakukan eksplorasi-eksplorasi untuk menjawab segala keingin tahuan saya. Sayangnya, tidak ada teman saya yang ingin menjajal Heroes of Storm ketika saya menawarkan game ini kepada mereka.
Teman-teman saya cenderung lebih memilih Dota 2 yang sudah sangat mereka kenal dan pahami. Saya pun merasa tidak akan berlama-lama memainkan Heroes of Storm akibat faktor absennya teman-teman saya itu.
Yah, faktor teman memang sangat berpengaruh di semua game MOBA … kamu tentu setuju kan? Semoga pengalaman pahit saya ini tidak terjadi juga kepada kamu
Kesimpulan
Saya berkesimpulan, dengan segudang keunikan teknis yang dimiliki Heroes of Storm, game yang sebelumnya sempat akan dinamai “Blizzard DOTA” ini sangat menantang dan seru untuk dicoba baik bagi para veteran MOBA maupun pemula MOBA.
Di tengah kompetisi League of Legends dan Dota 2 yang semakin sengit, Blizzard berhasil menunjukkan taringnya dan saya rasa persaingan di dunia MOBA menjadi semakin sengit dengan kemunculan Heroes of Storm ini.
Kamu bisa mendapatkan Heroes of Storm secara gratis melalui Battle.net. Dengan total ukuran file sekitar 4 GB, kamu bisa memainkan game yang cukup seru ini baik di Windows maupun Mac.
Hanya saja, selama ini saya sering menemui kesulitan untuk masuk ke dalam game.Sering kali muncul notifikasi yang mengatakan kalau saya tidak terkoneksi ke Battle.net sehingga saya harus berulang kali melakukan login ulang. Semoga saja masalah ini segera cepat diselesaikan oleh Blizzard.
Battle.net Link (Windows + Mac): Heroes of Storm, Gratis
The post Review Heroes of Storm – Usaha Blizzard Menunjukkan Taringnya di Ranah MOBA appeared first on Tech in Asia Indonesia.