Tahukah kamu kalau Gufi, salah satu karakter Disney yang juga merupakan sobat dari Miki Tikus, memiliki seorang anak bernama Max? Kalau kamu tidak mengenalnya, saya tidak menyalahkan kamu.
Gufi dan Max pernah menjadi bintang utama sebuah seri kartun animasi Goof Troop yang diproduksi oleh Disney pada awal tahun 90-an silam. Goof Troop juga pernah ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional (saya lupa yang mana), namun dengan sulih suara yang menurut saya cukup menggelikan.
Sepak terjang Gufi dan Max tidak hanya terbatas pada media film kartun saja. Disney pernah bekerja sama dengan developer game tenar dari negeri sakura, Capcom, untuk membawa dua karakter tersebut ke dalam dunia video game. Hasilnya? Sebuah game petualangan yang memiliki judul sama dengan seri animasinya.
Kisah Heroik untuk Menyelamatkan Tetangga
Alkisah Gufi dan Max sedang menghabiskan waktu bersama dengan memancing di laut. Ketika sedang asyik memancing, mereka melihat tetangga mereka, Pete dan PJ, diculik oleh gerombolan bajak laut saat sedang memancing di kapal mereka yang terletak berdekatan dengan perahu Gufi.
Gufi dan Max berusaha mendayung perahu mereka sekuat tenaga untuk mengejar kapal perompak tersebut, namun kapal bajak laut yang berukuran jauh lebih besar dengan layar yang terbentang lebar melaju meninggalkan mereka.
Usaha pengejaran tersebut membawa Gufi dan Max ke sebuah pulau terpencil yang sekaligus menjadi markas gerombolan bajak laut penculik itu. Ketika akhirnya mereka berhasil mendarat di pantai pulau tersebut, ternyata kehadiran mereka sama sekali tidak diharapkan oleh para bajak laut. Walaupun demikian, Gufi dan Max tidak gentar dan tetap bertekad untuk membebaskan tetangga mereka dari jeratan para penculik.
Apa Hubungannya Antara Goof Troop dengan Resident Evil?
Saya rasa hampir semua orang pernah mendengar atau memainkan seri Resident Evil namun kurang familier dengan Goof Troop. Menariknya, kedua game tersebut dirancang oleh orang yang sama: Shinji Mikami. Goof Troop merupakan salah satu game yang dibuat oleh kreator Resident Evil tersebut pada awal karirnya di Capcom. Ia pernah menghasilkan tiga game hasil kerja sama antara Disney dengan Capcom, dengan salah satunya adalah Goof Troop.
Hampir semua elemen survival yang ditemukan pada Resident Evil bisa dijumpai terlebih dahulu di Goof Troop. Contohnya seperti gameplay yang sarat dengan puzzle, mekanisme cerita yang mengharuskan pemain untuk bolak-balik ke tempat yang pernah dikunjungi sebelumnya, hingga sistem inventori untuk menyimpan berbagai benda yang berguna di lokasi lain, semuanya bisa dijumpai pada Goof Troop dengan kerumitan yang lebih simpel.
Game Adventure yang Memiliki Elemen Puzzle Cerdas di Masanya
Goof Troop bukanlah game adventure biasa yang hanya berpusat pada mengalahkan semua musuh demi mencapai tujuan akhir. Mikami memasukkan juga unsur survival dan puzzle ke dalamnya yang membuat permainan menjadi jauh lebih menantang dan mengasyikkan. Perpaduan elemen seperti ini masih cukup jarang ditemui pada masa game console klasik SNES dahulu.
Elemen survival di sini terasa kental dengan sistem game yang dirancang sedemikian rupa. Gufi maupun Max tidak dapat menghadapi musuh-musuh secara frontal. Mereka harus menggunakan berbagai objek yang tersebar di seluruh level untuk kemudian dilempar ke musuh. Pemain Goof Troop diharuskan untuk memperhatikan semua objek yang terdapat di level dan menyusun strategi bagaimana melewati ruangan demi ruangan secara aman.
Selain unsur survival di atas, Goof Troop juga memiliki puzzle yang tidak kalah cerdiknya untuk menantang setiap pemain. Mikami telah mendesain hampir semua ruangan di game ini dengan kompleks dan cerdas. Puzzle yang akan ditemukan di sini cukup menantang, sehingga apabila pemain salah langkah, maka harus mengulanginya lagi dari awal. Sering kali puzzle yang ada melibatkan perjalanan bolak-balik ke berbagai ruangan di dalam level, mirip dengan Resident Evil.
Sistem Multiplayer Co-op yang Menuntut Kerja Sama Kompak
Goof Troop juga menghadirkan sistem multiplayer yang menuntut kedua pemainnya untuk bekerja sama dengan kompak. Gufi dan Max dapat saling bahu-membahu mengalahkan musuh-musuh yang menghadang sekaligus memecahkan berbagai puzzle bersama-sama. Walau terdengar mudah, pada prakteknya kerja sama ini cukup sulit apabila kedua pemain tidak memiliki pengertian yang baik satu sama lain.
Gufi dan Max hanya dapat bergerak di satu ruangan yang sama tanpa terpisah. Hal ini menyebabkan apabila salah seorang pemain bersikap keras kepala dan ingin meninggalkan ruangan semaunya, maka pemain lain tidak punya pilihan selain mengikuti. Apabila salah seorang pemain salah langkah sekali saja, maka akibatnya harus ditanggung berdua. Tanpa koordinasi yang mulus, bermain Goof Troop bersama bisa berubah menjadi pengalaman yang membuat frustasi.
Kontrol Mudah Dengan Puzzle yang Cukup Menantang untuk Anak Kecil
Desain kontrol Goof Troop terbilang mudah dikuasai dengan mengandalkan D-pad dan dua tombol pada controller. Satu tombol dipakai untuk menggunakan item dan satunya lagi untuk mengangkat objek sekaligus menyerang. Kontrol yang sedemkian simpel ini bahkan bisa dimengerti oleh diri saya yang pada kala itu belum genap berusia sepuluh tahun.
Berbeda dengan skema pengendalian, puzzle yang ada di Goof Troop terbilang cukup kompleks untuk seorang anak kecil. Saya ingat sering dibuat bertanya-tanya dengan desain ruangan yang ada dan bingung ke mana lagi harus pergi.
Beberapa puzzle dibuat cukup menantang, seperti menggali tanah untuk menemukan kunci atau menghancurkan meriam guna membuka pintu. Namun, kesulitan ini justru melatih saya untuk berpikir kritis dan menyelesaikan masalah yang dihadapi, tentunya setelah melihat kakak saya menyelesaikannya terlebih dahulu di hadapan saya.
Grafis Indah Dipadu dengan Musik Latar yang Menyebalkan
Layaknya kualitas pada film animasi Disney yang terkenal indah, game Goof Troop juga memiliki tampilan yang tidak kalah bagus dengan seri animasinya di televisi. Dunia Goof Troop terlihat berwarna-warni dengan berbagai objek yang digambarkan cukup detail. Penampilan Gufi, Max, dan semua karakter lain yang muncul di dalam game terlihat sangat pas dengan grafis piksel 16-bit pada SNES.
Lain grafis, lain audio. Walau efek suara pada Goof Troop terdengar jenaka, musik latar yang mengiringi petualangan di setiap level hanya dibuat pendek, monoton, dan diulang terus-menerus hingga pemain melewati level tersebut. Musik latar tersebut bukannya jelek, namun memiliki variasi minim yang membuat saya jengah hingga mematikan suara televisi hanya demi menghentikan lagu tersebut.
Game Adventure Luar Biasa pada Masanya
Dengan segala kelebihan maupun kekurangannya, Goof Troop merupakan game seru yang berhasl membawa keceriaan keluarga Gufi ke sebuah video game. Gameplay yang cerdas, kontrol yang pas, dipadu dengan grafis yang indah menjadikan Goof Troop bisa dinikmati oleh semua kalangan usia. Terlebih lagi, game ini juga berjasa membentu Resident Evil sehingga bisa menjadi seperti yang kita temukan sekarang ini.
Sayangnya, cukup sulit untuk mendapatkan dan memainkan kopi orisinal dari Goof Troop pada saat ini. Capcom tidak pernah merilis game tersebut di platform lain atau memberikan porting dari versi SNES yang ada. Kalau kamu penasaran dengan gameplay yang ada, setidaknya kamu bisa menonton permainan penuhnya pada video Let’s Play YouTube di bawah ini.
The post Nostalgia Review Goof Troop – Petualangan Gufi dan Max yang Memelopori Seri Resident Evil appeared first on Tech in Asia Indonesia.