Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Beroperasi Sejak 2008, KlikDokter Akhirnya Miliki Aplikasi Mobile

$
0
0

Di tahun 2008, ekosistem startup teknologi bisa dibilang belum berkembang seperti sekarang. Padahal di tahun ini, Andreas Santoso sudah meluncurkan platform informasi seputar dunia kesehatan KlikDokter. Meski demikian, ia dengan timnya tetap konsisten mengisi portal tersebut dengan beragam artikel kesehatan.

“Akhirnya di 2013, saya dan tim merasa ekosistem startup Indonesia sudah mulai berkembang dan siap menerima bisnis online. Sehingga di tahun ini kami memutuskan melebarkan sayap dalam mengembangkan bisnis,” ucap Andreas.

Dalam memenuhi pengembangan materi kesehatan, Andreas dibantu oleh Doddy Partomihardjo yang saat ini menjabat sebagai Ketua Forum Ikatan Alumni Kedokteran Seluruh Indonesia (FIAKSI). Hingga kini Doddy memegang peranan sebagai Penasihat Redaksi di KlikDokter.

Selain itu, KlikDokter juga selalu melakukan kerja sama dengan instansi kesehatan lainnya, seperti Kementrian Kesehatan RI (Kemenkes) dan Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran dari berbagai perguruan tinggi di tanah air.

Tidak terlalu mengejar profit

screenshot klikdokter

Tim KlikDokter saat ini mencapai sekitar 25 orang, meski begitu proporsinya lebih banyak tim dokter sebagai kontributor untuk layanan Live Chat di dalamnya dan tim inti yang berjumlah kurang dari 10 orang. Tim inti tersebut terbagi menjadi media sosial, redaksi, dan developer.

Mengenai monetisasi, Andreas mengatakan keuntungan bukan menjadi prioritas dalam mengembangkan KlikDokter. Sejak 2008, pria yang pernah bekerja di salah satu perusahaan farmasi ternama di Indonesia ini mengungkapkan bahwa KlikDokter bertujuan untuk memberikan informasi kesehatan yang lebih mendalam kepada masyarakat, karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam menyebarkan informasi ini.

Jalur monetisasi yang dilakukan tim adalah dengan menggalang dana dari para sponsor. Diakuinya para sponsor tertarik untuk beriklan melalui artikel, live chat, dan banner di tiap acara yang dilakukan tim. Acara offline di bidang kesehatan banyak dilakukan tim KlikDokter dengan menggandeng instansi kesehatan lainnya.

Meski tidak mengejar profit, bila menilik situsnya, pengunjung akan melihat banyaknya iklan yang terpampang. Sayangnya, Andreas tidak mau menyebut besarnya omzet yang didapat oleh KlikDokter. Ia hanya menambahkan bahwa pencapaian selama ini terlihat dari ranking 91 di Alexa.

Berdasarkan situs Alexa, KlikDokter memiliki sekitar 2 juta unique visitor dan 160.000 pengunjung harian. Andreas mengakui bahwa dari semua kategori yang ada, fitur Live Chat menjadi yang paling digandrungi, karena masyarakat merasa terbantu dengan melakukan konsultasi langsung kepada para ahli.

Di laman media sosial sendiri, KlikDokter termasuk aktif dalam berinteraksi dengan pengguna. Terbukti dengan total 2,4 juta fans di laman Facebook dan lebih dari 70.000 follower di Twitter.

Sedangkan dalam melakukan operasional, KlikDokter masih mengandalkan dana bootstrap tanpa adanya investor. Andreas mengakui bahwa pihaknya masih lebih mengandalkan pada banyaknya network di bidang kesehatan dibandingkan mencari pendanaan dari investor dalam mengembangkan bisnis ini.

Perlu diketahui bahwa KlikDokter sudah memiliki badan usaha sendiri dengan nama PT Karsa Lintas Buwana.

Miliki aplikasi mobile

Andreas menilai sejak 2013 itulah ekosistem teknologi di Indonesia mulai bertumbuh dengan baik. Ia dengan tim tidak mau terburu-buru untuk mengembangkan aplikasi. Sehingga di Juni 2015 KlikDokter memiliki aplikasi untuk perangkat Android. Ia menambahkan dalam waktu dekat aplikasi untuk perangkat iOS akan segera diluncurkan.

aplikasi klikdokter

Pengembangan aplikasi ini dinilainya sudah memiliki konsep matang yang dibutuhkan oleh pengguna. Ia berharap pengguna dapat lebih mudah melakukan interaksi dengan para dokter dalam fitur Live Chat. Sejauh ini, aplikasi KlikDokter sudah mendapat sekitar 5.000 unduhan.

Baca juga: Kumpulan startup kesehatan terbaik di Indonesia

Ke depannya, tim KlikDokter memiliki rencana untuk lebih mengoptimalkan monetisasi dengan premium subscriber dan layanan lainnya yang dapat memberikan kemudahan akses informasi kesehatan bagi masyarakat.

Di Indonesia sendiri, salah satu startup di bidang kesehatan adalah AloDokter yang sudah mendapat pendanaan yang dipimpin oleh Fenox VC. Meski bukan ranah startup yang banyak mendapat investasi, pemain lain di ranah kesehatan adalah UDoctor milik Telkom dan TabADoctor yang berekspansi dari Singapura.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Beroperasi Sejak 2008, KlikDokter Akhirnya Miliki Aplikasi Mobile appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles