Dalam beberapa tahun terakhir, ranah aplikasi transportasi di Asia telah mengalami pertumbuhan signifikan. Uber secara agresif memasuki pasar Asia Tenggara, sementara Easy Taxi milik Rocket Internet masih berjuang keras untuk mendapatkan pijakan yang kuat di wilayah ini – yang kadang-kadang tidak berhasil, seperti operasinya di Indonesia.
GrabTaxi bisa dibilang adalah satu-satunya aplikasi dari wilayah ini yang mendapatkan traksi di sebagian besar wilayah Asia. Berasal dari Malaysia (dimana ia bernama MyTeksi), perjalanan pertumbuhan GrabTaxi di Asia Tenggara bisa dibilang penuh warna. Baru-baru ini GrabTaxi menjadi salah satu dari startup “unicorn” yang berasal dari Asia Tenggara, dengan perkiraan valuasi miliaran dolar.
Berikut adalah infografis perjalanan GrabTaxi, dari yang awalnya dipromosikan secara door-to-door di Kuala Lumpur, hingga berhasil memperoleh pendanaan $340 juta (sekitar Rp4,52 triliun) – seperempat miliar di antaranya berasal dari Softbank – dan memasuki enam pasar di seluruh Asia dalam waktu kurang dari tiga tahun.
(Diterjemahkan oleh Lina Noviandari dan diedit oleh Pradipta Nugrahanto; infografis oleh Andre Gunawan)
The post Perjalanan GrabTaxi hingga Menjadi Startup Bernilai Miliaran Dolar (INFOGRAFIS) appeared first on Tech in Asia Indonesia.