Game dengan tema merampok bisa dibilang sudah cukup banyak. Hampir seluruh game yang saya mainkan tahun lalu, seperti Payday 2 dan Grand Theft Auto V, memiliki tema tersebut. Meskipun begitu, rasanya nyaris tidak pernah ada sebuah game dengan tema perampokan namun lebih berfokus pada strategi dan koordinasi mata yang cepat, setidaknya sampai kemunculan The Masterplan.
The Masterplan menempatkanmu sebagai seorang kriminal yang dipenjara dan langsung melarikan diri lewat misi tutorial. Dengan kamera top-down ala Grand Theft Auto klasik, kamu harus terus berjaga-jaga dan memperhatikan kondisi sekitar setiap kali melakukan segala aktivitas, baik itu merampok minimarket ataupun markas militer.
Fokus utama dari game ini adalah untuk merampok sesempurna mungkin, yaitu mengambil sebanyak mungkin barang berharga yang bisa kamu ambil, membunuh orang sesedikit mungkin, serta memastikan tidak ada siapapun yang menelepon polisi. Tiga aktivitas yang terbilang simpel itu terbukti sulit untuk dilakukan, terutama di toko-toko berukuran besar.
Kamu bisa menodongkan senjata ke para sandera yang cukup sial mendatangi tempat yang kamu rampok. Dengan begitu, mereka tidak akan berlari dan menelepon polisi. Namun, begitu kamu bergerak dan membelakangi sandera, dalam waktu singkat mereka akan langsung berusaha lari ke arah telepon.
Membunuh para sandera adalah cara yang mudah untuk menangani masalah di atas. Tapi, hal ini akan menyebabkan uang yang kamu rampas terkuras habis. Pilihan lainnya adalah membuat mereka pingsan dengan memukul mereka. Dari semua pilihan tersebut, cara paling efektif menurut saya adalah menggunakan satu kriminal untuk menodongkan senjata dan kriminal lainnya memukul para sandera.
Perampokan menjadi jauh lebih sulit dan menantang karena sandera yang pingsan akan kembali siuman setelah beberapa waktu berlalu. Kamu harus bergerak cepat, memindahkan sandera ke tempat yang lebih mudah untuk kamu urus, serta menghindari kamera. Strategi adalah kunci utama dari kesuksesan, dan kamu akan menghabiskan waktu cukup lama untuk merencanakan perampokan tersebut sebelum mulai beraksi.
Uang yang didapatkan bisa digunakan untuk berbagai hal, seperti merekrut anggota baru atau membeli senjata. Sedikit tips bagi kamu yang ingin melakukan perampokan sesempurna mungkin, usahakan untuk tidak membeli terlalu banyak peluru dan rekrutlah anggota baru secepat mungkin, karena sandera yang kamu bunuh akan mengurangi uang yang kamu dapatkan secara signifikan.
Kesigapan adalah salah satu faktor unik dari game ini. Berhubung kamu hanya bisa memperlambat permainan melalui mode Slow-Mo dan tidak bisa menghentikan game sepenuhnya, gerakan karaktermu akan memiliki faktor yang sangat besar. Seringkali saya harus menggerakkan karakter saya sambil tetap mengarahkan senjata ke para sandera.
Kontrol yang terbilang cukup berbeda dengan game serupa lainnya membuat The Masterplan cukup sulit untuk dikuasai. Beberapa kali saya tidak sengaja membuat karakter saya mengarahkan senjatanya ke tempat yang salah dan akibatnya para sandera langsung beramai-ramai meninju karakter tersebut sampai tewas. Meskipun begitu, bukan berarti kontrol yang disuguhkan buruk. Desain kontrol yang ada malah cukup efektif dan mampu membuat saya melakukan berbagai kegiatan sekaligus dalam satu perintah.
Kamu akan menemukan berbagai kertas pamflet sepanjang proses perampokan. Kertas tersebut digunakan untuk membuka akses ke tempat perampokan baru serta senjata anyar yang bisa kamu beli. Tempat baru yang kamu rampok secara progresif akan semakin sulit, namun tentunya juga memiliki uang yang lebih banyak.
Meskipun cukup seru, saya sendiri cukup frustrasi dengan game ini, entah karena memang tingkat kesulitan yang terlalu tinggi atau karena saya sudah tidak ahli dalam memainkan game strategi. Kamu yang selalu berusaha untuk melakukan perampokan sesempurna mungkin, saya sarankan untuk tidak terlalu memaksa dan rampoklah sebisanya daripada kamu kehilangan beberapa helai rambut seperti saya.
Banyaknya hal yang harus dipantau memaksamu untuk terus sigap sepanjang permainan. Kamu harus menggerakkan satu karakter ke brankas dan mulai mengambil uang sementara karakter lainnya memastikan para sandera tetap duduk manis. Hal ini memberikan tantangan sendiri bagi kamu yang suka game sulit, namun sebaliknya bisa membuat frustrasi kepada kamu yang hanya ingin bermain dengan santai.
Kualitas grafis dan suara terbilang biasa saja. Meskipun begitu tema desain dan rancangan berbagai objek di dalam game terlihat cukup menarik dan bagus. Sayangnya jumlah objek yang dibuat sepertinya sangat terbatas dan jika kamu melihat gambar di atas kamu akan melihat empat sandera, dua meja perhiasan, serta tulisan “Staff Only” yang sama persis. Hal ini membuat The Masterplan terasa “murahan”.
Meskipun begitu, The Masterplan adalah sebuah game dengan konsep dan mekanisme yang unik. Meskipun tidak sempurna, game ini tetap seru untuk dimainkan. Dengan harga yang relatif murah, The Masterplan bisa menjadi pilihan tepat untuk kamu yang suka dengan game strategi menantang.
The post Review The Masterplan – Susahnya Merampok dengan Taktis appeared first on Tech in Asia Indonesia.