Ada pepatah yang mengatakan di balik seorang pria sukses, ada wanita hebat yang berdiri di belakangnya. Mungkin saja pepatah ini berlaku untuk studio Agate Jogja yang tentunya berlokasi di kota Yogyakarta. Studio ini memiliki seorang wanita yang berperan sebagai artis merangkap desainer game merangkap produser dan peran-peran penting lainnya. Orang yang saya maksud adalah Estu Galih Nur Pratiwi.
Kira-kira bagaimana kisahnya seorang Estu Galih bisa menjadi salah satu roda utama di Agate Jogja? Langsung saja ikuti wawancara dengan dirinya di bawah ini.
Halo Estu, bisa cerita sedikit tentang siapa kamu ke para pembaca?
Halo, saya Estu Galih Nur Pratiwi, sekarang jabatannya jadi “ibu kos” di Agate Jogja. Saya diajak bergabung menjadi co-founder Agate Jogja bersama Om UB (Frida Dwi, co-founder dari Agate Jogja, ya dia lelaki). Awalnya saya berperan sebagai lead artist di tim, tapi sekarang saya lebih sering berperan sebagai produser merangkap admin.
Nah, Kenapa sekarang jadi “ibu kos”? Karena kadang kalau ada kebutuhan gambar, desain game, air minum habis, atau kru pada kelaparan … biasanya saya yang dipanggil. Selain itu saya juga bertugas menagih pekerjaan-pekerjaan yang belum kelar supaya tepat dengan tenggat waktunya, hehehe.
Bisa cerita bagaimana kamu bisa jadi seorang ilustrator profesional?
Saya mulai menggambar dari SMP, waktu itu gara-gara sering baca manga. Lalu saat SMA sampai kuliah saya sempat berhenti karena waktu itu ada isu yang bilang kalau menggambar itu haram. Tapi saat akhir masa kuliah, saya berhasil move-on dari isu itu dan kembali menggambar. Kemudian saat saya lulus kuliah, kebetulan ada lowongan di Agate Jogja. Nah, di sini lumayan digembleng kemampuan menggambar saya. Mulai dari dimaki-maki klien sampai dipuji ada semua.
Bagaimana kamu bisa terjun ke industri game?
Kebetulan saya memang suka main game, dan waktu itu ada lowongan di Agate Jogja. Jujur saat itu saya tidak tahu sama sekali seperti apa bentuknya industri game dan bagaimana tanggung jawab serta perasaan menjadi seorang artis game. Alhamdulillah, senior saya baik dari Agate Jogja, Agate Bandung, atau teman-teman yang lebih dulu terjun ke industri game selalu kasih masukan.
Boleh tahu game apa saja yang pernah kamu kerjakan, dan apa yang paling berkesan sejauh ini?
Sebagai artis ada Play With Gaboo, AnimaCard, dan Cheesechaser. Sedangkan sebagai desainer game ada Kuis Galau dan Geograpiea. Selebihnya dari klien yang saya tidak bisa sebut namanya. >.<
Bagaimana pandangan kamu tentang industri video game di Indonesia sekarang? Dan apa harapan kamu ke depannya?
Perkembangannya bagus, banyak kesempatan yang mulai disadari orang-orang muda untuk berkarir di industri game. Pemerintah pun sudah mulai masuk untuk mendukung industrinya. Selain itu mulai banyak developer lokal yang karyanya diakui dan sukses di luar. Tidak lupa juga game dengan konten lokal pun semakin ramai di pasaran.
Ke depannya sih berharap pasar Indonesia yang menguasai ya orang Indonesia sendiri. Karena banyak dari kita masih lebih melirik ke luar daripada menggarap di ladang sendiri.
Selain video game, biasanya kamu mengerjakan ilustrasi untuk media apa lagi?
Ada komik yang belum diterbitkan serta gambar untuk video musik salah satu grup musik di Indonesia.
Biasanya apa yang menjadi inspirasi kamu dalam mengerjakan karya-karyamu?
Lingkungan, masa lalu, menonton orang lain menggambar, dan tentu saja berkhayal.
Punya ilustrator favorit?
Kalau yang dari luar ada Goro Fujita, Marc Brunet, Ilya Kuvshinov, Sakimichan, dan banyak lagi. Sedangkan untuk yang lokal ada Rudy Siswanto, Luthfi Ibenzani, Rizky Nugraha, Beatrice Nauli, dan masih banyak lagi
Demikianlah hasil obrolan singkat saya dengan Estu dari Agate Jogja. Jika kamu ada pertanyaan mengenai segmen Artistalk atau Estu kamu bisa langsung sampaikan melalui kolom komentar di bawah. Kalau kamu penasaran dengan detail lebih lanjut mengenai Agate Jogja, simak juga artikel kami tentang Agate Jogja dan juga kehidupan developer game di kota Yogyakarta.
[Artistalk] adalah artikel mingguan di Games in Asia yang membahas mengenai para artis 2D ataupun artis 3D dari Indonesia yang bekerja di bidang video game. Jika kamu punya kritik atau saran untuk artikel ini, silahkan hubungi fahmi@techinasia.com atau melalui @fahmitsu p.s.: Jika kamu tertarik untuk mengetahui tentang behind the scene pengembangan game lokal selain dari sudut pandang artist, cek juga seri artikel Devtalk di Tech in Asia IDThe post [Artistalk] Layaknya “Ibu Kos” Yang Mengayomi Studio Game – Wawancara Dengan Estu Galih Dari Agate Jogja appeared first on Tech in Asia Indonesia.