Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Review IRE: Blood Memory – Hack And Slash Yang Tak Ingin Lepas Dari Gelapnya Memori Bermain Dark Souls

$
0
0

Saya yakin begitu mendengar kalimat Dark Soulskamu pasti membayangkan sebuah game bertema fantasi gotik yang sangat gelap dengan monster menyeramkan berbentuk aneh di mana-mana. Yup, nama Dark Souls sekarang seolah sudah menjadi label perbadingan bagi sebuah video game action yang memiliki tema gotik dan tingkat kesulitan hardcore, dan IRE: Blood Memory sendiri juga bukanlah pengecualian untuk kasus yang satu ini.

IRE: Blood Memory adalah gabungan game hack and slash dengan pembawaan tema dark fantasy ala serial Souls yang terbilang kuat. Kentalnya kesan Dark Souls dari game buatan Tenbirds ini seolah memberikan kesan bahwa pihak developer memang benar-benar terinspirasi dengan game buatan From Software tersebut, namun tentunya dengan segelintir aspek yang membuat IRE: Blood Memory tidak 100 persen sama persis dengan Dark Souls.

 Tema Gotik Yang Terasa Begitu Familier

Ire Blood Memory | screenshot 1

Permainan IRE: Blood Memory sendiri kurang lebih sama seperti aksi game hack and slash serupa yang pernah kamu jumpai sebelumnya. Hanya saja bedanya, game ini lebih menekankan pada serangan melee yang realistis. Jadi tidak ada ceritanya kamu bisa menyabetkan pedang hingga menghasilkan belasan kali serangan kombinasi di sini. Layaknya Dark Souls, yang kamu butuhkan adalah momentum serangan yang tepat untuk membuatmu musuhmu sekarat, sebelum kamulah yang justru menjadi korban.

Untuk menikmati aksi hack and slash IRE: Blood Memory yang temponya tergolong lamban, Tenbirds menyediakan dua opsi kontrol dengan pengalaman bermain yang berbeda-beda. Kamu bisa saja bermain dengan memanfaatkan kontrol virtual gamepad yang agak sedikit merepotkan, karena hampir memenuhi bagian kanan layar permainan. Dan opsi kedua, kamu bisa bermain menggunakan gamepad seperti yang saya lakukan sepanjang mengulas IRE: Blood Memory. 

Terus terang, saya tidak bisa menikmati kontrol permainan game ini saat menjajal virtual joystick yang terdapat pada bagian layar. Jarak antara beberapa tombol action yang terbilang mepet dan jumlahnya yang lumayan banyak menjadi kendala saya saat bermanuver menghindari serangan lawan. Permasalahan ini mungkin hanya terjadi bila kamu bermain di layar smartphone, sehingga apabila kamu bermain di platform mobile semacam ini, saya sarankan kamu bermain dengan memanfaatkan kelebihan kontrol gamepad. Dengan gamepad kamu bakalan jauh lebih terbantu dalam menyelami aksi hack and slash IRE: Blood Memory, apalagi di saat proses PvP terjadi.

Hack And Slash Lamban Yang Memerlukan Ketepatan Eksekusi Serangan

Ire Blood Memory  | screenshot 2

Berbicara soal gameplay, seperti yang saya bilang tadi, IRE: Blood Memory memiliki tempo permainan hack and slash yang sangat lambat dibandingkan game sejenis di luar sana. Hal ini berimbas pada aksi grinding permainannya yang cukup singkat dan dangkal. Objektif kamu di sini rata-rata sama semuanya, kamu diminta menghabisi bos yang menunggumu di tengah-tengah arena, diminta melindungi partnermu hingga semua musuh mati, dan menghancurkan pilar khusus yang terus menerus mengeluarkan musuh.

Variasi objektif yang terbilang monoton ini memberikan kesan grinding yang begitu repetitifKamu akan sering mengulangi sebuah level berulang-ulang untuk mendapatkan beberapa bahan dasar crafting dan uang yang kamu butuhkan untuk membuat senjata dan armor terbaik.

Namun itu bukan berarti game ini tidak menarik lo ya. Layaknya permainan Dark Souls, setiap ayunan serangan yang kamu lakukan terasa sangat berarti di sini. Hal ini membuatmu merasa perlu berpikir taktis dalam bertarung. Apalagi kombinasi serangan yang kamu lancarkanselalu  menghasilkan manuver power attack yang berbeda-beda, tergantung dari tipe senjata yang kamu punya.

Aksi PvP Yang Siap Mengintai Kapanpun Kamu Bermain

Ire Blood Memory | screenshot 3

Efek kerusakan yang dihasilkan musuh sendiri awalnya juga tak sesakit yang kamu kira, seandainya persyaratan level karaktermu sesuai dengan stage yang kamu jalani. Bila kamu memerlukan tantangan lebih, kamu hanya perlu meningkatkan tingkat kesulitan stage ini agar permainanmu terasa sedikit lebih hardcore seperti permainan dalam Dark Souls.

Bagi saya, tantangan IRE: Blood Memory baru benar-benar terasa di saat karaktermu memasuki level 10 ke atas. Di sela-sela aksimu menjalani sebuah level nantinya kamu akan diganggu kehadiran karakter milik pemain lain yang akan menyerangmu bak fitur player invasion dalam Dark Souls. Meskipun karakter lawan digerakkan oleh komputer (bukan real time seperti invasion), setidaknya mereka perlawanan yang cukup berbobot dan kamu bisa jadi akan kalah bila tidak hati-hati menghadapinya. Fitur invasion yang unik dari IRE: Blood Memory ini bekerja secara asynchronous layaknya aktivitas player raid dalam game semacam Clash of Clans.

Ire Blood Memory | screenshot 4

Dari segi leaderboards, di sini poin kemenangan kamu ditentukan lewat jumlah faith yang diperoleh dari seberapa banyak kamu mengalahkan lawan di mode PvP Atonement. Semakin banyak poin faith yang kamu punya, maka semakin besar pula kemungkinanmu untung memenangi hadiah dalam ajang leaderboards mingguan.

Tak seperti proses invasion lawan yang hadir di saat kamu sibuk menjelajahi level, mode Atonement membawamu ke dalam sebuah arena kecil, di mana kamu akan berduel melawan satu hingga dua pemain lawan yang dikendalikan komputer. Cukup disayangkan memang. Seandainya saja, kita bisa menginvasi permainan lawan secara real time, tentunya IRE: Blood Memory akan menarik perhatian para pemain Souls di luar sana.

Grafis Yang Lumayan Bagus, Namun Kekurangan Variasi Latar

Ire Blood Memory | screenshot 5

Untuk segi kualitas grafis, saya akui Tenbirds telah melakukan pekerjaan yang sangat bagus di sini. Tampilan karakter yang cukup mendetail dilengkapi dengan bermacam efek visual seperti bloom, anisotropic filtering, kabut, serta pencahayaan yang menarik, membuat IRE: Blood Memory terlihat begitu meyakinkan untuk ukuran game mobile. 

Sayangnya kelebihan tersebut tidak diimbangi dengan variasi level yang cukup banyak, sehingga tampilan level yang saya lalui terlihat monoton dan hal itu terlihat begitu jelas saat kita menjalani grinding permainan. Di sini kamu seringkali melalui level berlatar reruntuhan desa, padang rumput, pegunungan, dan dungeon dengan layout yang sedikit sekali perbedaannya. Cukup disayangkan memang, mengapa Tenbirds tidak memberikan detail yang lebih untuk variasi latar.

Grinding Tanpa Batas, Untuk Mengimbangi IAP Yang Mahal

Ire Blood Memory | screenshot 6

Berbicara soal IAP, Tenbirds memang awalnya tak mengharuskan kamu untuk membeli penawaran IAP IRE: Blood Memory yang terbilang mahal. Banyak sekali achievement yang bisa kamu selesaikan untuk memperoleh uang dan berlian secara gratis di awal permainan. Namun seiring dengan semakin perlunya kamu melakukan crafting senjata dan armor terbaik, kamu akan menyadari bahwa uang menjadi hal yang cukup krusial di sini.

Untuk memenuhi kebutuhan uang (dan pembelian bahan baku crafting yang langka) secara instan, Tenbirds menyediakan pembelian berlian minimal seharga Rp59.800 per 50 butir. Dengan 50 butir berlian tadi kamu bisa membeli 10.000 koin emas yang bisa saya jamin, akan habis dalam hitungan beberapa kali aktivitas crafting saja.

Untungnya buat kamu yang menyukai aktivitas grinding, game ini tidak menerapkan sistem stamina di dalamnya, jadi kamu bisa bersusah payah menjalani sebuah level berulang-ulang untuk menabung koin emas sebanyak yang kamu butuhkan. Memang, hal ini akan membutuhkan waktu yang sangat lama, namun setidaknya dengan melakoninya, kamu telah menyelamatkan kondisi keuanganmu dari kesulitan.

Kesimpulan

Ire Blood Memory | screenshot 7

Secara keseluruhan IRE: Blood Memory merupakan suguhan game hack and slash yang cukup berbobot berkat penggunaan tema permainannya yang membuat siapapun teringat dengan Dark Souls. Kualitas karakter yang terpoles rapi, gameplay hack and slash yang berbeda, absennya mekanisme stamina, serta dukungan kontrol gamepad yang benar-benar membantu menjadi nilai tambah bagi game ini.

Terlepas dari beberapa kekurangan yang dimilikinya, IRE: Blood Memory memiliki potensinya sebagai salah satu kandidat game hack and slash mobile terbaik yang sayang untuk dilewatkan tahun ini. Bila kamu adalah penggemar serial game Souls di console, dan mencari hiburan yang cukup menarik untuk dimainkan di mobile, maka IRE: Blood Memory adalah rekomendasi saya buatmu.

The post Review IRE: Blood Memory – Hack And Slash Yang Tak Ingin Lepas Dari Gelapnya Memori Bermain Dark Souls appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles