Kepopuleran game Cooking Mama dimulai pada tahun 2006 silam, ketika pertama kali dirilis ke Nintendo DS. Dengan gameplay yang berhasil menggunakan layar sentuh DS secara efisien, game simulasi – puzzle ini berhasil menarik perhatian banyak orang. Sehingga tidak aneh kalau saya mengatakan bahwa Mama adalah salah satu ikon Nintendo, selain Mario, Link, Donkey Kong, dll.
Kini setelah merilis tujuh judul game dengan tema memasak dan lima game dengan aktivitas lainnya (berkebun, kerajinan tangan, merawat bayi, dan berkemah) Office Create, developer serial Cooking Mama, siap melebarkan dapur Mama ke dunia mobile dengan merilis Cooking Mama: Let’s Cook. Tapi apakah pengalaman memasak bersama Mama di smartphone masih sama seperti yang ada di Nintendo DS dan saudaranya 3DS? Berikut impresi saya ketika mencoba memasak bersama Mama lewat smartphone di dalam Cooking Mama: Let’s Cook.
Apabila kamu pernah bermain Cooking Mama sebelumnya, maka kamu akan merasa familier dengan gameplay yang ada di dalam Let’s Cook. Kamu memilih resep masakan yang hendak dibuat, di dalam resep tersebut terdapat beberapa mini game.
Mini game yang kamu temui biasanya adalah membersihkan bahan makanan, memotongnya, mencampurkannya, kemudian memasaknya hingga matang. Semua itu kamu lakukan dengan menggeser, memutar, menekan atau swipe stylus dari DS atau 3DS milikmu (layar sentuh di dalam Let’s Cook). Perlu diingat bahwa hampir di setiap mini game terdapat batas waktu yang diberikan, oleh karena itu kamu harus menyelesaikannya secepat mungkin.
Akan tetapi cepat bukanlah satu-satunya cara untuk membuat masakan yang sempurna, karena kamu juga harus sabar dan teliti. Sebagai contoh, di dalam mini game mengocok telur, kamu diminta untuk mengocoknya dengan cepat sebelum waktu habis. Namun apabila kamu mengocok telurnya terlalu cepat, maka telur tersebut akan tumpah dan mengenai layar. Beruntung mini game seperti mengocok telur masih berbaik hati, karena kamu mendapat kesempatan berulang-ulang untuk mengocok telurnya dengan waktu yang tersisa.
Beberapa mini game sayangnya hanya memberikan sekali kesempatan untuk berhasil, meski waktu yang ditentukan belum habis. Apabila kamu berhasil menyelesaikan sebuah mini game dengan sempurna maka kamu akan mendapatkan tiga bintang (medali emas di versi DS dan 3DS), sementara apabila kamu berhasil menyelesaikan seluruh mini game dari sebuah resep dengan sempurna maka kamu akan mendapat tambahan sebuah koin (Mama Coin).
Mama Coin ini berguna bagi kamu yang gagal dan ingin mengulang sebuah mini game. Kamu juga dapat menggabungkan makanan untuk membuat sebuah resep baru. Sebagai contoh, Salisbury Steak dapat digabungkan dengan French Fries (kentang goreng).
Namun tidak semua resep bisa digabungkan menjadi sebuah resep baru, karena tipe makanannya sendiri (makanan utama, makanan manis, sajian penutup). Lucunya meski beberapa resep dan mini game sama seperti game keempat yang saya mainkan di 3DS (Cooking Mama 4: Kitchen Magic), Cooking Mama: Let’s Cook masih tetap menyenangkan untuk dimainkan kembali.
Beberapa mini game kadang membuat tegang karena kamu diharuskan untuk berhati-hati, sementara beberapa mini game terasa sulit karena petunjuk yang diberikan Mama tidak seperti ketika mini game lainnya berlangsung. Kadang malah ada mini game yang terlalu mudah dan simpel sehingga terasa tidak cocok untuk dimasukkan.
Kalau di dalam versi Nintendo DS dan 3DS kamu mendapat resep baru setelah menyelesaikan sebuah resep, maka kamu akan kecewa dengan Let’s Cook. Hal ini dikarenakan resep baru bisa kamu dapatkan secara gratis setelah kamu bermain tujuh kali secara berurutan. Ingin lebih banyak resep? Maka kamu harus membeli paket resep dengan harga sebesar Rp45.000.
Kalau kamu berpikir bahwa harga yang diberikan tidak masuk akal, maka kamu salah. Mengapa? Cooking Mama: Let’s Cook memiliki grafis dan animasi yang termasuk ke kategori cukup bagus. Memang harus saya akui kalau grafisnya masih di bawah versi 3DS, namun definisi tinggi yang dihasilkan berhasil memperlihatkan “dunia” Mama yang lebih cerah dari versi 3DS.
Cooking Mama: Let’s Cooking juga adalah salah satu game Cooking Mama yang menampilkan Papa. Di sini Papa akan bertugas sebagai pemberi misi lewat “Request from Papa.” Misi yang ditampilkan beragam, mulai dari membuat resep dengan nilai sempurna, mentraktir Papa lewat masakan yang kamu buat, atau menggabungkan resep.
Apabila masakan yang disuguhkan untuk mentraktir Papa meraih nilai sempurna, maka Papa akan memberimu hadiah berupa alat masak baru. Sayangnya hadiah dari Papa ini tidak berfungsi apa-apa selain mengganti tampilan warna dari peralatan masak Mama yang digunakan ketika memasak. Saya justru berharap agar Papa memberikan resep baru yang dapat langsung di mainkan, namun seperti yang sudah disebutkan di atas, kamu harus bermain selama tujuh hari berturut-turut untuk membukanya.
Cooking Mama: Let’s Cooking juga menampilkan daily challenge, yakni kumpulan mini game yang tujuannya adalah meraih skor sebanyak-banyaknya sebelum waktu habis. Dibutuhkan satu Mama Coin agar dapat bermain daily challenge yang sayangnya tidak memberikan apa-apa selain tantangan penghibur bagi kamu yang tidak mampu beli resep baru. Memang beberapa mini game di dalam daily challenge cukup menyenangkan, namun saya berharap agar Mama Coin tersebut dapat digunakan untuk membeli resep baru.
Akan tetapi mengingat Cooking Mama: Let’s Cook dapat diunduh secara gratis di App Store maupun Google Play, tidak ada salahnya toh bagi kamu yang ingin lebih banyak resep tapi tidak memiliki uang bersabar dengan bermain terus setiap hari. Sementara bagi kamu yang memiliki uang, segera beli kumpulan resep tersebut, mengingat mini game di dalam Cooking Mama sangat cocok untuk melepas penat ketika bermain game sulit seperti Bloodborne atau semacamnya. Kesimpulan saya, Office Create sepertinya telah berhasil melebarkan dapur Mama ke dalam ranah mobile gaming dengan Cooking Mama: Let’s Cook.
The post Impresi Cooking Mama: Let’s Cook – Apakah Upaya Mama Memperluas Dapurnya Berhasil? appeared first on Tech in Asia Indonesia.