Sekitar 10-15 tahun yang lalu game peperangan selalu identik dengan Perang Dunia, tidak seperti sekarang yang mana malah identik dengan perang modern (modern warfare). Era mainstream game bertema Perang Dunia telah lewat, namun bukan berarti tema Perang Dunia sudah mati dan tidak menarik sama sekali. Game Battle Supremacy ini mengingatkan saya kembali bahwa kembali ke zaman Perang Dunia ke-2 adalah hal yang seru.
Gameplay
Kamu akan berperan sebagai pengemudi kendaraan perang antara tank, pesawat terbang, jeep, atau kapal tempur. Karena setting yang digunakan adalah Perang Dunia ke-2, jangan bayangkan kamu akan menaiki kendaraan super canggih, kamu hanya akan menaiki kendaraan-kendaraan perang tahun 40 an saja yang sudah terlihat sangat kuno sekali di jaman sekarang. Misi-misi yang harus kamu jalani akan dibagi ke 3 world map, yaitu Pacific War, French War, dan Russian War. Saya bukan ahli sejarah jadi saya tidak tahu apakah world map-world map tadi diambil dari kisah nyata atau bukan, tetapi yang jelas latar cerita dari misi-misi dari ke 3 world map tadi sangat menarik untuk diikuti.
Tiap misi memiliki objective yang bermacam-macam. Contohnya menghancurkan semua kendaraan tempur musuh yang menghalangi perjalanan kamu, menghancurkan markas musuh yang terletak di seberang gunung, atau melarikan diri dari hujan mortar dalam jangka waktu tertentu. Jika kamu terkena tembakan musuh maka health bar kamu akan berkurang dan apabila habis maka kamu dianggap game over. Untungnya tingkat kesulitan game ini tidak terlalu sulit karena terdapat sistem check point yang membuat kamu tidak perlu mengulang dari awal stage apabila mengalami game over. Lebih enaknya lagi, kamu akan memulai dari check point dengan health bar maksimal.
Masih menyinggung sedikit tentang misi, sebagian besar misi menggunakan tank sebagai kendaraannya. Saya hanya sesekali saja diberikan kesempatan menggunakan pesawat terbang, jeep, atau kapal tempur. Layaknya mengendalikan sebuah tank sungguhan, kontrol tank yang ada di game ini terkesan agak berat ketika kamu melakukan gerakan maju terlebih gerakan mundur. Hal tersebut menjadi kendala yang serius buat kamu ketika memainkan game ini.
Karena berat, kamu akan sulit melakukan gerakan menghindari tembakan lawan atau pergi menuju tempat persembunyian. Oleh karena itu pada awal-awal kamu memainkan game ini, sebuah kewajaran apabila game over akan lebih mudah kamu gapai daripada mission accomplished saking belum terbiasanya kamu mengendalikan tank yang super berat tadi. Namun lama kelamaan ketika kamu sudah terbiasa maka mengendalikan tank akan terasa seperti mengendalikan kendaraan biasa saja.
Dalam urusan menembak musuh menggunakan tank, kesabaran kamu akan lebih diuji ketimbang kemampuan kamu dalam membidik crosshair secara akurat. Crosshair tank sudah secara otomatis akan mengarah ke musuh terdekat jadi tidak ada masalah dengan hal itu, namun untuk menembakkan sebuah peluru kamu memerlukan waktu reload yang tidak relatif singkat. Kamu memerlukan 4-5 detik supaya peluru kembali siap untuk ditembakkan. Sebenarnya hal barusan adalah hal yang bagus karena menambah unsur realistis game dalam perang tank, namun bagi kamu yang kurang memiliki kesabaran sepertinya hal tersebut adalah masalah berarti buat kamu.
Kontrol yang jauh berbeda saya rasakan ketika menggunakan pesawat tempur, jeep dan kapal tempur. Kontrol menggerakkan ketiga kendaraan tadi sangat mudah dipelajari dan ketika menembak pun kamu bisa menembak secara membabi buta ke kerumunan musuh. Sangat terasa sekali chaos-nya dan saya sangat merasa lebih asik saat memakai ketiga kendaraan tersebut.
Dari ke 3 world map yang sudah saya bicarakan di atas, kalau ditotal terdapat 13 misi campaign yang bisa kamu mainkan. Kamu perlu meluangkan waktu sekitar 4 jam untuk menamatkan misi-misi tersebut (pengalaman pribadi). Bagi kamu yang merasa 4 jam mode campaign masih kurang, masih terdapat mode-mode single player yang lebih bersifat ‘kasual’ yang bisa memperpanjang playtime kamu.
Mode-mode ‘kasual’ yang disediakan pun tidak tanggung-tanggung. Terdapat 5 mode yang bisa kamu mainkan yaitu free for all, king of the hill (domination dengan 1 titik capture), capture the base (domination dengan 3 titik capture), team deathmatch, atau free roam (kamu bebas menjelajahi setiap sudut map dan kill death kamu tidak dihitung) yang kesemuanya menggunakan tank sebagai kendaraan. Semakin sering kamu memainkan mode ‘kasual’, kamu dapat membuka tank-tank baru dengan desain yang lebih keren dan berkekuatan lebih handal.
Yang lebih menghebohkan lagi, mode-mode tadi bisa kamu mainkan juga secara multiplayer di mana kamu bisa unjuk kebolehan kemampuan tank yang kamu miliki dengan tank-tank milik seluruh pemain di penjuru dunia.
Presentation
Detil grafis game Battle Supremacy tergolong baik. Tekstur kendaraan yang menjadi fokus utama sama sekali tidak terlihat kasar. interaksi dengan objek cukup bagus, kita bisa menabrak pohon kelapa hingga jatuh, menghancurkan tembok rumah hingga berkeping-keping, percikan air yang realistis, dll.
Dari segi pemandangan, game ini memiliki alam yang sangat enak untuk dinikmati. Gunung-gunung, pantai, burung-burung yang lalu-lalang di udara digambarkan dengan sangat hidup sehingga menambah kesan real. Namun tiada gading yang tak retak, ada satu celah dalam hal grafis yang kurang menggigit yaitu ketika hp tank kamu sekarat namun sama sekali tidak ada efek-efek gosong atau terbakar di body tanknya dan itu sangat menggelitik bagi saya.
Pricing & IAP
Sayang sekali Battle Supremacy baru dirilis di App Store dengan harga Rp. 49.000. Harga yang sedikit kemahalan menurut saya. Biarpun game ini memiliki playtime yang pas, grafis bagus, dan memiliki fitur multiplayer namun bagi saya pribadi harga Rp. 29.000 adalah harga yang paling tepat. Terutama bagi kamu yang tidak suka bermain multiplayer maka game ini hanya akan dapat dinikmati lewat story modenya yang tidak bertahan terlalu lama.
Namun untungnya game ini sama sekali tidak memiliki IAP, yang artinya kamu tidak perlu lagi memikirkan kocek tambahan supaya dapat enjoy dengan game ini. Beralih untuk versi Androidnya, saya rasa dalam waktu dekat akan segera muncul ke Google Play mengingat game Sky Gambler series (yang sama-sama dibuat oleh Atypical Games) tidak pernah absen menghiasi Google Play.
Verdict
Battle Supremacy benar-benar game yang baik secara mekanik, grafis, dan pemilihan tema yang tidak mainstream namun dapat dikemas dengan cemerlang. Ditambah dengan playtime yang memiliki waktu 4 jam lebih membuat game ini semakin layak untuk dimainkan terutama bagi kamu yang menyukai peperangan. Sedikit yang mengganjal dari game ini adalah harganya yang sedikit mahal yaitu Rp.49.000 yang mana menurut saya pribadi lebih pantas dihargai Rp.29.000.
Apple App Store Link: Battle Supremacy, Rp. 49.000
Post Review Battle Supremacy – Ternyata Beginilah Serunya Perang Dunia ke-2 muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.