Ya, tidak bisa dipungkiri lagi setelah kebocoran screenshot yang terjadi tempo hari, Just Cause 3 telah dikonfirmasi oleh Square Enix sebagai game terbaru mereka. Tidak hanya Square Enix saja, Game Informer juga mengkonfirmasi game sandbox baru ini lewat sampul majalah edisi Desember mereka. Just Cause 3 direncanakan untuk dirilis di PS4, Xbox One, dan PC tahun depan.
Lalu, bagaimana dengan isu free-to-play dan microtransaction yang berkembang? Menurut posting terbaru dari blog Avalanche Studios, kedua hal tersebut sama sekali tidak ada dalam Just Cause 3. Avalanche Studios menyatakan bahwa Just Cause 3 bukanlah game free-to-play dan tidak menghadirkan microtransaction sama sekali. Studio ini juga menyatakan bahwa game ini akan tersedia dalam format fisik maupun digital dan akan dihargai sekitar US$60 (sekitar Rp 735.000).
Dukungan terhadap game ini juga tidak akan berhenti ketika Just Cause 3 rilis di pasaran. Melanjutkan pernyataannya, Avalanche Studios juga berencana akan merilis beberapa DLC setelah Just Cause 3 rilis dan menjanjikan pengalaman bermain yang memuaskan begitu game sandbox ini rilis.
Just Cause naik pamornya setelah Just Cause 2 memperlihatkan potensinya sebagai game sandbox yang tidak masuk akal dan penuh dengan kegilaan. Kapan lagi kamu bisa menghentikan pesawat yang hendak tinggal landas dengan menggunakan grappling hook milikmu? Atau, kapan lagi kamu bisa “menunggangi” tabung gas yang bocor lalu disambung bergelantungan di helikopter lawan sambil menembaki mobil musuh yang mengejarmu?
Meskipun tidak memiliki mode multiplayer, penggemar Just Cause 2 tidak berhenti begitu saja. Mereka membuat sebuah multiplayer mod yang memungkinkan kamu bermain bersama hampir 600 pemain dalam satu server sekaligus. Memang mod ini masih cukup buggy, tapi mod ini juga menunjukkan seperti apa serunya gila-gilaan bersama 600 pengguna grappling hook dalam satu pulau.
Free-to-play dan microtransaction memang seringkali membawa kontroversi terutama dalam dunia game PC dan console. Ini dikarenakan game yang dibuat menjadi free-to-play dianggap menjadi game yang tidak berkualitas dan microtransaction dianggap menjadi modus developer untuk menggali keuntungan sebesar-besarnya walaupun tidak sepenuhnya benar.
Saya sendiri cukup lega mendengar bahwa game sebesar Just Cause membantah soal tuduhan free-to-play. Ya, setidaknya tuduhan ini membawa berkah tersendiri bagi Just Cause karena hal ini malah akan menaikkan pamor game keren ini.
Sumber: Avalanche Studios
Post Yay! Just Cause 3 Dikonfirmasi Oleh Square Enix muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.