Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Nostalgia Review Final Fantasy VIII – Ada Pelangi Di Bola Matamu

$
0
0

Setiap kali Square Enix merilis trailer Final Fantasy XV, banyak sekali komentar dari berbagai kalangan mengenai desain karakter game tersebut yang menyerupai boyband. Komentar tersebut selalu membuat saya berpikir, apakah orang-orang lupa bahwa ini bukanlah hal baru dalam Final Fantasy. Seluruh Final Fantasy memiliki desain karakter yang secara fisik nampak menarik, dan pendekatan segi desain karakter menawan di dunia modern jelas bukan pertama kalinya dilakukan, mengingat bagaimana desain-desain karakter di Final Fantasy VIII sepertinya cocok jika dimasukkan ke dalam serial TV Dawson’s Creek.

Lihat Juga: Nostalgia Review Final Fantasy IX – Kembali Ke Akar, Menuju Kesempurnaan

Yap, setiap kali memikirkan desain karakter RPG yang terlihat fashionable, pikiran saya selalu langsung tertuju kepada Final Fantasy VIII, sebuah game yang meskipun bukan game favorit saya (maaf, game favorit saya masih dipegang oleh Final Fantasy IX), tetap merupakan game yang sangat penting dalam hidup saya. Kenapa Final Fantasy VIII begitu penting? Karena game inilah yang mengenalkan saya kepada genre favorit saya yaitu RPG, atau lebih tepatnya JRPG.

Final Fantasy VIII | Screenshot (1)

Meskipun sudah berusia 15 tahun lebih, game ini masih banyak dibicarakan oleh penggemar JRPG. Bahkan versi PC Final Fantasy VIII baru tahun lalu dirilis ulang untuk PC melalui Steam. Hal ini sepertinya menunjukkan potensi yang dimiliki Final Fantasy VIII untuk bisa bertahan bahkan di antara ribuan game modern lain yang nampak lebih metroseksual keren. Apakah sebagai game yang sudah cukup tua, Final Fantasy VIII masih bisa memuaskan para pemainnya? Cek saja di review berikut ini.

Lihat Juga: Port Final Fantasy XIII Ke PC Mengecewakan Banyak Gamer

Sebelum Meteor Garden … Ada Balamb Garden

Berbeda dengan genre RPG yang identik dengan latar belakang fantasi, dalam Final Fantasy VIII Square Enix (dulu masih bernama Squaresoft) mencoba hal baru melalui desain karakter, cerita, dan dunia yang lebih bisa menarik minat khalayak ramai, terutama remaja. Karakter-karakter dalam Final Fantasy VIII didesain dengan sangat fashionable, dan latar belakang sekolah yang diusung pun lebih mirip dengan setting cerita seperti Harry Potter tapi minus sihir … oh waitgame ini juga tetap punya sihir meskipun memiliki setting modern.

Final Fantasy VIII | Screenshot (2)

Diceritakan, dalam dunia Final Fantasy VIII terdapat sekolah militer yang disebut Garden di mana para pelajar akan dididik untuk bisa menjadi pasukan khusus yang disebut SeeD. SeeD sendiri dibentuk untuk melawan sosok penyihir yang bisa membahayakan dunia.

Layaknya cerita yang biasa ditemukan di RPG klasik, sebuah dasar yang kelihatan simpel kemudian berkembang menjadi sebuah epik berdurasi puluhan jam dengan pengembangan cerita jauh dari apa yang kita bayangkan sebelumnya. Itulah pesona dari RPG klasik di era PlayStation, dan Final Fantasy VIII berhasil mengimplementasikannya dengan sangat baik.

Lihat Juga: Nostalgia Review PlayStation – Pelopor Bangkitnya Sebuah Legenda

Dari segi writing, berbeda dengan kebanyakan Final Fantasy sebelumnya, Final Fantasy VIII betul-betul berpusat pada Squall Leonhart serta pandangan dia tentang lingkungan sekitar. Di sela-sela dialog dengan karakter lain, kamu akan sering melihat Squall bicara dalam hati layaknya adegan di sinetron. Hal ini juga menyebabkan layar sering kali dipenuhi dengan lebih dari satu kotak dialog, memberikan sedikit nuansa lebih hidup kepada adegan-adegan yang ada di Final Fantasy VIII.

Junction – Sebuah Sistem Jenius Yang Berbeda

Salah satu hal yang paling sering jadi perdebatan mengenai Final Fantasy VIII hingga saat ini adalah gameplay yang diusungnya. Berbeda dengan kebanyakan game di mana grinding untuk menaikkan level merupakan bagian yang sangat penting, dalam Final Fantasy VIII kamu bisa saja membentuk party yang sangat kuat meskipun level dari karakter-karakternya masih rendah. Hal ini bisa terwujud berkat sistem Junction.

Final Fantasy VIII | Screenshot (3)

Saudara saya selalu menyuruh saya menutup mata setiap kali Siren dipanggil

Melalui sistem Junction, karakter kamu dapat menggunakan GF (Guardian Force, sebutan untuk summon dalam game Final Fantasy VIII) dan magic layaknya equipment. GF yang kamu equip akan membuka pilihan stats apa saja yang bisa kamu equip dengan magic atau atribut lainnya (seperti HP+ 40% dan sejenisnya). Daftar atribut yang bisa kamu gunakan dapat dipelajari oleh GF yang kamu equip, membuat GF memiliki peranan yang sangat penting dibandingkan dengan RPG yang ceritanya berkisar tentang summon sekalipun (I’m looking at you Final Fantasy X).

Sistem ini bisa dibilang cukup kompleks, tapi justru hal itulah yang membuat Final Fantasy VIII begitu spesial. Kompleksnya Junction ini semakin didukung juga dengan dunia yang memiliki banyak rahasia dan sidequest untuk dieksplorasi. Membuat pengalaman bermain Final Fantasy VIII menjadi sesuatu yang betul-betul memorable.

Final Fantasy VIII | Screenshot (4)

Rasanya nyaris mustahil jika kita harus membicarakan gameplay Final Fantasy VIII secara mendetail karena game ini memiliki gameplay yang sangat luas dan dalam. Tapi yang jelas sebagai sebuah RPG, Final Fantasy VIII betul-betul sukses membuat pemainnya memutar otak agar bisa membentuk party yang kuat untuk menghadapi musuh-musuh yang gila seperti Ultima Weapon atau Omega Weapon.

Game Yang Membuka Mata Saya Akan Potensi Sebuah Video Game Dari Segi Audio dan Visual

Saat membicarakan tentang kualitas grafis Final Fantasy VIII, saya langsung mengingat-ingat keindahan Balamb Garden, kerennya kualitas FMV yang dimiliki game ini, serta kakunya model 3D dari karakter yang ada. Layaknya banyak game di era 90-an akhir, Final Fantasy VIII memiliki kualitas background pre-rendered. Gaya penggambaran background ini membuat Final Fantasy VIII menjadi game yang teramat sangat indah dan menyenangkan untuk dimainkan.

Final Fantasy VIII | Screenshot (5)

Final Fantasy VIII | Screenshot (6)

Selain background, FMV dalam game ini juga dibuat dengan sangat bagus. Sayangnya Squaresoft sering sekali menggabungkan FMV di Final Fantasy VIII sebagai background, dengan model polygon karakter yang nampak sangat kaku. Sebenarnya model karakter di game ini tidaklah terlalu jelek, tapi begitu dipadukan dengan FMV yang sangat indah, sering kali rasanya saya ingin menghapus karakter berwajah rata seperti Squall dari layar.

Terakhir yaitu dari segi musik. Meskipun bukan merupakan game favorit saya, soundtrack dari Final Fantasy VIII merupakan salah satu soundtrack game terbaik yang pernah saya dengar. Tidak hanya dipenuhi dengan musik-musik penuh kenangan, bahkan musik utama game ini, Eyes on Me, tidak hanya berkualitas tinggi tapi juga memiliki lirik yang berhubungan sangat erat dengan cerita di dalam game.

Sampai hari ini, saya selalu menganggap Final Fantasy VIII sebagai salah satu game dengan kualitas audio dan visual terbaik.

Verdict: My Final Heaven

Final Fantasy VIII | Screenshot (7)

Saya harus banyak belajar dari Irvine

Sebagai sebuah game yang sudah cukup berumur, Final Fantasy VIII tetap bisa bersinar di antara banyaknya game modern di pasaran. Cerita yang menarik, kualitas writing yang bagus, karakter yang jelas jauh lebih menarik daripada banyak karakter game modern, gameplay yang komplek, grafis yang keren, serta musik yang luar biasa jelas bisa membuat pengalaman bermain Final Fantasy VIII menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan.

Model polygon era PS1 yang dicampur aduk dengan FMV yang nampak keren mungkin bisa sedikit membuat mata kamu bingung dan terganggu saat melihatnya (mencari kapal White SeeD juga bisa cukup mengganggu pengalaman bermain), tapi hal ini jelas sangat minor dibandingkan dengan pengalaman megah yang ditawarkan Final Fantasy VIII. Game ini bisa mengenalkan banyak orang terhadap JRPG dan menyulap mereka jadi penggemar berat, saya rasa itu bukti yang cukup akan kualitas yang dimilikinya.

Final Fantasy VIII saat ini bisa kamu dapatkan melalui Steam untuk dimainkan di Windows PC, ataupun melalui PlayStation Store yang bisa kamu mainkan di PS3, PSP, ataupun PS Vita.

Steam Link: FINAL FANTASY VIII, Rp. 106.999

PlayStation Store (Asia): Final Fantasy VIII, Rp 156.000

PlayStation Store (US): Final Fantasy VIII, $9,99 (sekitar Rp 120.000)

Post Nostalgia Review Final Fantasy VIII – Ada Pelangi Di Bola Matamu muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles