Masih ingat kan dengan The Sailor’s Dream yang diumumkan oleh Simogo pada bulan Agustus 2014 silam? Melalui sebuah wawancara dengan situs Vice, terungkap sebuah gambaran tentang game ini walaupun masih agak samar-samar. Seperti yang Fahmi ungkapkan sebelumnya, The Sailor’s Dream akan berfokus pada segi naratif, tetapi kali ini Simogo memutuskan untuk tidak menahan pemain untuk melanjutkan jalan cerita dengan adanya puzzle yang harus diselesaikan.
Simon Flesser, salah satu anggota dari Simogo justru menambahkan dalam wawancara tersebut bahwa cerita dari The Sailor’s Dream akan bisa kamu kamu ikuti dari awal tanpa harus terpecah konsentrasinya di tengah-tengah karena adanya puzzle. Namun hal tersebut bukan berarti game ini akan berjalan dengan linear, tetapi melalui cerita yang disajikan kamu akan masuk ke dalam sebuah rasa penasaran untuk mengungkapkan sebuah teka-teki dan misteri dari cerita tersebut.
Cerita dalam game ini sendiri digambarkan sebagai sebuah potongan puzzle. Namun bentuk penyampaian cerita di The Sailor’s Dream tidak akan melulu berkutat pada bentuk tulisan yang panjang seperti yang telah mereka buat di Device 6. Walaupun ada juga tulisan panjang yang akan kamu temui di game ini, tetapi Simogo akan menggabungkan cerita tersebut dalam bentuk musik, ilustrasi dalam game, atau bahkan suara radio seperti yang kamu simak pada trailer di bawah.
Lebih lanjut, Mike Diver, penulis di Dive mengungkapkan bahwa kemungkinan The Sailor’s Dream akan mirip seperti Dear Esther, sebuah game PC yang sudah rilis pada tahun 2012 silam. Tidak seperti game lainnya, di mana kamu biasanya akan menghindari jebakan, membunuh musuh, menyelesaikan misi, The Sailor’s Dream lebih kepada petualangan santai di mana kamu akan menyaksikan sebuah cerita tetapi pada saat yang sama bisa membuat jantung kamu berdetak kencang atau berdecak kagum.
Melihat apa yang digambarkan pada wawancara tersebut, saya sendiri semakin tidak sabar mencicipi The Sailor’s Dream. Sepertinya atmosfer dalam game yang akan didapat pada The Sailor’s Dream akan sulit untuk dilupakan seperti pengalaman ketika bermain Monument Valley yang minim kata-kata atau narasi namun animasi serta elemen lainnya yang saya sendiri tidak tahu apa bisa membuat setiap pemainnya tercengang.
Lihat Juga: Jadi Ini Lho Penyebab Pembuatan Level Monument Valley Memakan Waktu Yang Sangat Lama
Sebagai penutup, Simon menegaskan bahwa penting untuk diketahui bahwa Simogo bukanlah game developer yang “terbawa arus” di mana hanya membuat game yang sedang populer di pasar. Tetapi mereka mempunyai idealisme kalau mereka ingin membuat sebuah game yang memang mereka ingin buat, melakukan eksplorasi pada sebuah cara yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Itulah sebabnya Simogo memang layak dikategorikan sebagai developer yang kamu nantikan setiap karyanya.
Lihat Juga: Kumpulan Game Developer Indie iOS/Android Dengan Karya Yang Layak Untuk Ditunggu
Membaca keseluruhan tulisan ini, mungkin akan membuat kamu mengerti judul di atas bahwa game ini bukan seperti game pada umumnya. The Sailor’s Dream sendiri diperkirakan akan rilis akhir tahun 2014 ini untuk platform iOS. Kamu bisa membaca seluruh isi wawancaranya melalui tautan di bawah ini. Jelas game ini adalah salah satu game yang paling saya nantikan. Kalau kamu?
Sumber: Vice
Post The Sailor’s Dream Akan Menjadi Game Yang Bukan Seperti Game muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.