Fatal Frame: The Black Haired Shrine Maiden (Zero: Nuregarasu no Miko) adalah salah satu game horor yang ditunggu-tunggu oleh gamer Jepang tahun ini. Memang, iterasi yang satu ini sepertinya akan menghadirkan pengalaman yang menyeramkan, tetapi sepertinya ada sesuatu yang sangat berbeda juga dalam game ini.
[PERHATIAN: ARTIKEL INI MENGANDUNG KONTEN YANG MUNGKIN KURANG SENONOH UNTUK SEBAGIAN ORANG]
Pengembangan Fatal Frame untuk Wii U ditangani oleh Koei Tecmo. Kamu tahu sendiri soal Koei Tecmo bukan? Mereka adalah publisher untuk game fighting dengan boobs physic paling tidak masuk akal: Dead or Alive (yang tidak masuk akal lainnya adalah Senran Kagura buatan Marvelous). Dan dalam Fatal Frame yang terbaru ini, selain memasukkan karakter dari Dead or Alive sebagai karakter bonus, Koei Tecmo memasukan beberapa kostum yang bisa dibilang cukup erotis sebagai bonus setelah menamatkan game tersebut. Kostum itu bisa digunakan oleh para karater utamanya dan membuat game ini terasa … yah, pokoknya bikin kamu geleng-geleng deh.
Sebenarnya, hal ini bukanlah sesuatu yang baru bagi Koei Tecmo karena dalam seri sebelumnya Tecmo pernah juga memasukan berbagai unsur fanservice (setelah game tamat). Tapi di luar semua itu, elemen horor tetap yang paling menonjol dari setiap seri Fatal Frame yang ada.
Tetapi, nampaknya game ini ‘disalahgunakan’ oleh beberapa gamer di Jepang. Dalam Fatal Frame, kamu seharusnya memotret hantu menggunakan Camera Obscura bukan? Alih-alih memotret hantu, banyak gamer di Jepang malah memotret salah satu karakter utama dalam pakaian seksinya menggunakan kamera tadi.
Hal ini mengundang komentar yang beragam dari gamer di Jepang. Beberapa menerima saja fanservice yang diberikan oleh Koei Tecmo dan sementara yang lainnya tidak terlalu senang. Mereka yang berkomentar negatif menganggap bahwa Fatal Frame jadi rusak atmosfernya dikarenakan fanservice tersebut.
Saya sih merasa kalau fanservice itu boleh-boleh saja, tapi kalau berlebihan seperti yang ditunjukkan di atas, game ini malah jadi aneh juga. Setahu saya Fatal Frame adalah game yang seram dan menawarkan pengalaman horor dengan budaya Jepang, bukan game yang ditujukan untuk ‘kesenangan’ kaum pria semata.
Tapi toh, itu kembali lagi ke pilihan kamu juga. Fatal Frame: The Black Haired Shrine dikatakan sebagai game yang tetap seram jika kamu memutuskan tidak menggunakan kostum fanservice tersebut.
Di luar masalah kostum tadi, sebenarnya Fatal Frame untuk Wii U ini juga memiliki unsur cerita yang juga agak menjurus ke arah eksploitasi seksual. Dari salah satu cutscene yang ada dalam game tersebut, salah satu karakter utama diperlihatkan dengan minim pakaian. Itu sebenarnya adalah salah satu elemen cerita dan saya rasa itu sama sekali bukan masalah.
Kotaku malah juga berkomentar kalau dari cutscene tersebut, Koei Tecmo hendak mengomentari tentang eksploitasi seksual sekaligus mengajak para pemain merasakan eksploitasi tersebut, namun beratas namakan fanservice.
Saya rasa itu adalah sebuah horor psikologis yang menarik untuk dicoba. Cukup mengganggu di pikiran.
Zero: Nuregarasu no Miko sudah dirilis minggu lalu untuk Wii U di Jepang. Tidak ada kabar soal penerjemahan game ini ke Bahasa Inggris.
[Gambar Via かや@StarLight, ずき]
[Video Via sho-toku a]
Post Jadi … Sejak Kapan Fatal Frame Jadi Erotis Seperti Ini? muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.