Jadi, minggu lalu saya berkesempatan untuk pergi ke Jepang dalam rangka meliput event Tokyo Game Show 2014. Selama di Jepang, tentu saja pengalaman yang berhubungan dengan video game yang saya alami tidak terbatas di tempat Tokyo Game Show berlangsung saja. Segala hal yang saya lakukan di sana, mulai dari perjalanan di kereta dalam kota, sampai jalan-jalan ke Akihabara, betul-betul membuka mata saya akan industri game di negeri sakura ini. Tanpa panjang lebar lagi, berikut hal-hal yang saya pelajari tentang video game selama di Jepang.
Arcade Masih Sangat Populer Di Negara Ini, Betul-Betul Populer
Mungkin ini sudah menjadi hal yang cukup diketahui banyak gamer, termasuk saya sendiri. Tapi begitu menyaksikan langsung banyak arcade center (di Indonesia dikenal dengan nama ding-dong) yang ada di Jepang, serta banyak dan beragamnya game yang ada di dalamnya, saya sangatlah takjub. Mulai dari permainan mengambil boneka klasik (bedanya di sini ada juga permainan mengambil action figure yang masih dibungkus kardus), game rhythm seperti Project Diva, sampai ke game shooter lebay bergrafis luar biasa yaitu Gunslinger Stratos.
Logitech Memiliki Nama Lain Di Jepang
Yang satu ini mungkin kurang terdengar penting, tapi sekedar informasi saja, Logitech di Jepang dikenal dengan nama Logicool. Hal ini disebabkan karena di Jepang sudah ada perusahaan bernama Logitec yang bergerak di bidang yang sama yaitu perangkat komputer.
Semua Orang Terhipnotis Dengan Smartphone, Tapi Saya Tetap Berhasil Mendapatkan Ratusan Streetpass
Pemandangan cukup mengerikan saya saksikan ketika naik kereta pagi untuk berangkat ke TGS, ataupun kereta sore yang mengatarkan saya pulang. Pemandangan tersebut adalah penampakan ratusan orang dengan baju yang kurang lebih sama (khusus wanita ada beberapa variasi pakaian cantik yang akan kamu temukan), berdiri, jalan, ataupun duduk tanpa mengalihkan perhatian mereka dari layar smartphone. Ada yang membaca artikel, chatting, tapi kebanyakan adalah bermain game.
Meskipun dipenuhi dengan ratusan orang bermain smartphone, saya masih menemukan beberapa orang yang membaca buku di kereta, atau bermain 3DS dan PS Vita. Dari pengalaman singkat saya di Jepang, saya berhasil mendapatkan puluhan kali lipat streetpass dari yang saya dapatkan di Jakarta. Tentu saja ini merupakan angka yang sangat fantastis. Kalau kamu mau jalan-jalan ke Jepang, pastikan kamu bawa 3DS milikmu.
Super Smash Bros. 3DS Betul-Betul Populer Di Jepang, Begitu Pula Dengan Yokai Watch Dan Monster Hunter
Super Smash Bros. baru saja dirilis di Jepang untuk 3DS, dan layar-layar kecil di kereta sering kali menayangkan iklan untuk game ini. Nama Super Smash Bros. juga merupakan judul game paling sering muncul saat saya melakukan streetpass dengan pengguna 3DS lain. Tidak mengherankan memang mengingat hype yang dibangun oleh Nintendo untuk game ini.
Selain Super Smash Bros., nama Monster Hunter dan Yokai Watch adalah dua nama paling sering muncul dari para pengguna 3DS di Jepang. Sepertinya ketiga game ini memang merupakan tiga game yang sedang mengendalikan Jepang saat ini.
Square Enix Akan Hancur? Itu Mitos Konyol
Kalau kamu sering mengunjungi berbagai situs luar negeri, mungkin kamu sering melihat komentar-komentar dari orang sok tahu mengenai bagaimana Square Enix akan segera hancur dan bangkrut. Semua komentar ini hanya dilandaskan atas kekecewaan sang komentator atas seri Final Fantasy XIII. Padahal kalau kamu memperhatikan performa Square Enix belakangan ini, kamu akan menyadari kekuatan mereka.
Beberapa tahun lalu mereka telah membeli Eidos dan menjadi penguasa atas judul-judul seperti Tomb Raider, Hitman, dan Deus Ex. Di Jepang, Square Enix tidak saja populer sebagai developer game, tapi juga sebagai publisher anime dan manga. Tidak sampai di situ saja, di Jepang Square Enix juga bertanggung jawab untuk menerbitkan berbagai game papan atas seperti game The Evil WIthin, seri Call of Duty, game dari Ubisoft seperti Far Cry 4 dan Assassin’s Creed Unity, dan lain-lain. Ini masih belum terhitung beberapa game yang diproduksi oleh Square Enix sendiri.
Akihabara Adalah Tempat Yang Berbahaya Untuk Gamer … Lebih Tepatnya Untuk Dompet Para Gamer
Nah yang satu ini betul-betul harus kamu camkan baik-baik. Akihabara bisa dibilang merupakan surganya otaku. Berbagai hal mengenai game, anime, manga, atau hobi-hobi lain seperti airsoft gun dan miniatur kereta bisa kamu temukan di sini. Akan banyak sekali bangunan bertingkat yang akan bisa memuaskan hasrat kamu selama di Akihabara. Contohnya seperti saya sendiri yang menghabiskan uang untuk manga, artbook, soundtrack game, serta CD game PlayStation. Biar tidak punya uang, saya bahagia sekarang … untuk sekarang. T_T
Post 6 Hal Tentang Industri Video Game Yang Saya Pelajari Selama Di Jepang muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.