Saya baru saja menghabiskan empat jam terakhir menamatkan Godfire™ dan saya bisa bilang bahwa ini adalah game berkualitas tinggi. Setiap bagian dari Godfire™ dibuat dengan cermat, detail, dan itu bisa dirasakan dari beberapa menit pertama dari game ini. Saya tahu apa yang kamu pikirkan sekarang. Kamu berpikir bahwa game seharga Rp. 80.000 terasa mahal untuk sebuah game yang akan tamat dalam empat jam permainan. Walaupun saya juga sedikit setuju dengan itu namun bermain Godfire™ terasa seperti menaiki taksi berjenis Alphard dibanding dengan taksi sedan biasa. Lebih mahal namun service yang ditawarkan juga lebih baik. Saya akan jelaskan sedikit mengenai game ini dan saya akan membiarkan kamu mengambil kesimpulan sendiri.
Latar belakang Godfire™ mengambil cerita mitologi Prometheus, seorang Titan yang mengambil api abadi Zeus dengan tujuan membaginya dengan manusia. Namun di saat kamu sudah berhasil mengambil api abadi (godfire spark), benda ajaib ini terjatuh di dunia dan kamu akan bertualang sebagai Prometheus untuk mencari godfire spark dan memberikannya kepada manusia.
Cara tercepat untuk menggambarkan Godfire™ adalah dengan membayangkan Infinity Blade namun dengan kebebasan mengendalikan karakter utama kita. Kamu akan menuntun karakter kita melewati 7 act yang penuh dengan musuh dan beberapa boss fight yang akan membuat mata terbelalak (nanti kita bahas ini). Kamu dapat mengontrol karakter utama dengan d-pad virtual atau dengan tap langsung di layar, uniknya adalah kedua kontrol ini berjalan bersamaan tanpa keharusan untuk mengubahnya lewat option. Begitu kamu bertemu musuh maka layar akan bertransisi dan tiga tombol baru akan ditambahkan: serangan biasa, serangan special, dan block.
Gameplay Godfire™ memang linear, kamu cukup berjalan terus mengikuti jalur yang sudah ditentukan, bertemu musuh, mengambil beberapa harta karun, dan menghajar boss di akhir perjalanan. Terdengar membosankan memang, namun di sinilah Godfire™ berhasil bersinar melalui presentasinya. Kualitas grafis dan desain level dari Godfire™ benar-benar memukau. Terkadang kamu harus menyusuri dungeon, terkadang sudut pandang diambil dari samping sehingga terlihat seperti game 2D, dan bahkan ada satu act di mana kamu tidak akan kemana-mana selain bermain di sebuah lift raksasa. Variasi kecil seperti ini ternyata mampu membuat saya merasa tertarik dan selalu mencoba menebak apa yang berikutnya akan disajikan.
Kamu juga akan menemukan berbagai puzzle mini dalam game ini, namun saya merasa bahwa puzzle yang ada terlalu mudah. Karakter kita baru saja mengalahkan banteng raksasa dengan nafas api namun untuk membuka pintu dia harus menyelesaikan puzzle yang bahkan bisa diselesaikan oleh anak 5 tahun. Ini mungkin bagian yang paling jelek dan terasa seperti tidak menyatu dengan keseluruhan game.
Tapi tentu saja jika hanya grafis dan desain level, maka itu tidak akan kuat menahan saya bermain sampai tamat. Godfire™ mempunyai salah satu sistem battle terbaik yang pernah saya mainkan. Ya memang hanya ada dua tombol serangan, namun Vivid Games selaku developer menyelipkan berbagai elemen yang biasanya absen dari game sejenis. Sebagai contoh ketika kamu sedang melancarkan sebuah combo dan melihat ada bahaya datang kamu dapat langsung menekan blok dan karakter kamu akan berhenti dan melakukan blok. Satu contoh lain adalah jika kamu melakukan sebuah combo panjang dan musuh mati di tengah combo maka karakter kamu akan otomatis mencari musuh terdekat untuk menyelesaikan combo dan tidak menebas udara kosong dengan bodoh seperti game lainnya.
Boss fight di Godfire™ mengikuti pola: amati serangan bos, hindari, ketika lemah serang seperti tidak ada hari esok, bilas dan ulangi. Terdengar sederhana namun proses mengenali serangan boss bisa memakan waktu puluhan menit dan emosi yang tidak bisa diukur. Ini salah satu elemen game yang membuat saya tertarik, namun konyolnya adalah setelah mengenali serangan boss maka kamu bisa mengalahkanya tanpa terpukul sekalipun. Ukuran dan bentuk boss di Godfire™ terbilang sangat spektakuler, mulai dari banteng raksasa sampe dengan laba-laba raksasa yang bahkan bagian mukanya terlalu besar untuk masuk ke dalam layar iPad.
Ada elemen equipment dan upgrade dalam Godfire™ tapi itu tidak pernah terasa menjadi bagian utama. Secara pribadi saya lebih memilih fitur ini tidak ada dan ditukar dengan act yang lebih banyak. Equipment yang ada juga tidak terlalu banyak dan sifat upgrade-nya linear, artinya kamu sudah ditentukan akan memakai apa di level berapa, kasarnya begitu.
Bagi kamu yang penasaran sebagus apa grafis Godfire™ maka saya akan katakan bahwa game ini setara dengan Infinity Blade 3 (Glenn mengatakan bahwa jika dijalankan di iPad 2 maka grafisnya akan terlihat biasa saja dan bahkan jelek. Ulasan ini menggunakan iPad Air). Godfire™ juga memiliki lingkungan yang terlihat lebih luas dan detail, walaupun tidak semuanya dapat dijelajahi namun kamu akan mendapatkan kesan lingkungan yang lebih luas.
Dari segi harga dan konten saya tidak tahu apakah saya dapat merekomendasikan game ini sepenuhnya. Setelah tamat kamu dapat bermain lagi dengan dua tingkat kesulitan baru dan level serta equipment yang tetap sama dari game sebelumnya (carry over) namun saya sendiri tidak yakin apakah saya akan mengulang game ini. Saya lebih memilih menunggu developer menambahkan act baru (yang mana mereka sudah janjikan) ketimbang mengulang atau bahkan bermain mode endless.
Jadi jika kamu punya budget game lebih dan ingin mencoba sebuah game AAA untuk mobile, maka Godfire™ tidak akan mengecewakan kamu. Namun jika kamu mengharapkan sebuah game puluhan jam maka Godfire™ yang membutuhkan space 2 GB ini bukanlah game yang kamu cari.
Apple App Store Link: Godfire™, Rp. 79.000
Post Review Godfire™ – Sebuah Pengalaman AAA Mobile Gaming muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.