Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all 6222 articles
Browse latest View live

10 Game dengan Musik Terbaik 2015 Versi Tech in Asia Indonesia

$
0
0

Musik merupakan bagian yang sangat penting dalam video game. Meskipun penting, bagian ini juga merupakan bagian yang paling sering diabaikan gamer.

Tanpa kita sadari, musiklah yang membuat kenangan akan Aeris dari Final  Fantasy VII lebih pahit dan manis, musik jugalah yang membuat aksi memanjat raksasa di Shadow of the Colossus lebih epik, membuat Darth Vader lebih penuh intimidasi, dan masih banyak lagi kesan yang berhasil musik wujudkan.

Di tahun 2015 ini, kita juga disajikan dengan berbagai game yang memiliki musik-musik berkualitas. Lebih hebatnya lagi, tahun ini musik yang mengisi banyak video game berkualitas sangatlah bervariasi. Mulai dari musik klasik, musik ala disko, sampai ke musik yang menjadi konsumsi kaum hipster.

Kira-kira apa saja game tahun ini yang memiliki musik terbaik? Berikut daftarnya menurut Tech in Asia Indonesia.


Life is Strange

Life is Strange Episode 2 | Screenshot 1

Developer: Dontnod Entertainment | Penerbit: Square Enix
Platform: PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One

… tidak hanya menjadi oasis bagi penggemar musik indie yang kurang mendapatkan perhatian di dunia game, tapi juga sukses menggambarkan kehidupan remaja …

Mohammad Fahmi – Entah sudah berapa kali saya menyatakan betapa besarnya rasa cinta saya kepada Life is Strange. Sebagian besar dari rasa cinta tersebut terlahir dari musiknya yang sangat unik dibandingkan dengan berbagai game yang tersedia di pasaran.

Musik Life is Strange dipenuhi dengan nuansa ambient dan dikarang oleh Jonathan Morali, frontman dari grup musik indie Syd Matters. Syd Matters sendiri menyumbang dua lagu yang menjadi salah satu soundtrack dari Life is Strange. Selain itu ada juga beberapa musisi ternama seperti Amanda Palmer, Mogwai, Angus & Julia Stone, dan masih banyak lagi.

Musik di Life is Strange tidak hanya menjadi oasis bagi penggemar musik indie yang kurang mendapatkan perhatian di dunia game, tapi juga sukses menggambarkan kehidupan remaja SMA dengan selera musik yang anti mainstream mereka. Pemilihan musik ini juga cukup sejalan dengan arahan visual Life is Strange yang artistik dan jelas berbeda dari video game lain pada umumnya.

Review Life is Strange – Gejolak Kawula Muda


Hotline Miami 2

Hotline Miami 2 Wrong Number | Screenshot

Developer: Dennaton Games | Penerbit: Devolver Digital
Platform: PC, Mac, Linux , PS3, PS4, PS Vita

… saya baru sadar bahwa musik disko tidak hanya cocok untuk berdansa, tapi juga untuk berbuat anarkis

Mohammad Fahmi – Seri Hotline Miami terkenal akan tiga hal: aksi super brutal dan cepat, grafis piksel, serta musik disko yang mengiringi dua aktivitas di atas. Musik disko yang ada di Hotline Miami juga betul-betul cocok dengan latar tempat, cerita, dan gaya visual game ini yang sangat terkesan 80-an. Melalui seri ini juga saya baru sadar bahwa musik disko tidak hanya cocok untuk berdansa, tapi juga untuk berbuat anarkis.

Hotline Miami 2 meneruskan gaya musik yang terdapat di Hotline Miami, dan mengembangkannya dengan jauh lebih besar lagi. Mulai dari jumlah kontributor musik, kualitas, hingga ke kuantitas musik yang dilibatkan berkembang dengan begitu besar.

Rasanya menjelaskan betapa bagusnya kualitas musik yang dimiliki Hotline Miami 2 hanya dengan kata-kata tidak akan pernah cukup. Coba saja kamu dengarkan sendiri, jangan heran kalau tubuhmu akan langsung bergerak mengikuti irama begitu mendengarkan musiknya, atau lebih parah lagi, jangan heran kalau tiba-tiba muncul nafsu membunuh dari dirimu ketika mendengarkan lagu dari game ini.

Review Hotline Miami 2: Wrong Number – Darah Muda


Bloodborne

Bloodborne | Screenshot 1

Developer: FromSoftware | Penerbit: Sony Computer Entertainment
Platform: PS4

… musik yang kamu dengar akan membuatmu merasa benar-benar tengah berhadapan dengan seekor monster buas

Kevin Sutanto – Meski Bloodborne memang sebuah game yang tidak menampilkan musik di setiap perjalanan yang kamu lalui, namun begitu bunyi orkestra dan paduan suara yang terasa agung dan mengerikan tersebut mengalir, kamu tahu bahwa kamu tengah berhadapan dengan makhluk yang berbahaya.

Musik dalam Bloodborne lebih berkaitan erat dengan momen ketika kamu berhadapan dengan bos. Setiap lagu yang dihantarkan terasa kelam, dingin, dan mungkin bisa membuat kamu merinding. Namun secara bersamaan, musik yang kamu dengar akan membuatmu benar-benar merasa tengah berhadapan dengan seekor monster buas. Tidak jarang malah hal tersebut membuat pertarungan yang kamu lakukan terasa epik.

Lagu yang akan kamu dengar lebih berat ke arah orkestra dengan alat musik tiup atau gesek yang dominan memberikan nada rendah. Kamu tidak akan mendengarkan musik yang ceria sama sekali dalam game ini. Satu-satunya hal yang akan membuatmu tetap waras dalam game ini adalah alunan biola yang menenangkan jiwa di Hunter’s Dream.

Review Bloodborne – Haus Darah


The Witcher 3

The WItcher 3 | Screenshot 1

Developer: CD Projekt Red | Penerbit: CD Projekt
Platform: PC, PS4, Xbox One

… memiliki komposisi yang terhitung unik dengan penggunaan alat dan gaya musik yang diinspirasi berbagai musik tradisional khas berbagai negara Eropa …

Kevin Sutanto – The Witcher 3: Wild Hunt adalah salah satu game yang bisa membuat musik dengan elemen tradisional terasa sangat epik dan menyenangkan untuk didengar. Entah ketika kamu tengah mengendarai Roach di padang rumput, atau ketika tengah berusaha menumbangkan seekor griffin, setiap momennya akan diiringi musik yang membuatmu terasa disedot ke dalam dunia fantasi kelam nan indah.

Musik dalam The Witcher 3: Wild Hunt kebanyakan memiliki komposisi yang terhitung unik dengan penggunaan alat dan gaya musik yang diinspirasi berbagai musik tradisional khas berbagai negara Eropa seperti Polandia, Bulgaria, Irlandia, hingga Skotlandia.

Untuk sebuah game dengan tema fantasi medieval, sang komposer berhasil membawakan berbagai alunan nada yang terasa pas saat mengiringi perjalananmu sebagai seorang Witcher. Rasanya kamu benar-benar dibawa ke sebuah dunia yang benar-benar lepas dari kenyataan!

Review The Witcher 3: Wild Hunt – Liar, Luas, dan Indah


D4: Dark Dreams Don’t Die

D4 Dark Dreams Don't Die | Featured

Developer: Access Games | Penerbit: Microsoft
Platform: PC, Xbox One

Keeksentrikan musik D4: Dark Dreams Don’t Die dijamin akan meninggalkan kesan yang besar di benakmu …

Mohammad Fahmi – D4: Dark Dreams Don’t Die adalah sebuah game yang sangat aneh. Jika harus dibandingkan dengan film, maka game hasil buah pikir Hidetaka “SWERY” Suehiro ini cukup bisa dibandingkan dengan karya-karya sutradara seperti David Lynch. Dan keanehan game ini pun cukup tergambarkan dengan koleksi musiknya.

Musik-musik dalam D4 sangatlah bervariasi, mulai dari yang bergaya jaz, rok, memiliki unsur klasik, dan bahkan yang terinspirasi dari musik tradisional Celtic sekalipun. Seluruh musik ini sangat cocok mengiringi kisah David Young di D4 yang memang terkadang lebih terasa seperti film sureal daripada video game tradisional biasa.

Keeksentrikan musik D4: Dark Dreams Don’t Die dijamin akan meninggalkan kesan yang besar di benakmu, meskipun banyak aspek lainnya yang tidak kalah keren dan ekstrem mengisi game ini.

Review D4: Dark Dreams Don’t Die – Mimpi Setinggi Langit


Assassin’s Creed Syndicate

Assassin's Creed Syndicate | Screenshot 1

Developer: Ubisoft | Penerbit: Ubisoft
Platform: PC, PS4, Xbox One

… sebagian besar kepuasan saya bermain Assassin’s Creed Syndicate bisa terwujud berkat musik …

Mohammad Fahmi – Seri Assassin’s Creed memiliki standar yang tinggi untuk kualitas musik di dalamnya, semuanya berkat musik-musik karya Jesper Kyd yang telah menemani seri ini dari game pertamanya sampai ke Assassin’s Creed Revelations.

Meskipun standarnya tinggi, Austin Wintory mampu melompatinya dengan jajaran musik yang tidak berlebihan jika dikatakan sebagai koleksi musik terbaik dari seri Assassin’s Creed.

Assassin’s Creed Syndicate memiliki soundtrack yang didominasi dengan musik wals (ya, itu cara penulisan waltz dalam bahasa Indonesia). Pemilihan genre ini sangat sempurna menggambarkan Kota London di akhir abad 19 serta sangat cocok dengan karakteristik dua jagoan utama game ini yang memiliki sifat penuh sarkasme.

Tidak bisa dipungkiri, sebagian besar kepuasan saya bermain Assassin’s Creed Syndicate bisa terwujud berkat musik yang ada di game ini. Sebuah angin segar baru bagi sebuah game yang juga membawa banyak inovasi ke seri Assassin’s Creed.

Impresi Awal Assassin’s Creed Syndicate – Satu Jiwa, Dua Jasad


Everybody’s Gone to the Rapture

Everybody's Gone to the Rapture | Screenshot

Developer: The Chinese Room | Penerbit: Sony Computer Entertainment
Platform: PS4

… musik dalam Everybody’s Gone to the Rapture dijamin akan menyedot kamu ke dalam atmosfernya yang begitu penuh misteri

Mohammad Fahmi – Saya tidak bisa mengatakan kalau Everybody’s Gone to the Rapture adalah game yang benar-benar bagus, tapi game ini jelas memiliki kelebihan yang sangat luar biasa dari segi audio dan visual.

Sama seperti game besutan The Chinese Room lainnya, musik dalam Everybody’s Gone to the Rapture masih digarap oleh Jessica Curry. Dan masih sama seperti game besutan The Chinese Room lainnya juga, musik dalam Everybody’s Gone to the Rapture dijamin akan menyedot kamu ke dalam atmosfernya yang begitu penuh misteri.

Musik dalam Everybody’s Gone to the Rapture memiliki genre yang bisa dibilang klasik layaknya musik-musik yang biasa kamu dengar di gereja. Paduan suara dengan lirik yang tidak saya pahami sama sekali semakin menambah kesan misterius sekaligus megah yang dimiliki game ini.

Meskipun harus diakui Everybody’s Gone to the Rapture memiliki banyak kekurangan dan bukanlah sebuah game untuk banyak orang, tapi dari musiknya saja sudah membuat game ini pantas untuk kamu coba.

Review Everybody’s Gone to the Rapture – Obat Insomnia


Land’s End

Land's End | Screenshot 1

Developer: Ustwo | Penerbit: Ustwo
Platform:
Android VR

… terkesan mistis saat kita dengarkan

Risky Maulana – Cinta pada pendengaran pertama, Itulah alasan saya mengapa memasukkan game dari kreator Monument Valley ini ke dalam daftar musik game terbaik di tahun 2015. Meskipun pada kenyataannya saya sendiri masih belum memainkan game khusus VR yang hanya tersedia lewat Oculus Store ini hingga sekarang.

Apa yang membuat musik Land’s End pantas dimasukkan ke dalam daftar ini adalah atmosfer pembawaan lagu ambient yang terkesan mistis saat didengar. Semua ini tak lepas dari peran Todd Baker, komposer musik sekaligus pengarah suara freelance yang sebelumnya juga ikut menghidupkan musik dan suara dalam game Monument Valley.

Kabar baiknya lagi, hampir semua soundtrack yang ada dalam game ini bisa kamu nikmati secara gratis tanpa perlu membeli seperangkat VR Samsung Gear yang mahal. Cukup kamu buka halaman Soundcloud di bawah ini dan coba manfaatkan sebagai musik latar game lain seperti Don’t Starve atau Journey.


Undertale

Undertale | Screenshot

Developer: Toby Fox | Penerbit: Toby Fox
Platform: PC, Mac, Linux

… memainkan Undertale adalah sebuah hadiah untuk otak dan telinga …

Mohammad Fahmi – Undertale merupakan salah satu fenomena paling tidak terduga yang terjadi di tahun 2015. Game ini datang dan langsung membuat internet rusuh dengan keunikan yang dimiliki. Hebatnya lagi, hampir seluruh aspek dalam game dikembangkan oleh satu orang bernama Toby Fox.

Selain memiliki kualitas writing dan gameplay yang luar biasa, Undertale juga memiliki koleksi musik yang amat sangat bagus. Musik bergaya 8-bit di game ini membuat saya bernostalgia dengan berbagai RPG klasik di era yang sama, namun dengan banyak sentuhan modern yang banyak ditemukan di game indie beberapa tahun terakhir.

Meskipun bukan merupakan hiburan untuk mata, memainkan Undertale adalah sebuah hadiah untuk otak dan telinga kamu semua. Jadi, pastikan jangan sampai kamu melewatkan game yang satu ini.

Undertale – Sebuah Game Fenomenal yang Tidak Bisa Dibahas Melalui Review


Journey

Journey | screenshot

Developer: thatgamecompany | Penerbit: Sony Computer Entertainment
Platform: PS3, PS4

Musik-musik di sini memiliki kesan mistis yang bisa memberikan kesan tidak terlupakan

Mohammad Fahmi – Saya sudah menyatakan beberapa kali bahwa Journey adalah game yang luar biasa, dan tidak bisa dipungkiri salah satu elemen yang membuat game ini begitu sempurna adalah musiknya. Sama seperti Assassin’s Creed Syndicate, musik dalam Journey juga dikarang oleh Austin Wintory.

Pengalaman bermain Journey bisa dibilang lebih terasa seperti perjalanan spiritual daripada bermain game biasa, dan itu semua jelas bisa terwujud berkat musiknya. Musik-musik di sini memiliki kesan mistis yang bisa memberikan kesan tidak terlupakan.

Tidak berlebihan juga jika saya mengatakan bahwa Journey adalah game sempurna, dan lagi-lagi musik memiliki peranan penting di dalamnya. Jika kamu belum pernah bermain Journey, kamu berutang pada nyawamu.

Review Journey – Perjalanan Spiritual di Media Digital


Itulah musik-musik terbaik di berbagai game yang dirilis pada tahun 2015. Bagaimana denganmu? Apa musik game favoritmu tahun ini? Sampaikan di kolom komentar.

The post 10 Game dengan Musik Terbaik 2015 Versi Tech in Asia Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.


10 Game Favorit Selama 2015 Versi Hendy Wijaya

$
0
0

2015 adalah tahun yang cukup luar biasa untuk industri game. Berbagai game yang telah ditunggu-tunggu untuk waktu lama dirilis sekaligus di tahun ini. Namun entah mengapa saya malah sibuk memainkan ulang berbagai game lama yang saya miliki di Steam.

The Witcher 3, Fallout 4 dan Star Wars Battlefront mungkin adalah tiga game yang paling hype saat diumumkan akan dirilis pada tahun ini. Meskipun begitu, saya sendiri malah baru memainkan salah satu saja. Tetap saja masih banyak game berkualitas lainnya yang sudah saya mainkan, dan berikut adalah sepuluh di antaranya yang paling membuat saya betah duduk di kursi sambil menatap layar.

Grey Goo

Grey Goo | Screenshot

Developer: Petroglyph Games | Penerbit: Grey Box
Platform: PC

Grey Goo mampu menghadirkan game yang mudah untuk dimengerti, namun tetap memerlukan usaha untuk dikuasai

Kebanyakan orang sepertinya tidak tahu tentang keberadaan game ini, dan sisanya sepertinya hanya sekadar mendengar judul game ini dan tidak berminat mencari tahu (mungkin karena judulnya yang tidak terdengar menarik). Grey Goo adalah sebuah game Real-Time Strategy (RTS) yang diciptakan oleh developer veteran di genre tersebut.

Grey Goo bisa dikategorikan sebagai RTS yang cukup simpel, namun hal tersebut yang membuat saya cukup puas dengan game ini. Seiring perkembangan zaman dan tingkat kesulitan game yang terus menurun, saya tidak lagi mampu memainkan game RTS lama yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi. Grey Goo mampu menghadirkan game yang mudah untuk dimengerti, namun tetap memerlukan usaha untuk dikuasai.

Layaknya semua RTS yang ada di muka bumi, Grey Goo jauh lebih seru jika dinikmati bersama teman-teman. Keunikan dari tiap faksi serta tingkat kesulitan yang cocok untuk pemain kasual menjadikan Grey Goo sebagai game RTS pilihan bagi kamu yang merasa Starcraft 2 terlalu sulit (seperti saya).

Review Grey Goo – Impian RTS Klasik Menjadi Nyata


Fallout 4

Fallout 4 Power Armor Screenshot

Developer: Bethesda Game Studios | Penerbit: Bethesda Softworks
Platform: PC, PS4, Xbox One

Formula ini terbukti sangat efektif, dan bagi saya hal tersebut sudah menjadi sebuah genre tersendiri

Rasanya game yang satu ini sudah tidak memerlukan banyak pembahasan lagi. Fallout 4 adalah sebuah RPG yang dipadukan dengan FPS, formula yang sudah digunakan oleh Bethesda sejak dahulu kala. Formula ini terbukti sangat efektif, dan bagi saya hal tersebut sudah menjadi sebuah genre tersendiri.

Fallout 4 menghadirkan cukup banyak perubahan dibandingkan dengan game milik Bethesda sebelumnya. Aspek RPG telah berkurang secara drastis dan fokus ditempatkan pada action. Setiap pertarungan terasa sangat seru dan sebanding dengan game FPS tersohor seperti seri Halo dan Call of Duty sekalipun.

Mod juga menjadi fitur utama dari Fallout 4. Sama seperti RPG keluaran Bethesda lainnya, Fallout 4 (akan) memiliki mod tool bagi para modder yang tentunya akan membawa banyak perubahan dan penambahan fitur pada game yang sudah sangat kaya akan fitur dan aktivitas tersebut.

Review Fallout 4 – Senangnya Hidup di Bumi yang Sudah Kiamat


Mad Max

Mad Max | Screenshot

Developer: Avalanche Studios | Penerbit: Warner Bros. Interactive Entertainment
Platform: PC, PS4, Xbox One

Jika kamu … menyukai Twisted Metal di PlayStation, maka Mad Max adalah game yang sudah pasti akan kamu cintai

Mad Max mungkin adalah sebuah game yang tidak saya duga akan muncul di daftar ini saat pertama kali game tersebut diumumkan. Hal ini berasal dari fakta bahwa game yang didasarkan dari film cenderung memiliki gameplay yang buruk dan membosankan.

Mad Max memiliki satu problem yang cukup signifikan bagi saya, yaitu “wabah penyakit open world“. Sama seperti Assassin’s Creed: Unity dan beberapa game open world lain, peta open world yang luas di Mad Max penuh dengan titik-titik jerawat yang merepresentasikan berbagai objek seperti material yang bisa kamu ambil, misi challenge, dan lainnya.

Saya sendiri cenderung berusaha menyelesaikan segala sesuatu yang ada di dalam game, namun aktivitas-aktivitas sampingan di game ini terlalu banyak dan sangat repetitif. Hal ini membuat Mad Max jadi membosankan dan membuat saya hampir berhenti bermain sebelum tamat.

Meskipun begitu, Mad Max memiliki gameplay driving yang sangat seru. Kamu akan memperkuat kendaraanmu dan bertarung dengan para penghuni gurun, saling bertabrakkan, dan menembak kendaraan. Jika kamu pernah memainkan dan menyukai Twisted Metal di PlayStation, maka Mad Max adalah game yang sudah pasti akan kamu cintai.

Seperempat JAM Mad Max – Terlalu Banyak Tombol HOLD dalam Game Ini


Cities: Skylines

Cities Skylines | Screenshot

Developer: Colossal Order | Penerbit: Paradox Interactive
Platform: PC, Mac, Linux, Xbox One

Apa jadinya kalau SimCity (2013) dibuat dengan baik dan tidak memiliki fitur online yang tidak perlu?

Ah, Cities: Skylines, penyelamat genre city building serta jawaban dari pertanyaan “Apa jadinya kalau SimCity (2013) dibuat dengan baik dan tidak memiliki fitur online yang tidak perlu?” Cities Skylines bukanlah sebuah game yang inovatif, namun berhasil menyempurnakan dan memperbaiki berbagai fitur yang tersedia di game serupa yang dirilis sebelumnya.

Cities: Skylines bisa dibilang adalah game city building 3D pertama di dunia yang bagus bagi saya. Di luar kualitas grafis yang tidak terlalu wah, Cities: Skylines berhasil membuat saya takjub dan terus menerus memainkan game ini sampai saya pernah duduk dan bermain lebih dari dua belas jam tanpa keluar kamar sekalipun.

Cities: Skylines menghadirkan peta yang sangat luas dan kamu akan memiliki banyak sekali jalur untuk menciptakan kota yang sukses. Kamu tidak diwajibkan untuk menciptakan kota metropolitan yang macet dan penuh dengan asap seperti Jakarta untuk sukses. Kamu bisa saja menciptakan berbagai jenis kota, dari pusat industri kayu hingga kota agrikultural. Jika kamu suka game city building, Cities: Skylines wajib kamu miliki.

Review Cities: Skylines – Kota Impian Menjadi Nyata


Sunless SeaSunless Sea | Screenshot

Developer: Failbetter Games | Penerbit: Failbetter Games
Platform: PC, Mac

Sebagai kapten dari sebuah kapal di dunia steampunk yang kelam, kamu akan bertualang di lautan bawah tanah yang gelap dan berbahaya

Sebagai seorang gamer yang hampir sepenuhnya bermain di PC, game yang saya mainkan kebanyakan cenderung memerlukan fokus dan waktu yang lama untuk bisa dinikmati. Namun Sunless Sea menjadi pengecualian dan sukses menjadi game favorit yang menemani saya saat melakukan perjalanan dan tidak bisa bermain di PC.

Sunless Sea adalah sebuah game roguelike yang cenderung santai. Sebagai kapten dari sebuah kapal di dunia steampunk yang kelam, kamu akan bertualang di lautan bawah tanah yang gelap dan berbahaya. Monster dan kapal bajak laut bukanlah masalah utama yang harus kamu hadapi, namun berbagai random event yang terjadi padamu yang bisa menguntungkan atau malah sangat merugikan.

Atmosfer yang kelam, art style yang sangat indah, serta fokus pada event random yang memiliki sistem seperti RPG membuat Sunless Sea menjadi game yang seru. Setiap kali saya memainkan ulang game ini, saya akan terus penasaran kemana petualangan saya di lautan tidak bermatahari akan membawa saya.

Review Sunless Sea – Romansa Seorang Penjelajah di Lautan Gelap yang Mematikan


Warhammer: End Times – VermintideVermintide | Screenshot 5

Developer: Fatshark | Penerbit: Fatshark
Platform: PC, PS4, Xbox One

… usahakan untuk memainkan Vermintide bersama teman-temanmu

Vermintide adalah sebuah game yang hampir terlalu serupa dengan Left 4 Dead. Kamu akan menjadi satu dari lima karakter unik dan bekerja sama dengan tiga pemain lainnya dan membantai para tikus jadi-jadian untuk menyelesaikan berbagai misi.

Faktor utama yang membedakan Vermintide dengan game zombi populer tersebut adalah sistem melee. Tidak seperti Left 4 Dead, game ini memiliki fokus pada pertempuran jarak dekat. Mungkin kamu ingat dengan betapa serunya membantai para zombi menggunakan katana di Left 4 Dead, namun juga sadar akan bahaya dalam menggunakan senjata jarak dekat. Di sini, kamu tidak akan memiliki pilihan lain.

Vermintide juga membawa aspek RPG berupa level dan equipment. Kamu akan mendapatkan berbagai persenjataan setiap kali kamu menyelesaikan misi, dan semakin tinggi tingkat kesulitan yang kamu ambil maka semakin besar kemungkinanmu untuk mendapatkan persenjataan yang lebih mematikan.

Ditambah dengan suasana dan latar cerita dari Warhammer yang sangat detail, Vermintide adalah sebuah game yang seru untuk dimainkan. Satu-satunya masalah besar dari game ini adalah sulitnya mencari pemain yang lokasinya berdekatan denganmu. Karena itu usahakan untuk memainkan Vermintide bersama teman-temanmu.

Review Warhammer: End Times Vermintide – Saat Tikus Mulai Lelah Dilindas


Dota 2 RebornDota 2 | Offlaner

Developer: Valve | Penerbit: Valve
Platform: PC, Mac, Linux

Dota 2 … memiliki banyak fan hingga menghasilkan kompetisi bernilai jutaan dolar, dan serunya game ini menjadi alasan hal tersebut bisa terjadi

Hingga detik ini Dota 2 masih menjadi game yang memegang rekor jumlah waktu bermain tertinggi di daftar game yang saya miliki di Steam. Kehadiran Dota 2 Reborn semakin memperparah hal tersebut. Dota 2 Reborn menghadirkan engine yang lebih kuat serta perubahan pada UI yang membuatnya menjadi lebih enak untuk dipandang.

Bagi kamu yang belum pernah mendengar Dota 2 (entah bagaimana caranya), MOBA ini adalah salah satu game yang paling populer di Indonesia berkat tingkat kesulitan tinggi yang membuat kamu sangat puas setiap kali berhasil membantai lawan.

Tidak seperti kebanyakan MOBA lainnya, kamu bisa menikmati semua karakter yang ada di Dota 2 tanpa harus membayar atau menunggu karakter yang kamu inginkan masuk daftar “gratis mingguan”. Sebaliknya, Dota 2 menyajikan berbagai kostum keren untuk karakter favoritmu yang bisa kamu beli dan gunakan agar mendapat pujian dari teman (atau bahkan lawan).

Jika kamu belum pernah memainkan Dota 2, saya sarankan untuk setidaknya mencoba. Jangan dengarkan teriakan para pemain sombong yang sok jago, namun fokuslah dalam meningkatkan kemampuanmu dalam bermain. Dota 2 adalah salah satu game yang memiliki banyak fan hingga menghasilkan kompetisi bernilai jutaan dolar, dan serunya game ini menjadi alasan hal tersebut bisa terjadi.

5 Hal yang Membuat Dota 2 Reborn Jauh Lebih Baik dari Dota 2 Sebelumnya


Fallout ShelterFallout Shelter | screenshot

Developer: Bethesda Game Studios | Penerbit: Bethesda Softworks
Platform: Android, iOS

… Fallout Shelter sama sekali tidak memasang “gerbang uang” yang memaksamu untuk merogoh kantong …

Setelah mencoba berkali-kali untuk menikmati mobile game, saya terbilang sudah menyerah. Sepertinya kebiasaan saya dalam menikmati game PC membuat kebanyakan game mobile menjadi terlalu “kasual” untuk bisa saya nikmati. Fallout Shelter hingga detik ini menjadi satu-satunya game yang tetap masih ada di smartphone saya.

Fallout Shelter memiliki sistem gameplay yang agak mirip dengan Tiny Tower dan Tiny Death Star, namun menggunakan tema Fallout yang menjadikanmu sebagai Overseer, pemimpin dari sebuah bunker yang menampung orang-orang yang selamat dari perang nuklir.

Tidak seperti game mobile gratisan lainnya, Fallout Shelter sama sekali tidak memasang “gerbang uang” yang memaksamu untuk merogoh kantong dalam-dalam hanya untuk melanjutkan permainan. Saya sendiri akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan uang hanya sebagai wujud salut saya terhadap Bethesda yang berhasil menciptakan sebuah game mobile yang begitu bagus dan seru untuk dimainkan, tanpa memaksa pemainnya untuk mengeluarkan uang sama sekali.

Review Fallout Shelter – Sisi Lain Dunia Post-Apocalypse di Jagat Fallout


Duck GameDuck Game | Screenshot

Developer: Landon Podbielski | Penerbit: Adult Swim Games
Platform:
PC

… saya belum pernah menemukan party game yang lebih seru dan mengocok perut lebih parah dari Duck Game

Apakah kamu ingin menghabiskan waktu bersama teman-temanmu di tahun baru, tetapi bosan dengan game yang itu-itu saja? Apakah monopoli sudah terlalu sering kamu mainkan di momen-momen seperti ini? Apakah Dota 2 terlalu memicu emosi untuk dimainkan di saat tahun baru? Belilah Duck Game bersama teman-temanmu, dan bersiaplah untuk tertawa dari malam hingga pagi.

Duck Game adalah sebuah game 2D yang cukup simpel. Kamu akan mengendalikan seekor bebek sakti yang bisa menggunakan berbagai peralatan seperti senapan, pedang, hingga granat sekalipun. Kemudian kamu akan berusaha membunuh satu sama lain dan pemain yang selamat akan menjadi pemenang.

Tewasnya bebekmu (setidaknya bagi saya) tidak pernah membuat frustrasi atau kesal. Bahkan kebanyakan tragedi tersebut disebabkan oleh berbagai kejadian yang sangat tidak diduga. Dari peluru nyasar yang terpental dari temanmu, tidak sengaja menembak granat, hingga terjatuh ke jurang saat berusaha menghindari tembakan lawan. Hingga detik ini, saya belum pernah menemukan party game yang lebih seru dan mengocok perut lebih parah dari Duck Game.


Grand Theft Auto VGrand Theft Auto V screenshot game favorit Audi

Developer: Rockstar North | Penerbit: Rockstar Games
Platform: PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One

Kamu bisa menjalankan misi, bertarung satu sama lain, hingga merampok bersama-sama dengan teman-temanmu

Grand Theft Auto: Vice City adalah seri GTA pertama yang saya mainkan, dan semenjak itu tidak pernah sekalipun saya melewatkan seri ini. Setelah dikecewakan oleh GTA IV yang cenderung kelam dan tidak seru untuk dimainkan, GTA V hadir dengan dunia yang indah, storyline yang seru, serta berbagai fitur-fitur dan aktivitas tambahan yang melengkapi mahakarya ini.

Salah satu fitur utama yang membedakan GTA V dengan seri sebelumnya adalah mode online yang saat ini diperlakukan sebagai sebuah game berbeda dari sudut pandang developer. Diberi nama Grand Theft Auto Online, mode ini sebenarnya tidak terlalu saya pikirkan, bahkan sebelum membeli GTA V, saya berencana untuk tidak memainkan mode tersebut.

Kenyataannya, mode online dari GTA V sangatlah seru, terutama jika kamu bergabung dengan berbagai grup yang dibentuk pemain lainnya. Kamu bisa menjalankan misi, bertarung satu sama lain, hingga merampok bersama-sama dengan teman-temanmu. Ditambah dengan berbagai update yang bagi saya terbilang cukup gila, Grand Theft Auto V menjadi sebuah game yang wajib untuk kamu miliki.

Review Grand Theft Auto V – Tiga Lebih Baik daripada Satu, Empat Lebih Baik daripada Tiga


Itulah sepuluh game favorit saya selama tahun 2015? Adakah game yang saya sukai termasuk game yang kamu suka juga? Sampaikan juga game favoritmu melalui kolom komentar ya.

The post 10 Game Favorit Selama 2015 Versi Hendy Wijaya appeared first on Tech in Asia Indonesia.

5 Faktor yang Menentukan Kesuksesan Sebuah Startup dari Bill Gross

$
0
0

Sepanjang tahun 2015, ada banyak startup yang muncul, mendapat investasi dan kemudian berkembang dengan pesat. Begitu juga sebaliknya, ada banyak startup yang tumbang melewati tahun Kambing Kayu ini. Jadi apa yang sebenarnya faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah startup?

Bill Gross, pendiri Idealab yang juga seorang serial entrepreneur mengungkapkan ada 5 faktor yang menentukan kesuksesan sebuah startup di sebuah video TED Talk.

Kelima faktor tersebut adalah timing, team/execution, idea, business model, dan funding. Lalu dari lima faktor tersebut, manakah yang paling berpengaruh?  Bill melakukan riset dengan melakukan analisis 200 yang sukses dan gagal dari startup yang berada di dalam Idealab dan beberapa startup di luar Idealab seperti Uber, AirBnb, YouTube, dan lainnya.

Hasilnya bisa kamu lihat pada grafik di bawah ini.

Bill Gross 2

Dari 200 startup tersebut, ternyata 42 persen kesuksesan mereka dipengaruhi oleh faktor timing yang tepat. Kemudian diikuti oleh faktor team/execution sebanyak 32 persen. Faktor ide menempati peringkat ketiga dengan jumlah 28 persen. Business model dan funding berada di urutan keempat dan kelima dengan persentase masing-masing sebesar 24 persen dan 14 persen.

Timing merupakan faktor utama yang telah dibuktikan oleh sejumlah startup yang sukses. Bill memberikan contoh bagaimana timing sangat mempengaruhi startup. Contoh pertama adalah AirBnb. Banyak orang beranggapan tidak akan ada orang yang akan mau menyewakan rumah mereka ke orang asing. Anggapan itu ternyata salah. AirBnb muncul di saat orang-orang sangat memerlukan pendapatan tambahan dan salah satu cara yang disediakan oleh AirBnb adalah dengan menyewakan tempat tinggal mereka.

Contoh kedua adalah UBER. Bill mengungkapkan bahwa UBER muncul saat kebutuhan akan transportasi sangat tinggi dan juga banyak supir yang ingin mendapat pendapatan tambahan.

Bagaimanapun tidak berarti faktor lain seperti business model dan funding tidak mempengaruhi kesuksesan sebuah startup. Business model sangat penting, tapi startup tahap awal masih bisa berdiri tanpa memerlukan model bisnis terlebih dahulu.

Begitu juga dengan funding. Bill mengungkapkan bahwa startup sekarang sangat mudah memperoleh investasi. Asalkan mereka memiliki tim dan traksi yang kuat, mendapat investasi bukanlah yang yang mustahil.

Baca juga: Entrepreneur Harus Fokus Pada Masalah, Bukan Tren

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post 5 Faktor yang Menentukan Kesuksesan Sebuah Startup dari Bill Gross appeared first on Tech in Asia Indonesia.

10 Game Sports Android dan iOS Terbaik 2015 Versi Tech in Asia Indonesia

$
0
0

Hanya melalui game sports alias olahraga kamu bisa beraksi layaknya seorang atlet profesional (kecuali kalau kamu memang atlet ya), meliuk-liuk melewati pemain lawan, meninju KO musuh yang lebih diunggulkan, dan memancing tanpa harus berpanas-panasan.

Tahun ini, muncul banyak game olahraga menarik yang wajib untuk setidaknya kamu coba. Mulai dari nama besar yang hadir setiap tahun, sekuel dari sebuah game yang sukses, hingga beberapa game simpel namun adiktif.

Tidak perlu panjang lebar lagi, inilah sepuluh game olahraga terbaik untuk Android dan iOS selama tahun 2015 versi Tech in Asia.


Real Boxing 2 CREED

Best Fighting Game Mobile - Real Boxing 2 CREED | Featured

… salah satu aksi boxing paling realistis di perangkat portabel

Sekuel dari salah satu game boxing terbaik yang pernah ada di platform mobile, Real Boxing, terasa begitu spesial dengan tema film CREED yang disematkan di dalamnya. Kamu tidak hanya akan berperan sebagai petinju yang berusaha mencapai puncak prestasi, tapi juga menikmati kisah Rocky Balboa yang berperan sebagai pelatih tinju.

Bila kamu pernah terkesima dengan grafis yang ada pada Real Boxing orisinal, maka tampilan pada sekuelnya tidak akan mengecewakanmu. Grafis 3D pada Real Boxing 2 CREED terlihat tajam dan detail. Tampilan ini dijamin akan memanjakan matamu yang tengah asyik menikmati salah satu aksi boxing paling realistis di perangkat portabel.

App Info
Real Boxing 2 CREED
Vivid Games S.A. -  Nov 19, 2015
Genre:  Sports
Size:   603M
Installs:   1 - 5
Gratis

Download

Tiki Taka Soccer

Tiki Taka Soccer | Screenshot 1

… sangat-sangat adiktif dan menyenangkan

Game sepak bola dengan grafis yang sederhana ini berhasil membuat Arya terpaku beberapa jam setiap harinya selama berbulan-bulan. Tiki Taka Soccer memang hanya bergrafis piksel seperti game NES zaman dahulu, tetapi gameplay yang ditawarkan benar-benar memaksimalkan kontrol layar sentuh dengan baik.

Di sini kamu akan meniti karir sebagai seorang pelatih dan juga mengendalikan pemain secara langsung. Kamu akan mengawali karir dengan membuat klub sendiri.

Berawal dari divisi terbawah liga di negara yang kamu pilih, kamu akan berjuang sedikit demi sedikit hingga mencapai liga teratas. Kamu juga bisa berpindah klub di musim selanjutnya jika ada yang menawarkan (kamu tega meninggalkan klub yang telah dibuat sendiri?).

Tiki Taka Soccer membutuhkan kesabaran yang tinggi ketika pertama kali bermain, apalagi dengan pemain awal yang masih di bawah rata-rata dan juga dana yang tipis. Akan tetapi, jika kamu sudah berhasil melewati masa kritis tersebut, maka game ini akan sangat-sangat adiktif dan menyenangkan.

Review Tiki Taka Soccer – Super Sulit namun Super Adiktif

App Info
Tiki Taka Soccer
Panic Barn -  Jul 04, 2015
Genre:  Sports
Size:   28M
Installs:   50,000 - 100,000
Gratis

Download

Score! Hero

Score Hero - Screenshot

… sangat menantang namun berada pada level yang bisa membuat kamu ketagihan

Score! Hero menjadi salah satu game terbaik kategori ini karena mampu mengangkat satu hal yang paling indah dari olahraga sepak bola, yaitu gol. Di sini kamu bisa dengan indah membangun serangan yang berujung gol.

First Touch Games selaku developer menyajikan Score! Hero dengan sistem level, di mana setiap level memiliki skenario dan target tertentu. Tujuan utama kamu di setiap level adalah mencetak gol, entah itu dengan karaktermu atau rekan setimnya. Terdapat target tambahan yang bisa dicapai dengan memenuhi skenario tertentu, misalnya mencetak gol dengan tendangan voli, sundulan, dan sebagainya.

Score! Hero menyajikan gameplay yang sangat menantang namun berada pada level yang bisa membuat kamu ketagihan. Bila kamu ingin bermain sepak bola langsung kepada intinya, Score! Hero adalah jawabannya.

App Info
Score! Hero
First Touch -  Dec 09, 2015
Genre:  Sports
Size:   94M
Installs:   1,000,000 - 5,000,000
Gratis

Download

FIFA 16 Ultimate Team

FIFA 16 Ultimate Team | Screenshot

Bagi penggemar seri FIFA, game ini sepertinya sudah menjadi koleksi wajib …

FIFA 16 Ultimate Team masuk ke dalam daftar ini karena yah … ini FIFA. Dengan dukungan penerbit sebesar EA Sports, tentunya game ini menawarkan lisensi penuh dan juga grafis yang mumpuni.

Dengan banderol gratis, tentunya akan ada aspek berbeda dari FIFA 16 Ultimate Team dengan pendahulunya yang berbayar. Di sini kamu memainkan mode Ultimate Team yang juga ada di FIFA 16 versi console dan PC. Tugasmu adalah mengumpulkan pemain terbaik dunia di dalam tim kamu.

Bagi penggemar seri FIFA, game ini sepertinya sudah menjadi koleksi wajib di perangkat mobile kamu. Apalagi dengan engine baru yang memaksimalkan pergerakan pemain dan grafis yang ada.

App Info
FIFA 16 Ultimate Team
ELECTRONIC ARTS -  Sep 22, 2015
Genre:  Casual
Size:   1.3G
Installs:   10,000 - 50,000
Gratis

Download

Wrassling

Wrassling | Featured

… menghadirkan momen-momen yang lucu lagi memuaskan

Lupakan WWE 2K yang memiliki grafis 3D dengan berbagai jurus atraktif, Wrassling hadir dengan grafis piksel sederhana serta gameplay adiktif. Di sini kamu bertugas untuk mengeluarkan setiap musuh yang ada dari ring dengan tangan sang pegulat yang super kuat.

Gameplay yang sederhana namun brilian di Wrassling menghadirkan momen-momen yang lucu lagi memuaskan. Terutama ketika kamu berhasil membalikkan keadaan dari posisi terpojok atau justru kamu yang malah keluar ring ketika sedang berada pada posisi unggul.

Besar file minimal dengan kesenangan maksimal, Wrassling bisa menjadi pilihan yang menarik untukmu.

App Info
Wrassling
KAPPSULE -  Jun 25, 2015
Genre:  Sports
Size:   8.5M
Installs:   100,000 - 500,000
Gratis

Download

First Touch Soccer 2015

First Touch Football 2015 | Screenshot

Mulai dari menjadi manajer hingga mode permainan normal tersedia di sini

Jika FIFA 16 Ultimate Team unggul dari segi lisensi dan grafis, maka First Touch Soccer 2015 menawarkan mode permainan yang lebih bervariasi. Mulai dari menjadi manajer hingga mode permainan normal tersedia di sini.

Terdapat pula fitur Daily Challenge yang akan memberikanmu tantangan harian. Kamu ditantang untuk membalikkan keadaan dari posisi yang tidak menguntungkan.

Grafis yang diusung oleh First Touch Soccer 2015 jelas masih berada di bawah FIFA 16 Ultimate Team, namun itu terobati dengan gameplay yang ada. Apa lagi game ini tersedia gratis.

App Info
First Touch Soccer 2015
First Touch -  Jul 01, 2015
Genre:  Sports
Size:   159M
Installs:   10,000,000 - 50,000,000
Gratis

Download

 Archery Master 3D

Archery Master 3D | Screenshot

… juga masuk ke dalam daftar game terbaik versi Google Play Store …

Merasa punya ketepatan mata dan jari yang super akurat? Archery Master 3D akan mengetes kemampuanmu dengan berbagai tantangan yang disediakan. Kesulitan permainan akan meningkat secara perlahan seiring progres yang kamu capai.

Archery Master 3D sebenarnya hanya memerlukan ketangkasan pemainnya agar berhasil mencapai berbagai target yang ada, namun terdapat beberapa busur dan panah tambahan yang bisa kamu koleksi dengan menggunakan koin. Peralatan ini dapat meningkatkan kenyamanan kamu dalam menembak dan juga sebagai power-up.

Fitur yang paling menarik adalah kamu bisa melawan pemain lain secara online. Jika kamu merasa tantangan yang ada dalam game terlalu mudah, maka mode permainan multiplayer tersebut bisa menjadi pilihan. Archery Master 3D juga masuk ke dalam daftar game terbaik versi Google Play Store tahun 2015.

App Info
Archery Master 3D
TerranDroid -  Dec 16, 2015
Genre:  Sports
Size:   18M
Installs:   10,000,000 - 50,000,000
Gratis

Download

EA Sports UFC

Best Fighting Game Mobile - EA Sports UFC | Featured

… tidak hanya sekadar melakukan porting dari versi console, melainkan melakukan imajinasi ulang …

Para petarung gaya bebas yang berlaga di The Octagon tahun ini hadir di platform mobile berkat EA Sports UFC. Menariknya, EA selaku developer tidak hanya sekadar melakukan porting dari versi console, melainkan melakukan imajinasi ulang agar game ini nyaman dimainkan melalui layar sentuh.

Pergerakan petarung, eksekusi jurus, maupun kendali saat bergumul di lantai, semuanya dapat dilakukan dengan melakukan tap dan swipe secara mudah. EA Sports UFC juga menyediakan berbagai kelas petarung untuk kamu mainkan, mulai dari kelas berat hingga divisi wanita.

Preview UFC – Baku Hantam di The Octagon Belum Pernah Seseru Ini!

App Info
EA SPORTS UFC®
ELECTRONIC ARTS -  Oct 26, 2015
Genre:  Sports
Size:   541M
Installs:   10,000,000 - 50,000,000
Gratis

Download

Fast Fishing

Fast Fishing | Screenshot

… memiliki semua elemen yang dapat membuat pemainnya jatuh hati …

Fast Fishing memiliki semua elemen yang dapat membuat pemainnya jatuh hati pada game memancing ini. Penyempurnaan grafis dan sensasi memancing cepat merupakan dua hal yang menjadikan game ini cukup menonjol dibandingkan dengan permainan serupa lainnya.

Berbagai peralatan yang ada di dalam Fast Fishing juga bisa didapatkan secara cuma-cuma, cukup dengan mencapai target tertentu saja. Jika kamu sering memainkannya, maka bukan tidak mungkin semua peralatan bisa dikoleksi.

Seperti judulnya, Fast Fishing akan mengajak kamu dalam permainan memancing yang cepat, berbeda dengan kegiatan sebenarnya yang memerlukan kesabaran. Justru hal inilah yang membuat Fast Fishing menjadi seru dan menantang.

Review Fast Fishing – Uji Ketangkasan Memancing dengan Batasan Waktu yang Sempit

App Info
Fast Fishing
Strange Flavour Ltd. -  Jan 22, 2015
Genre:  Games, Entertainment, Sports, Adventure
Size:  65.64 MB
Installs:  N/A
Gratis

Download

Skiing Yeti Mountain

Skiing the Yeti Mountain | Featured

… adanya narasi yang membuat kamu penasaran dengan misteri dari gunung tersebut …

Skiing Yeti Mountain bisa dibilang merupakan campuran antara game sport dan arcade. Di sini kamu akan berperan sebagai seorang pemain ski yang berusaha untuk menaklukkan sebuah gunung misterius bernama Yeti Mountain, dan tentu saja menemukan sang Yeti.

Tugasmu adalah melakukan slalom sesuai dengan papan tanda yang ada, layaknya seorang atlet ski profesional. Setiap level memiliki target waktu yang tidak wajib dikalahkan, namun jika kamu berhasil mengalahkannya maka kamu akan mendapat experience lebih banyak.

Hal yang menarik dari Skiing Yeti Mountain adalah adanya narasi yang membuat kamu penasaran dengan misteri dari gunung tersebut. Semakin lama, maka rasa penasaran pun menjadi semakin intens.

App Info
Skiing Yeti Mountain
Featherweight -  Nov 10, 2015
Genre:  Sports
Size:   25M
Installs:   500,000 - 1,000,000
Gratis

Download

Itulah kesepuluh game olahraga di Android dan iOS terbaik menurut kami. Apakah kamu setuju dengan daftar ini? Jangan lupa tambahkan game olahraga favorit kamu melalui kolom komentar di bawah!

The post 10 Game Sports Android dan iOS Terbaik 2015 Versi Tech in Asia Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

10 Berita Penting di Dunia Game Selama Tahun 2015

$
0
0

Tak terasa sudah hampir 365 hari kita menjalani tahun 2015. Melihat setahun ke belakang, cukup banyak peristiwa yang menggemparkan dunia gaming, di mana mimpi-mimpi menjadi kenyataan, proyek ambisius yang kandas di tengah jalan, hingga perpisahan tokoh besar dunia gaming dari perusahaan yang membesarkan namanya.

Industri game dalam negeri pun semakin menunjukkan kualitasnya. Terdapat banyak game berkualitas karya anak bangsa yang dirilis tahun ini, ajang pameran video game besar berskala nasional yang diadakan di empat kota di Indonesia, serta kabar mengenai kemunculan game karya developer lokal di console PlayStation. Sungguh tahun yang penuh dengan momen menggembirakan dan tidak terduga!

Dari semua peristiwa yang terjadi di seputar dunia gaming pada tahun 2015, terdapat setidaknya sepuluh berita bersejarah yang rasanya akan terus dikenang di masa depan. Berikut adalah momen-momen penting di dunia gaming pilihan Tech in Asia Indonesia!


Presentasi Sony di Ajang E3 yang Mewujudkan Mimpi

Sebagian besar gamer mungkin setuju bahwa presentasi Sony di ajang E3 2015 benar-benar mewujudkan banyak mimpi. Mereka memperkenalkan koleksi game baru yang terlihat sangat menarik, serta membangkitkan game lama yang telah ditunggu-tunggu penggemarnya. Dari sekian banyak game yang dipertontonkan selama presentasi tersebut, ada tiga yang kehadirannya disambut dengan penuh suka cita.

Kejutan pertama hadir saat Shawn Layden, Presiden dan CEO Sony Computer Entertainment America, membuka presentasi Sony dengan menampilkan trailer dari The Last Guardian. Game yang pertama kali diumumkan pada tahun 2009 untuk PS3 tersebut kembali diperkenalkan sebagai game eksklusif PS4 dengan jadwal perilisan pada tahun 2016.

Kejutan selanjutnya hadir saat Adam Boyes, VP Publisher and Developer Relations Sony Computer Entertainment America, memberi petunjuk tentang sebuah iterasi dari seri Final Fantasy yang telah ditunggu-tunggu penggemarnya. Ia tidak perlu berkata banyak, sebab trailer dari Final Fantasy VII Remake langsung sukses membuat para hadirin beserta penonton tayangan live-streaming gegap gempita dibuatnya.

Belum sempat para penonton mengatur napas kembali, ia tidak lama kemudian mengumumkan sekuel dari sebuah seri yang telah ditunggu oleh para penggemarnya selama empat belas tahun: Shenmue 3. Proyek penggalangan dana di Kickstarter yang dicanangkan untuk Shenmue 3 pun langsung mencapai target sebesar $2 juta (sekitar Rp260 miliar) hanya dalam waktu kurang dari dua hari.


Demo Final Fantasy XV Akhirnya Dirilis Setelah Diumumkan Sembilan Tahun Lalu

Setelah menunggu selama sembilan tahun sejak pertama kali diperkenalkan pada ajang E3 tahun 2006, para fan Final Fantasy akhirnya bisa memainkan demo dari Final Fantasy XV. Versi demo dari game yang pertama kali diperkenalkan sebagai Final Fantasy Versus XIII tersebut dapat diperoleh dengan membeli Final Fantasy Type-0 yang dirilis tahun 2015.

Demo dengan judul Final Fantasy XV: Episode Duscae ini hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan Final Fantasy XV yang rencananya akan dirilis pada tahun 2016 nanti. Rencananya Square Enix akan merilis game tersebut untuk console PS4 dan Xbox One.


Kebangkitan Figur Developer Indie yang Mencuri Perhatian

Undertale | Screenshot

Tahun 2015 juga diwarnai dengan kemunculan beberapa figur developer indie dengan karya-karya perdananya yang sukses mencuri perhatian kami. Dari sekian banyak game yang bermunculan, setidaknya ada dua yang benar-benar merupakan permata, yaitu Her Story dan Undertale.

Sam Barlow sebagai kreator Her Story sukses menyuguhkan sebuah gameplay unik tentang wawancara saksi kasus pembunuhan. Narasi yang disampaikan di dalamnya dibangun dengan cara unik, tidak berurutan, penuh misteri, serta memberikan konklusi yang tidak terduga. Tidak heran kami menobatkan Her Story sebagai salah satu game dengan narasi terbaik selama tahun 2015 versi Tech in Asia.

Begitu pula dengan Toby Fox, kreator dari Undertale yang bisa dikatakan mengerjakan game tersebut sendirian. Walau menyajikan visual klasik dengan gaya 8-bit, namun narasi dan musik yang ada di dalamnya sangatlah fantastis. Hal itu pula yang membuat kami memasukkannya sebagai salah satu game dengan musik paling berkualitas selama tahun 2015.


Hideo Kojima Berpisah dari Konami

Keretakan hubungan antara Hideo Kojima dengan Konami, perusahaan yang telah membesarkan namanya, mulai tercium sejak awal tahun 2015. Nama studio game yang dimiliki Kojima, yaitu Kojima Productions, bahkan lenyap dari semua materi promosi Metal Gear Solid V: The Phantom Pain.

Tidak hanya itu, game horor sensasional P.T. yang dibuatnya bersama sutradara kenamaan Guillermo del Toro dan aktor Hollywood Norman Reedus, juga secara sepihak ditarik peredarannya dari PlayStation Store.

Simpang siur berita tersebut menuai spekulasi dari berbagai pihak. Ada yang menyebutkan bahwa suasana kerja di Konami tidaklah kondusif lagi, atau Kojima menghabiskan terlalu banyak uang untuk membuat game sehingga tidak dinilai profitable oleh Konami. Kedua belah pihak pun memilih bungkam, setidaknya hingga 2015 hampir berlalu.

Pada bulan Desember 2015, Kojima pun akhirnya mengumumkan perpisahannya dengan Konami secara resmi. Ia kini menjadi developer game independen dan mendirikan Kojima Productions yang baru. Tidak hanya itu saja, ia juga menjadi partner resmi dari Sony untuk menghadirkan karya pertamanya di PlayStation.


Nintendo Akhirnya Terjun ke Platform Mobile

Nintendo Android | Art

Setelah sekian lama Nintendo bersikukuh untuk mengembangkan berbagai game secara eksklusif di console miliknya, tahun ini akhirnya Nintendo mengonfirmasi akan ikut meramaikan platform mobile dengan menggandeng DeNA. Mereka bahkan mengumumkan akan merilis sedikitnya lima game mobile hingga tahun 2017 mendatang.

Walaupun demikian, ternyata game perdana Nintendo di platform mobile merupakan sebuah game yang tidak disangka sama sekali. Alih-alih merilis versi mobile dari berbagai properti intelektual terkenal milik mereka, Nintendo malah akan meluncurkan sebuah game sosial berjudul Miitomo pada tahun 2016 nanti.


Wii U Semakin Menarik Berkat Koleksi Game Berkualitas

Wii U | Screenshot

Walaupun posisi Wii U di pasar nasional masih kalah dibandingkan dominasi PS4, namun daya tarik console buatan Nintendo ini semakin menarik berkat koleksi game berkualitas yang dirilis tahun 2015. Jajaran game eksklusif seperti Splatoon, Super Mario Maker, maupun Xenoblade Chronicles X jelas tidak bisa dipandang sebelah mata saja.

Splatoon merupakan bukti dari kreativitas Nintendo yang mampu mengemas genre multiplayer shooter secara fun serta jauh dari aksi anarkis. Super Mario Maker juga berhasil merangsang kreativitas dan partisipasi para pencinta Mario di seluruh dunia untuk ikut merancang kembali game platformer legendaris tersebut. Tidak ketinggalan Xenoblade Chronicles X yang menyuguhkan potensi penuh kemampuan grafis Wii U yang selama ini seakan tersembunyi.


CEO Nintendo Satoru Iwata Meninggal Dunia

Satoru Iwata | Photo

Salah satu figur paling dicintai dalam sejarah Nintendo, Satoru Iwata, meninggal dunia setelah berjuang melawan komplikasi dari tumor saluran empedu yang ia derita pada tahun 2014. Berita kepulangannya begitu mendadak di bulan Juli 2015, hingga membuat tampuk kepemimpinan Nintendo sempat dipegang sementara oleh dua orang direktur senior bersamaan, yaitu Shigeru Miyamoto dan Genyo Takeda.

Cek juga hal-hal yang bisa dipelajari dari mendiang Satoru Iwata sebagai CEO dari Nintendo

Perjalanan Nintendo saat dipegang oleh Satoru Iwata mengalami pasang surut yang cukup ekstrem. Di masa kepemimpinannya, Nintendo pernah meraih masa kejayaan dengan merilis dua console inovatif yaitu Nintendo DS dan Wii. Iwata juga mengalami masa-masa pahit di mana Nintendo mengalami kerugian yang berkepanjangan, hingga menyebabkan ia memotong gajinya sendiri sebagai bentuk tanggung jawab.

Walaupun kini telah tiada, ia sempat menetapkan arah perkembangan Nintendo selanjutnya dengan menambah jumlah game berkualitas di Wii U serta mengukuhkan komitmen Nintendo untuk platform mobile. Terima kasih, Iwata-san. Tanpamu mungkin kita tidak akan mengetahui serunya bermain Wii atau DS bersama teman maupun keluarga.


Kreator Candy Crush Saga Diakuisisi oleh Activision

Candy Crush Saga | Featured

Kreator Candy Crush Saga, King, diakuisisi oleh developer sekaligus penerbit game AAA Activision dengan nilai total sebesar $5,9 miliar (setara Rp80 triliun)! Akuisisi ini bahkan lebih mahal dibandingkan Microsoft yang mengakuisisi Mojang dengan nilai $2,5 miliar (Rp34 triliun) pada tahun 2014 lalu.

Walau telah dibeli oleh Activision, King masih tetap memegang kendali untuk pengembangan game mobile serta mengelola berbagai judul hit yang telah mereka rilis selama ini. Belum ada kabar mengenai rencana ke depan Activision di dunia game mobile sejauh ini. Apakah mungkin kita akan disajikan versi mobile dari Call of Duty atau Tony Hawk’s Pro Skater di masa depan?


Penyelenggaraan Game Developers Gathering Prime

GDG Prime | Photo 2

Acara silaturahmi dan networking antar para developer game yang berawal dari pertemuan kecil-kecilan di restoran, Game Developers Gathering (GDG), tahun ini semakin meriah dengan diselenggarakannya GDG Prime di kota Bandung, beserta tur ke tiga kota seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya.

GDG Prime sukses menghadirkan para developer game dari berbagai kota untuk memamerkan karya masing-masing. Komposer seri Mega Man, Manami Matsumae, ikut memeriahkan dengan menggelar konser mini dengan lagu-lagu gubahannya untuk game Target Acquired.

Walau hanya berlangsung selama satu hari, ajang GDG Prime termasuk meriah hingga ke sesi penutup di mana pihak penyelenggara memberikan penghargaan bagi para peserta. Semoga saja GDG Prime akan terus diselenggarakan secara rutin dengan menggandeng lebih banyak lagi para pelaku industri game lokal.


Game Karya Developer Lokal untuk Pertama Kalinya Merambah Console PlayStation

Fallen Legion MINTSPHERE on PlayStation Experience | Banner

Industri game tanah air semakin menunjukkan kualitasnya. Kali ini MINTSPHERE, sekelompok developer game asli Indonesia yang pernah merilis Trigger Knight, mengumumkan proyek game berjudul Fallen Legion yang akan dirilis untuk PS4.

Fallen Legion dikembangkan berkat kerja sama MINTSPHERE dengan penerbit game YummyYummyTummy yang juga membantu pelaksanaan GDG Prime. Game ini seakan terinspirasi dari mekanisme pertarungan pada Valkyrie Profile, di mana pemain akan mengendalikan beberapa karakter untuk menciptakan combo dengan menggerakkan tokoh-tokoh yang ada secara bergantian.

Lebih membanggakannya lagi, Fallen Legion juga termasuk di dalam jajaran game yang dipamerkan oleh Sony pada ajang PlayStation Experience di San Fransisco awal Desember 2015. Ini merupakan bukti dukungan serta harapan Sony terhadap game karya anak bangsa yang akan meramaikan koleksi hiburan berkualitas pada console PlayStation.


Menurut kamu, apa lagi momen gaming yang berkesan di tahun 2015 ini selain sepuluh peristiwa di atas? Yuk berbagi melalui kolom komentar di bawah!

The post 10 Berita Penting di Dunia Game Selama Tahun 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 Desember 2015

$
0
0

Lima Fakta Menarik dari Tomb Raider

Iqbal Kurniawan – Apakah kamu tahu bahwa desain awal jagoan di seri Tomb Raider adalah seorang pria? Atau tentang fakta bahwa Sony sempat mempersulit Tomb Raider pertama untuk dirilis di console PlayStation? Dengan menonton video informatif dari channel ScrewAttack! di atas, kamu dapat mengetahui lima fakta menarik di balik seri Tomb Raider.


Dua Foto Terbaru Penampakan Michael Fassbender di Film Assassin’s Creed

Assassins Creed Michael Fassbender | Photo 1 Assassins Creed Michael Fassbender | Photo 2

Iqbal Kurniawan – Majalah entertainment EMPIRE memperoleh dua foto eksklusif yang menampilkan tokoh utama film Assassin’s Creed, Michael Fassbender, tengah beraksi sebagai dua pribadi yang berbeda. Foto-foto tersebut memperlihatkannya sebagai Aguilar, seorang kesatria berpedang di abad pertengahan, dan sosok yang dipasangi alat VR bernama Callum Lynch.

Premis tersebut kurang lebih sama dengan latar game Assassin’s Creed tentang Desmond Miles yang menjalani memori milik para leluhurnya. Walaupun mirip, film hasil adaptasi video game sering kali mengecewakan para penggemar karya aslinya. Apakah Assassin’s Creed versi film mampu mematahkan stigma tersebut? Tunggu perilisannya akhir tahun 2016.

Sumber: EMPIRE


Desain dari Game Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutants in Manhattan Bocor di Media Online

TMNT | art leak

Risky Maulana – Hari ini kita mendapati bocoran dari penggambaran desain karakter game terbaru Teenage Mutant Ninja Turtles (alias Kura-Kura Ninja) yang masih dalam tahap pengerjaan oleh kreator Bayonetta, Platinum Games. Seperti gambar yang kamu lihat, desain karakter TMNT versi Platinum Games yang terlihat begitu kelam tampaknya berkiblat pada desain orisinal Kura-Kura Ninja buatan Kevin Eastman dan Peter Laird di tahun 80-an.

Tentunya ini adalah kabar yang cukup baik bagi para fan TMNT karena seperti yang kita tahu, karakter komik ini kerap mengalami perubahan desain dari yang corak awalnya gelap, kemudian beralih terlihat menjadi lebih bersahabat agar bisa dinikmati semua usia.

Sumber: @lifelower (via Gematsu)


Gamevil Memamerkan Iklan Cartoon Wars 3 dengan Versi iOS Sudah Bisa Kamu Unduh di Indonesia!

Risky Maulana – Perang antar kaum stickman melawan hasil corat-coret gambaran tangan amatir kini telah kembali! Kabar baiknya lagi, kamu yang memiliki perangkat iOS dan berdomisili di wilayah Indonesia sudah bisa memainkan game ini sekarang juga! Jadi tunggu apalagi? Segera unduh dan coba bandingkan sendiri pengalamanmu bermain seri terbaru Cartoon Wars ini dengan game sebelumnya.

[

App Info
Cartoon Wars 3
GAMEVIL Inc. -  Oct 15, 2015
Genre:  Games, Role-Playing, Action
Size:  71.18 MB
Installs:  N/A
Gratis

Download

Game The Lord of The Rings Tahun 2006 Ini Memenangkan 2015 Mod of The Year

Arya W. Wibowo – Dengan rilisnya Fallout 4 dan The Witcher 3, tentunya banyak pula mod yang muncul untuk kedua game tersebut. Banyak orang akan berpikir bahwa mod dari kedua game itulah yang akan menang 2015 Mod of The Year. Tetapi nyatanya tidak demikian, karena Edain Mod dari game Battle for Middle Earth II yang dirilis tahun 2006 lah yang menjadi pemenangnya.

Berikut adalah sepuluh besar pemenang 2015 Mod of The Year:

  1. Edain Mod (Battle for Middle-Earth II)
  2. Rise of the Reds (Command & Conquer: Generals: Zero Hour)
  3. Mental Omega (Command & Conquer: Red Alert 2: Yuri’s Revenge)
  4. Ultimate Apocalypse Mod (Dawn of War: Soulstorm)
  5. A Clash of Kings (Mount and Blade: Warband)
  6. Warsword Conquest (Mount and Blade: Warband)
  7. Thrawn’s Revenge: Imperial Civil War (Star Wars: Empire at War: Forces of Corruption)
  8. Fallout: Project Brazil (Fallout: New Vegas)
  9. S.T.A.L.K.E.R: Call of Chernobyl (S.T.A.L.K.E.R.)
  10. Portal Stories: Mel (Portal 2)

Add-On Terbaru dari Rise of the Tomb Raider Ini Bisa Membuat Lara Mati Kelaparan

Arya W. Wibowo – Dalam add-on yang berjudul Endurance, Lara Croft akan ditantang untuk bertahan hidup sebagaimana mestinya, yaitu mencari makan dan kehangatan. Kamu dapat melihat cuplikan gameplay dari add-on untuk Rise of the Tomb Raider ini melalui video di atas.


Tahukah Kamu Kalau Salah Satu Anak Bowser Memiliki Nama dari Vokalis Motorhead

Lemmy Koopa | Picture

Mohammad Fahmi – Kemarin Lemmy Kilmister, vokalis dari grup musik metal Motorhead, meninggal dunia. Tapi tahukah kamu kalau salah satu karakter dari seri Mario memiliki nama yang terinspirasi dari Lemmy Kilmister? Ya, salah satu anak Bowser memiliki nama yang terinspirasi dari dia! Jadi Lemmy rupanya hadir di video game selain Brutal Legend. Cek berita lebih detailnya di bawah ini.

Sumber: Kotaku


The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 Desember 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

10 Game “Karya Anak Bangsa” Terbaik 2015 Versi Tech in Asia Indonesia

$
0
0

Tahun 2015 bisa dibilang adalah tahun yang sangat baik bagi industri game Indonesia. Berbagai game berkualitas dengan pengakuan internasional rilis pada tahun ini, seperti Celestian Tales: Old North, An Octave Higher, dan juga Almightree: The Last Dreamer (Android dan PC).

Touchten semakin mengukuhkan posisi mereka sebagai developer Indonesia paling berpengaruh dengan merilis berbagai game sukses. Diikuti dengan Koalisi Kemakmuran yang memberi angin segar untuk semangat berkolaborasi antardeveloper. Developer lain juga tidak kalah dengan banyak game berkualitas lainnya.

Merangkum bagaimana geliat developer lokal setahun terakhir ini, berikut adalah sepuluh game terbaik karya anak bangsa tahun 2015!


Celestian Tales: Old North

Celestian Tales Old North | Art

Developer: Ekuator Games | Penerbit: Digital Tribe
Platform: PC, Mac, Linux

Celestian Tales: Old North memiliki kualitas penulisan skrip yang … berada di level berbeda dibanding banyak game lokal atau bahkan game luar

Mohammad Fahmi – Genre JRPG bisa dibilang merupakan genre yang membentuk masa kecil banyak developer lokal generasi ini. Meskipun memiliki impak penting, tidak banyak developer lokal yang cukup nekat untuk terjun ke mimpi liar untuk mewujudkan sebuah RPG dengan dunia luas, cerita mendalam, serta gameplay yang menuntut strategi layaknya yang biasa kita temukan di era 16-bit dan 32-bit, sehingga kehadiran Celestian Tales: Old North jelas memiliki kesan spesial di industri ini.

Celestian Tales: Old North memiliki kualitas penulisan skrip yang tidak berlebihan jika dibilang berada di level berbeda dibanding banyak game lokal atau bahkan game luar. Kamu akan disajikan dengan kisah penuh intrik sosial dan politik, serta dunia fantasi yang cukup gelap dan dewasa. Anggap saja Celestian Tales: Old North itu seperti Game of Thrones atau Suikoden versi minimalis.

Jika kamu suka, atau setidaknya pernah suka, genre JRPG dan fantasi yang kompleks, jangan ragu-ragu untuk memainkan Celestian Tales: Old North. Selain memang kualitasnya yang bagus, game pembuka dari trilogi Celestian Tales ini juga menjadi pembuktian apa yang developer asli Indonesia dapat lakukan di masa depan.

Review Celestian Tales: Old North – Surat Cinta untuk Kawan Lama


An Octave Higher

An Octave Higher | Art

Developer: Kidalang | Penerbit: Playism
Platform: PC, Mac, Linux, Android, iOS

… salah satu pengalaman paling intelektual dan kritis yang saya alami di tahun 2015 …

Mohammad Fahmi – Kejutan kualitas yang diberikan An Octave Higher sama besarnya seperti kejutan yang saya peroleh ketika saya dibuat takjub oleh game seperti Her Story atau Undertale. Bedanya jika dua game tersebut mengejutkan saya dengan gameplay unik, maka An Octave Higher membuat saya takjub dengan kualitas narasi yang dimilikinya.

Mengusung genre yang dikutuk menjadi hal niche yaitu visual novel, An Octave Higher menyajikan sebuah kisah fiksi yang luar biasa dengan dunia dan karakter yang telah dikarang dengan begitu detail dan menarik. Besarnya niat Kidalang untuk menyajikan kisah fantasi-fiksi sains yang serius betul-betul membuat saya kagum dengan game ini.

Memainkan An Octave Higher bisa dibilang merupakan salah satu pengalaman paling intelektual dan kritis yang saya alami di tahun 2015 selain bekerja dan mendengarkan komentar ibu saya soal studi pasca sarjana beliau.

Review An Octave Higher – Revolusi Sosial Penuh Sihir

App Info
An Octave Higher
Active Gaming Media Inc. -  Apr 30, 2015
Genre:  Role Playing
Size:   219M
Installs:   50 - 100
92,262

Download

Own Super Squad

Own Super Squad | Screenshot 4

Developer: Own Games  | Penerbit: Own Games
Platform: 
Android, iOS

… game action yang solid dengan karakter menggemaskan …

Arya W. Wibowo Own Super Squad menurut saya adalah salah satu karya Own Games terbaik sejauh ini. Di sini saya merasa benar-benar masuk ke dalam dunia milik Tako dan kawan-kawannya, apalagi kamu bisa memainkan lima karakter yang lucu dan perkasa.

Di game ini kamu akan memainkan lima makhluk maskot Own Games yang konsepnya mirip dengan Power Rangers ini. Masing-masing karakter memiliki warna, senjata, dan perubahan yang khas. Mereka juga memiliki karakteristik status yang berbeda, ada yang dapat berlari lebih cepat, serangan kuat, serangan cepat, serangan jarak jauh, dan lain sebagainya.

Gameplay yang diusung cukup bervariasi, dengan beberapa jenis misi yang diberikan. Pertarungan melawan bos pun tidak didesain sembarangan, setiap bos memiliki titik lemahnya sendiri yang mesti kamu cari. Jika kamu mencari game action yang solid dengan karakter menggemaskan, tak perlu ragu untuk mengunduh Own Super Squad.

Review Own Super SquadGame yang Tepat untuk “Membunuh Kebosanan”

App Info
Own Super Squad
Own Games -  Jun 16, 2015
Genre:  Action
Size:   60M
Installs:   5,000 - 10,000
Gratis

Download


Almightree:  The Last Dreamer

Almightree | screenshot

Developer: Chocoarts  | Penerbit: Crescent Moon Games
Platform: 
Android, iOS, PC

… standar tolok ukur yang cukup bagus tentang bagaimana kualitas game lokal 3D seharusnya ditampilkan …

Risky Maulana – Kreativitas developer game Indonesia dalam menghasilkan sebuah karya yang mampu bersaing di kancah internasional tahun ini kembali dibuktikan lewat kemunculan sebuah game berjudul Almightree:  The Last Dreamer persembahan dari Chocoarts asal Jakarta.

Seandainya kamu belum pernah mendengar tentang game ini. Almightree: The Last Dreamer merupakan sebuah game puzzle platformer yang mengangkat kisah petualangan seorang pemuda dalam upayanya menyelamatkan dunia dengan jalan menanam pohon ajaib bernama Almightree. Dengan konsepnya yang unik Almightree lebih menekankan sisi penyelesaian puzzle untuk menyelesaikan sebuah aksi platformer dibandingkan dengan bertarung dengan musuh.

Tak hanya menghadirkan sebuah game platformer yang  mengandalkan pemecahan puzzle bersifat out of the box saja, Almightree: The Last Dreamer secara tak langsung juga menjadi standar tolok ukur yang cukup bagus tentang bagaimana kualitas game lokal 3D seharusnya ditampilkan.

Menariknya lagi, dengan keberhasilan yang diraihnya, Chocoarts lantas tidak langsung berpuas diri dengan pencapaian Almightree: The Last Dreamer di kancah game mobile internasional. Lewat kemunculan versi “remasterAlmightree yang mereka hadirkan di PC, game yang cukup potensial ini akhirnya mendapatkan kesempatan supaya mendapatkan sorotan yang lebih banyak lagi dari gamer di seluruh dunia.

Review Almightree: The Last Dreamer – Brilian! 

App Info
Almightree: The Last Dreamer
Crescent Moon Games -  Apr 07, 2015
Genre:  Adventure
Size:   72M
Installs:   5,000 - 10,000
26,919

Download

Billionaire

Billionaire | Screenshot

Developer: Alegrium  | Penerbit: Alegrium
Platform: 
Android, iOS

… game clicker yang sejauh ini paling mendekati kenyataan dari dunia usaha

Arya W. Wibowo Billionaire adalah sebuah game clicker yang sejauh ini paling mendekati kenyataan dari dunia usaha. Tak hanya bergelimang harta saja, tetapi juga penuh risiko. Hal itu yang mungkin membuat game ini begitu adiktif, sehingga juga mendapat predikat salah satu game terbaik tahun ini oleh Google Play Store.

Jika di game clicker lain kamu menekan layar untuk menghasilkan uang, di Billionaire mekanismenya sedikit berbeda. Di sini kamu menekan layar berkali-kali untuk membangun “mesin uang” alias usaha. Setiap kali kamu menekan layar, maka kamu akan mempercepat pembangunan usahamu sekian detik.

Jika kamu ingin sedikit belajar tentang bisnis beserta risikonya dan tentunya juga obsesi mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, maka Billionaire karya Alegrium ini adalah pilihan yang tepat.

Review Billionaire – Siapkan Power Bank/Charger Sebelum Mulai Memainkannya!

App Info
Billionaire.
Alegrium -  Dec 16, 2015
Genre:  Strategy
Size:   31M
Installs:   1,000,000 - 5,000,000
Gratis

Download


Shaman Showdown

Shaman Showdown | Screenshot 2

Developer: Sinergi Studio | Penerbit: Sinergi Studio
Platform: Android, iOS

Kamu akan terus penasaran dengan apa yang terjadi di game ini sehingga terdorong untuk main dan main lagi

Arya W. Wibowo – Game karya developer lokal ini bisa dibilang adalah pertama kalinya saya menemukan game yang menggabungkan antara gameplay match-3 puzzle dengan line defense. Di sini kamu bertugas untuk mengalahkan musuh yang berada di ujung layar dengan cara mengundang arwah makhluk-makhluk astral. Untuk mengundangnya, kamu harus mencocokkan kotak dengan warna yang sama dengan elemen makhluk tersebut.

Shaman Showdown memiliki alur cerita yang mendukung pengalaman bermain. Kamu akan terus penasaran dengan apa yang terjadi di game ini sehingga terdorong untuk main dan main lagi. Monster-monster yang disediakan juga sangat beragam. Dengan variasi yang ada, kamu dapat bermain dengan strategimu sendiri. Apakah dengan mengundang banyak monster lemah atau sedikit monster kuat.

Dengan gameplay yang menarik dan juga grafis yang cukup apik, Shaman Showdown berhasil masuk ke dalam daftar ini.

Review Shaman Showdown – Menjadi Pengendali Arwah Terkuat di Negeri Astral

App Info
Shaman Showdown
Sinergi Studio -  Jul 10, 2015
Genre:  Strategy
Size:   67M
Installs:   100 - 500
Gratis

Download


DreadOut Act 2

DreadOut | Image

Developer: Digital Happiness | Penerbit: PT Digital Semantika Indonesia
Platform:
 PC, Mac, Linux

… DreadOut bisa dibilang sukses memperkenalkan beberapa budaya khas Indonesia kepada khalayak di luar negri

Kevin Sutanto – Meski game garapan studio asal Bandung ini tidak lepas dari kekurangan, bukan berarti DreadOut adalah sebuah game yang mudah dilupakan begitu saja. DreadOut berhasil membawa elemen horor yang sangat Indonesia dengan sangat baik dan menghasilkan pengalaman yang cukup mengerikan.

Dalam DreadOut Act 2, kamu akan melanjutkan perjalanan Linda yang berusaha kabur dari desa yang secara misterius mengurungnya. Untuk bisa kabur, kamu akan dibekali sebuah kamera yang mampu menangkap para hantu yang berusaha menyerangmu. Namun, jangan berharap kamu hanya akan bertemu hantu yang “biasa-biasa” saja dalam Act 2.

Sebagai salah satu game yang berhasil menarik perhatian gamer di seluruh dunia, DreadOut bisa dibilang sukses memperkenalkan beberapa budaya khas Indonesia kepada khalayak di luar negri. Konsep horor yang dibangun dalam game ini juga terhitung seram meski eksekusi di bagian teknisnya masih kurang.

Review DreadOut Act 2 – Seram, tapi Masih Kasar


Armor Academy Trilogi

Shape It Up | Featured

Developer: Koalisi Kemakmuran  | Penerbit: Armor Games
Platform: 
Android

… fitur multiplayer yang dibuat untuk menguji seberapa jago kamu berduel skor menghadapi pemain lainnya …

Risky Maulana – Tahun ini industri game kita ditandai dengan kolaborasi beberapa studio game tanah air yang tergabung di bawah bendera unik bernama Koalisi Kemakmuran. Kerja sama yang diinisiasi oleh Toge Productions dan melibatkan sederet studio lokal seperti Amagine Interactive, Creacle Studio, Mojiken, dan lainnya ini telah menghasilkan tiga game puzzle seru yang berjudul Armor Academy.

Sesuai makna akademi yang menempel pada bagian judulnya, ketiga game Armor Academy ini dibuat dengan konsep melatih otak pemain melalui serangkaian mini game arcade yang mengandalkan logika bermain puzzle yang sederhana. Mulai dari menyusun bentuk, menghitung objek, dan menebak timbangan berat.

Selain kesederhanaan gameplay, bagian menarik lainnya dari ketiga game Armor Academy ini adalah fitur multiplayer yang dibuat untuk menguji seberapa jago kamu berduel skor menghadapi pemain lainnya. Fitur ini jelas memberikan nilai tambah bagi permainan puzzle Armor Academy dan saya harap sepak terjang Koalisi Kemakmuran dalam membuat game yang menarik tak akan berhenti hanya sampai di ketiga game Armor Academy ini saja.

App Info
Armor Academy Shape It Up!
Armor Games -  Sep 18, 2015
Genre:  Puzzle
Size:  N/A
Installs:   100,000 - 500,000
Gratis

Download
App Info
Armor Academy Sum It Up!
Armor Games -  Nov 04, 2015
Genre:  Puzzle
Size:  N/A
Installs:  N/A
Gratis

Download
App Info
Armor Academy Weight It Up!
Armor Games -  Dec 16, 2015
Genre:  Puzzle
Size:   28M
Installs:   10 - 50
Gratis

Download

Brave Warriors: Zombie Revenge

Brave Warriors Zombie Revenge | screenshot

Developer: Touchten | Penerbit: Touchten
Platform:
 Android

penggabungan tema tentara Romawi, zombi, dan dewa-dewi Yunani kuno yang digambarkan secara apik …

Risky Maulana – Tahun ini saya melihat adalah tahun yang cukup luar biasa bagi Touchten. Bagaimana tidak? Di samping dikejar deadline merampungkan Target Acquired yang akhirnya sudah bisa kita nikmati minggu lalu, developer asal Jakarta ini juga menghadirkan sejumlah game menarik seperti game hasil kolaborasi bersama 9Gag, seri Cerdas Cermat DagelanFishing Town, dan yang paling seru, Brave Warriors: Zombie Revenge. 

Kemunculan Brave Warriors: Zombie Revenge sendiri kami anggap sebagai kejutan yang sangat menarik di tahun ini. Game yang merupakan buah kreativitas dua anggota tim Touchten ini mengusung aksi beat’em up dengan penggabungan tema tentara Romawi, zombi, dan dewa-dewi Yunani kuno yang digambarkan secara apik.

Bagi kamu yang menyukai game dengan genre action, maka Brave Warriors: Zombie Revenge merupakan sebuah pilihan game lokal yang cukup solid untuk dimainkan.

Preview Brave Warriors: Zombie Revenge – Menebas para Zombi di Masa Dewa-Dewi

App Info
Brave Warriors: Zombie Revenge
Touchten -  Oct 25, 2015
Genre:  Role Playing
Size:   61M
Installs:   50 - 100
Gratis

Download


Kuis Jomblo

Kuis Jomblo | Featured

Developer: Agate Jogja  | Penerbit: Agate Jogja
Platform: 
Android

… fitur matchmaking yang menjadikan game ini begitu seru untuk dimainkan

Risky Maulana – Saya akui trilogi Kuis Geje buatan Agate Jogja merupakan game trivia yang paling banyak menyedot perhatian saya di tahun 2015. Ya, setelah 2014 lalu menghasilkan dua game tebak-tebakan bersama karakter Titok yang menggemaskan, tahun ini Agate Jogja kembali melanjutkan seri game Kuis Geje lewat kehadiran Kuis Jomblo yang sangat inovatif.

Bagian menarik yang membuat Kuis Jomblo pantas berada dalam daftar terbaik adalah keberadaan fitur matchmaking yang menjadikan game ini begitu seru untuk dimainkan.

Konsep yang diusung Kuis Jomblo sendiri tergolong cukup simpel namun sangat cemerlang. Di sini kamu akan mencoba untuk menjawab serangkaian pertanyaan yang telah dibuat oleh pemain lain dari lawan jenismu. Dan begitu kamu berhasil menjawab kelima pertanyaan tersebut dengan tepat, maka game ini akan mengizinkan kamu untuk menyapa si pembuat pertanyaan melalui Twitter.

Dengan konsepnya yang sangat menghibur (khususnya bagi gamer yang belum memiliki pasangan), game ini secara tidak langsung menjadi salah satu hiburan wajib yang sangat perlu untuk kembali kita mainkan, apalagi menjelang perayaan hari Valentine tahun depan.

App Info
Kuis Jomblo
Agate Jogja -  Jul 29, 2015
Genre:  Trivia
Size:   20M
Installs:   50,000 - 100,000
Gratis

Download

Setujukah kamu dengan terpilihnya sepuluh game ini? Apakah menurutmu terdapat peningkatan kualitas dari game karya developer Indonesia? Mari sampaikan melalui kolom komentar di bawah!

The post 10 Game “Karya Anak Bangsa” Terbaik 2015 Versi Tech in Asia Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

5 Buku Entrepreneurship Pilihan Tech in Asia di Tahun 2015

$
0
0

Tak terasa tahun 2015 sudah hampir berakhir. Sepanjang tahun ini, ribuan buku bisnis baru dengan ide-ide brilian bermunculan. Tentu ini jadi peluang bagi kita yang ingin mendapatkan inspirasi dalam memulai atau mengembangkan bisnis yang sedang kita jalani.

Dari sekian banyak buku yang diterbitkan tahun 2015, kami memilih lima buku terbaik yang menurut kami cocok dibaca di penghujung tahun ini. Masing-masing buku, memiliki tema yang unik yang kami harapkan dapat membantu kamu memecahkan persoalan bisnis yang kamu hadapi. Berikut daftarnya!

The Art of the Start 2.0

1 the art of start

The Art of the Start 2.0 membahas secara detail langkah-langkah bagaimana mendirikan sebuah startup dan menyelesaikan tantangan yang muncul dalam prosesnya. Buku ini ditulis oleh Guy Kawasaki, praktisi startup yang dikenal karena sukses memasarkan Macintosh pertama di tahun 1984.

Topik yang dibahas cukup lengkap, mulai dari pitching, fund raising, bootstrapping, evengelizing, socializing, membangun tim, leading, hingga bagaimana membuat startup dapat bertahan ditengah ketatnya persaingan. Dari penyusunannya, terlihat bahwa buku ini dimaksudkan sebagai sebuah manual yang dapat dibaca berulang-ulang, sehingga bisa menjadi investasi yang menarik untuk dibeli.

Satu pembahasan yang menonjol dalam buku ini adalah tentang pentingnya menentukan visi dan misi perusahaan dengan baik sejak awal. Perencanaan yang baik akan membebaskan kita dari masalah-masalah kecil yang bisa dihindari dan membantu kita fokus menyelesaikan masalah besar di kemudian hari.

Kamu ingin menjadikan buku ini sebagai referensi di tahun 2016, dapatkan di sini.

Disrupt You!

1 disrupt

Dalam Disrupt You!, Jay Samit, penulis buku ini, mengemukakan pendapat bahwa untuk bisa menciptakan sebuah distruptive business, kita harus mampu terlebih dahulu menciptakan sebuah disruption bagi diri kita sendiri (personal disruption).

Menurut Jay Samit, personal disruption dimulai dari proses introspeksi, yaitu memahami value dan pandangan pribadi kita terhadap dunia serta lingkungan di sekitar kita. Dari hasil introspeksi ini, kita akan bisa memahami tujuan akhir yang kita inginkan sekaligus mendapatkan ide bagaimana kita dapat mencapainya.

Buku ini juga memberikan contoh-contoh bagaimana konsep yang ia sajikan diaplikasikan di dunia nyata melalui kisah-kisah sukses aktor Jim Carrey; Hiroaki Aoki, Founder Benihana; serta Tony Hsieh, CEO Zappos. Konsep ini dapat digunakan di berbagai bidang dan industri, termasuk sales dan pemasaran, distribusi, fundraising, dan crowdsourcing.

Kamu dapat mencari tahu lebih dalam dan membeli buku Disrupt You! di sini!

Baca juga: Review Buku Bold: Memahami dan Menciptakan Teknologi Eksponensial

Bold

BOLD (1)

Bold membahas tentang keberadaan sebuah teknologi yang tumbuh dengan sangat cepat, yang mereka sebut sebagai exponential technology. Selain membawa berbagai peluang baru, teknologi ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan yang tidak peka.

Pertumbuhan teknologi eksponensial biasanya terlihat lambat di awal, namun ada masa saat ia tumbuh secara mengejutkan dan berkali-kali lipat dari nilai sebelumnya hingga akhirnya menghancurkan bisnis perusahaan-perusahaan yang dulu menganggapnya remeh.

Ini tampak nyata dalam kasus hancurnya bisnis-binis ponsel tradisional saat teknologi smartphone datang. Ketidaksiapan membuat perusahaan sebesar Nokia pun hancur diterpa kemajuan.

Bold memberikan enam tahap perkembangan sebuah teknologi eksponensial, dan meminta kita waspada serta menangkap peluang saat sebuah teknologi mengikuti pola-pola tersebut. Selain itu, Bold juga memberikan berbagai metode yang bisa kita lakukan untuk bisa menciptakan sebuah teknologi yang disruptive bagi industri.

Kamu bisa mengenal disruptive technology lebih lebih dalam dengan membeli buku Bold di halaman ini.

The Entrepreneur Roller Coaster

1 entrepreneur

The Entrepreneur Roller Coaster fokus pada cara mengelola emosi, khususnya bagi seorang entrepreneur. Pengelolaan ini sangat penting, sebab emosi seringkali menjadi faktor penentu kemajuan atau kemunduran sebuah bisnis.

Baca juga: Review Buku The One Thing: Fokus pada Satu Hal untuk Mendapat Apa yang Kita Inginkan

Sebagai contoh, saat bisnis kita mundur, kita mungkin akan mendapat tentangan dan celaan yang dapat menghancurkan semangat kita. Pada posisi ini, emosi banyak bermain. Bila tidak pandai mengelolanya, kita akan mudah termakan perkataan negatif dan akhirnya berhenti berusaha.

Buku ini menyajikan metode tentang bagaimana mengelola emosi dengan tepat, baik emosi kita pribadi maupun emosi konsumen bisnis kita, dan bagaimana memanfaatkan kemampuan mengelola emosi tersebut untuk memajukan bisnis.

Yuk pelajari cara mengelola emosi dengan membeli buku The Entrepreneur Roller Coaster di sini.

Job Escape Plan

1 escape

Job Escape Plan membahas tentang cara memulai sebuah bisnis bagi mereka yang masih memiliki pekerjaan penuh waktu. Tujuan akhirnya tentu agar kita dapat meninggalkan status sebagai karyawan dan mulai berkarya sebagai seorang entrepreneur.

Buku ini memberikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memulai sebuah usaha sampingan tersebut, serta mengelolanya hingga menjadi bisnis besar.

Tak hanya itu, Job Escape Plan juga memberikan tips untuk memahami diri dan memberikan daftar hal yang perlu kita pertimbangkan saat kita akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan menjalankan bisnis kita sepenuhnya.

Untuk yang masih bekerja sebagai karyawan tetapi ingin mulai merintis usaha sendiri, yuk beli bukunya di halaman ini.


Bagaimana? Dari kelima buku tersebut, adakah yang sudah kamu baca? Kalau belum, libur akhir tahun ini mungkin jadi waktu yang tepat untuk menikmatinya!

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post 5 Buku Entrepreneurship Pilihan Tech in Asia di Tahun 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.


William Tanuwijaya: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Besar untuk Dicapai

$
0
0

Siapa yang tidak tahu Tokopedia? Salah satu pemain e-commerce besar di Indonesia dengan visinya “Ciptakan Peluangmu”. Saya bertemu dengan Co-Founder sekaligus CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, di acara Binus Journalist Gathering beberapa waktu lalu. Lulusan Teknik Informatika Universitas Binus tahun 2003 ini, berbagi pengalamannya dalam membangun dan mengembangkan Tokopedia.

William yang lahir dan besar di Pemantang Siantar, Sumatera Utara, menyebut dirinya sebagai “entrepreneur by necessity” atau wirausaha karena kepepet. Ceritanya, ketika lulus SMA, orang tuanya ingin William memiliki kehidupan yang lebih baik. Dan untuk hal itu, mereka paham bahwa tiketnya adalah pedidikan yang baik.

Ayah dan paman William membelikan tiket kapal sekali jalan ke Jakarta sebagai jalan William melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas. Namun ketika kuliah semester awal, ayahnya jatuh sakit dan ia harus berusaha menghidupi diri sendiri tanpa bantuan keluarga. Saat itu, William mencoba bekerja menjadi penjaga warnet di sekitar Binus.

Saya bekerja dari jam 9 malam sampai jam 9 pagi setiap hari. Berat menjalani hal tersebut apalagi dibarengi dengan kewajiban kuliah. Tapi kesempatan menjaga warnet ini menjadi sebuah berkah terselubung bagi saya. Karena pada saat itu, internet cukup mahal dan saya bisa menggunakannya selama 12 jam gratis dan dibayar lagi.

Dari sana, William yang suka membaca buku dari sampul ke sampul dulunya, mengaku jatuh cinta dengan internet yang bisa memberikan beragam informasi dengan mudah dan cepat hanya dari genggaman tangan atau sentuhan jemari keyboard. “Saya percaya internet suatu saat akan mengubah dunia,” katanya.

Ketika lulus kuliah, seperti kebanyakan anak IT yang ingin bekerja di perusahaan teknologi ternama di dunia seperti Google, namun sayangnya perusahaan tersebut belum memiliki kantor di Indonesia. William bekerja di beberapa perusahaan di Jakarta sampai tahun 2007. “Karena situasi keluarga saya harus mencari tambahan sebagai software engineer di malam hari setelah pulang kerja. Saya banyak diminta untuk membangun situs bagi para UKM. Mereka ingin memiliki website layaknya Bhinneka.com.

Perjalanan menuju marketplace

Pada masa awal William bekerja, media sosial sedang berkembang dan banyak yang menggunakan kesempatan itu untuk berjualan online. Hal tersebut memberikan pandangan baru bagi William, bahwa banyak orang yang sudah melihat kesempatan dan kebutuhan belanja online tapi belum ada platform yang bisa secara aman melayani kebutuhan tersebut.

Menurutnya, ada 3 model bisnis internet pada saat itu:

* Iklan baris, seperti yang banyak ada di surat kabar, di Indonesia saat itu sudah banyak website yang menyediakan jasa iklan baris. Dalam hal ini, transaksi melalui telepon, lalu bertemu antara penjual dan pembeli, cek barang, bayar, baru barang diterima oleh si pembeli.

* Ritel, yang modelnya seperti supermarket. Mereka menjual produk secara online langsung ke konsumen. Contoh pelaku bisnis ini adalah Bhineka.com.

* Marketplace, seperti sebuah mall atau kota dimana banyak yang jualan dan banyak yang berbelanja namun ada aturannya. Konsumen bayar dahulu ke pengelola marketplace, lalu pengelola marketplace konfirmasi ke penjual. Jika barang sudah diterima oleh konsumen, pengelola marketplace akan meneruskan pembayaran ke penjual. Hal ini, menyelesaikan masalah kepercayaan tadi.

Pada saat itu belum ada model bisnis marketplace yang sukses di Indonesia. Dari sana, William termotivasi untuk membangun bisnis marketplace online di Indonesia. Tapi, ia sadar bahwa membangun bisnis marketplace tersebut membutuhkan modal yang tidak sedikit dan ia juga dalam posisi yang tidak memungkinkan menjalankan startup secarabootstrap karena ia harus membantu keluarga dan pengobatan ayahnya.

Terinspirasi oleh para entrepreneur muda dari Sillicon Valley yang menggandeng pemberi modal atau investor yang dapat membantu mengembangkan bisnis mereka, William berusaha untuk mencari dukungan modal. Karena pada saat itu William tidak kenal investor manapun, satu-satunya orang yang ia kenal punya modal, yaitu atasannya di tempat ia bekerja. William mencoba menceritakan ide bisnisnya. Beliau cukup berbaik hati dan memperkenalkan dengan teman-teman yang juga punya modal.

Sayang, selama 2 tahun dia menjajakan ide bisnisnya, tidak ada yang mau membantu. Alasannya karena mereka tidak yakin dengan ide bisnis marketplace tersebut. Pasalnya, belum ada satu pun orang Indonesia yang berhasil, sukses dan kaya dari bisnis internet. Investor tidak pernah melihat uangnya atau untungnya dimana. Dan bagaimana ia bisa bersaing dengan raksasa dari luar negeri seperti eBay.

Bahkan suatu hari, ada seseorang yang mencoba mengatakan bila sosok yang kini menjadi CEO ini “hanya” sebagai pemimpi.

William, kamu datang membawa mimpi tinggi dari Amerika. Kamu masih muda dan hidup hanya sekali dan jangan disia-siakan dengan mimpi yang terlalu tinggi. Semua role model yang kamu bawa dari Amerika yang sukses itu dilahirkan spesial dan kamu tidak spesial

Mendapat opini seperti itu tentu terasa pahit, tapi hal ini justru tidak membuat William menyerah dan menyadari bahwa bisnis ini tidak mudah dijalankan di Indonesia. William justru tertantang untuk mengubah hal itu.

Tantangan sebagai kesempatan untuk berkembang

Di tahun 2010, sebenarnya banyak investor yang datang ke Indonesia untuk memberi modal, tapi William gagal untuk meyakinkan mereka karena tidak mahir berbahasa Inggris. Tapi ia tidak menyerah untuk mencari dukungan, sampai akhirnya bertemu dengan investor dari Jepang yang ternyata kemampuan bahasa Inggris-nya juga pasif.

Akhirnya komunikasi melalui ‘telepati’ dan ‘nyambung’. Kesempatan itu menjadi jalan bagi saya untuk mulai belajar berbahasa Inggris. Setiap bulan saya berkomunikasi dengan mereka, berlatih dan pada akhirnya mahir berbahasa Inggris.

Ketika awal membuka Tokopedia, William kembali ke Binus dan membuka booth di sana untuk mengembangkan tim. 2 hari di sana, ia berdiri tapi tidak ada yang mau mendaftar ke Tokopedia. Sementara, di depan booth Tokopedia ada booth salah satu bank terbesar di Indonesia dengan SPG(sales person girl) ramai dikunjungi mahasiswa yang ingin bergabung dengan bank tersebut dan William sebagai seorang pendiri perusahaan berusaha menjual mimpi namun tidak satupun yang mau bergabung di Tokopedia.

Belajar dari pengalaman itu, William mencoba untuk mengalahkan diri sendiri. William yang introvert, belajar untuk lebih baik berkomunikasi. “Saya percaya bahwa produk buatan saya adalah sebagus dirinya dan sebagus orang-orang yang bergabung dengan perusahaannya,” tuturnya.

Oleh karena itu, setiap ada kesempatan, William menceritakan mimpi dan idenya. Dan itu membuka jalan bagi orang-orang yang percaya akan mimpi dan idenya untuk bergabung dengan Tokopedia.”Mereka kinig menjadi pemimpin di Tokopedia saat ini. Mereka bergabung karena mereka percaya akan misi Tokopedia,” lanjut William.

Analogi Bambu Runcing

William menganalogikan Tokopedia seperti bambu runcing. Seperti pejuang Indonesia yang membawa bambu runcing untuk merebut kemerdekaan yang melambangkan 3 hal.

Keberanian

William merasa beruntung karena memilih untuk berani percaya kepada diri sendiri ketika tidak ada orang yang percaya padanya. Percaya pada mimpinya, ketika tidak ada orang lain yang percaya akan mimpinya. Ia tahu bahwa masa lalu sudah tidak bisa diubah namun, ia percaya masa depan ada di tangannya.

Kegigihan

Seluruh perjalanan Tokopedia dari awal hingga saat ini adalah tentang kegigihan. William membutuhkan waktu 2 tahun untuk meyakinkan investor pertama untuk menanamkan modal ke Tokopedia. Dalam perjalanannya ternyata tidak mudah karena 6 bulan setelah itu, eBay datang ke Indonesia dan menggandeng Telkom, perusahaan telekomunikasi raksasa Indonesia. Dan beberapa perusahaan besar luar lainnya pun masuk ke pasar Indonesia.

Secara kasat mata, Tokopedia tidak memiliki kemampuan untuk menandingi perusahaan-perusahaan tersebut, tapi dengan kegigihan, Tokopedia berhasil menjadi bisnis e-commerce pertama di ASEAN yang mendapat investasi 100 juta USD(setara 1,4 Triliyun Rupiah).

Baca Juga: Berusia 6 Tahun, Apa Saja Pencapaian Tokopedia?Harapan

Bayangkan pejuang Indonesia yang melawan penjajah dengan senjata canggih diadu dengan bambu runcing. Kalau tidak dengan harapan yang besar atas kemerdekaan, mereka tidak akan berjuang mati-matian. Begitu juga dengan Tokopedia, harapan untuk menciptakan peluang bisnis bagi masyarakat Indonesia secara mudah dan aman yang membuat William tidak menyerah terhadap keadaan. Jika William dan seluruh tim Tokopedia butuh waktu dua tahun untuk membangun Tokopedia, sekarang semua orang bisa memiliki toko online sendiri hanya dalam 2 menit.

Bermimpi dengan mata terbuka

William merasa beruntung karena lahir di generasi internet. Berbeda dengan generasi ayah dan kakeknya yang sulit untuk memiliki kesempatan bersaing dengan para pemain besar. Tapi di generasi internet, siapa saja punya kesempatan yang sama.

Contohnya Google dan Facebook. Google bukanlah perusahaan search engine pertama di dunia. Ada Yahoo yang dulunya begitu besar. Begitu pula dengan Facebook yang juga bukan social media pertama di dunia. Sebelum facebook ada MySpace dan Friendster yang sangat populer pada jamannya. Saat ini, Google dan Facebook membuktikan bahwa mereka bisa besar berkembang dengan kegigihan melawan segala ketidakmungkinan.

Tokopedia yang saat ini sudah memiliki 400 pegawai, tidak hanya mengubah hidup William tapi juga mengubah hidup para penjual di Tokopedia. Ada lebih dari 500.0000 penjual di Tokopedia yang berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswa sampai cleaning service.

Terakhir William mengutip kata-kata dari Bung Karno

Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.

Pendiri bangsa Indonesia adalah seorang visioner. Jika negara ini dibangun oleh visioner yang mengajak kita untuk bermimpi besar, ini adalah tanggung jawab generasi kita untuk berani menyemangati teman-teman, adik-adik kita yang memiliki mimpi yang lebih besar dari diri mereka.

Bagi William, bermimpi yang besar itu adalah bermimpi dengan mata terbuka. Sangat sederhana, apa yang kamu mimpikan, pikirkan, ucapkan, dan lakukan itu selalu konsisten.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto )

The post William Tanuwijaya: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Besar untuk Dicapai appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Tahun 2015 Segera Berakhir, Bagaimana Kelanjutan Teknologi Virtual Reality?

$
0
0

Sebagian pemerhati teknologi memprediksi virtual reality (VR) akan menjadi sebuah fenomena. Uang yang jumlahnya tidak sedikit juga telah dikucurkan untuk mengembangkan ranah digital baru ini, tempat yang (mungkin) dalam beberapa tahun ke depan kita akan menghabiskan sebagian besar waktu online kita. Namun, apakah antusiasme para investor ini beralasan?

Kabar paling menarik perhatian tentu saja datang dari Facebook yang mengakuisisi startup VR dan pionir teknologi ini, Oculus VR, dengan mahar senilai $2 miliar (sekitar Rp27,6 triliun) pada tahun 2014 lalu. Facebook tertarik untuk mengubah tren teknologi VR ini dari yang tadinya sekadar teknologi asing menjadi industri yang nyata dengan potensi yang luar biasa.

Baca juga: Oculus VR Dibeli oleh Facebook dengan Harga 22 Triliun!

Namun jejaring sosial tersebut bukanlah satu-satunya yang berani menggelontorkan modal melimpah untuk teknologi VR. Pada awal tahun ini, sebuah pabrikan gaming mobile asal negeri sakura, DeNa, ikut terlibat dalam tahap pendanaan awal dan juga tahap lanjutan bagi perusahaan-perusahaan VR.

Kabar paling baru, Colopl, sesama developer mobile game asal Jepang, mengumumkan kalau mereka akan mulai menginvestasikan uang sebesar $50 juta (sekitar Rp690 miliar) untuk bantu mengembangkan aplikasi dan game berbasis VR. Kemudian ada juga Presence Capital, venture capital terkemuka yang dibentuk khusus untuk memberikan modal kepada perusahaan yang mengembangkan teknologi VR dan Augmented Reality (AR).


Harapan virtual

Masalahnya, semua investasi tersebut dimaksudkan sebagai langkah antisipasi jika teknologi VR ini nantinya akan booming dan dipakai oleh jutaan pengguna. Namun sejauh ini, kami belum melihat tanda-tanda kalau tren ini sedang mengarah ke sana. Kita sudah sampai pada lembaran akhir tahun 2015, namun proyek-proyek VR yang dicanangkan semisal Oculus Rift, Vive milik HTC dan Valve, serta Playstation VR-nya Sony belum terlihat akan dirilis dalam waktu dekat ini.

Selain itu, meski sudah banyak prediksi berapa biaya yang akan mereka keluarkan untuk teknologi ini, namun di sisi lain belum jelas berapa yang akan mereka investasikan untuk aplikasi atau game di perangkat VR ini nantinya. Sudah ada beberapa demo yang bisa dicoba, beberapa judul aplikasi atau game yang akan mengadopsi teknologi ini, namun masih berhenti di sana.

Baca juga: Kumpulan Perusahaan Besar yang Sedang Mengembangkan Teknologi VR

Mustahil untuk melupakan teknologi istimewa terdahulu seperti 3D yang berakhir mengecewakan. Tidak ada produsen yang mampu menjual perangkat 3D dengan laris karena minimnya konten berkualitas untuk perangkat tersebut—dan juga karena peminatnya saat itu sangat sedikit. Dan ingat, ini merupakan teknologi VR generasi kedua—generasi pertama bahkan tak sempat mencicipi kesuksesan.

Bukan hanya untuk game

Jika teknologi VR digadang meraih kesuksesan luas, teknologi ini harus terjual lebih banyak dari konsol game. Saat Facebook mengumumkan akuisisi mereka terhadap Oculus, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa bermain game menggunakan VR hanyalah awal permulaan.

“Setelah selesai dengan urusan gaming, kami akan menjadikan Oculus sebagai platform untuk menunjang pengalaman lain. Bayangkanlah kita dapat menikmati pertandingan tenis, belajar di dalam kelas yang berisi murid-murid dan para guru dari seluruh penjuru dunia, atau berkonsultasi dengan dokter pribadi secara tatap muka—hanya dengan mengenakan perangkat VR dari rumah. Ini adalah platform komunikasi yang benar-benar baru.”

Rencana tersebut memang bagus, namun perkembangan VR jarang terdengar lagi setelah pernyataan Mark tersebut—selain soal urusan game, hanya sedikit informasi yang sampai ke telinga publik mengenai pengalaman berkomunikasi yang nantinya akan menjadikan VR sebagai platform yang menjanjikan, ketimbang menjadi sensasi sesaat.

Dana segar dari Colopl mungkin menjadi kabar yang menggembirakan bari para pengembang game. Sang CEO, Naruatsu Baba, menegaskan, dengan cara seperti ini perusahaannya “dapat mendukung VR merambah ranah lain selain video game, dan yang paling penting mampu menyuguhkan pengalaman baru yang belum pernah dirasakan oleh umat manusia sebelumnya.” Namun mereka masih meminta para pengembang untuk membangun pengalaman tersebut, mengingat potensi audiensnya belum kelihatan dan platform dasarnya yang masih sangat fragmented.

Baca juga: 4 Alasan Virtual Reality Masih Akan Jauh dari Realita Sehari-Hari

Para developer game juga menemukan tantangan berat dalam menciptakan konten khusus VR. Keunikan media ini memerlukan pemikiran ulang yang tak main-main dalam tata cara pengembangan dan desainnya. Kita ambil contoh, desainer game yang biasa menyampaikan narasi lewat cut scene film sadar kalau sekarang mereka tak dapat mengambil alih kontrol kamera dari sang pemain, dikarenakan kamera tersebut adalah mata sang pemain yang digunakan untuk melihat dunia virtual.

Sementara desainer yang bergerak di ranah lain kemungkinan juga menghadapi kendala yang sama. Dan seperti yang terjadi pada teknologi yang sudah-sudah, satu-satunya cara untuk meningkatkan pengalaman ini adalah membiarkan para audiens mencobanya sembari terus meningkatkan teknologi dari masukan para pengguna. Yang pada akhirnya kembali lagi ke tantangan semula: membuat orang-orang menggunakan perangkat VR.

virtual-reality-headset

Pasangkan ke smartphone kamu

Mungkin berlebihan jika meminta konsumen awam untuk membeli perangkat VR premium yang (barangkali) ditawarkan oleh Oculus, Sony, dan HTC. Beruntung, ada cara yang lebih terjangkau bagi masyarakat untuk mencoba teknologi ini, yaitu dengan cara memanfaatkan teknologi yang telah banyak dipakai masyarakat: smartphone.

Penggunaan serta jangkauan perangkat mobile begitu luas , khususnya di wilayah Asia. Makanya tak heran jika bermunculan nama-nama seperti Gear VR milik Samsung hingga perusahaan streaming video asal Cina, Letv, yang baru saja mengumumkan headset LeVR COOL1. Dengan produk ini, kamu sudah punya sebagian perangkat untuk menikmati perjalanan virtual yang bisa dibawa-bawa dalam saku.

Baca juga: Virtual Reality sebagai Metode Marketing, Ampuhkah?

Langkah seperti investasi Colopl ini mungkin akan berdampak baik untuk menghadirkan pengalaman VR yang menyasar smartphone terlebih dahulu, dengan harapan membuat mereka bermigrasi menggunakan perangkat VR sungguhan.

CEO dari Colopl mengatakan bahwa pada tahun 2020 nanti, pasar VR diperkirakan akan menyentuh angka $30 miliar (sekitar Rp414 triliun). Jika terbukti benar, mungkin saat itu sudah terjadi sinergi antara perangkat keras yang terjangkau dengan perangkat lunak yang mumpuni. VR tak boleh hanya menjadi teknologi baru yang keren saja. Teknologi ini harus memiliki sesuatu yang diinginkan orang-orang.

(Diterjemahkan olah Faisal Bosnia dan diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

 

The post Tahun 2015 Segera Berakhir, Bagaimana Kelanjutan Teknologi Virtual Reality? appeared first on Tech in Asia Indonesia.

10 Game dengan Grafis Terbaik Selama 2015 Versi Tech in Asia Indonesia

$
0
0

Di era console game yang sudah semakin maju seperti sekarang ini, tentunya grafis sudah menjadi salah satu faktor penentu yang membuatmu berpikiran apakah game tersebut layak atau tidak untuk dibeli. Entah itu dari segi teknis yang cukup canggih atau dari sisi penggambaran seni yang membuatnya berkelas.

Oleh karena itulah melalui artikel spesial akhir tahun kali ini, kami telah memilih sejumlah game dengan grafis terbaik, yang mewakili dua aspek yang saya sebutkan tadi. Check it out!


The Order: 1886

The Order: 1886 | Photo Mode Screenshot

Developer: Ready at Dawn | Penerbit: Sony Computer Entertainment
Platform:
PS4

… pengalaman “melihat” The Order: 1886 tidak kalah dengan menonton animasi besutan Pixar …

Mohammad Fahmi – The Order: 1886 bisa dibilang merupakan salah satu game paling mengecewakan di tahun 2015. Mulai dari gameplay yang terlalu linear dan tidak memiliki hal spesial, sampai ke cerita penuh klise meskipun seharusnya narasi menjadi nilai jual utamanya. Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa The Order: 1886 merupakan sebuah game dengan kualitas visual yang luar biasa indah.

Detail yang tinggi untuk menggambarkan ekspresi wajah dan objek-objek yang ada dalam game membuat pengalaman “melihat” The Order: 1886 tidak kalah dengan menonton animasi besutan Pixar tapi versi realistis. Hal ini semakin dibuat menyenangkan dengan adanya fitur Photo Mode untuk mengabadikan gambar-gambar yang keren dari The Order: 1886.

Lebih hebatnya lagi, tidak hanya memiliki kualitas dari segi teknis, The Order: 1886 juga memiliki arahan visual yang menarik. London ala steampunk yang disajikan di game ini dijamin betul-betul bisa menghibur secara visual.

Review The Order: 1886 – Dongeng Singkat dari London


Grand Theft Auto V

GTA V | screenshot

Developer: Rockstar North | Penerbit: Rockstar Games
Platform:
PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One

Versi PC yang akhirnya dirilis awal tahun ini menyajikan versi terbaik untuk bermain GTA V …

Mohammad Fahmi – Tiga tahun berturut-turut GTA V mendapatkan berbagai titel game terbaik dari berbagai media dan penghargaan, termasuk dari kami, dan itu bukan tanpa alasan. Versi PC yang akhirnya dirilis awal tahun ini menyajikan versi terbaik untuk bermain GTA V, asalkan kamu punya komputer yang mumpuni tentunya.

Dari versi PS3 dan Xbox 360 saja, GTA V sudah menyajikan dunia yang sangat besar dengan detail yang luar biasa. Hal ini ditingkatkan dengan sangat signifikan di versi PS4 dan Xbox One. Begitu versi PC datang, segala detail luar biasa tersebut dapat kamu nikmati dengan resolusi 4K dan performa yang amat lancar.

Jadi, kalau kamu merasa mampu untuk mengeluarkan uang banyak demi komputer kamu, pastikan GTA V yang kamu mainkan adalah versi PC ya.

Review Grand Theft Auto V – Tiga Lebih Baik daripada Satu, Empat Lebih Baik daripada Tiga


The Witcher 3: Wild Hunt

Witcher 3 | Screenshot

Developer: CD Projekt Red | Penerbit: Bandai Namco Entertainment
Platform: PC, PS4, Xbox One

Tidak jarang kamu akan merinding ketika melihat indahnya pergantian bioma dari satu daerah ke daerah lainnya

Kevin Sutanto – Rasanya tidak salah bila The Witcher 3: Wild Hunt diberikan penghargaan sebagai Game of the Year 2015 karena selain menghadirkan cerita yang dinamis serta dunia yang luas, game ini juga dilengkapi visual yang sangat memanjakan mata dan jiwa.

Dunia dalam The Witcher 3: Wild Hunt digambarkan dengan sangat apik berkat banyak efek visual yang memukau seperti pencahayaan dan bayangan dinamis, pergantian cuaca, serta detail objek yang bisa dibilang cukup tinggi. Hal sama juga berlaku dengan model karakter yang tersedia dan masing-masing, baik karakter utama maupun sampingan, digambarkan dengan sangat menarik. Oh, jangan lupa juga janggut dan kumis Geralt bisa tumbuh selama kamu bermain!

The Witcher 3: Wild Hunt juga menampilkan tingkat detail dunia yang sangat memukau. Tidak jarang kamu akan merinding ketika melihat indahnya pergantian bioma dari satu daerah ke daerah lainnya. Meski di awal perilisannya game ini masih terasa kurang stabil di console, pada akhirnya patch dari developer membuat game ini semakin optimal sehingga permainan juga terasa lebih lancar.

Review The Witcher 3: Wild Hunt – Liar, Luas, dan Indah


Star Wars Battlefront

Star Wars Battlefront Review | Artwork 2

Developer: EA DICE | Penerbit: Electronic Arts
Platform: PC, PS4, Xbox One

… melihat permainan Star Wars Battlefront terasa begitu menyenangkan dan memanjakan mata

Mohammad Fahmi – Ketika pertama melihat trailer Star Wars Battlefront, saya cukup tidak percaya bahwa kualitas visual seperti inilah yang akan betul-betul dimiliki game buatan EA DICE ini. Begitu menjajalnya dari demo sampai ke versi penuh, ternyata EA DICE tidak mengecewakan ekspektasi saya.

Meskipun tidak bisa terlalu menikmati Star Wars Battlefront karena tidak memiliki campaign, melihat permainan Star Wars Battlefront terasa begitu menyenangkan dan memanjakan mata. Game tampak begitu realistis dan terasa seperti visual sungguhan saja.

Mungkin saja hal ini bisa terwujud berkat karakter Stormtrooper dan Darth Vader yang mendominasi game. Wujud mereka yang ditutupi baju pelindung jelas membantu Star Wars Battlefront untuk terlihat realistis, tapi bukan berarti game ini langsung terlihat jelek begitu menampilkan karakter manusia seperti Luke atau Han Solo ya. Kamu dijamin tetap bisa menikmati visual Star Wars Battlefront siapapun yang berada di depan layar.

Review Star Wars: BattlefrontShooter Paling Fun untuk Tahun 2015


Metal Gear Solid V: The Phantom Pain

Metal Gear Solid V The Phantom Pain | Screenshot

Developer: Kojima Productions | Penerbit: Konami
Platform: PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One

Optimalisasi yang ada dalam game ini benar-benar bisa membuat siapapun geleng-geleng melihatnya

Kevin Sutanto – Metal Gear Solid V: The Phantom Pain bisa dibilang adalah sebuah mahakarya yang dibentuk dengan sebaik-baiknya menggunakan Fox Engine. Game terakhir arahan Hideo Kojima selama beliau masih di Konami tersebut menghadirkan sebuah dunia yang luas dan gersang namun sekaligus sangat memukau.

Kualitas pengarahan ala Hideo Kojima bisa disampaikan dengan lebih mengesankan berkat visual yang ada dalam Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Karakter yang ada digambarkan dengan sangat realistis bahkan hampir menyerupai aktor yang memerankannya. Dunia yang dihadirkan juga dilengkapi dengan berbagai efek visual seperti pergantian waktu dan cuaca yang juga akan berperan dalam permainan.

Namun, yang paling mengesankan adalah game ini mampu berjalan dengan mulus di console generasi kini, bahkan di generasi lalu. Di PS4, Metal Gear Solid V: The Phantom Pain mampu berjalan dalam 60 fps secara cukup stabil dan memiliki jarak pandang yang sangat jauh. Optimalisasi yang ada dalam game ini benar-benar bisa membuat siapapun geleng-geleng melihatnya.

Review Metal Gear Solid V: The Phantom Pain – Game Stealth Padat Isi


Ori and the Blind Forest

Ori and the Blind Forest | Screenshot 1

Developer: Moon Studios | Penerbit: Microsoft
Platform: PC,  Xbox One

… Ori and the Blind Forest adalah salah satu game paling indah yang pernah ada

Mohammad Fahmi – Ori and the Blind Forest adalah salah satu contoh game yang hanya perlu beberapa screenshot saja untuk dapat menarik perhatian jutaan orang. Game Metroidvania yang satu ini memiliki gaya gambar yang sangat menyejukkan mata dan kualitas animasi yang membuat saya teringat dengan Studio Ghibli dan Disney.

Apakah saya perlu menyinggung lebih jauh tentang keindahan Ori and the Blind Forest? Sepertinya tidak. Kamu cukup cek screenshot di atas serta kumpulan gambar yang ada di review kami untuk mengetahui bahwa Ori and the Blind Forest adalah salah satu game paling indah yang pernah ada.

Review Ori and the Blind Forest – Keindahan yang Membutakan Mata


Life is Strange

Life is Strange Episode 3 | Screenshot

Developer: Dontnod Entertainment | Penerbit: Square Enix
Platform: PC, PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One

Arahan visual ala Instagram semakin menekankan peran Life is Strange sebagai game tentang remaja …

Mohammad Fahmi – Ya, lagi-lagi Life is Strange. Sepertinya saya punya fetish tersendiri terhadap game unik ini. Secara visual, Life is Strange memiliki batas tidak jelas antara resolusi tinggi atau low-poly, tapi game ini mampu menyajikan visual yang fantastis berkat efek-efek ala Instagram dan pengamibilan sudut pandang kamera yang tidak konvensional.

Arahan visual ala Instagram semakin menekankan peran Life is Strange sebagai game tentang remaja, dan hal tersebut merupakan bukti keseriusan Dontnod dalam menyajikan pengalaman narasi yang autentik. Mainkan sendiri game ini, maka kamu akan tahu bahwa efek Instagram yang artsy jika dieksekusi dengan benar akan menyajikan salah satu pemandangan digital paling indah yang pernah ada.

Review Life is Strange – Gejolak Kawula Muda


D4: Dark Dreams Don’t Die

D4 Dark Dreams Don't Die | Featured

Developer: Access Games | Penerbit: Microsoft, Playism
Platform: PC, Xbox One

Penampilan visual D4 yang tampak seperti komik Barat sangat mendukung cerita game yang bersifat noir dan surreal

Mohammad Fahmi – Game nyentrik dari salah satu kreator game yang tidak kalah nyentrik ini menyajikan visual cel-shading yang sangat menarik perhatian. Setiap kali melihat grafis D4, saya langsung teringat dengan The Walking Dead versi Telltale, tapi dalam wujud yang lebih ekstrem.

Penampilan visual D4 yang tampak seperti komik Barat sangat mendukung cerita game yang bersifat noir dan surreal. Jika kamu suka satu saja dari hal yang saya barusan sebutkan, berarti itu sudah menjadi alasan yang cukup untuk mulai memainkan D4. Oh iya, game ini juga bisa terwujud berkat tim yang sebagian berdomisili di Indonesia lo.

Review D4: Dark Dreams Don’t Die – Mimpi Setinggi Langit


Assassin’s Creed Chronicles: China

Assassin's Creed Chronicles China | Screenshot

Developer: Ubisoft | Penerbit: Ubisoft
Platform: PC, PS4, Xbox One

Assassin’s Creed Chronicles: China, menyajikan pengalaman bermain game dengan visual layaknya lukisan tradisional negeri yang menjadi latar …

Mohammad Fahmi – Assassin’s Creed Chronicles merupakan eksperimen Ubisoft yang betul-betul membawa angin segar ke seri Assassin’s Creed. Game pertamanya, yaitu Assassin’s Creed Chronicles: China, menyajikan pengalaman bermain game dengan visual layaknya lukisan tradisional negeri yang menjadi latar ceritanya tersebut.

Secara sepintas Assassin’s Creed Chronicles: China memiliki grafis yang cukup mirip dengan Child of Light. Bedanya, game ini memiliki grafis 2,5D dengan gerakan yang tidak terbatas ke kanan dan kiri saja, tapi juga memiliki dimensi tambahan tersendiri yang sangat mempengaruhi gameplay yang dimiliki.

Jika kamu butuh alternatif dari Assassin’s Creed yang itu-itu saja, Assassin’s Creed Chronicles: China adalah game yang wajib kamu mainkan.

Review Assassin’s Creed Chronicles: China – Seni Membunuh


Bloodborne

Bloodborne The Old Hunters | Screenshot 1

Developer: FromSoftware | Penerbit: Sony Computer Entertainment
Platform: PS4

… kamu akan merasa terintimidasi oleh musuh yang lemah sekalipun karena penampilannya yang mengerikan

Kevin Sutanto –  Selain memberikan gameplay yang sulit, Bloodborne bisa dibilang menjadi semakin “sadis” kepada para pemainnya berkat visual yang dihadirkannya (dalam artian baik). Dunia dalam Bloodborne masih mengikuti gaya Dark Souls yang mampu membuat kamu bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Bloodborne digambarkan dengan sangat kelam dan dunia yang dihadirkan seringkali membuat kamu merinding ketakutan. Kehancuran serta horor sangat bisa dilihat melalui segala sesuatu yang kamu temui dalam game ini. Musuh dan monster yang ada juga digambarkan dengan sangat menakutkan, bahkan tidak jarang kamu akan merasa terintimidasi oleh musuh yang lemah sekalipun karena penampilannya yang mengerikan.

Meski segala sesuatunya terasa seram dalam Bloodborne, game ini masih tetap menghadirkan kualitas visual yang sangat indah. Para artis serta pengarah visual yang mengerjakan Bloodborne harus diacungi jempol karena mampu memberikan pemandangan yang memukau di setiap area dengan penggunaan warna yang pintar.

Review Bloodborne – Haus Darah


Demikianlah daftar game dengan grafis terbaik di tahun 2015. Jika kamu sadari, lima game pertama adalah game dengan kelebihan dari segi teknis, sedangkan lima game terakhir adalah game dengan kualitas artistik yang di atas rata-rata. Bagaimana dengan pengalaman gaming kamu tahun ini? Apa game yang paling memanjakan matamu? Sampaikan langsung di kolom komentar!

The post 10 Game dengan Grafis Terbaik Selama 2015 Versi Tech in Asia Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Final Fantasy IX Akan Dirilis di PC, Android, dan iOS!

$
0
0

Tidak peduli meskipun di luar tengah dipenuhi suara bising dari kembang api, jika ada berita tentang Final Fantasy IX, tentunya saya akan menyampaikannya untuk kamu semua. Berita luar biasa untuk menutup tahun 2015 dan membuka tahun 2016 ini hadir dalam wujud konfirmasi bahwa Final Fantasy IX, alias game terbaik sepanjang masa menurut Mohammad Fahmi, akan segera rilis di Android, iOS, dan PC.

Versi baru ini akan memiliki model 3D karakter yang diperhalus layaknya Final Fantasy VII dan Final Fantasy VIII versi PC. Sayangnya dari apa yang saya lihat sepintas, kualitas background versi ini sepertinya masih cukup kasar jika dibandingkan dengan model karakter, tapi semoga saja saya salah.

Final Fantasy IX | Screenshot (2)

Final Fantasy IX | Screenshot

Belum ada konfirmasi tanggal rilis pasti untuk game ini selain fakta bahwa Final Fantasy IX akan tersedia di Jepang tahun 2016. Port ini merupakan port pertama Final Fantasy IX setelah dirilis di PlayStation lima belas tahun lalu, karena versi PS3, PSP, dan PS Vita yang bisa didapatkan di PlayStation Store hanya mengemulasikan versi orisinal saja.

Semoga saja dengan hadirnya versi baru ini bisa membuat Final Fantasy IX mendapatkan perhatian lebih. Saya jelas tidak akan protes jika tiba-tiba Final Fantasy IX mendapatkan perlakuan remake dan spin-off seperti yang terjadi kepada Final Fantasy VII.

Tentunya jangan lupa untuk membaca review nostalgia Final Fantasy IX di sini!

Akankah kamu membeli versi port Final Fantasy IX? Versi mana yang akan kamu ambil? Kalau saya mungkin setiap bulan akan membeli Final Fantasy IX, hanya karena saya cinta game ini. Ya, saya serius.

The post Final Fantasy IX Akan Dirilis di PC, Android, dan iOS! appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Kumpulan YouTuber Wanita di Indonesia Paling Populer

$
0
0

Salah satu cara menarik perhatian di dunia maya adalah menjadi “artis” di YouTube. Sudah bukan rahasia lagi bila layanan ini banyak melejitkan nama-nama netizen. Terlebih bagi kaum hawa, dengan modal wajah yang enak dipandang, akan semakin mempermudah mendongkrak popularitas di dunia maya.

Tech in Asia kali ini menampilkan beberapa nama yang aktif membuat konten lalu di-posting ke YouTube dan memiliki banyak subscriber. Siapa saja kah mereka? Urutan nama di bawah ini berdasarkan banyaknya subscriber yang dimiliki.

Sacha Stevenson

Wanita asal Kanada ini telah 9 tahun tinggal di Indonesia. Kemampuan dia berbahasa Indonesia (termasuk dialek tradisonal dan bahasa alay) tidak perlu diragukan. Sacha Stevenson aktif sejak akhir tahun 2009 di Youtube dan membuat video blog (vlog), sketsa komedi dan lagu ciptaan sendiri.

Dari sekian banyak konten yang diciptakan, ia mulai banyak mendapat perhatian sejak merilis serial komedi How to act Indonesian yang berkisah tentang hidup di Indonesia bagi seorang bule atau orang yang berasal dari luar negeri.

Subscriber: 227.070

Natasha Farani

Ia merupakan wanita yang aktif berbagi tips dan tutorial dalam berhijab, termasuk make-up dan padu padan busana. Natasha Farani juga beberapa kali berkolaborasi dengan beberapa brand hijab ternama, salah satunya adalah e-commerce hijab, HijUp.

Subscriber: 107.985

Rani Ramadhany

Kebanyakan wanita tertarik pada olah vokal saja, namun berbeda dengan Rani Ramadhany. Wanita ini aktif memainkan cover drum dari berbagai lagu. Tak hanya piawai menggebuk drum, cewek manis ini juga bisa memainkan berbagai alat musik lainnya seperti gitar, piano, dan keyboard. Selain hobi bermain drum, Rani dikenal juga sebagai penari dan model.

Subscriber: 77.427

Wita Wanita

Wita Wanita terbilang berani dengan konten video blog buatannya. Ia membahas tentang seks, sosial, kesehatan, dan isu politik terbaru di Indonesia. Cara penyampaian yang dilakukan juga termasuk ringan dan dengan bahasa kasual, tak jarang ia memberikan sentuhan humor di tiap videonya.

Subscriber: 42.180

Ashilla

Ashilla yang bernama lengkap Zahranti Arashilla ini masih berusia belia. Ia melakukan beberapa hal dalam videonya, seperti bernyanyi dengan beberapa musisi lainnya, berbagi resep masakan sederhana, dan melakukan tanya jawab dengan penonton.

Subscriber: 22.960

Dhana Xaviera

Dhana Xaviera selalu menampilkan tutorial make-up sehari-hari dan momen spesial dalam format video blog. Ia juga tak jarang digandeng dengan vendor tertentu untuk memberikan giveaway mulai dari peralatan kosmetik hingga smartphone terbaru.

Subscriber: 21.949

NadyaCooking

Wanita kerap dikaitkan dengan memasak, karenanya NadyaCooking menampilkan seorang ibu muda yang memberikan resep langsung dalam memasak. Dengan peralatan sederhana, ia biasanya membuat masakan mulai dari makanan ringan hingga menu spesial di momen tertentu.

Subscriber: 20.913


Selain tujuh nama YouTuber di atas yang telah disebutkan, sebenarnya masih banyak wanita Indonesia lainnya yang aktif di ranah video blogging. Sayangnya, kebanyakan dari mereka hanya menampilkan cover lagu yang sedang banyak diputar di dalam negeri.

Baca juga: Kumpulan Channel YouTube Tentang Startup dan Entrepreneur yang Harus Kamu Tonton

Beberapa nama YouTuber wanita dengan suara yang merdu adalah Isyana Sarasvati, Adriana Raisa, dan Yura Yunita. Kini mereka sukses menjadi selebriti yang namanya layak diperhitungkan di industri musik.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Kumpulan YouTuber Wanita di Indonesia Paling Populer appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Tech in Asia Podcast #15 – 1 Januari 2016: 15 Obrolan Menarik Seputar Teknologi dan Video Games (Part 3)

$
0
0

Wow, tak terasa sudah tahun baru di hari Jumat ini. Masih dalam suasana long weekend, Tech in Asia TALKShow, siap menemani liburan panjang kamu. Oh ya, ini adalah bagian terakhir dari podcast episode akhir tahun yang terdiri dari tiga bagian.

Dua host, saya, Pradipta Nugrahanto dan Audi Prasetyo akan membahas 15 hal seputar startup teknologi dan games yang terjadi selama tahun 2015.

Seperti biasa, kualitas audio dari podcast kali ini juga kembali ditingkatkan, berkat dukungan dari AppsCoast. Lagi-lagi, Kevin Sutanto kembali menemani pada podcast bagian terakhir kali ini.

Lalu apa saja yang dibahas pada TALKShow #15 bagian terakhir ini? Berikut adalah daftar lengkapnya:

  • Google luncurkan Nexus 5X, 6P dan …
    Dua jagoan smartphone besutan Google ini akhirnya muncul setelah cukup lama ditunggu. Selain itu, ada juga tablet baru dari Google, lalu versi pembaruan Chromecast, dan Chromecast 2.
  • Pemberlakuan sistem rating game di Indonesia
    Kemenkominfo melihat bila saat ini Indonesia memerlukan sistem rating game di Indonesia. Namun seberapa efektitf sistem ini jika nantinya berjalan di tanah air, ya?
  • Tech in Asia Jakarta 2015: Breaking record!
    Konferensi tahunan Tech in Asia Jakarta kali ini menjadi salah satu momen spesial di tahun ini. Dengan lebih dari 4.000 pengunjung, sejumlah pembicara menghadirkan konten menarik di 6 stage yang ada. Apakah kamu juga hadir di event tersebut dan memiliki kenangan tersendiri?
  • Akhirnya, game PS4 buatan Indonesia!
    Apa yang terlintas di pikiran kamu saat menyebut industri game dan Indonesia? Apakah pembajakan? Di tahun ini MINTSPHERE, developer game asal Jakarta, mengumumkan game terbaru mereka yang siap dirilis di platform PS4. Bila nanti game-nya sudah dirilis, akankah kamu membelinya?
  • BONUS
    Seharusnya topik bahasan kami di Tech in Asia TALKShow sudah berhenti pada informasi di atas. Namun masih ada satu bahasan dari industri game yang “haram” untuk dilewatkan di tahun 2015. Apa itu? Simak pada podcast di bawah saja, ya.

Nah, selengkapnya bisa kamu dengarkan di podcast berikut ini. Jangan lupa follow, berikan Like, dan Share kalau kamu suka dengan isinya.

Pastinya akan ada berbagai bahasan menarik di podcast episode berikutnya. Nantikan saja kehadiran Tech in Asia TALKShow setiap hari Jumat minggu depan. Kalau kamu juga ingin membuat community post sendiri, caranya mudah. Cukup mendaftar di sini.

Nantinya kamu bisa menyesuaikan isi konten kamu, apakah teknologi dan startup atau game. Semakin banyak kamu membuat konten dan memberikan komentar, maka kemungkinan menjadi bagian dari podcast ini juga semakin besar!

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

The post Tech in Asia Podcast #15 – 1 Januari 2016: 15 Obrolan Menarik Seputar Teknologi dan Video Games (Part 3) appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[Update] Daftar Aplikasi Gay Terpopuler di Indonesia

$
0
0

(Update 1 Januari 2016: Kami menghapus Bender karena aplikasi ini sudah tidak ada lagi di toko aplikasi dan menambahkan GROWLr, Hornet, dan BoyAhoy ke dalam daftar, serta memperbarui sejumlah informasi terkait)

Komunitas gay memiliki cara tersendiri saat mencari pasangan yang disebut dengan istilah gay-dar—sebuah insting ketika menemukan seseorang yang juga gay. Ada pula yang sudah bergabung dalam komunitas khusus yang memang menampung para kaum gay.

Namun, untuk beberapa yang masih discreet—belum mendeklarasikan dirinya sebagai gay di kalangan publik—cenderung memilih mencari teman di jejaring sosial khusus untuk mereka.

Baca juga: Aplikasi Kencan untuk Gay di Indonesia, Apakah Ada Pasarnya?

Indonesia memang masih terbilang sebagai negara konservatif dalam hal penerimaan kaum gay. Namun, saat ini sudah banyak sekali pasangan sesama jenis yang sudah mengumumkan hubungan mereka secara terbuka.

Bagi mereka yang belum mempunyai pasangan, berikut ini kumpulan aplikasi gay terpopuler di Indonesia yang sering digunakan para gay untuk saling berinteraksi, berkenalan, dan mendapatkan pasangan.

GROWLr

aplikasi-gay-growlr

GROWLr adalah aplikasi kencan untuk gay yang secara khusus dirancang untuk mencari bear, atau beruang. Buat kamu yang belum tahu, bear adalah julukan pria dengan postur mirip beruang. Tidak hanya berbadan besar, tetapi juga berbulu.

Layanan yang cukup populer di Indonesia ini mengklaim punya enam juta anggota. Selain dapat melihat profil pengguna dari seluruh dunia, kamu juga dapat melihat pengguna yang lokasinya ada di sekitar mu. Seperti aplikasi sejenis, kamu dapat mengirim pesan berupa teks atau gambar.

App Info
GROWLr: Gay Bears Near You
Initech LLC -  Nov 16, 2015
Genre:  Social
Size:   4.2M
Installs:   1,000,000 - 5,000,000
Gratis

Download

Hornet

aplikasi-gay-hornet

Aplikasi gratis ini dikabarkan digunakan oleh lebih dari empat juta gay di seluruh dunia. Selain menyediakan fitur untuk membuat album publik dan pribadi, Hornet juga mengizinkan penggunanya mencari teman dari seluruh dunia. Jika kamu berencana bepergian ke suatu negara, fitur ini akan cukup berguna. Karena kamu dapat mencari teman sebelum pergi, ketimbang setelah tiba di lokasi.

Baru-baru ini, Hornet tidak hanya dapat diakses dari aplikasi mobile, tetapi juga dari web. Sehingga kamu dapat berbincang-bincang, atau mencari teman baru, dari komputer yang buat sebagian orang lebih nyaman ketimbang membuka-buka smartphone.

App Info
Hornet - Gay Chat & Dating
Hornet Networks Limited -  Dec 22, 2015
Genre:  Social
Size:  N/A
Installs:   1,000,000 - 5,000,000
Gratis

Download

BoyAhoy

apliikasi-gay-boyahoy

BoyAhoy merupakan produk SKOUT Inc. Jika SKOUT merupakan aplikasi kencan untuk lelaki dan perempuan, BoyAhoy, bisa ditebak dari namanya, khusus untuk gay. Selain fungsi-fungsi umum, antara pengguna bisa saling mengirim hadiah. Pengguna juga dapat “mempromosikan” profilnya, sehingga lebih mudah dicari oleh pengguna lainnya. Sayangnya, seperti halnya aplikasi SKOUT, fitur-fitur tersebut tidak bisa dinikmati gratis, melainkan harus dibeli sebagai in-app purchase.

App Info
BoyAhoy - Gay Chat & Friend
Skout Inc. -  Dec 22, 2015
Genre:  Social
Size:   13M
Installs:   1,000,000 - 5,000,000
Gratis

Download

Grindr

Grindr

Grindr merupakan aplikasi media sosial berbasis lokasi yang populer di kalangan gay di dunia. Dengan menggunakan aplikasi ini, kamu dapat mencari pasangan sesama gay dan mempunyai lokasi yang berdekatan. Aplikasi ini mempunyai fitur-fitur yang dapat mempersempit pencarian kamu terhadap pasangan yang kamu cari. Jika kamu sudah menemukan sosok yang disukai, kamu dapat langsung chat dengannya.

Aplikasi ini mempunyai sebuah versi berbayar yang dinamakan Grindr Xtra. Yang membedakan adalah kemampuan untuk melihat kuantitas profil orang lain. Jika pada versi berbayar kamu hanya dapat melihat 100 profil per jangka waktu, dalam versi berbayar, kamu dapat melihat profil orang lain dengan tidak terbatas.

App Info
Grindr - Gay chat, meet & date
Grindr LLC -  Dec 14, 2015
Genre:  Social
Size:  N/A
Installs:   5,000,000 - 10,000,000
Gratis

Download

Scruff

Scruff

Dengan pengguna yang mencapai angka lebih dari delapan juta gay dan biseksual di seluruh dunia, Scruff merupakan aplikasi yang mempunyai banyak sekali fitur yang dapat kamu gunakan. Salah satunya adalah pengerucutan pencarian dengan menggunakan fitur Would You Meet? yang merupakan sebuah sistem berbasis rating dimana ketika kamu memberi rating bagus pada sebuah profil, kamu akan diberi rekomendasi profil lain yang serupa dengan profil yang kamu suka.

Sama seperti Grindr, Scruff mempunyai sebuah versi berbayar yang dinamakan Scruff Pro. Dengan menggunakan versi berbayar ini, kamu dapat mengaktifkan fitur Stealth yang memungkinkan kamu untuk menjelajahi dan mencari pasangan secara anonim, melihat 1.000 profil secara langsung yang lokasinya berdekatan dengan kamu , dan kemampuan untuk menghapus pesan yang sudah dikirim—jika kamu pikir pesan kamu adalah sebuah kesalahan besar.

App Info
SCRUFF
Perry Street Software, Inc. -  Dec 11, 2015
Genre:  Social
Size:  N/A
Installs:   1,000,000 - 5,000,000
Gratis

Download

Gaydar

gaydar

Gaydar memungkinkan sebuah pencarian yang tidak terpatok pada lokasi kamu saat ini saja. Selain memberi sebuah kemampuan berbasis lokasi, kamu dapat mencari pasangan dari penjuru dunia dan mungkin berharap untuk dapat bertemu ketika ia atau kamu sedang berlibur ke tempat masing-masing.

Aplikasi ini memungkinkan kamu untuk mengunggah foto dan video dengan kualitas HD yang dapat kamu bagikan pada gay lain yang sedang memeriksa profil kamu . Selain itu, kamu dapat membuat sebuah profil menjadi favorit dan ketika ia meng-update profil, kamu akan mendapatkan pemberitahuan.

App Info
Gaydar - Gay & same sex dating
CPC Connect Limited -  Dec 21, 2015
Genre:  Social
Size:   39M
Installs:   500,000 - 1,000,000
Gratis

Download

Moovz

moovz

Diramaikan lebih dari satu juta pengguna, Moovz merupakan aplikasi kencan untuk pria gay yang cukup terkenal di Asia, khususnya Thailand. kamu dapat bertemu dengan orang baru berdasarkan lokasi dan preferensi yang sebelumnya telah kamu tetapkan.

Baca juga: Aplikasi Kencan Untuk Pria Gay Moovz Ingin Menarik Lebih Banyak Pengguna di Seluruh Asia

Menariknya, pengembang Moovz sering mengadakan berbagai acara di seluruh Asia untuk menyebarkan awareness terhadap aplikasi ini dan untuk menunjukkan bagaimana startup mendukung komunitas gay.

App Info
Moovz – Gay & Lesbian network
Interacting Technology -  Dec 07, 2015
Genre:  Social
Size:   Varies with device
Installs:   500,000 - 1,000,000
Gratis

Download

(Diperbarui oleh Fadly Yanuar Iriansyah dan diedit oleh Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar Chris Geatch)

The post [Update] Daftar Aplikasi Gay Terpopuler di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Lihat Bagaimana Jadinya apabila Medici Menjadi Medan Tempur di dalam Mod Multiplayer Just Cause 3

$
0
0

Halo pembaca setia Tech in Asia Games sekalian, bagaimana pesta menyambut tahun baru 2016 semalam? Syukurlah kalau semuanya berjalan lancar. Sekarang saya mau berbagi berita super keren nih.

Tahukah kamu kalau versi PC dari Just Cause 2 memiliki mod multiplayer  yang dikembangkan oleh sekelompok penggemar Just Cause yang bernama Just Cause Multiplayer, kemudian diresmikan oleh sang developer Avalanche Studios? Nah tim yang sama rupanya saat ini sedang membuat mod multiplayer untuk Just Cause 3 yang ada di PC.

Dari video yang dapat kamu cek di atas, kamu bisa melihat berbagai aksi gila yang dapat dilakukan banyaknya “kloning”  Rico Rodriguez dalam satu layar seperti balap mobil sport off-road, menghujani pembalap tersebut dengan roket, balap pesawat dengan melintasi area berbahaya dan sempit seperti gua, dan bahkan mengendarai perahu bebek-bebekan. Hingga saat ini baru aksi balapan ekstrem saja yang kamu lihat seperti di atas, namun tim Just Cause Multiplayer berjanji akan memberikan info tambahan ke depannya.

Just Cause 3 adalah game open-world action adventure yang berkisah mengenai Rico Rodriguez, seorang agen khusus yang bertugas untuk membebaskan sebuah negara dari pemimpin diktatorial yang kejam. Kamu dapat membaca dan melihat video ulasan dari Just Cause 3 di sini. Lihat juga pengalaman saya dan Mas Risky Maulana bermain Just Cause 3, di acara Seperempat JAM di bawah.

The post Lihat Bagaimana Jadinya apabila Medici Menjadi Medan Tempur di dalam Mod Multiplayer Just Cause 3 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

‘Uber for deliveries’ startup gets $30m for expansion to 100 cities

$
0
0
white van, deliveries, logistics

White van man. Photo credit: skohlmann.

With the aim of more than doubling its market presence during the course of 2017, Uber for vans startup Lalamove this afternoon announced it has secured US$30 million from investors. Xianghe Capital, a relatively new firm, led the round, while Blackhole Capital and previous investors MindWorks Ventures and Crystal Stream contributed.

It dwarfs the US$10 million the service – dubbed EasyVan in Hong Kong, Huolala in mainland China, and Lalamove everywhere else – pocketed in May last year.

Now active in 40 cities in mainland China, plus Hong Kong, Taipei, Singapore, Bangkok, and Manila, Lalamove wants to be in 100 cities by the end of the year, says Blake Larson, head of international at the Hong Kong-based startup.

Chinese recipe

“There are lots of huge cities in China. Up to 150 cities are big enough to sustain the model,” he tells Tech in Asia. Lalamove operates by signing up van drivers to do deliveries for its corporate clients. Then, like Uber, it takes a cut of the fare.

Lalamove

Shing Chow, Lalamove’s CEO. He founded it in 2013. Photo credit: Lalamove.

Much of the expansion will happen in mainland China rather than Southeast Asia because it’s easier, says Blake – no extra language barriers, no new laws and regulations to master. The startup is already profitable in five or six Chinese cities.

The market in China alone is worth an estimated US$1.7 trillion.

“It’s fairly easy to scale once we found out what the recipe is,” says Blake of the notoriously tricky mainland China market. The tasty recipe, he says, was not to offer subsidies to customers, instead focusing on making the business “really lean.” Then the team watched a war of attrition among “hundreds” of similar services as they all bankrupted each other with deep discounts.

“Now there’s just two of us,” he says, name-checking main Chinese rival Wuba, a spin-off from classifieds site 58.com.

They’re after what Shing Chow, Lalamove founder and CEO, sees as “a big market” for logistics across Asia, worth an estimated US$1.7 trillion in China alone.

Lalamove now has 500,000 drivers – covering vans, trucks, and motorcycles – signed up to its platform, who’ve collectively made 15 million deliveries. Across the continent, its biggest competition comes from Gogovan and Ninjavan – the latter got US$30 million of its own last April.

Lalamove’s most recent expansion was last month into Manila, the traffic-jammed capital of the Philippines. Over in Thailand it’s using scooters to run local deliveries for Line, the popular messaging app, as it experiments with online shopping.

This post ‘Uber for deliveries’ startup gets $30m for expansion to 100 cities appeared first on Tech in Asia.

New incubator seeks out Southeast Asia’s blockchain and bitcoin startups

$
0
0

Let’s get down to business. Photo credit: satyrenko / 123RF.

If you’re just starting work on a blockchain tech startup in Southeast Asia, there’s a new gateway open to you. Satoshi Studios, a brand-new incubator for Southeast Asia, is seeking startups to whip into shape for its first batch.

Satoshi Studios is named after Satoshi Nakamoto, the creator of Bitcoin (well, sort of).

Founded by Nikunj Jain, Sahil Baghla, and Ayush Varshney, Satoshi Studios is backed by some bitcoin veterans, including Roger Ver, Amit Bhardwaj, and BitAngels founder Michael Terpin. Roger alone funded the seed rounds for the first generation of bitcoin businesses. Amit is an advocate for bitcoin adoption in India.

The Gurgaon-based incubator is now taking applications for its first batch. Each of the six chosen startups will receive a US$50,000 investment for 8 to 15 percent company equity. The six will live and work together in New Delhi for three months, beginning April 1. The Delhi program will include “intensive sessions” led by blockchain experts.

Each startup will receive a US$50,000 investment.

Why take startups from one region and incubate them in another? Sahil tells Tech in Asia the two regions have “similar opportunities,” and he and the Satoshi Studios team wanted to take advantage of the network and blockchain ecosystem they already had in and around Delhi.

Doors have opened for bitcoin and other fintech solutions since India’s demonetization, in which the country made a push to go cashless by voiding its largest currency bills. While new bills are on the way, cash is hard to get, resulting in people turning to card and other payment solutions.

Applications for the incubator opened on December 5, and the deadline is February 28.

See: India’s drive against cash opens door for a new bitcoin app

This post New incubator seeks out Southeast Asia’s blockchain and bitcoin startups appeared first on Tech in Asia.

Doctor discovery platform Medinfi raises sixth round of angel funding

$
0
0

Medinfi’s team. Photo credit: Medinfi.

Bangalore-based startup Medinfi Healthcare has raised its sixth round of angel investment – US$100,000 – from a slew of investors based in Singapore and Qatar.

With this round, the startup that finds doctors and hospitals through a web and mobile app has raised over US$600,000 in all.

Existing investors – Singapore-based angel investor Evan Lim and professor at India’s XLRI business school Ram Kumar Kakani – participated in this round of funding, along with Vinod Martin, COO of a Singapore-based IT services company, and XLRI alumnus Kanchan Ghoshal.

The startup plans to use the funds to grow its user base and explore new markets. It is currently present in 25 Indian cities, including Bangalore, Delhi, Mumbai, and Pune. It now plans to double that presence to 50 cities in the next nine months.

Part of the funds will also be used to upgrade the blogging platform and grow the content from 100 to 1,000 posts in the next nine months. “This is our way of ensuring trust and grow user base based on that,” Medinfi founder and CEO Ravi Shankar Mishra told Tech in Asia.

Medinfi recently crossed the 500,000 user mark, ahead of the company’s March 2017 target. On the Google Play store, the app has over 100,000 downloads, while the mobile website has over 400,000 users, said founder Ravi. An iOS app is expected by June 2017.

Launched in 2014, Medinfi has maintained a model that is independent of doctors and hospitals. The application automatically detects the current user location and displays the nearest doctors, hospitals, and clinics. The app presently lists over 12,000 verified doctors, clinics and hospitals. Unlike some of the well-funded startups in the space, such as Practo, Lybrate, and HelpingDoc, Medinfi doesn’t facilitate appointment booking.

“There are over 150 million internet users. Out of them, only about 6 million seek doctors online. There is a lot of room to expand and we want to progress on trust. We want to stay independent of doctors and hospitals as long as we are functional,” Ravi said.

Medinfi’s last fund raising was in July 2016, when it received US$200,000 in an angel round from Mudit Saxena, senior vice-president of Genpact, and Evan Lim.

This post Doctor discovery platform Medinfi raises sixth round of angel funding appeared first on Tech in Asia.

This startup lets anyone sell online from anywhere, without storing anything

$
0
0
Ecommerce, shopping online

Photo credit: gregorylee / 123RF.

It’s okay to stare longingly at the US$2 trillion global ecommerce market, wishing there was a way to get in on the action. But setting up an online store is easier said than done. Sure, you could hire a developer to build a site or just purchase a custom template from Shopify. But what about all the time it takes to negotiate supplier contracts, arrange deliveries, and set up a payment gateway?

Even if you successfully navigate these hurdles, there’s the (very real) possibility of being muscled out by well-funded leviathans like Alibaba and Amazon. It seems like there’s just no recourse for regular people like you and I.

Tel Aviv-based Add2Store won’t give you a million dollars to start your own ecommerce company, but it is trying to democratize access to online commerce by building a community of suppliers and sellers.

If you’re confused, that’s okay because I was too when I first spoke with Barak Finkelshtein, co-founder.

“We are a marketplace for sellers,” he exhorts over a Skype call. “Think of us as a huge catalog, where you can pick and choose items and decide what you want to sell online.”

In layman’s terms, Add2Store brings together large suppliers that would ordinarily list only on sites like Alibaba and connects them to people who want to make money selling things online across the world.

“Alibaba is not a drop shipping website – it’s a retail website,” says Barak. “You can buy in bulk but if you locate the supplier and you want him to drop ship it doesn’t happen. They send bulk stock in containers – you can’t ship one or two items.”

Making money from home

So if someone without any existing products wanted to sell things online in the US, UK, Canada, or pretty much anywhere in the world really then they could register for an account on Add2Store. Once that’s set up they’re prompted to peruse through a list of items offered by suppliers. People can decide what they’d like to sell, on what sites, and their markup rates. The software takes care of the rest.

Let’s say I want to sell specialty coffee in places like UK, US, and Japan whilst sitting in Singapore. Add2Store can help connect me to a supplier of the goods based out of Colombia, for example. The supplier would reserve a portion of his stock and put it aside for all orders received through Add2Store.

As a seller, I would then use Add2Store’s SaaS product to identify which ecommerce stores to list on – these could be Amazon, eBay, or even Rakuten. Barak’s team would take care of things like pictures, product descriptions, keywords, and translations. I wouldn’t have to do anything but drag and drop.

If a buyer were to stumble across my listing on eBay generated through Add2Store, they’d see a regular human account. The transaction would be like any other. At the backend, however, Barak’s team would ping the supplier based out of Colombia to ship the product to the eventual destination. Payment would be made only after confirmation of delivery.

At the end of each month, I’d also receive a report indicating the efficacy of my sales channels and areas of improvement.

Snapshot of the Add2Store seller profile

Enticing manufacturers

Barak says his product is compelling enough to get large suppliers on board. By connecting them to hundreds of sellers, they’re increasing visibility and pricing for their products across the globe which ultimately impacts their bottom line. He takes the example of a company that manufactures baby chairs who originally just committed 10 items to Add2Store.

“Their inventory was sold within a week and both the sellers and supplier were asking us for more,” he recalls.

The entrepreneur adds that most clients have seen an average of ten percent increase in revenues, with some of them even reaching as much as 40 percent.

There is competition in this space, such as Doba which offers a similar marketplace but with far more restrictive pricing in place. Doba will charge both sellers and suppliers a monthly retainer fee to maintain their accounts as well as a fixed cost per item sold. Barak’s startup charges a simple five percent commission on each sale with no monthly maintenance fees.

The idea for the startup itself came when Barak attempted to build a site that would translate Taobao into English and bring the products in reach of a global audience. But the team soon realized they were actually in direct competition with the likes of Amazon, eBay, and Lazada as they were still aiming to snare the eventual buyer. That’s when they decided to pivot and make it easier for sellers to access a much larger range of goods.

The startup is still bootstrapped – the team is looking to raise funds but isn’t overly concerned as the model is designed to be revenue positive from day one. For now the challenge is to scale on both the supplier and seller angle – with currently 300 active suppliers and about a hundred sellers using Add2Store.

“We are getting bigger minute by minute as users understand the opportunity ahead,” smiles Barak.

This post This startup lets anyone sell online from anywhere, without storing anything appeared first on Tech in Asia.

Viewing all 6222 articles
Browse latest View live