Sebagian dari kamu tentunya masih ingat pengalaman-pengalaman menarik memainkan berbagai game yang dirilis untuk SNES ataupun PlayStation. Di era tersebut, banyak sekali game berkualitas, dan orang Indonesia yang ingin memperoleh informasi mengenai video game terbaru biasanya harus mencari majalah seperti Ultima, Hotgame, Game Station, dan lain-lain.
Belum populernya media game online di Indonesia pada masa itu tentunya membuat kita melewatkan banyak sekali review game keren yang dirilis 10 atau 20 tahun yang lalu. Saya sendiri terkadang bertanya-tanya, bagaimanakah bentuk review game jadul tersebut jika ditulis dengan gaya penulisan serta selera gamer atau blogger zaman sekarang?
Oleh karena itu, mulai minggu ini, Games in Asia secara berkala akan mencoba untuk menyajikan kamu berbagai review untuk game yang dirilis belasan atau bahkan puluhan tahun yang lalu. Game yang akan dibahas biasanya tidak akan jauh-jauh dari era PS1 ataupun SNES, meskipun tidak menutup kemungkinan game dari console lain pun akan dibahas. Jika kamu punya kritik, saran, atau request game jadul yang mau kamu baca review-nya, langsung sampaikan saja di bagian komentar.
Tahun 2000 tidak hanya menandakan milenium baru saja, tahun ini juga merupakan tahun yang menjadi saksi lahirnya salah satu game paling populer di console PlayStation. Game yang saya maksud adalah Final Fantasy IX, game kesembilan dari seri Final Fantasy. Seri yang satu ini kalau diartikan secara harfiah memiliki arti “impian terakhir”, namun melalui Final Fantasy IX sepertinya Squaresoft (sekarang Square Enix) malah semakin menunjukkan bukti bahwa mereka tidak berniat untuk berhenti menunjukkan yang terbaik melalui seri ini.
Di Indonesia sendiri, seri Final Fantasy mulai populer secara mainstream melalui Final Fantasy VII dan VIII. Kedua game ini memiliki tema yang sangat berbeda dengan seluruh Final Fantasy yang sebelumnya. Jadi, di saat Squaresoft mempromosikan Final Fantasy IX sebagai game yang kembali ke akar fantasi dari seri ini, banyak fans di Indonesia yang malah tidak terbiasa dengan desain karakter, dunia, dan tema fantasi yang dimiliki Final Fantasy IX.
Lalu apakah promosi “kembali ke akar” dari Final Fantasy IX ini hanya terbatas ke tema yang diusung saja, dan apakah hal ini merupakan hal yang baik? Bagaimana juga performa game ini jika dibandingkan dengan game modern zaman sekarang? Langsung saja cek review lengkapnya di bawah ini.
Mudah Dipahami, Mudah Dikuasai, Menyenangkan Untuk Dimainkan
Di saat Squaresoft mempromosikan game ini sebagai game Final Fantasy yang kembali ke akarnya, mereka tidak sekedar membicarakan dari sudut padang latar belakang game saja, tapi juga ke mekanisme gameplay. Berbeda dengan sistem materia dari Final Fantasy VII yang mudah dipahami tapi sedikit sulit dikuasai, atau dengan sistem junction dari Final Fantasy VIII yang susah dipahami dan lebih susah lagi dikuasai, Final Fantasy IX memiliki sistem gameplay yang jauh lebih mudah dipahami.
Dalam Final Fantasy IX, karaktermu mempelajari skill melalui equipment mereka. Setiap equipment memiliki skill yang dapat dipelajari, dan jika kamu sudah mengumpulkan Ability Points (AP) yang cukup, maka kamu dapat menggunakan skill yang bersangkutan tanpa harus menggunakan equipment tersebut.
Selain sistem skill yang tergantung dengan AP, kekuatan karaktermu juga sangat tergantung dengan level yang dimiliki. Semakin tinggi level, maka semakin tinggi juga stats karaktermu. Selain stats, level juga menentukan berapa ability yang dapat karakter kamu equip. Ability di sini merupakan kumpulan skill pasif yang berguna di dalam battle.
Melihat bagaimana mekanisme pembangunan karakter yang ada, Final Fantasy IX jelas memiliki gameplay yang memaksa kamu untuk rajin-rajin grinding. Layaknya berbagai RPG klasik yang dirilis di era sebelumnya. Jadi predikat “kembali ke akar” merupakan predikat yang sangat tepat untuk mendeskripsikan game ini.
Battle, battle, battle, dan battle
Seperti yang sempat saya singgung di atas, game ini akan memaksa kamu untuk melakukan grinding. Bagi banyak orang hal ini sangatlah membosankan, tapi untuk sebagian lainnya grinding justru merupakan hal yang seru untuk dilakukan. Untungnya Final Fantasy IX mempunyai mekanisme battle yang simpel namun tidak akan terlalu cepat membuat kamu bosan.
Game ini mengusung gaya battle turn-based, jadi mengatur strategi jelas merupakan hal yang wajib kamu lakukan. Urutan memilih serangan ditentukan berdasarkan bar Active Time Battle (ATB) yang ada di samping indikator HP dan MP. Kecepatan ATB ini juga ditentukan oleh stats karaktermu.
Selain itu, karaktermu juga bisa memasuki mode trance. Dalam trance penampilan, kekuatan, serta skill yang kamu miliki akan berubah. Kamu bisa masuk ke dalam mode trance jika bar trance kamu sudah penuh. Cara mengisi bar trance adalah dengan cara membuat karaktermu terkena damage.
Sistem battle yang tidak terlalu rumit namun tetap membutuhkan strategi ini juga merupakan salah satu nilai jual yang dimiliki Final Fantasy IX.
Dunia Yang Betul-Betul Menjadi Fantasi Banyak Orang
Kata “fantasi” memiliki arti khayalan, tapi sering kali dunia dari kisah fiksi fantasi bukanlah dunia yang terlalu menyenangkan untuk ditinggali. Hal ini berbeda dengan Final Fantasy IX, karena dunia dalam game ini adalah dunia yang dibuat dengan indah dan epiknya, bahkan saya sebagai gamer rasanya ingin sekali dapat tinggal di dunia seperti yang ada di game ini.
Dunia di Final Fantasy IX terdiri dari manusia dan berbagai makhluk humanoid yang menyerupai hewan. Setting di game ini adalah fantasi dengan bumbu steampunk di dalamnya, jadi jangan heran kalau kamu melihat berbagai teknologi yang mirip dengan teknologi seperti dalam kisah fiksi dengan setting era Victoria.
Di game ini kamu dapat menemukan kota modern yang dipenuhi dengan airship beterbangan seperti Lindbulm, kota yang selalu diselimuti malam dengan kehidupan borju seperti Treno, atau desa yang sangat damai dan pastinya bisa menjadi tempat pensiun yang sempurna seperti Dali. Melalui penggambaran dunianya, Final Fantasy IX memberikan berbagai jenis atmosfer yang menarik yang jarang ditemukan dalam satu game.
Dunia yang menarik, apakah menarik juga untuk dijelajahi? Jangan khawatir soal urusan eksplorasi, karena kamu punya banyak pilihan untuk menjelajahi planet bernama Gaia ini. Mulai dari dengan jalan kaki, airship, sampai dengan menunggangi Chocobo. Gaia juga menyimpan berbagai rahasia dan misteri untuk kamu temukan. Mulai dari berbagai harta karun yang bisa kamu dapatkan dengan Chocobo, sampai ke berbagai tempat tersembunyi yang bisa memberikan kamu cerita yang lebih dalam serta berbagai sidequest baru.
Banyaknya hal yang bisa kamu lakukan mulai dari bertarung melawan monster, bermain mini game kartu yang keren, mengumpulkan berbagai item, sampai membuka rahasia-rahasia lain dalam cerita membuat dunia Final Fantasy IX menjadi dunia yang sangat seru untuk dijelajahi.
Game Epik Dengan Berbagai Adegan Sinematik
Di tahun 2000, cutscene tidak bisa disampaikan dengan halus dan keren layaknya yang bisa kita temukan di game modern zaman sekarang. Hal ini bukan berarti Final Fantasy IX tidak dapat menyampaikan cerita dengan kualitas cutscene yang tinggi. Pada zamannya, Final Fantasy IX bisa dibilang merupakan salah satu game dengan kualitas penyampaian cerita paling epik.
Untuk adegan tertentu yang tidak terlalu penuh action, cerita disampaikan secara real time dengan grafis yang sama seperti saat kamu sedang bermain. Namun untuk adegan-adegan penting yang sulit digambarkan dengan grafis real time, Final Fantasy IX menyampaikan ceritanya dengan animasi CGI yang sangat halus dan bagus untuk ukuran PlayStation.
Cerita yang bagus, dipadu dengan cara penyampaian yang keren membuat Final Fantasy IX menjadi game yang sangat menyenangkan untuk dimainkan.
Presentasi Sempurna
Sebagai game yang dirilis tahun 2000 untuk console seperti PlayStation, Final Fantasy IX tampil dengan kualitas visual yang tinggi. Game ini memiliki grafis 3D yang tidak terlihat terlalu terkotak-kotak. Namun yang membuat grafis di Final Fantasy IX betul-betul spesial bukanlah dari objek-objek 3D yang ada di game, melainkan pre-rendered background yang dimilikinya. Kualitas pre-rendered background di Final Fantasy IX dibuat dengan detail menarik. Art direction dari game ini juga membuat background terlihat semakin keren. Membuat Final Fantasy IX menjadi sebuah game yang sulit ditelan zaman dari segi visual.
Grafis bagus ini juga dipadu dengan musik yang mengalun indah menemani jalannya permainan. Musik-musik yang dikarang oleh Nobue Uematsu ini dijamin akan mengayun-ngayunkan perasaan pendengarnya. Kalau disuruh membicarakan soal musik di game ini, mungkin saya bisa-bisa sulit dihentikan, tapi yang jelas sampai saat ini pun musik-musik di Final Fantasy IX selalu saya anggap musik terbaik yang bisa kamu temukan dalam sebuah video game.
Presentasi terakhir yang semakin menyempurnakan Final Fantasy IX adalah kualitas writing yang dimiliki game ini. Final Fantasy IX menyampaikan kisah serta karakter yang dimiliki dengan kualitas writing yang luar biasa. Game ini berhasil membuat semua karakter, baik karakter utama maupun karakter sampingan, terasa begitu hidup. Contoh paling sempurna bisa dilihat dari salah satu karakter Final Fantasy IX, Vivi Ornitier, yang menurut saya merupakan salah satu karakter terbaik sepanjang masa yang pernah ada di video game.
Verdict: Kesempurnaan Genre Tradisional Di Era Perkembangan JRPG
Di lihat dari skornya serta bagaimana saya memuji game ini, Final Fantasy IX jelaslah bukan sebuah game yang boleh kamu lewatkan. Di usianya yang hampir 14 tahun ini, Final Fantasy IX tetap menjadi game yang sangat menyenangkan untuk dimainkan. Bahkan Hironubu Sakaguchi, kreator dari seri Final Fantasy, sekalipun mengatakan bahwa Final Fantasy IX adalah Final Fantasy favoritnya dan merupakan game yang paling mendekati gambaran ideal dia tentang bagaimana seharusnya sebuah Final Fantasy itu.
Jika ada orang yang bertanya kepada saya apa saja game favorit saya, Final Fantasy IX merupakan salah satu game yang langsung muncul di pikiran saya. Jadi tentu saja saya sangat merekomendasikan kamu memainkan game ini. Terutama jika kamu mengaku sebagai penggemar RPG.
Final Fantasy IX dirilis untuk PlayStation. Kamu juga bisa memainkan game ini di PS3, PSP, atau PS Vita melalui versi digital yang dijual di PlayStation Store.
PlayStation Store (US): Final Fantasy IX, US$9,99 (sekitar Rp 117.000)
PlayStation Store (Asia): Final Fantasy IX, Rp 156.000
Post Nostalgia Review Final Fantasy IX – Kembali Ke Akar, Menuju Kesempurnaan muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.