Awal tahun ini, saya sempat membuatkan preview game karya anak bangsa yang berjudul Infectonator: Survivors. Bagi kamu yang cukup mengikuti perkembangan industri game anak bangsa tentunya tahu bahwa Infectonator merupakan seri game buatan Toge Productions. Berbeda dengan seri Infectonator lain yang menempatkan kamu pada posisi zombie, Infectonator: Survivors akan menempatkan kamu pada posisi manusia-manusia yang hendak menyelamatkan diri dari zombie.
Lihat Juga: Steam 101: Semua Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Steam
Beberapa bulan setelah versi alpha yang tersedia di situs-situs game web-based, Toge akhirnya berhasil membawa game yang satu ini ke distribusi digital terbaik untuk game di PC, Steam. Game ini bisa diakses melalui Steam dalam format Early Access. Itu berarti game ini juga masih dalam kondisi alpha, namun sudah bisa kamu beli. Game dari Steam Early Access tentu saja belum selesai 100%, developer akan selalu memberikan update yang berisi penambahan fitur ataupun perbaikan bug sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Sebagai gamer yang memainkan versi Early Access, kamu dapat memberikan feedback tentang game yang bersangkutan, melaporkan bug yang kamu temukan, melihat proses pengembangan game dari sudut pandang tersendiri, sekaligus membantu developer dalam proses pengembangan game ini menuju full version.
Karena sebelumnya saya pernah membahas game ini, saya tidak akan panjang lebar memberikan preview di sini. Saya hanya akan memberikan preview tentang perubahan-perubahan yang dapat kamu temukan di Infectonator: Survivors versi Steam Early Access, dengan Infectonator: Survivors yang tersedia di situs-situs yang sudah saya sebutkan di preview sebelumnya.
Gameplay dasar dari Infectonator: Survivors masih sama seperti yang dulu, namun versi terbaru ini memiliki banyak sekali fitur baru, sekaligus perubahan tingkat kesulitan yang betul-betul membuat gaya bermain game ini berubah drastis. Jika di versi yang lama kamu akan bermain layaknya sedang dalam game adventure simulation dengan sedikit elemen roguelike, maka di versi terbaru ini nuansa roguelike jauh lebih dominan dibandingkan dengan adventure.
Game ini sekarang betul-betul mengingatkan saya pada game indie populer buatan Klei Entertainment yaitu Don’t Starve. Tugas utama kamu di game ini bukanlah berusaha mencapai akhir dari game (walaupun kalau kamu bisa mencapainya tentu saja itu sangatlah hebat), tapi tugas utama kamu hanyalah bertahan hidup. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena percayalah, bertahan hidup di dunia yang dipenuhi zombie sangatlah susah, dan saat saya bilang susah maka yang saya maksud adalah jauh lebih susah dari apa yang kamu pikirkan sekarang.
Setiap kali kamu kehabisan anggota tim, maka kamu langsung disuguhi dengan tampilan game over disertai dengan laporan performa kamu selama playthrough yang bersangkutan. Tergantung seberapa lama kamu bertahan hidup serta seberapa banyak objektif yang kamu capai, kamu akan mendapatkan bonus dalam bentuk gem. Saya sendiri belum yakin apakah gem ini murni bisa didapatkan dari bertahan hidup saja atau nantinya game ini akan memiliki IAP juga di dalamnya.
Lalu, kalau memang sudah mati buat apa donk kita dapat gem? Ini dia hal baru yang paling seru di Infectonator: Survivors. Dalam game ini kamu bisa memulai game dengan berbagai jenis starter team. Kerennya lagi, salah satu tim starter merupakan karakter-karakter dari game Left 4 Dead yang memang sudah diizinkan oleh Valve untuk digunakan di Infectonator: Survivors. Untuk saat ini semua starter memiliki cerita yang sama, mungkin ke depannya masing-masing starter bisa memiliki cerita serta cutscene yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Selain berburu suplai sambil membunuh zombie, di versi terbaru ini kamu juga bisa menyuruh anak buah kamu untuk melakukan berbagai research dan melakukan tugas-tugas untuk melanjutkan cerita. Tidak hanya itu saja, di versi terbaru ini kamu juga akan lebih sering menemukan berbagai random event yang entah akan membawa berkah ke tim survivor kamu, atau justru akan membawa kehancuran. Rasanya Infectonator: Survivors ini betul-betul sukses menyimulasikan bagaimana susahnya hidup di zombie apocalypse, dan banyaknya random event semakin menekankan hal ini.
Meskipun begitu, game ini bisa dibilang masih memiliki banyak sekali ruang untuk dikembangkan. Saat ini kebanyakan kontrol dilakukan dengan mouse dan shortcut dengan keyboard sangatlah minim. Seandainya penggunaan keyboard di game ini lebih dimaksimalkan, pastinya Infectonator: Survivors bisa jauh lebih nyaman untuk dimainkan.
Seandainya hal ini mengurungkan niat kamu untuk membeli Infectonator: Survivors, jangan khawatir, karena justru melihat ketidak sempurnaan sebuah game tumbuh sedikit demi sedikit menjadi semakin sempurna sambil kamu memainkannya merupakan seni tersendiri dari game Early Access. Jadi jangan lewatkan kesempatan untuk melihat game dari Toge ini tumbuh dari versi alpha menuju ke versi full layaknya pohon toge yang cepat tumbuh menjadi sempurna.
Infectonator: Survivors tersedia di Steam mulai dari 14 April 2014 dengan harga USD$12,99 (sekitar Rp 147.000). Kalau kamu masih bingung dengan gameplay dasar dari game ini, cek juga preview pertama Infectonator: Survivors di bawah.
Steam Early Access: Infectonator: Survivors, $12,99 (sekitar Rp 147.000)
Post Preview Infectonator: Survivors Early Access – Bertahan Hidup Tidaklah Mudah muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.