Disclaimer: Dikarenakan belum tersedianya item mall, saya tidak membahas aspek value sama sekali pada review ini. Saya akan memberikan update lanjutan untuk aspek value, jika fitur tersebut sudah tersedia.
Pernahkah kamu memainkan game shooter klasik zaman dulu yang selalu ditemukan di mesin arcade? Macross mungkin adalah salah satu game dengan genre tersebut yang paling terkenal pada zaman itu. Nah, sekarang Gemscool telah menghadirkan sebuah game MMORPG baru dengan sistem pertarungan yang sangat mirip dengan game shooter klasik tersebut bernama Mirror War. Tentunya saya langsung penasaran begitu mendengar tentang game ini, dan akhirnya saya memutuskan untuk mencoba. Well, saya sama sekali tidak menyesal telah mencobanya.
Dalam Mirror War kamu menjadi seorang anak muda yang telah menghabiskan sepanjang hidupnya di desa dengan damai, sementara dunia telah terbagi ke dua faksi yang berperang satu sama lain dan kemunculan berbagai monster berbahaya. Namun saat kamu sedang berlatih bersama temanmu, sebuah monster mendadak muncul dan membunuh temanmu. Kamu hanya bisa melarikan diri sambil ketakutan, dan bahkan saking takutnya kamu tanpa sengaja membunuh seorang wanita yang kamu kira adalah monster.
Setelah kejadian itu kamu memutuskan untuk bergabung ke organisasi yang bertugas untuk menumpas monster dan ikut perang untuk menebus kesalahan-kesalahanmu sekaligus berharap bayangan mengerikan tentang sang wanita yang kamu bunuh dan teman yang kamu tinggalkan bisa menghilang.
Saya sedikit takjub saat menonton video intro dan storyline secara umum dalam game. Storyline yang ditawarkan cukup menarik dan dikemas dengan baik, setidaknya jauh lebih baik dibandingkan standar MMORPG yang ada di Indonesia. Meskipun terdapat banyak side quest, semuanya memiliki hubungan tertentu dengan quest utamamu, sehingga kamu tidak akan disuruh mengirimkan surat cinta saat desamu sedang diserang monster ganas (kecuali kamu terlambat mengambil side quest atau semacamnya).
Pilihan class yang tersedia cukup banyak, yaitu empat untuk setiap faksi. Bahkan kamu bisa mengembangkan class yang kamu pilih ke tingkat berikutnya, seperti dari Holy Spiritualist ke Priest atau Battle Priest, sehingga variasi yang ditawarkan cukup banyak. Bahkan jika dilihat di screenshot sepertinya akan muncul faksi ketiga dengan pilihan empat class baru dalam waktu dekat. Kustomisasi penampilan sayangnya sedikit terbatas. Hanya terdapat tiga pilihan model rambut dan model wajah. Untuk sebuah MMORPG tahun 2014, hal ini sedikit menyedihkan.
Dalam aspek presentasi, saya cukup puas. Kualitas grafis yang ditawarkan termasuk baik, mengingat game ini adalah MMORPG Indonesia yang tentunya diusahakan untuk bisa berjalan di PC atau laptop dengan spesifikasi rendah. Sound effect juga terdengar “nendang”, dan berhubung game ini menggunakan sistem pertarungan shooter klasik, hal ini semakin mengagumkan.
Mungkin satu hal yang sedikit mengecewakan adalah support resolusi widescreen yang kurang baik. Meskipun sebenarnya game ini mendukung resolusi lebar, pada bagian pertarungan akan ada kotak hitam di pinggir kiri dan kanan sehingga tidak terasa seperti sedang menggunakan layar widescreen.
Selama ini game dengan sistem pertarungan seperti ini sangat jarang muncul, dan jika ada hampir semuanya adalah keluaran Jepang yang menggunakan grafis dan sound effect retro. Mirror War tidak melakukan ini dan hasilnya adalah shooter klasik dengan grafis dan sound effect modern pertama yang pernah saya mainkan sepanjang hidup saya. Soundtrack yang disediakan dalam game juga sangat bagus, terutama di kota, sampai-sampai saya langsung teringat dengan Ragnarok Online yang hingga sekarang menurut saya masih menjadi MMORPG dengan soundtrack terbaik sepanjang masa.
Nah, saatnya kita masuk ke aspek terunik dari game ini, yaitu sistem pertarungannya. Seperti yang telah saya sebutkan berkali-kali sebelumnya, Mirror War menggunakan sistem pertarungan yang sangat unik untuk sebuah MMORPG, yaitu shooter klasik ala game arcade. Tidak peduli apapun class yang kamu pilih, kamu akan menghindari tembakan monster, menyerang monster, dan mengambil power-up yang beterbangan di lantai layaknya shooter klasik, hanya saja kamu berjalan kaki dan tidak menggunakan pesawat.
Sistem pertarungan ini juga membuat setiap class memiliki keunikan yang cukup signifikan. Sebagai contoh archer memiliki arah serangan melebar yang membuatnya dapat menyerang banyak target sekaligus, sementara warrior harus mendekati lawan untuk menyerang, namun dapat menghancurkan peluru yang ditembak lawan dengan tebasan pedangnya. Lalu ajak lagi temanmu untuk bertarung bersama, dan mendadak kamu akan merasakan seberapa unik dan serunya sistem pertarungan ini.
Setiap kali kamu memasuki dungeon kamu bisa memilih tiga tingkat kesulitan, dan hal ini akan sangat menentukan apakah game ini terasa seperti game MMORPG pada umumnya yang sangat gampang, atau MMORPG yang penuh dengan tantangan. Yang jelas, akan sangat sulit untuk mendapatkan skor tinggi. Namun jika kamu berhasil, nama karaktermu bisa dipampang sebagai salah satu dari lima karakter yang berhasil mendapatkan poin tertinggi atau menyelesaikan dungeon dalam waktu tercepat. Jika kamu seperti saya dan sangat tertantang untuk mendapatkan skor maksimal, game ini akan membuatmu terus bermain non stop.
Mirror Wars juga menawarkan sistem skill yang cukup unik untuk sebuah game dengan sistem pertarungan seperti ini. Selama ini game shooter klasik hanya menyediakan satu jenis tembakan saja, atau terkadang terdapat satu “super weapon” dengan jumlah terbatas seperti misil atau bom. Layaknya MMORPG di game ini kamu dapat mengalokasikan skill point setiap kali kamu naik level ke skill tree yang tersedia. Terdapat cukup variasi skill yang tersedia dan terpecah ke tiga aliran. Sebagai contoh class Holy Spiritualist yang saya gunakan memiliki aliran Holy Attack, Holy Protection, dan Holy Healing.
Aliran Holy Attack membuka skill yang mengubah serangan biasa saya menjadi salib putih yang ditembakkan ke lawan, sementara pada aliran Holy Healing serangan biasa saya dapat diubah menjadi tembakan yang digunakan untuk meningkatkan HP anggota party. Kustomisasi yang ditawarkan cukup banyak dan memungkinkan karaktermu untuk memiliki keunikan tersendiri. Karakter saya sendiri adalah seorang healer yang mampu melakukan serangan area.
Layaknya MMORPG pada umumnya kamu juga akan mendapatkan equipment yang dijatuhkan oleh monster yang kamu bunuh atau dari hadiah quest. Equipment ini akan meningkatkan statusmu dan menentukan seberapa besar jumlah HP, serangan yang dihasilkan, dan lainnya. Kamu bahkan bisa memperkuat perlengkapan yang kamu miliki dengan sistem enhance, atau membuat berbagai barang kebutuhkan melalu sistem profession. Sebenarnya sistem-sistem ini sudah cukup umum dan bahkan sudah menjadi kewajiban untuk MMORPG modern, namun sekali lagi Mirror War menggunakan sistem shooter klasik, dan selama ini saya tidak pernah menemukan game shooter klasik yang memberikan saya kemampuan untuk memasang equipment atau menggunakan potion.
Mirror War: Reincarnation of Holiness adalah sebuah MMORPG yang sangat unik. Tidak peduli apakah kamu veteran MMORPG atau bahkan pembenci MMORPG, Mirror War memiliki aspek yang cukup unik untuk kamu coba. Besar harapan saya bagi para publisher di Indonesia untuk terus mendatangkan MMORPG yang fresh dan unik seperti ini, karena saya yakin tidak hanya saya yang sudah lelah dengan web-based MMORPG dengan alih bahasa yang buruk tingkat dewa atau MMORPG dari China dengan sistem dan fitur yang sama persis atau bahkan lebih buruk dari MMORPG yang kita mainkan bertahun-tahun yang lalu.
Download Link: Mirror War: Reincarnation of Holiness
Post Review Mirror War: Reincarnation of Holiness – Sistem Pertarungan MMORPG Tidak Pernah Seunik Ini! muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.