Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

5 Developer Indonesia yang Berhasil dan Gagal Menggalang Dana di Kickstarter Pada 2015

$
0
0

Tahun 2014 lalu, terdapat empat developer game Indonesia yang sukses melakukan penggalangan dana di Kickstarter. Beberapa di antaranya bahkan telah merilis hasil karya mereka setahun kemudian.

Belajar dari fenomena tersebut, tahun ini beberapa developer Indonesia ikut melakukan penggalangan dana di situs crowdfunding tersebut. Dalam artikel ini, saya telah mengumpulkan developer-developer lokal yang sukses dan gagal melakukan penggalangan dana di Kickstarter pada tahun 2015.

Berhasil

Artoncode – Winterflame: The Other Side

Winterflame The Other Side | Featured

Artoncode dengan game Winterflame: The Other Side berhasil meraih target penggalangan dana sebesar CA$68.000 (sekitar Rp671 juta) di Kickstarter pada bulan Mei lalu. Winterflame: The Other Side merupakan game yang diangkat berdasarkan novel Winterflame. Novel tersebut merupakan bagian dari seri novel Vandaria Saga. Game ini bercerita tentang petualangan Lev mencari temannya yang hilang.

Kamu bisa membaca ulasan lebih dalam tentang penggalangan dana Winterflame: The Other Side di sini.

Anantarupa Studio – Boma Naraka Sura

Boma Naraka Sura | Screenshot 1

Anantarupa Studio berhasil meraih target penggalangan dana sebesar $28.383 (sekitar Rp387 juta), sedikit lebih tinggi dari target awal mereka sebesar $25.000 (sekitar Rp341 juta). Boma Naraka Sura merupakan game metroidvania—sub-genre dari game adventure—dengan elemen RPG yang memungkinkan kamu merakit dan melakukan modifikasi senjata.

Game ini bercerita tentang Steva, seorang gadis yang kehilangan ingatan dan tersadar di bagian bawah neraka. Untuk mengembalikan ingatannya, ia terpaksa melakukan kontrak dengan Boma, salah satu mahluk terkuat yang tengah disegel di neraka.

Kamu bisa membaca ulasan lebih dalam tentang penggalangan dana Boma Naraka Sura di sini.

Baca juga: Tip Mendapatkan Pendanaan di Kickstarter dari NAM Watches

Gagal

Agate Studio – Valthirian Arc: Red Covenant

Valthirian Arc Red Covenant | Screenshot 3

Valthirian Arc: Red Covenant merupakan game dengan cerita tentang seorang anak yang berlatih berbagai macam keahlian untuk bisa melindungi kerajaan Valthirian.

Sayangnya, setelah 30 hari melakukan penggalangan dana di Kickstarter, Agate Studio, developer game asal Bandung, gagal mencapai target penggalangan dana sebesar $40.000 (sekitar Rp588 juta) untuk pengembangan game tersebut. Akan tetapi bukan berarti pengembangan game berhenti. Agate Studio berencana akan meluncurkan game tersebut pada Oktober 2016.

Kamu bisa membaca ulasan lebih dalam tentang penggalangan dana Valthirian Arc: Red Covenant di sini.

Toge Production – Infectonator: Survivors

Infectonator: Survivor | Featured

Meluncurkan proyek Kickstarter pada bulan yang sama dengan Agate Studio, Toge Production juga gagal mencapai target penggalangan dana mereka sebesar $20.000 (sekitar Rp273 juta) untuk pengembangan game Infectonator: Survivors. Walau demikian, Toge Production telah merilis game tersebut di Steam, sehingga kegagalan penggalangan dana tersebut tidak menjadi halangan bagi mereka untuk mengembangkan game.

Kamu bisa membaca ulasan lebih dalam tentang penggalangan dana Toge Production Infectonator: Survivors di sini.

Bonus: Nam Watches

NAM FOUNDERS 002

Founder NAM, dari kiri ke kanan: Ferzy Ferlian, Akbari Faisal, dan M. Audi Vialdo. Ketiganya bertemu saat berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tidak hanya developer game yang sukses melakukan penggalangan dana di Kickstarter. Ada Nam Watches, produsen jam tangan, yang juga berhasil. Selain asli buatan Indonesia, nilai jual lain dari jam tangan ini adalah pola batik pada bagian belakang jam dan penggunaan bahan kaca kristal safir pada bagian sisi depan.

Nam Watches berhasil meraih target penggalangan dana sebesar $15.000 (sekitar Rp200 juta).

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

The post 5 Developer Indonesia yang Berhasil dan Gagal Menggalang Dana di Kickstarter Pada 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles