Memang sulit membedakan mana yang disebut terinspirasi atau menjiplak suatu hasil karya. Terkadang hal itu pun terjadi dalam dunia mobile game. Salah satu kasusnya mungkin seperti game yang akan saya review kali ini yaitu Toad Rider. Sebagian pemainnya mengeluhkan bahwa game ini menjiplak game Battletoad yang dirilis pada tahun 1991, sedangkan developer-nya justru menyebutkan bahwa game Toad Rider memang terinspirasi dari game Battletoad.
Toad Rider menceritakan usaha seekor kodok bernama Zody yang melarikan diri dari 2 orang ilmuwan jahat yang ingin menjadikan dirinya kelinci percobaan. Kamu yang akan mengendalikan Zody dalam game ini, harus berusaha terbang sejauh mungkin menggunakan pesawat jet yang berukuran mini. Nantinya, kamu pun akan mulai menemui berbagai macam rintangan yang tentunya akan menyulitkan kamu kabur dari Mad Laboratorium milik 2 ilmuwan tersebut. Tembok merah, dinding kaca dan juga laser adalah contoh dari rintangan-rintangan yang akan kamu hadapi di dalamnya.
Setiap rintangan harus dilewati dengan kontrol yang berbeda-beda. Untuk melewati tembok merah misalnya, maka kamu dapat menggunakan kontrol swipe ke atas dan ke bawah. Sedangkan untuk melewati dinding kaca, maka kamu harus swipe ke kanan supaya jet yang kamu naiki dapat memecahkan dinding kaca tersebut. Kontrol yang terakhir yaitu tap dapat kamu gunakan untuk melompat di atas rintangan laser. Oh iya, kamu juga akan mendapatkan bonus score 100 setiap berhasil melakukan double jump dengan kontrol double tap.
Dan jika biasanya game endless runner agak sulit dimainkan ketika menggunakan 2 jempol secara bersama-sama, maka sebaliknya saya tidak menemukannya di dalam game ini. Biasanya dalam game ini saya menggunakan jempol kiri untuk berpindah jalur, sedangkan jempol yang kanan biasanya saya gunakan untuk melompat.
Power up yang ada di dalam game ini tidak jauh berbeda dengan power up yang ada di game endless runner pada umumnya. Contohnya power up magnet yang dapat menarik koin-koin di sekitar kamu, shield yang akan melindungi kamu ketika menabrak sebuah dinding dan juga nitro yang akan membuat terbang dengan kecepatan tinggi dalam waktu yang singkat.
Jika sampai di sini kamu merasa belum cukup tertantang untuk memainkankan Toad Rider, maka kamu dapat melakukan misi tambahan yang ada di dalamnya. Seperti menabrak 20 dinding kaca, atau mengumpulkan 500 koin dalam 1 permainan. Setiap kali 1 paket misi berhasil kamu selesaikan maka score multiplier dan level kamu pun akan bertambah. Kamu pun akan mendapatkan stage map yang baru yaitu Toad Land, jika kamu sudah mencapai score multiplier 16.
Grafis yang ditawarkan game ini memang belum 3D, namun hal tersebut sama sekali bukan kekurangan dari game ini. Semuanya ditampilkan dengan cukup bagus dalam animasi 2D, warna-warna yang ada di setiap area pun cukup cerah dan nyaman untuk dilihat.
Toad Rider dapat kamu beli dengan harga Rp 9.500 yang memang harga yang cukup umum untuk sebuah game dengan genre endless runner. Hampir sama dengan endless runner pada umumnya, ada 2 mata uang yang berlaku di dalamnya, yaitu koin dan juga gem. Koin bisa kamu gunakan untuk membeli karakter kodok yang lain, jet dan juga power up. Karena game ini masuk dalam kategori premium, IAP yang ada dalam game tidak terlalu parah. Saya kira-kira sekali main bisa mendapatkan 600 koin dan dalam 2 kali mengulang saja saya sudah bisa membeli karakter ninja dengan harga 1000. Sedangkan karakter lainnya ada yang dibanderol dengan harga 4.000 sampai 12.000.
Sedangkan gem bisa kamu gunakan untuk melanjutkan permainan walaupun kamu sudah jatuh (revive). Mengumpulkan koin memang hal yang cukup mudah untuk dilakukan dalam game ini, tetapi mengumpulkan gem adalah persoalan yang lain. Gem hanya muncul sesekali dalam game sama seperti koin. Kamu tidak akan bisa berusaha seperti menyelesaikan misi untuk mendapatkannya. So, jika kamu berencana tidak ingin menggunakan IAP sama sekali di dalam game ini persiapkan mental grinding yang kuat.
Untungnya game ini memiliki replay value yang cukup menarik, sehingga kamu tidak cepat bosan walaupun harus menghabiskan waktu yang lama untuk grinding. Rintangan yang akan kamu temui akan ditampilkan secara acak. Jika biasanya kamu akan dikejar oleh ilmuwan di level 5-6, terkadang kamu juga langsung akan dikejar bahkan di saat kamu masih di level 2. Itu belum termasuk rintangan yang mengharuskan kamu bergerak cepat, seperti menghancurkan dinding kaca sambil berpindah jalur karena di jalur sebelumnya terdapat tembok merah.
Jika diharuskan untuk mencari satu saja apa yang paling saya suka dalam game ini, maka jawabannya adalah kontrol game-nya yang sangat responsif dan mudah digunakan. Namun untuk gameplay-nya, jujur saja game gratis yang lain pun juga memiliki kualitas yang sama. Memang Toad Rider adalah game yang masih layak untuk dimainkan, tapi untuk sebuah game premium saya rasa game ini masih sangat jauh dari ekspektasi saya akan standar game premium.
Apple App Store Link: Toad Rider, Rp 9.500
Post Review Toad Rider – Endless Runner Hasil Inspirasi Game Battletoad Tahun 1991 muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.