Roller coaster adalah kata tepat untuk menggambarkan tahun 2015 yang saya alami dengan dunia game. Selain migrasi dari PC gaming ke console, banyak sekali game yang meninggalkan kesan dan pengalaman abadi. Namun, banyak juga game yang hanya lewat layaknya sebuah angin lalu.
Beberapa game di bawah ini adalah judul-judul yang begitu membekas di benak saya tahun ini. Selera game saya memang sangat gado-gado dan cukup mainstream. Makanya, saya cukup yakin kalau delapan dari sepuluh game yang saya favoritkan tahun ini mungkin pernah kamu dengar. Selamat menjelajahi daftar game favorit saya!
Dota 2 Reborn
Developer: Valve Corporation | Penerbit: Valve Corporation
Platform: PC, Mac, Linux
… sekali mencoba tidak bisa berhenti.
Valve mengambil langkah yang tepat telah memperbarui Dota 2 menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dari segi engine, Dota 2 Reborn memiliki spesifikasi yang jauh lebih ringan. Tidak hanya itu, Valve juga menyematkan user interface yang benar-benar memenuhi kebutuhan saya.
Dua fitur lain yang saya suka adalah Watch dan Custom Games. Dengan Watch, saya dapat menonton game public yang sedang dimainkan oleh pemain favorit. Di Dota 2 Reborn juga saya dapat bernostalgia bermain Element TD yang dulu merupakan mod Warcraft 3, dengan kualitas grafis current-gen.
Saya merekomendasikan Dota 2 Reborn kepada seluruh pemain DoTA di dunia serta yang belum pernah mencoba game ini sebelumnya. Namun hati-hati, sekali mencoba tidak bisa berhenti.
Fallout 4
Developer: Bethesda Game Studios | Penerbit: Bethesda Softworks
Platform: PS4, Xbox One, PC
… tidak ada yang lebih baik dari RPG buatan Bethesda berlatarkan dunia post nuclear apocalyptic.
Meskipun Fallout 4 adalah serial Fallout yang pertama kali saya mainkan, namun game ini mampu menempati satu tempat dalam daftar sepuluh game favorit saya. Saya rasa, tidak ada yang lebih baik dari RPG buatan Bethesda berlatarkan dunia post nuclear apocalyptic.
Fallout 4 memiliki dunia yang begitu luas dan dinamis untuk dijelajahi. Setiap langkah yang saya pijakkan di Commonwealth penuh radiasi ini akan membawa saya menemukan hal-hal yang baru. Mulai dari gedung yang dipenuhi oleh bandit, robot, super mutant, gua yang penuh dengan ghoul, hingga ke sarang Deathclaw yang mematikan.
Bethesda kembali membuat sebuah masterpiece yang mampu membuat saya tenggelam puluhan, ah tidak, ratusan jam untuk dapat menguak seluruh rahasia dibalik perang nuklir yang telah membumihanguskan Boston.
Review Fallout 4 – Senangnya Hidup di Bumi yang Sudah Kiamat
Brain Dots
Developer: Translimit | Penerbit: Translimit
Platform: Android, iOS, Windows Phone
… kamu dapat menggambar bidang apapun, ya apapun, untuk menyelesaikan sebuah level
Bisa dibilang, Brain Dots adalah game puzzle terbaik yang pernah saya mainkan tahun ini. Padahal, saya menemukan game ini secara tidak sengaja di halaman pertama Google Play Store. Alasan saya menobatkan predikat terbaik pada game buatan Translimit ini adalah gaya bermain yang benar-benar sederhana dan unik.
Sederhana, karena yang perlu kamu lakukan hanyalah mempertemukan dua bola. Unik, karena kamu dapat menggambar bidang apapun, ya apapun, untuk menyelesaikan sebuah level. Bahkan, saya pernah membanjiri layar smartphone saya dengan titik-titik hanya untuk mengangkat sebuah bola.
Game ini benar-benar menguji kreatifitas dan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara yang out of the box.
Batman: Arkham Knight
Developer: Rocksteady Studios | Penerbit: Warner Bros. Interactive Entertainment
Platform: PS4, Xbox One, PC, Linux, Mac
… merupakan standar tertinggi dari serial Arkham …
Meskipun menuai banyak kritik untuk versi PC, namun Batman: Arkham Knight tetap masuk ke dalam jajaran sepuluh game favorit saya tahun ini. Memang serial Arkham selalu menjadi game yang paling saya tunggu setiap tahun setelah jatuh cinta dengan gameplay Batman: Arkham Asylum.
Batman: Arkham Knight merupakan standar tertinggi dari serial Arkham ini. Kehadiran Batmobile yang membuat gameplay semakin variatif, penggambaran kota Gotham yang semakin kelam, dan cara bertarung yang masih khas membuat game ini wajib dimainkan.
Review Batman Arkham Knight – Epilog untuk Sang Pahlawan
Neko Atsume: Kitty Collector
Developer: Hit-Point | Penerbit: Hit-Point
Platform: Android, iOS
Duduk manis, tenangkan pikiran, dan lihatlah rumah virtual kamu yang penuh dengan kucing-kucing lucu.
Setelah bermain game penuh aksi yang cukup melelahkan, tidak ada salahnya untuk menenangkan diri sebentar melihat aksi kucing-kucing yang lucu dan menggemaskan di Neko Atsume: Kitty Collector. Awalnya game ini dirilis dalam bahasa Jepang, namun sambutan meriah oleh masyarakat di seluruh dunia akhirnya membuat kreatornya, Yutaka Takasaki, merilis versi bahasa Inggris.
Neko Atsume: Kitty Collector baru satu bulan terpasang di smartphone saya. Namun, saya selalu membukanya setiap hari minimal tiga kali untuk melihat sudah seramai apa kucing-kucing yang mampir ke rumah virtual saya.
Game ini sangat kasual. Kamu tidak perlu memutar otak ketika memainkannya. Yang hanya perlu kamu lakukan adalah duduk manis, tenangkan pikiran, dan lihatlah rumah virtual kamu yang penuh dengan kucing-kucing lucu.
Grand Theft Auto V
Developer: Rockstar North | Penerbit: Rockstar Games
Platform: PS4, PS3, Xbox One, Xbox 360, PC
Berkat game ini, saya sampai tidak keluar rumah selama weekend …
Grand Theft Auto V adalah sebuah game terbaik yang pernah ada dari seluruh serial Grand Theft Auto. Mulai dari segi cerita yang tidak kalah seru dari film Ocean’s Eleven, gameplay yang variatif, Los Santos yang begitu luas, dan tentu saja kualitas visual yang benar-benar memanfaatkan potensi kartu grafis terkini. Berkat game ini, saya sampai tidak keluar rumah selama weekend hanya untuk menamatkan versi PC yang dirilis tahun 2015.
Kamu juga dapat mengajak tiga temanmu untuk melakukan perampokan terencana dalam mode online, atau hanya sekadar gila-gilaan di Los Santos dengan 29 orang lainnya. Kalau bosan dengan kamera third person, kamu dapat merasakan pengalaman yang lebih nyata berkat fitur kamera first person.
Review Grand Theft Auto V – Tiga Lebih Baik daripada Satu, Empat Lebih Baik daripada Tiga
Dying Light
Developer: Techland | Penerbit: Techland, Warner Bros. Interactive Entertainment
Platform: PS4, Xbox One, PC, Linux
… dunia yang terasa nyata dan parkour di ketinggian mampu membuat bulu kuduk saya berdiri …
Apa yang terjadi apabila latar dunia post apocalyptic, zombi, parkour, dan kamera first person bergabung menjadi satu? Dying Light adalah sebuah game yang tergabung dari empat elemen tersebut dengan sentuhan survival, horor, dan action. Adrenalin kamu akan selalu terpacu ketika memainkan game ini.
Sebagai developer, Techland mampu menyuguhkan dunia yang begitu nyata berkat kualitas grafis jempolan. Selain itu, di awal game saya juga langsung dituntut untuk menguasai parkour dari atas gedung pencakar langit. Meskipun hanya di dalam game, namun dunia yang terasa nyata dan melakukan parkour di ketinggian mampu membuat bulu kuduk saya berdiri di sepanjang 15 menit pertama.
Review Dying Light – Habis Gelap Bangkitlah Zombi
Rocket League
Developer: Psyonix | Penerbit: Psyonix
Platform: PS4, Xbox One, PC, Linux, Mac
… kalah di dalam game ini pun masih membuat saya merasa bahagia …
Saya benar-benar tidak menyangka Rocket League menjadi game yang populer seperti ini. Anehnya, dengan cara bermain yang sederhana, spontan, dan penuh dengan faktor keberuntungan, mampu membuat saya betah berlama-lama bermain sepak bola mobil ini.
Bermain sendiri melawan orang lain secara online pun terasa begitu menyenangkan, apalagi bermain bersama-sama dengan teman. Meskipun saya adalah orang yang kompetitif, kalah di dalam game ini pun masih membuat saya merasa bahagia. Hal itu karena begitu banyak kejadian konyol terjadi selama permainan.
Kalau kamu membutuhkan sebuah game cepat untuk menghilangkan penat di tengah-tengah kesibukan kamu, Rocket League adalah judul yang wajib kamu mainkan. Tidak jago bukanlah menjadi sebuah masalah. Dengan sedikit dorongan (dari musuh), kamu dapat mencetak gol yang fantastis!
Until Dawn
Developer: Supermassive Games | Penerbit: Sony Computer Entertainment
Platform: PS4
Gameplay yang khas dan solid, grafis jempolan berkat teknologi motion capture, dan tentu saja jalan cerita yang anggun namun mendebarkan.
Tidak ada game di tahun ini yang dapat membuat saya terbenam dalam jalan ceritanya kecuali Until Dawn. Supermassive Games mampu membuat game yang sempurna dari semua sisi. Gameplay yang khas dan solid, grafis jempolan berkat teknologi motion capture, dan tentu saja jalan cerita yang anggun namun mendebarkan.
Hal paling unik yang hanya mampu saya temukan di Until Dawn adalah bagaimana sang pemain dilibatkan secara penuh dalam membentuk ceritanya sendiri. Berkat pengadopsian butterfly effect, kamu akan merasakan pengalaman berbeda dengan yang dirasakan oleh pemain Until Dawn lainnya.
Review Until Dawn – Horor Mainstream yang Dibuat dengan Benar
One Piece: Pirate Warriors 3
Developer: Omega Force | Penerbit: Bandai Namco Entertainment
Platform: PS4, Xbox One, PC, Linux, Mac
Omega Force sebagai developer game berhasil menggabungkan elemen One Piece dan genre musou dengan sempurna.
Dari sepuluh game favorit yang saya sebutkan di artikel ini, One Piece: Pirate Warriors 3 berhasil menjadi game terbaik yang saya mainkan tahun ini. Saya bukanlah penggemar game dengan genre musou (game ala Dynasty Warriors), namun One Piece: Pirate Warriors 3 mampu mumembuat saya bermain hingga puluhan jam dan bersemangat mengincar piala platinum.
Apabila kamu ingin mengetahui cerita petualangan Luffy dan kawan-kawan namun tidak ingin menghabiskan ratusan jam menonton serialnya, One Piece: Pirate Warriors 3 mampu meringkasnya hanya dalam 15 jam saja tanpa kehilangan satu pun elemen penting di sana.
Omega Force sebagai developer game berhasil menggabungkan elemen One Piece dan genre musou dengan sempurna. Setiap karakter memiliki pengisi suara persis dengan versi anime. Kemampuan yang dimiliki setiap karakter pun sama dengan yang kamu lihat di anime atau manga. Dua hal tersebut mampu diimplementasikan dengan baik dan menghasilkan sebuah game yang berkualitas.
Kalau kamu ingin merasakan sendiri kekuatan Third Gear Luffy yang mampu mengalahkan lima ratus musuh sekaligus, One Piece: Pirate Warriors 3 adalah pilihan yang tepat.
Review One Piece: Pirate Warriors 3 – Gomu Gomu no Musou Geemu
Jujur, tidaklah mudah menentukan sepuluh game favorit saya di tahun 2015. Mungkin, kamu memiliki pilihan berbeda dari daftar yang saya buat ini. Namun, sepuluh game ini adalah sebuah karya yang mampu membawa saya bertualang ke dimensi lain sampai lupa waktu. Apakah game favorit kamu tahun ini sama dengan saya? Sampaikan pada kolom komentar di bawah ini ya!
The post 10 Game Favorit Selama 2015 Versi Audi E. Prasetyo appeared first on Tech in Asia Indonesia.