Jika ditanya apa game yang paling sering saya mainkan selama dua tahun terakhir, saya tidak akan berpikir panjang untuk segera menjawab Nuclear Throne yang dikembangkan oleh Vlambeer. Game yang dirilis melalui Steam Early Access pada bulan Oktober tahun 2013 ini telah melalui proses pengembangan selama dua tahun lebih dengan update rutin setiap minggunya.
Sebagai salah satu game yang bisa menjadi contoh sempurna bagaimana seharusnya Early Access berlangsung, Nuclear Throne telah berhasil menggaet ribuan penggemar, termasuk saya sendiri. Kini setelah dinyatakan “selesai” oleh Vlambeer, barulah saya bisa membuat review lengkap dari Nuclear Throne.
Bagi kamu yang sering melihat nama saya muncul di Steam memainkan Nuclear Throne, akhirnya kamu dapat menemukan alasan dari kegiatan rutin saya tersebut di bawah ini.
Dunia yang Bisu
Nuclear Throne adalah sebuah game dengan latar belakang dunia pascakiamat alias post-apocalypse. Namun berbeda dengan nuansa post-apocalypse ala Fallout, nuansa kehancuran di Nuclear Throne lebih terasa komikal dengan desain karakter yang terkena radiasi jauh lebih ekstrem daripada korban radiasi di Fallout.
Meskipun ketika bermain kamu tidak akan merasakan adanya narasi sama sekali, sebenarnya Nuclear Throne punya cerita menarik yang hanya bisa diikuti dengan cara mengamati lingkungan dan desain karakter, komentar developer selama mereka melakukan livestreaming pengembangan Nuclear Throne, ataupun dengan giat membaca Wikia yang kontennya begitu rajin diisi oleh para penggemar dari masa awal game ini saat masih berstatus Early Access.
Apa yang dilakukan Vlambeer untuk urusan cerita di Nuclear Throne sebenarnya sangatlah menarik. Cerita yang ada dalam game cukup seru untuk diikuti oleh orang yang berminat, tapi pemain yang hanya ingin bermain game pemacu adrenalin penuh kekacauan bisa saja langsung terjun ke dalam game tanpa memedulikan aspek dunia dan ceritanya sama sekali.
Jujur saja, mendeskripsikan tentang penyampaian cerita dan detail dunia dari Nuclear Throne sangat mengingatkan saya dengan game Shadow of the Colossus. Meskipun ketika bermain saya tidak merasakan hubungan sama sekali antara Nuclear Throne dan game arahan Fumito Ueda tersebut, tapi melihat bagaimana kedua game menyajikan begitu minim informasi tentang dunia fiksi mereka secara keseluruhan dan kebanyakan rekor mengenainya disusun sendiri oleh penggemar fanatik, kemiripan yang cukup signifikan jelas terasa.
Hidup Cuma Berkali-kali
Kematian adalah sebuah hal yang akan sering kamu alami di Nuclear Throne. Berbeda dengan Dark Souls II ataupun Bloodborne yang juga sering membuat kamu melihat karaktermu mati dengan tragis (dan sering juga dengan konyol), kematian di Nuclear Throne lebih menghukum karena bersifat permanen.
Permanen di sini tentunya bukan berarti sekali mati maka kamu tidak akan bisa bermain lagi, tetapi jika kamu mati maka kamu harus mengulang petualanganmu dari level pertama. Sebuah sistem yang biasa ditemukan di game bergenre roguelike seperti Binding of Isaac: Rebirth.
Sebelum memulai kamu akan diberikan pilihan beberapa karakter yang dapat kamu mainkan. Masing-masing karakter hadir dengan penampilan unik serta kemampuan aktif dan pasif yang berbeda. Contohnya seperti Crystal (karakter favorit saya) yang memiliki jumlah nyawa paling besar dan kemampuan untuk membuat dirinya menjadi tameng, ada juga Fish yang memiliki kecepatan tinggi dan bisa berguling dengan cepat untuk menghindari serangan musuh, dan masih banyak lagi.
Selama bermain, kamu cukup menghabisi seluruh musuh yang ada di tiap level. Di setiap level, yang juga didesain dengan acak sehingga pengalaman bermainmu selalu berbeda, akan ada peti-peti harta yang berisi peluru, obat-obatan, ataupun senjata. Ada juga tangki yang berisi objek radiasi berwarna hijau yang berfungsi sebagai experience point.
Selain melalui tangki tersebut, radiasi juga bisa didapatkan dari musuh-musuh yang dikalahkan. Setiap mengumpulkan radiasi yang cukup, level karaktermu akan naik dan kamu bisa memperoleh kesempatan untuk memilih kemampuan pasif baru yang akan menemani petualanganmu menuju Nuclear Throne.
Di atas elemen-elemen gameplay yang sebenarnya cukup simpel ini, Vlambeer telah mendesain tantangan-tantangan yang membuat kamu mau kembali bermain Nuclear Throne setidaknya sekali dalam sehari. Tantangan tersebut muncul dalam bentuk Daily Challenge dan Weekly Challenge.
Dalam Daily Challenge, kamu dan ribuan pemain Nuclear Throne akan disajikan dengan deretan level yang memiliki desain yang sama. Kamu hanya bisa mencoba bermain sekali saja setiap harinya, dan begitu mati, skor kamu akan dibandingkan dengan pemain lainnya di seluruh dunia. Tentunya kamu masih bisa tetap bermain Nuclear Throne hari itu, hanya saja kesempatan untuk mencoba Daily Challenge hanya tersedia setiap 24 jam sekali. Level baru akan dikeluarkan setiap pukul tujuh pagi.
Sedangkan dalam Weekly Challenge yang hanya tersedia selama weekend, kamu akan disajikan dengan sebuah sesi permainan yang sudah ditentukan. Artinya karakter, penyebaran musuh dan item, serta desain level betul-betul sudah tidak akan berubah selama weekend. Kamu bisa mengulang sesi permainan ini terus menerus selama weekend dan perjuangan terbaikmu akan dihitung sebagai skor akhir yang diadu dengan pemain lain di seluruh dunia.
Baik Daily Challenge maupun Weekly Challenge tidak akan memberikan kamu apapun selain rasa bangga bisa mendapat posisi tinggi di antara pemain Nuclear Throne lainnya. Tapi justru di situlah yang membuat kedua tantangan ini sangat menarik.
Perlu dicamkan baik-baik, Nuclear Throne memiliki tingkat kesulitan yang amat sangat tinggi. Jadi kamu harus rajin-rajin bereksperimen dengan karakter, pilihan senjata, dan kemampuan pasif yang ada untuk menemukan kombinasi paling ideal sesuai seleramu untuk menjelajahi wasteland.
Penuh Rahasia
Salah satu hal yang paling menarik dari Nuclear Throne adalah betapa banyaknya rahasia yang terdapat di dalam game. Rahasia-rahasia ini hadir dalam berbagai wujud, mulai dari senjata rahasia, senjata super rahasia, berbagai karakter baru untuk dimainkan, level-level tersembunyi, dan masih banyak lagi.
Menariknya, cara mengakses rahasia-rahasia ini amatlah sulit. Ada yang memang membutuhkan kemampuan bermain yang tinggi dan hanya bisa diakses setelah kamu mengalahkan bos “terakhir”, ada juga yang perlu ketelitian dan langkah-langkah yang sama sekali tidak terduga yang mungkin hanya bisa kamu temukan kalau kamu betul-betul super teliti atau sekadar beruntung menemukannya dengan tidak sengaja.
Saya tidak akan memberi tahu apa saja rahasia yang ada di game ini, tapi semuanya bisa kamu temukan di Wikia dari Nuclear Throne. Saran saya, cobalah mainkan game ini tanpa banyak-banyak membaca panduan, karena momen-momen ketika kamu berhasil menemukan sebuah rahasia adalah salah satu perasaan paling seru yang sudah sangat jarang bisa saya temukan dalam sebuah game.
Presentasi Penghancur
Tidak banyak yang perlu dibahas urusan grafis dan audio dari Nuclear Throne. Game ini hadir dengan visual piksel yang tampak sangat keren. Detail-detail yang tampak minor pun juga ditampilkan dengan begitu menarik, memberikan sentuhan spesial ketika kamu memainkannya.
Satu hal yang membuat visual Nuclear Throne spesial bagi saya adalah karena saya telah memainkannya dari masa Early Access, dan menyaksikan perkembangan-perkembangan minor di game ini jelas merupakan hal menarik tersendiri. Oh iya jangan lupa, game ini juga memiliki efek visual yang sangat penting dan menjadi ciri khas Vlambeer … apa lagi kalau bukan layar yang bergetar.
Untuk urusan musik, siapkan kupingmu untuk efek suara penuh distorsi yang akan membuat petualanganmu terasa seperti di dunia Mad Max. Dijamin adrenalinmu akan terpacu ketika menghabisi para musuh yang berkeliaran.
Kesimpulan
Layaknya game buatan Vlambeer lainnya, Nuclear Throne dibangun di atas konsep-konsep yang simpel, namun didesain dengan sangat baik sehingga memainkannya pun bisa menjadi pengalaman yang spesial.
Itulah kenapa tidak banyak elemen gameplay dasar yang bisa saya bahas, karena memang pada dasarnya di game ini kamu hanya perlu menghabisi seluruh musuh yang kamu temui, mati, dan mengulangi semuanya terus-menerus sampai kamu semakin pandai. Saya rasa kata “padat” adalah kata paling cocok untuk mendeskripsikan game buatan Vlambeer, termasuk Nuclear Throne tentunya.
Saat ini Nuclear Throne bisa kamu dapatkan di PS4, PS Vita, PC, Mac, dan Linux. Nuclear Throne tidak pernah mendapatkan potongan harga dari pertama kali dirilis sebagai Early Access. Meskipun begitu pada pertengahan tahun ini, total kopi yang terjual dari Nuclear Throne mencapai angka seratus ribu kopi. Pencapaian tersebut harusnya cukup untuk mewakili kualitas yang dimiliki game ini.
Sebagai seseorang yang sudah memainkan Nuclear Throne selama 165 jam dalam dua tahun terakhir, rasanya tidak sulit bagi saya untuk merekomendasikan Nuclear Throne kepada kamu semua. Jangan buang waktu lagi, segera kunjungi tautan di bawah, dan bersiaplah untuk membuat kekacauan di dunia yang sudah kacau.
PlayStation Store US: Nuclear Throne, $11,99 (sekitar Rp170.000)
The post Review Nuclear Throne – Kiamat Sudah Lewat appeared first on Tech in Asia Indonesia.