Kamu masih berstatus mahasiswa? Sudah menentukan akan melakukan apa setelah lulus nanti? Selain melamar kerja, kamu bisa mencoba mengembangkan startup.
Pada helatan Campus Visit di Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung beberapa waktu lalu, dua orang pelaku startup, Hendri Salim (Director of Product Tech in Asia Indonesia) dan Vikra Ijas (CMO KitaBisa) berbagi wawasan tentang dunia startup kepada mahasiswa di sana.
Selain bercerita tentang pengalamannya, Hendri dan Vikra juga membagikan beberapa tip mempersiapkan diri dan memulai startup. Berikut selengkapnya:
Mulai dengan masalah di sekitar kita
Membuka diskusi saat itu, Hendri berbagi pengalamannya saat memulai dan mempersiapkan diri di dunia startup. Menurutnya, memulai startup tidak harus dilakukan dari ide besar dan brilian, melainkan dimulai dari masalah di sekitar kita.
Hal senada juga dituturkan oleh Vikra Ijas. Ia menyarankan mahasiswa untuk memperhatikan hal-hal yang terjadi di sekitarnya, dan jika ada masalah yang cukup menganggu, maka di situlah mereka bisa memikirkan solusinya. Vikra menambahkan, dengan memahami masalah yang ada, kita bisa mengetahui target pasar startup kita nantinya. Cara ini dapat memudahkan startup mencapai ”product/market fit”, sebuah kondisi ideal bagi startup untuk sukses.
Founder visioner dan engineer
Tidak cukup dengan ide saja, memulai startup membutuhkan tim yang setidaknya terdiri dari seorang visioner dan seorang engineer. Dua tipe orang ini akan menjadi inti tim yang saling melengkapi dalam membangun startup kamu.
Sesuai dengan keahliannya, seorang engineer nantinya akan berfokus mengembangkan produk terbaik yang memenuhi kebutuhan pengguna. Namun, mempunyai produk saja tidak cukup, startup perlu seorang visioner untuk menentukan arah bisnisnya, pemasarannya, akuisisi penggunanya, dan lain sebagainya.
Luncurkan dengan cepat, dengar respon pengguna
Setelah mempunyai ide dan telah membentuk tim, kini tiba saatnya memikirkan tentang produk. Vikra menyarankan mahasiswa untuk tidak menghabiskan waktu yang terlalu lama dalam mengembangkan produk, yang malah menghambat peluncuran produk itu sendiri.
Menurut Vikra, startup bisa mengalokasikan satu sampai dua tahun di awal pembuatan produk untuk mencapai Minimum Viable Product (MVP). Setelahnya, startup bisa melihat respon dari pengguna terkait MVP mereka. Respon ini bisa digunakan startup untuk memperbaiki produk dan layanannya di masa mendatang.
Bertahan dengan bootstrap
Pendanaan merupakan hal yang erat kaitannya dengan startup. Dana yang startup peroleh bisa membantu mereka membiayai pengembangan produk dan biaya operasional lain. Bagaimanapun, pendanaan tidak selalu bisa didapatkan, khususnya ketika startup masih dalam tahap awal.
Sebagai alternatif, Hendri menyarankan startup awal untuk menerapkan cara bootstrapping, atau menggunakan dana sendiri. Selain memungkinkan kontrol saham yang menyeluruh, bootstrapping melatih kita untuk tetap mandiri dan tidak terlalu bergantung pada bantuan eksternal.
Sejalan dengan Hendri, Vikra menimpali dengan sebuah kutipan dari Seth Godin:
It’s almost always better to bootstrap your startup.
Yang terakhir, hal paling penting lainnya adalah mengenalkan startup kamu ke dunia luar. Bagaimana startup kamu bisa dikenal kalau tidak dimulai dengan mengenalkannya ke orang lain?
Langkah praktis mempersiapkan diri
Sebagai penutup, Hendri membagikan langkah praktis bagi mahasiswa yang ingin mendirikan startup nantinya. Langkah-langkah ini juga diterapkan Hendri saat ia mempersiapkan diri masuk ke dunia startup:
- Mengatur dan membagi waktu untuk memulai proyek startup kamu dari sekarang.
- Menceritakan ide startup kamu kepada orang lain. Mengambil saran dan kemudian mengembangkan ide tersebut menjadi nyata.
- Baca buku atau referensi lainnya mengenai startup.
- Mulai belajar mengenai programming dan product management.
- Perluas jaringan kamu. Misalnya kamu bisa datang ke acara-acara startup dan berkenalan dengan para pelaku startup lainnya.
Sekarang, kamu sudah siap untuk mulai startup kamu sendiri? Kami tunggu cerita tentang startup kamu!
Bagi kamu mahasiswa yang tertarik dengan Campus Visit dan ingin menjadi bagian dari komunitas ini, kami persilakan untuk bergabung ke dalam grup Facebook Tech in Asia – Campus Visit. Dalam grup ini, kamu akan bertemu dengan mahasiswa lainnya yang berjiwa entrepreneur dan dapat saling berbagi informasi yang menarik dan berguna.
(Diedit oleh Lina Noviandari; Sumber gambar DVIDSHUB)
The post Tip Mempersiapkan Diri Terjun ke Dunia Startup untuk Mahasiswa appeared first on Tech in Asia Indonesia.