Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Review Buku Never Eat Alone: Pentingnya Membangun Jaringan dari Bangku Kuliah

$
0
0

Hampir dalam setiap buku, kelas, dan pelatihan, kita dijejali bahwa faktor penting keberhasilan seseorang dalam membangun sebuah startup atau karier yang baik adalah usaha diri untuk disiplin, berpikir positif, manajemen waktu, dan motivasi. Membangun relasi atau jaringan jarang dibahas sebagai salah satu faktor kesuksesan seseorang, baik sebagai entrepreneur ataupun profesional.

Ini terjadi pada pendidikan formal, meski beberapa universitas di Indonesia mulai menjadikan entrepreneurship sebagai salah satu materi perkuliahan. Akibatnya, banyak mahasiswa atau generasi muda yang tidak menyadari bahwa tak seorang pun sukses di dunia ini tanpa bantuan orang lain.

Sebuah buku berjudul Never Eat Alone: And Other Secrets to Success, One Relationship at a Time karya Keith Ferrazzi memberi bermacam rahasia sukses lewat menjalin jejaring. Keith adalah pendiri dan CEO Ferrazzi Greenlight, perusahaan Business Management Consultant. Ia juga pernah menjabat sebagai CEO YaYa Media, sebuah perusahaan game interaktif.

Sebelum bergabung dengan YaYa, ia sempat menjabat sebagai CMO di Starwood Hotel & Resort dan perusahaan konsultan Deloitte. Dari profesinya di berbagai industri tersebut, Keith telah mengembangkan jaringan mulai dari urusan politik hingga dunia hiburan.

Pola pikir yang baik

Pada bagian awal buku, Keith bercerita bahwa ia adalah anak dari keluarga yang sangat sederhana. Ayahnya bekerja di pabrik baja. Namun, Keith meyakinkan diri bahwa kerja keras adalah salah satu jalan untuk memenangkan kesempatan diterima di Sekolah Bisnis Harvard. Pola pikir inilah yang dia bangun sejak kecil, bahwa kesuksesan di satu bidang akan mendorong lahirnya kesuksesan lainnya.

Merangkul orang-orang adalah cara untuk membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain. Hal ini bertujuan untuk memberikan nilai bagi orang lain dan meningkatkan nilai-nilai yang kita miliki. Keith belajar bahwa jejaring yang sebenarnya adalah mencari jalan untuk membuat orang lain menjadi lebih berhasil.

Semakin banyak kita membantu orang, akan semakin banyak pula bantuan yang kita dapatkan. Karena kita banyak mendapatkan bantuan, maka semakin banyak pula bantuan yang kita terima untuk membantu orang lain. Semakin banyak memberi, berarti kita membangun pundi-pundi pemberian kita sendiri.

Pola pikir yang baik juga dipengaruhi oleh misi yang jelas. Karena semakin konkret tujuan kita, semakin mudah kita mencapainya. Oleh sebab itu, penting untuk menemukan apa yang menjadi passion atau semangat hidup kita.

Prinsip dasar dari sifat manusia adalah keinginan untuk dihargai. Oleh sebab itu, mencari informasi untuk mengetahui latar belakang seseorang adalah salah satu usaha yang harus dilakukan. Hal ini berarti kita belajar memahami permasalahan-permasalahan atau kebutuhan-kebutuhan mereka.

Keith menyarankan agar kita mencari untuk menjadi bagian dari hal paling diminati oleh orang yang ingin kita dekati. Dengan begitu, kita pun akan menemukan cara untuk menjadi bagian dari hidup mereka.

Langkah berikutnya adalah mengindentifikasi orang-orang yang dapat membantu mencapai tujuan kita, kemudian berkenalan dengan mereka. Namun tidak sedikit orang yang kesulitan untuk berkenalan dengan orang baru.

Kita sebaiknya menganggap berkenalan dengan orang baru sebagai sebuah tantangan dan kesempatan. Pemikiran ini akan membakar semangat bersaing kita dan memadamkan sifat pemalu yang menjauhkan kita dari pergaulan sosial.

Baca Juga: Mahasiswa, Siapkan Bekal Jadi Founder Startup di Bangku Kuliah

Keterampilan yang patut dikuasai

Keith mengatakan, bahwa pemenang sesungguhnya adalah orang-orang yang punya karier cemerlang, hubungan hangat, dan karisma yang tak terhentikan. Mereka adalah orang yang memberikan semuanya di luar sana dengan tulus, serta tidak menghabiskan waktu untuk mencoba menjadi sesuatu (atau seseorang) yang bukan dirinya.

Mengubah koneksi menjadi pertemanan

Buatlah diri kita nyaman dengan lawan bicara. Keith menyarankan, kita harus belajar mengetahui apa yang membuat seseorang terpancing. Juga, bagaimana cara terbaik untuk bisa memuaskan apa pun yang membuat orang itu terpancing. Ini berarti kita harus berani berkata sesuatu yang buruk jika melihat ada orang yang tidak jujur dengan dirinya sendiri.

Menurut Keith, koneksi adalah sebuah falsafah hidup. Suatu cara pandang terhadap dunia. Hal ini didasari bahwa orang, semua manusia dan setiap orang yang kita temui, berkesempatan untuk membantu dan dibantu.

Kesimpulan

Buku ini sangat cocok bagi siapapun yang merasa dirinya cukup introvert untuk berinteraksi atau bahkan membangun relasi dengan orang baru. Keith Ferrazzi tidak hanya menuliskan tentang konsep membangun jaringan, tapi juga menceritakan pengalaman-pengalamannya dalam membangun jaringan dan relasi.

Apa yang ia lakukan dan dituangkan menjadi tulisan ini menambah kesan bahwa Keith tidak semata-mata menjual ide, tapi juga berbagi pengalaman hidup yang ia jalani.

Membangun relasi atau jejaring dapat dimulai selagi muda, termasuk saat kamu masih duduk di bangku kuliah. Siapa tahu teman yang dahulu jadi rekan berbagi cerita akan menjadi teman yang sangat berpengaruh dalam kesuksesanmu di masa yang akan datang.

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah. Sumber gambar Allison Ramsing.)

The post Review Buku Never Eat Alone: Pentingnya Membangun Jaringan dari Bangku Kuliah appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles