Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Belum Juga Dapat Kerja Usai Kuliah, Apa yang Salah?

$
0
0

Tingginya jumlah mahasiswa yang lulus dari bangku perkuliahan setiap tahun membuat persaingan untuk mencari kerja semakin sulit dan ketat. Tak jarang, mahasiswa memutuskan untuk melanjutkan studi S2 karena lama tak mendapat panggilan kerja.

IPK tinggi dan prestasi lainnya seolah tidak menjadi jaminan akan karier mereka di dunia kerja. Lantas, hal apa yang penting untuk bersaing di dunia kerja?

Mengasah hardskill

Dunia perkuliahan mengasah kemampuan akademik mahasiswa. Mereka terlatih untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan hal teknis lain yang berhubungan dengan jurusan yang sedang ditempuhnya. Hardskill berperan penting dalam dunia kerja, terutama jika mengambil pekerjaan yang sesuai dengan bidang perkuliahan.

Hardskill inilah yang menjadi dasar dalam melaksanakan pekerjaan. Akan tetapi, bukan berarti mahasiswa yang memilih pekerjaan di luar bidang kuliahnya tidak membutuhkan hardskill. Setiap mata kuliah dan jurusan memiliki hardskill yang beragam, namun penerapannya bisa di bidang yang sama maupun di luar bidang yang bersangkutan.

Sebagai contoh, seorang mahasiswa dari jurusan bahasa memiliki hardskill bahasa asing, namun bukan berarti ia harus menjadi guru atau penerjemah saja. Hardskill tersebut juga dapat dipakai jika ia memutuskan untuk bekerja di luar bidangnya, misalnya dengan menjadi manajer di sebuah perusahaan. Selalu ada kesempatan untuk memanfaatkan hardskill kita di dunia kerja, apapun tipe hardskill itu.

Jangan lupakan skill yang lain

Namun, dunia kerja menuntut lebih dari sekadar hardskill saja. Hardskill yang diimbangi dengan softskill akan menjadi sangat baik. Berbeda dengan hardskill, softskill adalah kemampuan non-akademik. Contohnya, manajemen waktu, kontrol emosi, pengaturan stres, rasa percaya diri, pengembangan karakter, menumbuhkan sikap kepemimpinan, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

Softskill dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu interpersonal dan intrapersonal. Softskill interpersonal menyangkut hubungan kita dengan orang lain, dan intrapersonal softskill lebih mengarah ke diri kita sendiri. Dengan mengasah softskill, kita akan meningkatkan kemampuan adaptasi dengan rekan kerja sekaligus meningkatkan kemampuan diri sendiri.

Adaptasi ini sangat penting saat kita memasuki lingkungan kerja baru yang masih cenderung asing. Selain itu, dengan kemampuan komunikasi yang baik, pastinya pekerjaan kita juga akan lancar, baik dengan rekan di kantor atau jika harus bertemu dengan klien.

Tidak bisa dibandingkan mana yang lebih penting, hardskill atau softskill. Akan tetapi, kedua skill tersebut sangat penting dalam dunia kerja. Memiliki keduanya akan menjadi nilai plus tersendiri untuk memasuki dunia kerja. Buat kamu yang belum memulai mengembangkan softskill dan hardskill, yuk mulai dari sekarang.

Caranya mudah, coba analisa diri kamu sendiri, lihat skill apa yang masih kurang dan kembangkanlah. Tidak ada salahnya untuk mencoba, kan. Karena kita lah yang paling mengerti kemampuan serta perkembangan diri sendiri.

Baca Juga: Startup atau Korporat, Manakah yang Sebaiknya Dipilih Sebagai Pekerjaan Pertama?

Bagi kamu mahasiswa yang tertarik dengan Campus Visit dan ingin menjadi bagian dari komunitas ini, kami mempersilakan kamu untuk bergabung ke dalam grup Facebook Tech in Asia – Campus Visit. Dalam grup ini, kamu akan bertemu dengan mahasiswa lainnya yang berjiwa entrepreneur dan dapat saling berbagi informasi yang menarik dan berguna.

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah dan Pradipta Nugrahanto. Sumber gambar: Hobvias Sudoneighm)

The post Belum Juga Dapat Kerja Usai Kuliah, Apa yang Salah? appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles