Pertemuan perdana saya dengan game balapan adalah dengan Out Run di sebuah pusat perbelanjaan. Saya yang masih kecil sangat terpesona dengan setir yang bisa diputar-putar serta aksi kebut-kebutan yang ditampilkan dengan grafis piksel khas mesin arcade di era awal 90-an.
Kekaguman terhadap Out Run menjadi pemicu kecintaan saya terhadap genre racing. Saya tidak bosan-bosannya memainkan game balapan lain seperti Hang On, Out Runners, atau Top Gear.
Kini sekitar tiga dekade sejak game balapan diciptakan, sekelompok developer game asal Brazil merilis sebuah karya yang mencoba menggugah perasaan nostalgia terhadap jenis game yang saya cintai hingga kini. Apakah niat itu dapat tersampaikan dengan baik melalui game perdana mereka yang berjudul Horizon Chase ini?
Surat Cinta kepada Penggemar Game Balapan Klasik
Dari deskripsi yang ditulis oleh Aquiris Game Studio, Horizon Chase adalah sebuah surat cinta yang ditujukan kepada para penggemar game balapan di era awal 90-an. Semua elemen di dalam game ini terinspirasi dari seri klasik yang mereka cintai.
“Kami sangat ingin bermain game racing klasik yang simpel namun mengasyikkan, dengan grafis yang cerah dan indah, serta dilengkapi musik energik. Sayangnya kami tidak menemukan game di pasaran yang memenuhi kriteria tersebut, sehingga kami memutuskan untuk membuat versi kami sendiri,” ungkap Direktur Bisnis Aquiris Sandro Manfredini.
Kecintaan tersebut tercermin di semua elemen yang ada pada Horizon Chase. Saya yang telah memainkannya beberapa saat pun ikut jatuh hati terhadap karya perdana Aquiris Game Studio di platform mobile.
Balapan Simpel yang Mengasyikkan
Salah satu daya tarik pada game racing klasik adalah gameplay simpel yang tetap terasa seru. Pemain hanya dibekali setir, pedal gas, serta rem. Tuas persneling yang ada pun biasanya hanya memberikan pilihan kecepatan rendah atau tinggi.
Walaupun kendali mobil tersebut sangat jauh dari realisme mengemudi sungguhan, para pemain tetap dapat terhibur dengan gameplay yang dinamis serta memiliki tempo cepat. Adrenalin para pemain ikut terpacu melihat mobil yang melesat cepat pada lintasan dengan pemandangan yang berkelebat di sekitarnya saat berpacu dengan waktu.
Horizon Chase menghadirkan sensasi mirip dengan yang telah saya jabarkan di atas. Mobil di dalam game dapat dikendalikan dengan mudah sambil melewati lintasan yang bergerak cepat. Saking simpelnya gameplay di sini, saya rasa semua kalangan umur pun dapat menguasai dan menikmatinya tanpa masalah.
Beragam Opsi Pengendalian untuk Semua Jenis Gamer
Mengendalikan mobil di Horizon Chase tidak memerlukan keterampilan khusus layaknya pembalap profesional. Aquiris telah merancang skema kemudi sesimpel mungkin agar sesuai dengan tema game balapan klasik.
Saya hanya dihadapkan pada dua tombol virtual untuk menyetir mobil ke kanan dan ke kiri. Pedal gas dan tombol nitro untuk mempercepat laju terletak berdekatan dengan kendali horizontal mobil. Melepas pedal gas akan mengaktifkan rem mobil secara otomatis.
Bila kendali ini tidak sesuai dengan gaya menyetir kamu, Horizon Chase telah menyediakan tujuh skema kemudi lainnya. Beberapa di antaranya bahkan menghilangkan tombol virtual dan memanfaatkan sensor akselerometer yang tertanam di perangkat. Bila kamu memiliki aksesoris controller Bluetooth eksternal, maka kamu juga bisa menggunakannya di game ini.
Balapan Keliling Dunia
Selain tema retro, tema lain yang diusung di Horizon Chase adalah perjalanan keliling dunia. Aquiris telah mendesain delapan stage yang terinspirasi dari delapan negara di berbagai belahan dunia.
Saya diajak untuk mengarungi bermacam negara yang terletak di benua berbeda. Perjalanan menjadi nomor satu membawa saya melintasi trek di Amerika Serikat, Afrika Selatan, Yunani, hingga ke India. Semua lokasi terasa spesial berkat latar belakang yang khas serta penampilan berbagai landmark yang mudah dikenali.
Setiap negara yang dilewati setidaknya memiliki enam hingga delapan lintasan untuk ditaklukkan. Jumlah lintasan ini sangat banyak, dengan total mencapai 73 trek di keseluruhan game.
Bukan Sekadar Balapan Biasa
Walaupun mekanisme balapan di Horizon Chase terbilang simpel, namun developer telah menyediakan beragam tantangan lain yang lebih dari sekadar menjadi yang terdepan. Saya ditantang untuk mengoleksi item Stamp serta jeriken bensin yang tersebar di lintasan.
Item Stamp berguna untuk meningkatkan jumlah poin yang diperoleh di setiap akhir balapan. Poin ini berguna untuk membuka lintasan baru yang berada di negara berikutnya. Trek baru tersebut hanya akan terbuka bila saya telah berhasil mengumpulkan sejumlah poin sesuai dengan yang disyaratkan.
Laju mobil di setiap lintasan juga dibatasi dengan ketersediaan bensin. Mobil yang saya kendalikan hanya mampu melaju bila masih ada bensin di tangki. Sistem ini menghadirkan tantangan tersendiri karena memberikan efek balancing kepada mobil-mobil yang ada. Mobil yang cepat biasanya haus bensin, sedangkan mobil yang lambat lebih irit.
Selain membuka lintasan baru, saya juga ditantang untuk mengoleksi semua jenis mobil beserta upgade yang tersedia di dalam game. Setiap stage memiliki tantangan khusus di luar pertandingan utama yang dapat membuka akses terhadap puluhan jenis mobil serta beragam upgrade untuk meningkatkan performanya.
Penyempurnaan Grafis Klasik
Aquiris Game Studio tidak serta-merta menggunakan grafis piksel untuk menimbulkan kesan klasik. Mereka memutuskan untuk menggunakan gaya grafis low-poly yang lebih sesuai dengan game modern, dan saya rasa ini adalah keputusan yang tepat.
Dunia Horizon Chase terlihat sangat cerah dan dinamis. Walau digambarkan dengan penuh sudut dan siku, setiap objek yang terlihat di lintasan tampak meyakinkan dengan jumlah variasi yang sangat banyak. Performa grafis game ini pun patut diacungi jempol karena mampu menghadirkan animasi yang sangat lancar hingga 60 fps.
Pergerakan mobil di lintasan sama sekali tidak mengalami kendala walaupun dijejali dua puluh mobil secara bersamaan. Saking lancarnya grafis di sini, saya merasa sedang mengendarai sebuah mobil di lintasan rollercoaster yang melesat dengan kencang.
Satu-satunya hal yang agak mengganggu permainan adalah ketika terjadi penurunan frame rate saat efek cuaca hadir. Beberapa lintasan di Horizon Chase melibatkan hujan salju maupun badai petir yang terlihat keren. Sayangnya efek tersebut malah kadang membuat grafis terbebani dan terjadi perlambatan animasi.
Musik Penuh Energi
Pihak developer sangat serius menggarap Horizon Chase sebagai representasi game balapan klasik. Sangat serius hingga mereka merekrut komposer musik yang pernah membuat soundtrack pada game serupa di console 16-bit silam.
Orang yang mereka rekrut adalah Barry Leitch, komposer yang bertanggung jawab atas soundtrack pada seri Top Gear. Berkat dirinya, pengalaman saya mengebut di sini ditemani dengan musik-musik techno yang penuh semangat dan terdengar pas dengan tempo cepat pada balapan.
Walaupun soundtrack di sini terdengar keren, namun jumlah variasi yang ada menurut saya terlalu sedikit untuk dimainkan di seluruh 73 trek. Saya kembali mendengar musik yang sama setelah menjalani beberapa balapan. Selain itu, efek suara yang dihadirkan di sini juga tidak ada yang istimewa.
Game Retro dengan Kualitas Premium
Horizon Chase dipasarkan sebagai game premium dengan banderol Rp35.000. Dengan harga segitu, saya dapat menikmati keseluruhan isi game dengan gameplay yang bisa mencapai belasan bahkan puluhan jam. Saya rasa harga ini sangat terjangkau dan merupakan salah satu penawaran terbaik dalam dunia game mobile.
Saya sangat merekomendasikan game ini untuk dimainkan semua pencinta genre racing arcade. Tampaknya Horizon Chase juga akan menjadi salah satu kandidat game favorit saya di tahun 2015.
Update: Kini Horizon Chase sudah tersedia di Google Play Store! Para pengguna Android dapat mengunduhnya secara cuma-cuma untuk mencicipi lima trek awal di game ini sekarang juga.
The post Review Horizon Chase – Sarana Bernostalgia yang Sempurna appeared first on Tech in Asia Indonesia.