Apakah kamu termasuk orang yang mengira bahwa smartphone dengan harga terjangkau tidak memiliki kamera otofokus super cepat seperti yang ditawarkan oleh level premium? Dalam beberapa waktu terakhir, ada sederet smartphone yang menawarkan kamera dengan otofokus cepat. Sebut saja, Samsung Galaxy Note 5 dan Galaxy S6, iPhone 6, LG G4, sampai dengan yang paling baru, Sony Xperia M5.
Pertama kali dalam serangkaian produk smartphonenya, Asus masih mempercayakan nama seri Zen mereka untuk dapat meraih pasar di kelas menengah ke atas yang selalu segar lewat kamera berkemampuan otofokus cepat. Vendor asal Taiwan tersebut kembali menggebrak dengan menelurkan 4 varian smartphone Zenfone terbarunya secara bersamaan, melalui perhelatan ZenFestival 2015 kemarin (19/11).
Utamakan fitur kamera
Jajaran Asus Zenfone yang turut diperkenalkan di antaranya adalah Zenfone 2 Laser, Zenfone Selfie, Zenfone Max yang merupakan produk di lini mid-range, dan Zenfone 2 Deluxe Special Edition yang tampil sebagai seri flagship . Selain mengandalkan kamera dengan deteksi fokus sangat cepat, masing-masing perangkat menghadirkan kemampuan menarik lainnya. Apa saja, berikut rangkuman yang akan Tech in Asia sajikan saat prosesi hands-on.
Zenfone 2 Laser menjadi produk pertama yang kami jajal. Asus merilisnya dalam tiga ukuran, yakni 5 inci (ZE500KL), 5,5 inci (ZE550KG), dan 6 inci (ZE601KL). Sesuai dengan namanya, Asus Zenfone 2 Laser merupakan varian utama yang menjagokan kamera berteknologi fokus dengan laser. Pada bagian belakang tempat penanaman komponen laser ini punya kamera belakang 13 MP, sedangkan depan 5 MP.
Kami yang saat itu sedang memegang Samsung Galaxy S6 Edge+ di tangan segera membandingkan masing-masing baik kecepatan maupun hasil jepretannya. Kameranya bisa menangkap sepersekian detik saja lebih cepat dari sang versi premium. Meski hasilnya tidak bisa dibilang sangat jernih, namun dapat dibantu dengan fitur baru lainnya yaitu Low Light mode.
Selanjutnya, kami mencoba varian Zenfone Selfie dengan kode nama ZD551KL. Asus melibatkan fitur Dual-Camera dan Dual-tone LED Flash dalam perangkat ini. Kamera depan dan belakang 13 MP-nya disertai fokus otomatis super cepat. Untuk mendapatkan foto selfie memuaskan, kami sempat mengaktifkan fitur Beautification yang kini memiliki menu makin lengkap. Hasilnya, muka pucat berhasil disulap jadi makin cerah dan merona.
Adapun mode selfie panorama baru ditambahkan untuk menghasilkan foto depan lebih lega memuat banyak orang. Namun sayang, karena tombol shutter terletak di bagian belakang bodi, ini membuat kami sedikit kesulitan saat harus menggerakkan ponsel ke kanan-kiri, terlebih karena ukuran bodinya seluas 5,5 inci.
Menuju ke booth lain, kami menemukan Asus Zenfone Max (ZC550KL) yang dari tampilan fisik berbeda dari desain Zenfone 2 kebanyakan. Asus menyorot kelebihan utama smartphone berukuran 5,5 inci tersebut pada kapasitas baterai ekstra besar di antara ponsel sekelasnya, yaitu 5.000 mAh. Zenfone Max menggunakan baterai lithium polymer yang diklaim kuat bertahan hingga 37 hari dalam keadaan standby. Dipadankan dengan prosesor quad-core Qualcomm Snapdragon 410 membuat ponsel ini bisa makin hemat energi, sekaligus jadi powerbank.
Yang terakhir kami hampiri adalah perangkat menawarkan desain bodi paling mencolok. Dialah Asus Zenfone 2 Deluxe Special Edition atau dengan kode nama ZE551ML. Tak seperti Zenfone 2 Laser yang tidak lagi dibekali prosesor Intel, Asus justeru menanamkan jeroan Intel Atom Z3580 (Moorefield) dengan tempat penyimpanan ekstra lega, hingga 256 GB.
Selain itu, smartphone ini terlihat paling premium dan kokoh di antara yang lain. Kinerjanya ketika kami jajal untuk bermain game balap mobil yang tersedia di arena uji coba terasa sangat mulus.
Berikut adalah spesifikasi lengkap masing-masing perangkat:
Asus ZenFone Max | Asus ZenFone 2 Deluxe Special Edition | |
---|---|---|
Layar | 5,5-inci 1280x720 pixel (267ppi) | 5,5-inci 1920x1080 pixel (403ppi) |
OS | Android 5.0 (Lollipop) + Zen UI | Android 5.0 (Lollipop) + Zen UI |
Prosesor | Qualcomm Snapdragon 410 @1,2 GHz quad-core | Intel Atom quad-core Z3580 @2,5 GHz |
Dimensi | 152,5 x 77,2 x 10,8 mm | 152,5 x 77,2 x 10,8 mm |
RAM | 2 GB | 4 GB |
Memori internal | 16 GB | 128 GB internal + 128 GB eksternal |
Kamera belakang | 13 MP | 13 MP |
Kamera depan | 5 MP | 5 MP |
Bobot | 170 g | 170 g |
Kapasitas baterai | 5,000 mAH | 3,000 mAh |
Harga | Rp2,5 juta | Rp6 juta |
ASUS ZenFone 2 Laser | ASUS ZenFone Selfie |
|
---|---|---|
Layar | 5,5-inci 1280x720 pixel (267ppi) | 5,5-inci 1920x1080 pixel (403ppi) |
OS | Android 5.0 (Lollipop) + Zen UI | Android 5.0 (Lollipop) + Zen UI |
Prosesor | Qualcomm Snapdragon 410 @1,2 GHz quad-core | Qualcomm Snapdragon 616 @1,5 GHz octa-core |
Dimensi | 152,5 x 77,2 x 10,8 mm | 156,5 x 77,2 x 10,8 mm |
RAM | 2 GB | 3 GB |
Memori internal | 16 GB | 16 GB/32 GB |
Kamera belakang | 13 MP | 13 MP |
Kamera depan | 5 MP | 13 MP |
Bobot | 170 g | 170 g |
Kapasitas baterai | 3,000 mAh | 3,000 mAh |
Harga | Rp2,1 juta (5-inci) Rp2,4 juta (5,5-inci) Rp2,5 juta (6-inci) | Rp2,8 juta (penyimpanan 16 GB) Rp23 juta (penyimpanan 32 GB) |
Desain identik, tapi suguhkan illusion cover baru
Dari semua rangkaian smartphone Zenfone yang diluncurkan kemarin, Asus menyuguhkan bodi dengan tampilan hampir identik. Misalnya ketika baru memegang Zenfone 2 Laser, desain bodinya masih sama persis dengan Zenfone 2 biasa, sehingga kami tak bisa langsung tahu kalau ini Zenfone 2 Laser.
Yang berbeda, untuk menambah kesan berkelas pada mid-range, Zenfone 2 Deluxe Special Edition dan Zenfone Selfie dirancang memiliki desain makin premium. Mengusung tema Zen Spirit, desainnya kini lebih elegan dengan illusion cover. Konsepnya diambil dari setiap lekukan batu kristal. Pada bagian belakang bodi, kita akan melihat tekstur-tekstur bersegi-segi dengan adanya lebih dari 500 poligon. Alhasil, ketika menggenggam kedua tipe ini, terasa tidak licin dan makin mantap.
Sementara pada varian Asus Zenfone Max, ponsel yang hadir dalam pilihan warna hitam dan putih ini memiliki bodi berbalut bezel dengan efek metal yang membuat gayanya lebih berkelas.
Lalu untuk cover belakang, Asus memilih corak emboss yang lebih kecil. Tapi yang pasti, ketiga ponsel paling anyar ini sama-sama memiliki estetika desain supaya tidak mudah tergelincir dari genggaman tangan.
Baca juga: [REVIEW] Asus Zenfone 2 Mesin Kencang yang Masih Perlu Optimalisasi
Jajaran seri Zenfone terbaru ini tentunya membuat persaingan merek ponsel di kelas menengah kian sengit. Apakah kamu tertarik meng-upgrade perangkat lawas kamu ke salah satu varian terbaru ini?
(Diedit oleh Lina Noviandari dan Pradipta Nugrahanto)
The post [HANDS-ON] Menjajal 4 Varian Terbaru Asus Zenfone Berkamera Laser Otofokus dan Illusion Cover appeared first on Tech in Asia Indonesia.