(Update 17 November 2015: Kami menghapus HandyMantis dari dalam daftar karena mereka sudah menutup layanannya sejak September lalu. Update 20 November: Kami menambahkan Sister Ojek ke dalam daftar.)
Kemacetan dan transportasi umum yang kurang dapat diandalkan adalah masalah yang lazim di temui di sejumlah kota besar di Indonesia. Dan ojek adalah salah satu solusinya. Namun, seringkali pengendara dibuat kapok dengan tarif yang tidak standar, bahkan cenderung “semau mereka”. Kecuali terpaksa, sebagian orang lebih memilih menggunakan moda transportasi yang harganya mungkin beda tipis, seperti taksi, atau membawa kendaraan sendiri.
Semua berubah setelah bermunculan layanan ojek on-demand, baik itu yang bisa dipesan lewat telepon, aplikasi, atau cara lain. Selain tidak perlu mendatangi pangkalan ojek, pengguna juga dimanjakan dengan tarif transparan yang umumnya dihitung per kilometer. Saking lakunya layanan ini, banyak bermunculan juga startup-startup serupa. Masing-masing mengunggulkan kelebihan yang tidak dimiliki layanan lain. Apa saja? Berikut adalah layanan pesan ojek yang populer di Indonesia.
GO-JEK
Didirikan pada 2011, GO-JEK menyediakan layanan pesan ojek dengan tarif yang dihitung berdasarkan jarak tempuh. Meski keberadaannya tergolong lama, GO-JEK baru meluncurkan aplikasi iOS dan Android pada awal 2015.
Selain di Jabodetabek, GO-JEK juga beroperasi di Bali, Bandung, dan Surabaya. Per 16 November 2015, startup yang didirikan oleh Nadiem Makarim tersebut mengumumkan ekspansi ke lima kota baru, yaitu Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang, dan Balikpapan.
Dengan armada yang terdiri dari 200.000 pengendara, layanan di luar transportasi dan kurir, layanan logistik dengan angkutan mobil boks atau pikap, serta integrasi dengan busway, rasanya tak salah menyebut GO-JEK sebagai pemain paling kuat dalam daftar ini.
GrabBike
GrabBike merupakan layanan booking ojek bagian dari GrabTaxi, startup asal Malaysia yang diluncurkan tahun 2012 oleh lulusan Harvard Anthony Tan dan Hooi Laing Tan. GrabTaxi dikenal fokus dengan layanan yang memberikan rasa aman bagi penggunanya.
Selain lewat seleksi pengendara yang relatif ketat, rasa aman ini juga dijaga lewat fitur “Share My Ride” yang memungkinkan pengguna memberitahu teman atau kerabat bahwa mereka sedang berkendara dengan layanan ini, berikut fungsi untuk melacak lokasinya.
Tarif normal GrabBike sebesar Rp25.000 untuk enam kilometer pertama dan Rp3.000 per kilometer selanjutnya, dengan sistem pembayaran tunai. Selain ojek dan taksi, GrabTaxi juga punya layanan pemesanan mobil pelat hitam bernama GrabCar, untuk Jabodetabek dan Bali. Semua layanan tersebut terintegrasi dalam satu aplikasi yang tersedia untuk platform iOS dan Android.
Jeger Taksi
Berbeda dengan layanan serupa yang mengalkulasi tarif berdasarkan jarak tempuh di peta, Jeger Taksi menerapkan sistem penghitungan tarif dengan argo seperti layaknya taksi. Sistem pembayarannya bisa dilakukan dengan cara tunai. Tarif satu kilometer pertama dipatok Rp4.800, sedangkan kilometer berikutnya Rp2.800. Jeger Taksi telah melayani masyarakat di area Jabodetabek, dengan armada sebanyak 500 motor.
Selain melayani transportasi penumpang, pengguna juga dapat memanfaatkan layanan booking ojek dengan kode warna kuning ini untuk mengirim dokumen atau barang. Karena belum ada dukungan aplikasi mobile, pemesanan baru bisa dilakukan lewat hotline di 1500-107, WhatsApp di 08117-9999-8, BBM dengan PIN 2AE4C7EE, atau ID Line jegertaksi. Rencana kedepannya, Jeger Taksi akan dapat dipesan lewat web.
LadyJek
Sesuai namanya, layanan ojek ini ditujukan untuk penumpang wanita. Pengemudinya pun sesama kaum hawa. Pendiri LadyJek, Brian Mulyadi, mengatakan bahwa keamanan wanita sering terancam saat menggunakan transportasi. Karena itu, LadyJek berupaya menjadikan keamanan pengguna sebagai fokus utamanya.
Aplikasi LadyJek, yang baru tersedia untuk platform Android, dilengkapi dengan fitur LadyJek Shield, yaitu panic alarm yang dapat dinyalakan pengguna pada situasi berbahaya. Alarm tersebut akan berbunyi nyaring, sehingga dapat menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.
Saat ini, layanan LadyJek baru tersedia di Jabodetabek. Hingga pertengahan Oktober 2015, Ladyjek, yang terlihat feminin dengan jaket ungu dan helm merah muda, sudah memiliki sekitar 700 pengendara.
Skema tarif yang diterapkan adalah Rp25.000 untuk enam kilometer pertama dan Rp4.000 untuk setiap satu kilometer berikutnya. Mengenai cara pembayaran, selain tunai, LadyJek, yang pemesanannya dapat dilakukan lewat aplikasi Android, juga menerima pembayaran cashless dengan XL Tunai dan E-Cash Mandiri.
Ojek Syari
Sama seperti LadyJek, Ojek Syari adalah layanan transportasi ojek khusus wanita. Bedanya, Ojek Syari mengharuskan pengendaranya mengenakan jilbab. Menurut Evilitia Andarini, pendiri Ojek Syari, salah satu alasannya karena pengendara yang memakai jilbab dan tidak ketat cenderung lebih aman dari pelecehan seksual, selain juga membuat penumpang yang sama-sama wanita tidak merasa risih dan canggung ketika harus memegang pinggang pengendara.
Pertama kali hadir di Surabaya, kini Ojek Syari telah merambah 11 kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Tarifnya sendiri Rp3.000 per km, dengan tarif awal ketika memulai perjalanan sebesar Rp5.000. Untuk melakukan pemesanan, pengguna dapat mengirim SMS ke nomor 087751111282.
Blu-Jek
Blu-Jek, startup yang didirikan oleh Garrett Kartono ini memiliki empat layanan utama, yakni Blu-Ride untuk layanan transportasi dengan ojek, Blu-Pick untuk jasa pengantaran dokumen, Blu-Shop untuk layanan belanja dengan nilai maksimal belanja Rp1 juta, dan Blu-Food untuk layanan pemesanan makanan.
Meski menggunakan “Blu” pada namanya, jangan keliru menganggap layanan ini sebagai bagian dari BlueBird. “Blu” di sini bermakna “blusukan”, selain juga diambil dari warna identitas pengendaranya, yakni biru.
Saat diluncurkan pada pertengahan September 2015, Blu-Jek, yang menerima pembayaran dengan tunai dan E-Cash Mandiri, telah memiliki 1.000 pengendara sembari menyeleksi 1.000 pengendara tambahan. Di antara angka tersebut, 100 di antaranya terdiri dari wanita muda dan ibu-ibu.
Tarif normal Blu-Jek adalah Rp20.000 untuk lima kilometer pertama dan Rp4.000 per kilometer berikutnya. Pemesanan dapat dilakukan lewat aplikasi yang tersedia untuk platform iOS dan Android.
Wheel Line
Didirikan oleh Chris Wibawa sejak 2012, Wheel Line tidak hanya menyediakan jasa kurir personal dan belanja, tetapi juga transportasi. Sayangnya, Wheel Line, yang beroperasi untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, masih belum mempunyai aplikasi mobile sendiri. Pengguna yang tertarik menggunakan layanan ini perlu mengirimkan permintaan melalui e-mail di situs mereka, atau melakukan pemesanan lewat telepon 957 577 67 atau 666 75752 dan BBM dengan PIN 5792F5E3.
Biaya dipatok berdasarkan zona pengantaran yang terdiri dari delapan zona berbeda, berdasarkan jarak dari kantor Wheel Line di daerah Muara Karang, Jakarta Utara. Biayanya mulai dari Rp30.000 hingga Rp120.000 yang dapat dibayar dengan tunai.
Sayangnya, tidak ada informasi yang lebih jelas mengenai lokasi mana saja yang tercakup dalam tiap zona. Tarif dapat diketahui setelah pengguna melakukan pemesanan. Perlu diketahui, armada Honda Scoopy-nya bermarkas di kantor Wheel Line, sehingga waktu tiba bergantung pada jarak antara lokasi kamu dengan kantor layanan ini.
Sister Ojek (Sis-O)
Sister Ojek, atau Sis-O, menyasar segmentasi yang berbeda, wanita dan anak-anak. Ada satu hal lagi yang membuat layanan ojek on-demand pendatang baru ini berbeda. Sis-O tidak hanya menyediakan pengemudi ojek wanita, tetapi juga hanya menerapkan sistem berlangganan.
Didirikan pada 20 Mei 2015, Sis-O beroperasi berdasarkan kontrak dengan jangka waktu tertentu, buat pribadi maupun perusahaan. Untuk memudahkan transaksi, Sis-O menyediakan voucer sebagai alat pembayaran. Mirip seperti layanan yang diberikan oleh taksi
Blue Bird.
Sis-O, yang juga menyediakan layanan kurir, belanja kebutuhan dapur, pembelian tiket bioskop, pengambilan pesanan, dan sebagainya; menerapkan tarif awal sebesar Rp1.000. Selanjutnya, penumpang akan dikenakan biaya Rp2 per meter (Rp2.000 per kilometer). Seperti taksi, Sis-O juga memberlakukan biaya tunggu sebesar Rp15 ribu per jam. Untuk pemesanan melalui telepon di hari yang sama dan pre-order, penumpang dikenakan biaya minimal Rp25 ribu per lima kilometer, dengan biaya pembatalan Rp5.000.
Karena layanan yang baru tersedia untuk Ciputat Timur, Pondok Aren, dan Tangerang Selatan ini belum menyediakan aplikasi mobile, kamu bisa menghubungi Sis-O melalui SMS atau WhatsApp di nomor 0813 1211 4143, BBM dengan PIN 58455AF1, atau lewat e-mail adm@sister-ojek.com.
Dengan hadirnya beragam penyedia layanan ojek on-demand, pengguna tentu punya lebih banyak pilihan. Jika ingin layanan dengan jaringan yang paling luas, pilihannya adalah GO-JEK. Apabila ingin menggunakan layanan yang punya reputasi paling tinggi dalam faktor keamanan, meski harganya juga sedikit lebih tinggi, ada GrabBike. Apabila ingin yang harganya relatif lebih terjangkau, sudah pasti Jeger Taksi. Lalu, bagi wanita yang lebih nyaman dengan pengendara sesama kaum hawa, pilihannya antara Ladyjek atau Ojek Syari.
Jangan lupa juga, pilihan akan semakin banyak seiring hadirnya dua layanan baru, uberJEK dan Topjek. uberJEK sendiri mencoba tampil beda dengan mengerahkan armada tanpa seragam, untuk menghindari gesekan dengan ojek pangkalan. Tidak hanya itu, layanan ini mencoba memikat pengguna dengan promo dalam bentuk hadiah, mulai dari pulsa hingga mobil.
Sementara Topjek, belum diketahui akan unggul dari sisi apa, kecuali sistem pembayarannya yang lebih beragam, seperti Topjek Wallet, kartu kredit, kredit perusahaan, hingga PayPal.
Punya pengalaman seru saat menggunakan layanan-layanan di atas? Atau ada layanan pesan ojek yang belum masuk di daftar ini? Suarakan pendapat dan masukan kamu di kolom komentar.
(Diedit oleh Lina Noviandari; sumber gambar: Kompas Tekno dan Ojek Syari)
The post [Update] Kumpulan Layanan Ojek On-Demand Populer di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.