Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

[REVIEW] Shopee, Marketplace Unik dengan Elemen Media Sosial

$
0
0

Di Indonesia, fungsi media sosial bukan hanya sekadar untuk menulis update status saja. Banyak pengguna yang memanfaatkannya untuk berjualan. Mulai dari Facebook, Instagram, hingga Twitter.

Tak jarang, seorang penjual menggunakan banyak media sosial agar meraih pasar yang lebih luas. Cukup dengan perangkat mobile dan koneksi internet, siapa saja bisa jadi pebisnis.

Shopee tampaknya melihat tren ini sebagai peluang. Lewat marketplace yang hanya bisa diakses dari smartphone Android dan iOS, serta mengkombinasikannya dengan elemen-elemen media sosial, startup yang kantornya satu gedung dengan Tokopedia ini mencoba memberikan pengalaman jual beli online berbeda dari yang sudah ada sebelumnya

Menjual

Di sudut kanan bawah aplikasi Shopee, terdapat tombol circular ala Path. Dari sini, kita bisa langsung mengunggah foto barang yang mau kita iklankan. Foto bisa diambil dari akun Instagram kita, galeri foto smartphone, atau memotret foto baru dengan kamera. Kalau mau, kita bisa menambahkan filter pada foto, layaknya Instagram.

Selanjutnya, kita hanya perlu memasukkan deskripsi barang, harga, stok (jika kita punya lebih dari satu barang), dan sebagainya. Kategori-kategori barang, yang tidak ada di media sosial, sudah ditentukan oleh Shopee. Apabila produk yang mau kita jual tidak ada di dalam sub-kategori, kita dapat memilih Lain-Lain.  Selain itu, ada opsi untuk membagikan iklan ke Facebook dan Twitter. Setelah semua deskripsi lengkap, kita bisa langsung melakukan posting.

menjual di shopee 2

Bagi pengguna pertama, layar selanjutnya yang muncul adalah perintah untuk memasukkan nomor telepon dan rekening bank. Untuk rekening, kita bisa memasukkannya belakangan. Selanjutnya, Shopee menawarkan opsi untuk membagikan iklan kita ke berbagai media sosial dan aplikasi chatting, juga SMS dan e-mail.

Proses untuk membuat iklan di Shopee bisa dibilang sangat cepat. Sesuai dengan slogan marketplace ini, “Jual beli dalam 30 detik.”

Membeli

membeli di shopee

Untuk membeli produk, selain menjelajahi satu per satu kategori yang tersaji di halaman muka, termasuk berdasarkan tagar populer, kita bisa memanfaatkan fitur pencarian. Saya mencoba mencari iPad mini. Mungkin karena belum ada yang menjualnya, hasil yang muncul adalah kabel dan casing. Saat mencoba fitur filter, tidak ada opsi untuk mencari berdasarkan kategori. Pilihan filternya hanya ada batas harga dan kondisi barang.

Sebelum membeli, kita bisa melakukan penawaran. Saya iseng menawar action cam Xiaomi Yi yang dijual Di kisaran Rp1 jutaan menjadi Rp900.000. Tak berapa lama, tawaran saya ditolak. Saya coba mengirim pesan lagi kepada penjual, menanyakan harga nett-nya. Ia pun langsung membalas dengan cepat. Rupanya, harga tidak bisa ditawar. Hmm, seharusnya ada info di iklan yang menyatakan kalau harganya tidak nego.

Saya langsung teringat FJB Kaskus. Kenapa mereka tidak membuat aplikasi dengan fitur seperti ini ya?

pembayaran-shopee

Shopee baru menawarkan dua metode pembayaran, menggunakan kartu kredit atau lewat transfer ke rekening bank BCA, Mandiri, atau BNI. Untuk metode transfer, kamu diminta mengunggah foto atau tangkapan layar bukti pembayaran sebelum tanggal yang ditentukan, atau transaksi dibatalkan.

Elemen media sosial

elemen media sosial shopee

Seperti telah saya singgung sebelumnya, Shopee menawarkan pendekatan unik dengan menambahkan elemen-elemen media sosial. Bisa jadi, tujuannya untuk memikat penjual dan pembeli yang sudah nyaman berdagang dan berbelanja lewat Facebook, Instagram, atau Twitter. Selain fitur seperti tagar trending, elemen media sosial kental terasa pada bagian Timeline.

Di sini, kita bisa mencari teman Facebook atau kontak smartphone yang sudah bergabung dengan Shopee, kemudian mengikuti mereka. Kita juga bisa menambahkan teman dari penjual yang direkomendasikan. Nantinya, aktivitas teman maupun penjual yang kita ikuti akan muncul di linimasa.

Seperti yang bisa kita lakukan di Facebook atau Instagram, kita bisa memberi like sebuah post, berkomentar, dan membagikannya ke aplikasi lain. Pada bagian Aktivitas, mirip seperti bagian Activity pada Instagram, kita akan mendapatkan update tiap ada kontak yang baru bergabung dengan Shopee.

Secara keseluruhan, Shopee berhasil mencomot fitur-fitur familier dari sejumlah media sosial populer, menggabungkannya dengan konsep marketplace, dan meraciknya menjadi satu layanan jual beli yang unik. Tentu, bedanya dengan berjualan di media sosial, meski penjual dan pembeli bisa berkomunikasi, transaksi tetap digawangi oleh Shopee.

Kinerja aplikasinya sendiri mulus dan gegas. Selama saya menggunakannya, saya tidak menemukan bug yang berarti. Arsip barang dagangannya memang belum banyak, namun, jika Shopee berhasil meyakinkan pengguna media sosial untuk migrasi ke marketplace mereka, tentu pilihan barang yang bisa kita beli akan makin beragam.

Pertanyaannya, apakah para penjual kelas kakap di media sosial berminat menggunakan layanan baru yang asing sekaligus familier? Kita lihat saja nanti. Hanya waktu yang dapat menjawab.

Baca juga: Printerous Luncurkan Art Marketplace Printerous Shop

App Info
Shopee: Jual Beli di Ponsel
Shopee -  Jul 15, 2015
Genre:  Shopping
Size:   13M
Installs:   10,000 - 50,000
Gratis

Download

Plus

  • Konsep kombinasi marketplace dengan media sosial yang unik
  • Aplikasi responsif dan gegas
  • Ada fitur tawar-menawar

Minus

  • Fitur filter foto sepertinya tidak perlu
  • Tidak ada opsi filter pencarian berdasarkan kategori
  • Arsip barang jualan belum banyak

(Diedit oleh Lina Noviandari)

The post [REVIEW] Shopee, Marketplace Unik dengan Elemen Media Sosial appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles