Kemacetan lalu lintas merupakan hal yang biasa terjadi di kota-kota besar di Indonesia, khususnya di Jakarta. Jasa ojek on-demand pun muncul sebagai salah satu solusi menghindari kemacetan tersebut. Di Indonesia sendiri, sudah ada banyak startup yang menyediakan layanan serupa. Meski sudah ramai, para pemain baru di ranah ini terus bermunculan, salah satunya adalah UberJEK.
Tanpa seragam
UberJEK menawarkan layanan yang sama dengan startup ojek on-demand lainnya. Perbedaannya, startup ini tidak menerapkan pemakaian seragam untuk pengendaranya. Langkah ini ditempuh UberJEK untuk menjaga keselamatan para pengendaranya.
Seperti yang terjadi pada para kompetitor terdahulunya, banyak pengendara layanan ojek on-demand yang terancam oleh para ojek pangkalan. Dengan tidak memakai seragam, identitas pengendara tentunya tidak akan diketahui orang lain.
Tes bau ketiak pada calon pengendara
Bertempat di Jl. Warung Buncit Raya no. 18-20, UberJEK melakukan serangkaian tes untuk para calon pengendaranya. Selain kelayakan dan kredibilitas sang pengendara, UberJEK juga menerapkan satu tes yang unik dan berbeda dari kompetitornya, yakni tes bau ketiak.
Apabila calon pengendara memiliki masalah dengan bau ketiak, maka mereka tidak bisa menjadi pengendara UberJEK. Menurut CEO & Founder UberJEK, Aris Wahyudi, hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang.
Apa saja layanannya?
Sebagai tahap awal, UberJEK memberikan tiga layanan, yaitu U-Ride (layanan ojek), U-Courier (untuk mengantar barang), dan U-Lady (untuk penumpang wanita yang menginginkan pengendara wanita). Layanan U-Lady ini merupakan salah satu inovasi dari UberJEK yang diperuntukkan bagi penumpang wanita yang merasa tidak nyaman dengan pengendara pria.
Untuk menjaring pengguna, UberJEK memberi iming-iming hadiah mulai dari pulsa, smartphone, paket umrah, bahkan mobil. Hadiah diberikan secara harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Masing-masing kategori hadiah nantinya akan memilih dua pemenang.
Satu pemenang ditentukan berdasarkan undian dan sisanya berdasarkan poin tertinggi. Tiap kilometer jarak yang ditempuh akan mendapatkan 1 poin. Penilaian poin tertinggi ini dilihat dari yang paling sering naik UberJEK atau terjauh jaraknya.
Belum diketahui pasti berapa rider yang sudah disiapkan, dan wilayah mana saja yang menjadi cakupan operasional layanan ini. Kami sudah menghubungi pihak UberJEK dan akan segera memberikan update di artikel ini bila sudah mendapat jawaban.
Baca juga: TOPJEK Siap Ramaikan Layanan Ojek Online di Indonesia
(Diedit oleh Lina Noviandari dan Pradipta Nugrahanto)
The post UberJEK, Layanan Ojek On-Demand yang Terapkan Tes Bau Ketiak untuk Calon Pengendaranya appeared first on Tech in Asia Indonesia.