Quantcast
Channel: Tech in Asia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Google: Meski Penetrasi Smartphone Rendah, Daya Beli Aplikasi di Indonesia Sangat Tinggi

$
0
0

Bekerja sama dengan perusahaan riset pasar TNS, Google baru-baru ini mengumumkan hasil studi mengenai tingkah laku pengguna smartphone di delapan negara di Asia Pasifik, yaitu Indonesia, India, Jepang, Australia, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura.

Melalui survei yang melibatkan 1.000 responden di negara-negara tersebut, terungkap beberapa fakta menarik mengenai tingkah laku pengguna smartphone. Berikut adalah beberapa penemuan pentingnya:

Penetrasi smartphone dan jumlah aplikasi yang ada di dalamnya

Penetrasi smartphone

Berdasarkan hasil studi tersebut, penetrasi smartphone paling tinggi terjadi di Singapura sebesar 88 persen, yang disusul oleh Korea Selatan sebanyak 83 persen dan Hong Kong 83 persen. Sedangkan di Indonesia, penetrasi smartphone baru mencapai 43 persen saja.

Dari jumlah penetrasi smartphone tersebut, rata-rata pengguna smartphone di Korea Selatan memasang sekitar 57 aplikasi pada smartphone mereka dan membuat negara ini menempati posisi puncak. Posisi Korea Selatan tersebut disusul oleh Singapura dan Hong Kong. Sedangkan Indonesia berada di urutan akhir dengan rata-rata 31 aplikasi yang terpasang pada smartphone.

Kategori aplikasi populer

Kategori aplikasi populer

Hasil riset tersebut juga mengungkapkan terdapat tiga kategori aplikasi yang paling sering digunakan sehari-hari di setiap negara. Pertama adalah aplikasi yang berhubungan dengan aktivitas media sosial. Kedua adalah aplikasi chatting, seperti WhatsApp, WeChat, dan Line. Ketiga adalah aplikasi baca berita dan mesin pencari.

Berdasarkan hasil studi tersebut, kategori yang paling laris di Indonesia adalah aplikasi media sosial (seperti Facebook, Twitter, atau Path), disusul oleh aplikasi chatting dan aplikasi mesin pencari.

Daya beli aplikasi tinggi

Daya beli aplikasi

Sedangkan untuk aplikasi berbayar, kategori yang paling laris sedikit berubah, dari yang sebelumnya adalah aplikasi media sosial, menjadi game yang berada di posisi puncak. Hal tersebut juga didukung oleh hasil studi yang dilakukan App Annie, yang mana pengguna tidak keberatan untuk membeli game populer atau memberi konten-konten berbayar di dalamnya (IAP).

Di Indonesia sendiri, jumlah pengguna berbayar terbilang tinggi dibandingkan negara-negara lain. Jumlah pengguna yang membeli IAP pada aplikasi gratis mencapai 49 persen dan mencapai 28 persen pada aplikasi berbayar.

Baca juga: GFK: Feature Phone Makin Tergerus, Aplikasi Gratis Masih Merajai

Meski hasil studi tersebut bukan berarti 100 persen akurat, setidaknya sudah bisa menjadi gambaran tentang tingkah laku pengguna smartphone di Asia Pasifik, khususnya Indonesia.

(Diedit oleh Lina Noviandari)

The post Google: Meski Penetrasi Smartphone Rendah, Daya Beli Aplikasi di Indonesia Sangat Tinggi appeared first on Tech in Asia Indonesia.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6222

Trending Articles