Startup yang menyediakan layanan on-demand kini makin menjamur di Indonesia. Beberapa waktu lalu, muncul satu layanan baru yang mencoba peruntungannya di ranah ini. Startup asal Jakarta tersebut bernama GoMaid. Oh ya, meski mengusung nama depan “Go”, layanan ini tidak terafiliasi dengan layanan GO-JEK.
Diluncurkan pada Oktober lalu, GoMaid merupakan layanan asisten rumah tangga on-demand. Melalui layanan ini, pengguna bisa memesan jasa asisten rumah tangga harian untuk berbagai keperluan seperti menyapu, mengepel, mencuci piring, membersihkan kamar mandi & dapur, serta merapikan tempat tidur. Selain memesan melalui web, pengguna kini juga bisa memesan melalui aplikasi mobile yang saat ini tersedia untuk platform Android.
Terinspirasi pengalaman pribadi
GoMaid didirikan oleh Jessica Neviana Giovanni, yang saat ini berperan sebagai CEO, dan beberapa rekannya. Jessica sendiri dulunya bekerja hampir selama empat tahun di ranah perbankan.
Menjalani kehidupan karier, Jessica tidak mempunyai banyak waktu untuk menyelesaikan urusan rumah tangga, begitu juga dengan suaminya yang juga sibuk bekerja. Ternyata, masalah serupa juga dialami oleh rekan-rekannya, dan juga banyak pasangan muda lainnya. Masalah ini menginspirasi Jessica untuk meluncurkan layanan GoMaid.
Selain menyediakan solusi bagi konsumen, Jessica dan rekannya juga memiliki visi untuk meningkatkan taraf hidup para asisten rumah tangga.
Saya melihat visi untuk bisa meningkatkan taraf hidup mereka dengan memberdayakan keahlian mereka dan menyalurkannya kepada orang-orang yang memiliki masalah dalam mengurus rumah tangga.
Hingga saat ini, Jessica mengklaim baru ada sekitar 50 asisten rumah tangga yang bergabung dengan GoMaid.
Ingin jadi solusi utama untuk urusan rumah tangga
GoMaid bisa dibilang bukan pemain pertama yang menyasar ranah layanan on-demand yang berkaitan dengan urusan rumah tangga, khususnya bersih-bersih. Layanan seperti TukangBersih dan GO-CLEAN sudah lebih dulu hadir. Lalu, apa yang membuat GoMaid berbeda?
Ketika ditanya tentang ini, berbeda dengan kompetitornya yang lebih spesifik menyasar jasa bersih-bersih, Go-Maid memiliki cakupan jasa yang lebih luas. “Kalau TukangBersih atau GO-CLEAN kan lebih ke cleaning service, nah kalau GoMaid itu lebih ke maid service,” ujar Jessica.
Ia menambahkan bahwa nantinya GoMaid juga akan menambah cakupan layanannya guna menjadi solusi nomor satu untuk urusan rumah tangga. “Ke depannya kami mau ekspansi ke jasa nursing, plumbing, electrician, dan jasa lainnya,” tambah Jessica.
Untuk melakukan pemesanan, pengguna hanya perlu mengisi beberapa informasi seperti nama, alamat, jumlah asisten rumah tangga yang diperlukan, serta jumlah shift (1 shift: 2 jam kerja). Sementara terkait tarif, GoMaid menerapkan biaya Rp50.000 per shift. GoMaid sendiri menarik komisi 20 persen dari para asisten rumah tangga sebagai sumber monetisasinya. Karena masih baru, Jessica mengklaim baru ada sekitar 50 pemesanan yang terjadi di GoMaid.
Selain memperluas cakupan jasa yang disediakannya, GoMaid juga tengah mengembangkan aplikasi untuk platform iOS, mengembangkan aplikasi terpisah khusus untuk pihak asisten rumah tangga, serta mengembangkan sistem berlangganan bagi konsumen yang ingin secara rutin menggunakan jasa mereka.
Ranah layanan on-demand terbilang menantang bagi para pemainnya. Selain harus menyediakan layanan yang berkualitas bagi para penggunanya, startup juga harus menjaga kondisi imbang antara supply dan demand untuk memuaskan kedua belah pihak. Menurut kamu, bisakah GoMaid bertahan di ranah yang semakin ramai ini?
Coba layanan GoMaid melalui:
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar: Joe Strupek)
The post Pesan Jasa Asisten Rumah Tangga Kini Lebih Mudah dengan GoMaid appeared first on Tech in Asia Indonesia.